Dosen Pengampu:
Drs. Martunis,M.Si
Khairiah,S.Pd.,M.Ed
Disusun Oleh:
Maula 1906104030064
Nur Azizah 1906104030060
Sophia Amanda 1906104030062
Zulfata 1906104030059
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena hanya dengan rahmat-
Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah mata kuliah Makalah konseling islam yang
berjudul “Metode dan Teknik Bimbingan dan Konseling Islam” ini dengan baik.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
konseling islam, ibu Khairiah S.Pd., M.Ed dan Bapak Drs Martunis M.Si. yang telah
memberikan banyak bimbingan dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga
hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang
telah ditentukan.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Metode Bimbingan Konseling.........................................................................................
B. Teknik-Teknik Bimbingan Konseling Islam...................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling Islami tidak dapat dilepaskan dengan hakekat manusia menurut
Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah, keberadaannya di dunia sebagai kholifah
Allah. Implikasi dari perbuatannya semua diketahui Allah dan terjadi atas kodrat dan iradat Allah
(Marsudi, 2003:54). Bimbingan dan konseling menjadi suatu hal yang penting dalam dunia
pendidikan, semakin berkembangnya teknologi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam
berbagai sendi kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari situasi yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan
itu. Sekolah atau madrasah bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan peserta didiknya
agar mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapi.
Bimbingan konseling Islami harus mengedepankan aspek keagamaan sebagai proses
utama dalam melakukan pelayanan terhadap siswa, sebagai bekal utama dalam menghadapi
permasalahan yang dihadapi siswa Aspek keagamaan apabila dijalankan sebaik-baiknya akan
mampu mengangkat moral yang sehat dan hidup bahagia melainkan kearah hubungan manusia
dengan Allah SWTHakekat bimbingan konseling Islami adalah upaya membantu individu belajar
mengembangkan fitrah atau kembali kepada fitrah, dengan cara memberdayakan (empowering)
iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan Allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah
dan rasul-Nya, agar fitrah yang berkembang pada individu berkembang dan kokoh sesuai dengan
tuntunan Allah swt (Sutoyo,2009:23).
Dalam rangka memberikan pelayanan bimbingan dan konseling mengenai masalah
keagamaan diperlukan berbagai metode dan teknik yang sesuai agar dapat
mengembalikan motivasi peserta didik dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa dalam pelayanan bimbingan dan konseling
selalu berhubungan dengan teknik dan juga metode. Oleh karena itu dalam makalah ini
akan penulis uraikan bagaimana metode memahami klien atau peserta didik, dan dalam bagian
ini akan dijelaskan pula mengenai teknik-teknik memberikan bimbingan dan bantuan.
B. Rumusan Masalah
1. Macam-macam metode yang digunakan oleh konselor?
2. Apa saja teknik-teknik yang digunakan oleh konselor dalam menangani masalah klien?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam metode yang digunakan konselor dalam
menyelesaikan proses konseling.
2. Mengetahui teknik-teknik yang digunakan oleh konselor dalam menangani masalah klien
BAB II
PEMBAHASAN
Dilihat dari cara memperoleh (metodologi), sumber psiko-terapi berwawasan Islam ada
empat, yaitu: 1) metode Istimbath; 2) metode Iqtibas; 3) metode Istiqro; dan 4) metode jami
bayna nufus al-zakiyyah wal-„uqul al-shafiyyah.
Dari manhaj-manhaj ini dikembangkan beberapa metode seperti: 1) terapi dengan Al-
quran; 2) terapi dengan doa; 3) terapi dzikir; 4) terapi sholat; 5) terapi mandi; 6) terapi puasa; 7)
terapi hikmah; dan 8) terapi tarikat dan tasawuf, (Isep Zainal Arifin, 2009:42-45).
Di antaranya tidak hanya itu metode-metode yang dilakukan oleh seorang konselor,
karena pada saat ini banyak sekali para ahli yang menciptakan perubahan pada metode-metode
yang baru. Para konselor sangat memerlukan beberapa metode yang digunakan dalam menangani
kliennya. Antara lain metodenya sebagai berikut:
1. Metode Interview
yaitu informasi yang merupakan suatu alat untuk memperoleh fakta/data/informasi dari
murid seacara lisan. Wawancara informatif dapat dibedakan atas wawancara yang terencana dan
wawancara yang tidak terencana.
