Anda di halaman 1dari 32

KOMPOSIT

1.      Pengertian Komposit

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih

material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan

karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya.

Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan

jenis (modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam.

Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda,

gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.

1.      Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:

Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta

lebih kuat, dalam laporan ini penguat komposit yang digunakan yaitu dari serat alam.

2.      Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih

rendah.

Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang

digunakannya, yaitu :

1.      Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri

dari satu laminat atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber.

Fiber yang digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly

aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi

tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.
2.      Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri

dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki

karakteristik sifat sendiri.

3.      Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang

menggunakan partikel/serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata

dalam matriksnya.

Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih

material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat

terlihat langsung oleh mata) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.

Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :

  Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari

kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar, dll

  Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum

digunakan : carbon, glass, aramid, kevl`r.

2.            Klasifikasi Bahan Komposit

Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan

komposit dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi

komposit yang sering digunakan antara lain seperti :

1.      Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau

metalanorganic.

2.      Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.

3.      Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.


4.      Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural (Schwartz, 1984)

Sedangkan klasifikasi menurut komposit serat (fiber-matrik composites)

dibedakan menjadi beberapa macam antara lain :

1.      Fiber composite (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik

2.      Filled composite  adalah gabungan matrik continous skeletal dengan matrik yang

kedua

3.      Flake composite adalah gabungan serpih rata dengan metrik

4.      Particulate composite adalah gabungan partikel dengan matrik

5.      Laminate composite adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina (Schwartz,

1984 : 16)

Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit

partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan

komposit partikel terdiri dari partikel–partikel yang diikat oleh matrik. Bentuk

partikel ini dapat bermacam–macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan

berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan bahan komposit serat terdiri

dari serat – serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua macam yaitu serat

panjang dan serat pendek.

 Bahan Komposit Partikel

Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikel–

partikel disebut bahan komposit partikel (particulate composite) menurut definisinya

partikel ini berbentuk beberapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan

berbentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi rata–rata berdimensi sama. Bahan
komposit partikel umunya digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan komposit

keramik (ceramic matrik composites). Bahan komposit partikel pada umunya lebih

lemah dibanding bahan komposit serat. bahan komposit partikel mempunyai

keunggulan, seperti ketahanan terhadap aus, tidak muda retak dan mempunyai daya

pengikat dengan matrik yang baik.

 Bahan Komposit Serat

Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan,

oleh karena itu bahan komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit

serat terdiri dari serat–serta yang terikat oleh matrik yang saling berhubungan. Bahan

komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang (continous fiber) dan

serat pendek (short fiber dan whisker). Dalam laporan ini diambil bahan komposit

serat (fiber composite). Penggunaan bahan komposit serat sangat efesien dalam

menerima beban dan gaya. Karena itu bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila

dibebani searah serat, sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus

serat.

Komposit serat dalam dunia industry mulai dikembangkan dari pada

menggunakan bahan partikel. Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang

utama yaitu strong (kuat), stiff (tangguh), dan lebi tahan terhadap panas pada saat

didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam penggembangan teknologi pengolahan serat,

membuat serat sekarang semakin diunggulkan dibandingkan material–material yang

digunakan. Cara yang digunakan untuk mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi
dan bermodulus elastisitas tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan

tarik renda, serta bermodulus elastisitas rendah makin banyak dikembangkan guna

untuk memperoleh hasil yang maksimal. Komposit pada umumnya mengunakan

bahan plastik yang merupakan material yang paling sering digunakan sebagai bahan

pengikat seratnya selain itu plastic mudah didapat dan mudah perlakuannya, dari pada

bahan dari logam yang membutuhkan bahan sendiri.

3.            Tipe Komposit Serat

Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat

dengan benar. Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit

yaitu :

1.      Continuous Fiber Composite

Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus,

membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan.

Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan

kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.

2.      Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)

Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena

susunan seratnya juga mengikat serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat

memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan akan

melemah.
3.      Discontinuous Fiber Composite

Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.

Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157 ) :

a.       Aligned discontinuous fiber

b.      Off-axis aligned discontinuous fiber

c.       Randomly oriented discontinuous fiber

4.      Hybrid Fiber Composite

Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe serat

lurus dengan serat acak. Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti kekurangan sifat

dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

4.            Bagian Utama dari Komposit

 Reinforcement

Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang

berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.

Serat Gelas

Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya

digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas


sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al),

kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.

Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam

antaralain (Santoso, 2002):

a.      Roving

Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.

b.      Yarn

Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.

c.       Chopped Strand

Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung

menjadi satu ikatan.

d.      Reinforcing Mat

Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak.

e.       Woven Roving

Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder

f.       Woven Fabric

Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.

Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam

antara lain (Nugroho, 2007):

a.      Serat E-Glass

Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai

penyekat atau bahan isolasi. Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik.
b.      Serat C-Glass

Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi

terhadap korosi.

c.       Serat S-Glass

Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.

Tabel 2.2. Komposisi senyawa kimia serat gelas (Nugroho, 2007)

Keterangan:

SiO2 = Silica                                          :    NaO2 = Natrium Oksida

Al2O3 = Alumina                                      B2O3 = Boron Oksida

Fe2O3 = Besi Oksida                                 K2O = Kalium Oksida

CaO = Calsuim Oksida                             BaO = Boron Oksida

MgO = Magnesium Oksida

 Matrik

Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi

volume terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.

b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.

c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.

d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.

e. Tetap stabil setelah proses manufaktur.


Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :

a. Sifat mekanis yang baik.

b. Kekuatan ikatan yang baik.

c. Ketangguhan yang baik.

d. Tahan terhadap temperatur.

Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:

 Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)

Bahan ini merupajan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut

polimer berpenguat serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini

menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat

seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya.

Komposit ini bersifat :

1)   Biaya pembuatan lebih rendah

2)   Dapat dibuat dengan produksi massal

3)   Ketangguhan baik

4)   Tahan simpan

5)   Siklus pabrikasi dapat dipersingkat

6)   Kemampuan mengikuti bentuk

7)   Lebih ringan.

Jenis polimer yang sering digunakan (Sudira, 1985) :


1.      Thermoplastic

Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang

kali (recycle)dengan menggunakan panas. Thermoplastic  merupakan polimer yang

akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic akan meleleh pada suhu

tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat

balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan.

Contoh dari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon,

PES, dan Polieter eterketon (PEEK).

2.      Thermoset

Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali

pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan

yang tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan

terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti

jenis-jenis melamin. Plastik jenis thermoset tidak begitu menarik dalam proses daur

ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar

10%) dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh

dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).

Aplikasi PMC yaitu sebagai berikut :

1)   Matrik berbasis poliester dengan serat gelas

a)      Alat-alat rumah tangga


b)      Panel pintu kendaraan

c)      Lemari perkantoran

d)     Peralatan elektronika.

2)   Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas (kotak air radiator)

3)   Matrik berbasis termoset dengan serat carbon

a)    Rotor helikopter

b)   Komponen ruang angkasa

c)    Rantai pesawat terbang

 Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)

Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan

penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.

1.      Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC :

1)   Transfer tegangan dan regangan yang baik.

2)   Ketahanan terhadap temperature tinggi

3)   Tidak menyerap kelembapan.

4)   Tidak mudah terbakar.

5)   Kekuatan tekan dan geser yang baik.

6)   Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik

2.      Kekurangan MMC :

1)   Biayanya mahal

2)   Standarisasi material dan proses yang sedikit


3.      Matrik pada MMC :

1)   Mempunyai keuletan yang tinggi

2)   Mempunyai titik lebur yang rendah

3)   Mempunyai densitas yang rendah

4)   Contoh : Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium

beserta paduannya.

4.      Proses pembuatan MMC :

1)   Powder metallurgy

2)   Casting/liquid ilfiltration

3)   Compocasting

4)   Squeeze casting

5.      Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :

1)   Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)

2)   Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)

3)   Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)

4)   Peralatan Elektronik

 Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)

Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat

pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon

karbida atau boron nitride.
1.      Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :

1)   Gelas anorganic.

2)   Keramik gelas

3)   Alumina

4)   Silikon Nitrida

2.      Keuntungan dari CMC :

1)   Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam

2)   Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron

3)   Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus

4)   Unsur  kimianya stabil pada temperature tinggi

5)   Tahan pada temperatur tinggi (creep)

6)   Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi

3.      Kerugian dari CMC

1)   Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar

2)   Relative mahal dan non-cot effective

3)   Hanya untuk aplikasi tertentu

4.      Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :

1)   Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers

2)   Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange

tubes, liner
3)   Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.

4)   Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong.

5)   Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.

6)   Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.

7)   SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.

5.            Bahan - bahan Pembentuk Koposit

Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6

macam sebagai bahan utama dan 5 macam sebagai bahan finishing. Sebagai bahan

utama yaitu erosil, pigmen, resin, katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan

finishing antara lain : aseton, PVA, mirror, cobalt, dan dempul.

1.      Aerosil

Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih.

Berfungsi sebagai perekat mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah

patah/pecah. 

2.      Pigment

Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass

dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya

pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.


3.      Resin

Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening.

Berfungsi untuk mencairkan/ melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua  bahan

yang akan dicampur. Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau dikemas dalam

kaleng.