ٚ (سٗآ ٍسيٌ عِ اث.َُبٝسزطع فجقيجٔ ٗرىل أضعف اإلٝ ٌسزطع فجيسبّٔ فإُ ىٝ ٌذٓ فإُ ىٞشٓ ثٞغٞ ٍْنٌ ٍْنشا فيٍِٙ سا
)ٙذ اىخذ سٞسع
Artinya: “dan sesunggunya kami telah mengutus musa dengan ayat-ayat kami dan
kekuatam yang nyata”. ( Hud, 11:96 )
Seorang hamba yang memiliki kesungguhan perjuangan dan upaya yang tidak kenal putus asa,
niscaya ia akan memperoleh qudrat iradat Allah SWT. Yang akan eksis dalam pendengaran,
penglihatan tangan dan kaki serta pembelaan pertolongan dan perlindungan.
Salah satu diantara anugerah yang agung itu adalah “tangan Allah akan eksis dalam tangan
hambanya” yang shalih dan bertauhid kepadanya secara aplikasi, nyata yang trasendental. Dan
dengan tangan itulah konselor dapat berupaya dan menyentuh klien, dan hasilnya adalah
memberikan rasa yang nyaman dan kesembuhan atas izinnya.
3) Sentuhan Tangan
Terhadap klien yang mengalami stress atau ketegangan dapat diberikan sedikit pijatan
atau tekanan pada urat dan otot yang tegang sehingga akan dapat mengendorkan urat dan otot-
otot, khususnya pada bagian kepala, leher dan pundak. Teknik ini disamping dapat meringankan
secara fisik tetapi dapat juga memberikan sugesti dan keyakinan awal, bahwa semua
permasalahan yang dihadapi akan dapat terselesaikan.
Hadits penyembuhan melalui tangan:
جسذٓ ٍْزٚجذٓ فٝ ً ٗجعب. سس٘ه هللا صٚ اىعب ص أّ شنب إىٚعِ عثَب ُ ثِ اث
ٌ رأىٌ ٍِ جسذك ثسٙ اىزٚذك عيٝ ضع: ٌٔ ٗسيٞأسيٌ فقبه ىٔ سس٘ه هللا صو هللا عي
)ٌهللا ثالثب ٗقو سجع ٍشاد أع٘رٗ ثب هللا ٗقذس رٔ ٍِ شش ٍب أجذ ٗأحب رس( سٗآ ٍسي
“Dari Utsman bin Abil „Ash ra. Bahwasnnya ia pernah mengadukan penderitaannya kepada
Rasulullah saw, karena ia telah menemukan suatu penyakit ditubuhnya sejak ia masuk Islam.
Lalu Rasulullah saw, bersabda kepadanya : „letakkanlah tanganmu pada tubuhmu yang merasa
sakit, lalu ucapkanlah bismillah sebanyak tiga kali dan ucapkanlah (berdo‟alah)dengan
kalimat‟ aku berlindung kepada Allah dari kejahatan yang aku temui dan yang aku waspadai.”(
HR. Muslim)
Teknik ini sering penulis lakukan pada klien yang sedang mengalami stres dan kegelisahan.
Sebelum proses konseling tentang bagaimama cara mengatasi stres dan kegelisahan itu, penulis
melakukan pemijatan dan sentuhan pada leher, kepala dan pundaknya. Dan itu selalu penulis
lakukan sebelum aktitifitas konseling berlangsung.
Penggunaan teknik konseling dan terapi yang lain secara lahir adalah dengan menggunakan
lisan. Makna penggunakan lisan dalam hadits dalam hadits ini memiliki makna yang konstektual,
yaitu:
1) nasehat, wejangan, himbauan dan ajakan yang baik dan benar.
Sabda Rasullah SAW:
) ٔٞ( ٍزفق عي.جخٞجذ فجنيَخ طٝ ٌإرق٘ ا اىْب س ٗى٘ ثشق رَشح فَِ ى
“peliharalah dirimu dari api neraka walau hanya sedekah, separuh dari biji kurma, lalu siapa
saja yang tidak dapat sedekah itu, maka dengan kata-kata yang baik.”(HR.Bukhori dan Muslim
dari Ady bin Hatim RA)
Dalam konseling konselor lebih banyak menggunakan lisan, yaitu berupa pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh klien dengan baik, jujur dan benar. Agar konselor bisa
mendapatkan jawaban-jawaban dan pertanyaan-pertanyaan yang jujur dan terbuka dari klien,
maka kalimat-kalimat yang dilontarkan konselor harus berupa kata-kata yang mudah dipahami,
sopan dan tidak menyinggung atau melukai hati dan perasaan klien.
2) membaca do‟a atau berdo‟a dengan menggunakan lisan.
Untuk memantapkan klien, maka do’a yang diucapkan oleh konselor sangat penting
dan dapat didengar oleh klien agar ia dapat turut serta mengaminkan, agar Allah berkenan
mengabulkan do’a itu. Teknik ini dapat dilakukan konselor pada konseling yang bersifat
kelompok dan sangat besar manfaatnya, baik bagi konselor lebih-lebih klien. Karena do’a itu
optimisme akan senantiasa muncul pada jiwa klien.
3) sesuatu yang dekat dengan lisan, yakni dengan air liur atau hembusan (tiupan).
ْٔٞفث فيَب اشزذ ٗجعٔ مْذ عيٝٗ ّفسٔ ثب ىَع٘ رادٚقش أ عيٝ ٚمبُ إرا اسزن
) (سٗآ ٍسيٌ عِ عب ئشخ.ذٓ سجب ء ثش مزٖبٞٗاٍسح عْٔ ث
“Apabila Rasulullah SAW. menderita sakit, beliau membaca surat Al-Falaq dan An-Nas untuk
menyembuhkan dirinya dan ia membaca sambil meniupkan. Maka tatkala sakitnya sangat keras,
maka saya yang membacanya lalu usapkan dengan tangan beliau demi mengharapkan
berkahnya.‟‟ (HR. Muslim dari Aisyah RA.)
Teknik itupun sering penulis lakukan ketika klien merasa belum mantap selama proses
konseling. Ia meminta agar penulis membaca beberapa ayat atau surat yang memiliki potensi
atau jalan agar Allah segera berkenan menyembuhkan melalui doa yang dibaca.
KESIMPULAN
Selain itu ada juga metode yang digunakan dalam menangani klien antara lain metodenya
sebagai berikut:
a) Metode Interview
b) Group Guidance
c) Client Centered Method
d) Directive Counseling
Willimson membagi kegiatan teknik langsung (Directive Approach) menjadi enam langkah
yaitu:
1) Analisis
2) Sintesis
3) Diagnosis
4) Prognosis
5) Konseling
6) Follow up
7) Eductive Method (metode pencerahan)
8) Psychoanalysis Method
B. Tehnik-Tehnik Bimbingan Konseling Islam
1. Tehnilk yang bersifat lahir
2. Teknik yang bersifat batin
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam (Pekalongan: STAIN Press, 2007), 129.
Ainur Rohim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Yogyakarta: UII Press, 2001), 4.
Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik) (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014), 23.
Arifin, Isep Zainal. 2009. Bimbingan Penyuluahan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Farida dan Saliyo, Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam (Kudus: Buku Daros STAIN
Kudus, 2008), 18-19.
M. Sayyid Muhammad Az-Za’balawi, Pendidikan Remaja Antara Islam dan Ilmu Jiwa (Jakarta:
Gema Insani Pers, 2007), 371.
Muhammad Utsman Najati, Psikologi Qur'ani: Psikologi dalam Perspektif Alqur'an (Solo: Alulia
Press, 2008), 20-21.
Netty Hartanti, dkk. Islam dan Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), 163.
Purwa Atmaja Prawita, Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru, (Jogjakarta: ArRuzz
Media, 2013), 332.
Samsul Munir Amin, Bimbingan Konseling Islam (Jakarta: AMZAH, 2010), 259.