4.      Katalis

Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini

biasanya dijual bersamaan dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya

adalah resin 1 liter dan katalisnya 1/40 liter.

5.      Talk

Sesual dengan namanya bahan  ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu.

Berfungsi sebagal campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.

6.      Mat

Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari

model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-

jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass, sehingga

sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai

pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak  getas.

7.      Aseton

Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu

untuk mencairkan  resin. Zat  ini digunakan apabila  adonan  terlalu kental yang akan

mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.


8.      PVA

Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi

untuk melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah

agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan

dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.

9.      Mirror

Sesuai namanya, manfäatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan

efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.

10.  Cobalt

Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif

pencampur katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik

dan terlalu encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab

tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat

dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt

dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat

menimbulkan api.

11.  Dempul fiberglass

Setelah  hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan

yang tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar

permukaan fiberglass  hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap

dilakukan pengerjaan lebih lanjut.


6.            Karakteristik Material Komposit

Sifat – sifat Material Komposit

Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian

optimum dari sifat-sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal

sangat diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk yang

memiliki kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai

kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material komposit

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk

komponen dalam komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat

struktur dari sistem komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya

Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan komposit

mmpunyai cirri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan suatu bahan

yang mempunyai sifat dan cirri tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen

asalnya. Disamping itu konstituen asal masi kekal dan dihubungkan melalui suatu

antara muka.

Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri

dari fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri dari serat

atau bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari matriks.


 Jenis – jenis Material Komposit

Material Komposit Serat

Material komposit serat yaitu komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar

yang diproduksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat,

sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat

dan banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass.

Komposit Lapis (Laminated Composite)

Komposit lapis yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan bahan penguat,

contohnya polywood, laminated glass yang seringdigunakan sebagai bahan bangunan

dan kelengkapannya.

Komposit Partikel (Particulate Composite)

Komposit partikel yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat

seperti butiran (batu dan pasir) yang diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai

sebagai betin.

Propertis Material Komposit

Kemajuan kini telah mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap bahan

komposit. Perkembangan bidang sciences  dan teknologi mulai  menyulitkan  bahan

konvensional seperti logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru. Bidang angkasa

lepas, perkapalan, automobile dan industri  pengangkutan merupakan contoh aplikasi

yang memerlukan bahan-bahan yang berdensity rendah, tahan karat, kuat, kokoh dan
tegar. Dalam kebanyakan bahan konvensional seperti keluli, walaupun kuat ia

mempunyai density yang tinggi dan rapuh. Sifat maupun karakteristik  dari komposit

ditentukan oleh :

a.    Material yang menjadi penyusun komposit

Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material penyusun

menurut rule of mixture sehingga akan berbanding secara proporsional.

b.    Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun

Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik komposit.

c.    Interaksi antar penyusun

Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.

Kelebihan Material Komposit

Material komposit mempunyai beberapa  kelebihan berbanding dengan bahan

konvensional  seperti  logam.  Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari

beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal dan biaya.

Seperti yang diuraikan dibawah ini

a.       Sifat-sifat mekanikal dan fisikal

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat

memainkan  peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat

komposit. Gabungan matriks dan serta dapat menghasilkan

komposit  yang  mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan

konvensional seperti keluli.


b.      Biaya

Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu

perkembangan  industri  komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan

suatu produk yang seharusnya  memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan

mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

Kekurangan Material Komposit

a.       Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan

metal.

b.      Kurang elastis

c.       Lebih sulit dibentuk secara plastis.

Kegunaan Material Komposit

Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :

a.    Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.

b.    Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang

c.    Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak

d.   Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam

e.    Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.

f.     Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga

g.    Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta

h.    Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.


Contoh Material Komposit

1.   Plastik diperkuat fiber:

a.    Diklasifikasikan oleh jenis fiber :

1)   Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)

2)   Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP

3)   Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")

b.    Diklasifikasikan oleh matriks:

1)   Komposit Thermoplastik

a)    long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics

b)   glass mat thermoplastics

2)   Thermoset Composites

2.    Metal matrix composite MMC:

a.    Cast iron putih

b.    Hardmetal (carbide in metal matrix)

c.    Metal-intermetallic laminate

3.   Ceramic matrix composites:

a.    Cermet (ceramic and metal)

b.    concrete

c.    Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)

d.   Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)


4.   Organic matrix/ceramic aggregate composites

a.    Mother of Pearl

b.    Syntactic foam

c.    Asphalt concrete

5.   Chobham armour (lihat composite armour)

6.   Engineered wood

a.    Plywood

b.    Oriented strand board

c.    Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)

d.   Pykrete (sawdust in ice matrix)

7.   Plastic-impregnated or laminated paper or textiles

a.    Arborite

b.    Formica (plastic)
KERAMIK
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.

Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu


hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang
dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini
tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik
terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk
padat. (Yusuf, 1998:2).

Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan
oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu
sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi di mana bahan
diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-
elektron bebas.

Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan


keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi
konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh,
keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik
dibanding kekuatan tariknya.

Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan
alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang
pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk
industri (refractory).
Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor,
komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)

Sifat Keramik

Simulasi lapisan permukaan luar pesawat ulang alik saat memasuki atmosfer bumi, yang
memanas hingga temperatur 1500°C

Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis
keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis
tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya,
coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari
logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis
keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran
sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi,
sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari tanah liat, flint, dan
feldspar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik hasil rekayasa seperti
keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. Kekuatan tekan
tinggi merupakan sifat yang membuat penelitian tentang keramik terus
berkembang.
Bahan Keramik Plastis
a) Kaolin (china clay)
Kaolin disebut juga china clay, termasuk jenis tanah liat primer(residu) yang
berfungsi sebagai komponen utama dalam membuatcampuran porselin, dan
digunakan dalam keramik stoneware danearthenware putih. Kaolin berfungsi untuk
pengikat dan penambahkekuatan badan keramik pada suhu tinggi, porselin, barang-
barangtahan api (refractory), juga digunakan sebagai bahan pengerasdalam
pembuatan glasir.

Sifat-sifat kaolin adalah:


(1) berbutir kasar
(2) tidak plastis
(3) relatif murni
(4) warnanya putih
(5) titik leburnya tinggi yaitu 1800oC.

Di Indonesia bahan ini terdapat di beberapa tempat seperti di Aceh,Sumatera Utara,


Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan,Bangka, Belitung, Sulawesi Tengah,
Kalimantan.

b) Ball clay
Ball clay termasuk jenis tanah liat sekunder (sedimen/endapan) yang mempunyai
partikel-partikel yang sangat halus sehingga tingkat plastisitas dan tingkat kekuatan
kering tinggi serta banyakmengandung bahan organik.Ball clay umumnya dipakai
sebagai bahan campuran untuk membuat keramik putih (keramik halus dan dalam
email, juga untuk membuat slip tanah liat tuang lebih encer. Dalam massa plastis
bahan ini dapat meningkatkan daya kerja dandaya kering.
Sifat-sifat umum ball clay:
(1) berbutir halus.
(2) plastisitas sangat tinggi.
(3) penyusutan tinggi 20%.
(4) kekuatan kering tinggi.
(5) titik lebur suhu 1300oC.
(6) warna abu-abu.

Ball clay ini terdapat di Jawa Barat, Riau, Kalimantan Brata, Kalimatan Tengah,
Kalimatan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka, Belitung dan
juga bisa didapatdimana-mana (sawah, tegalan).

c) Stoneware
Stoneware adalah bahan tanah liat refraktoris yang bersifat plastis.Tanah liat ini
termasuk jenis tanah liat sekunder (sedimen) yang memiliki daya susut rendah,
berbutir halus, dan banyak digunakan untuk membuat benda pengikat dan
pewarna.Stonewareakan menghasilkan benda yang padat dan kedap air apabila
dibakar pada suhu 1250oC – 1300oC tanpa mengalami perubahan bentuk. Stoneware
ini sangat menguntungkan karena dapat langsung digunakan untuk membuat benda
keramik secara langsung (bahan tunggal) tanpa mencampur dengan bahan lainnya
dengan hasil yangmemuaskan.
Sifat-sifat umumstoneware:
(1) berbutir halus,
(2) plastis,
(3) penyusutan rendah,
(4) porositas rendah,
(5) titik lebur tanah mencapai suhu 1400°C,
(6) wama mentahnya abu-abu, kuning kotor,
(7) tahan api,
Tanah ini terdapat antara lain di Jawa Barat dan Karimunjawa

d) Earthenware
Earthenware termasuk jenis tanah sekunder (sedimen).Tanah liat ini mudah
ditemukan di berbagai daerah yang bersifat plastis, berbutir halus dengan kandungan
besi yang cukup tinggi.Tanah liat ini memiliki tingkat plastisitas yang cukup,
sehingga mudah dibentuk, tapi juga mempunyai tingkat penyusutan yang tinggi pula.
Setelah dibakar kekuatannya berkurang dan sangat berpori.Daya serapnya(porositas)
air lebih dan 3%, suhu bakar rendah antara 900oC-1060oC, warna bakar merah coklat
dan titik leburnya sekitar 1100oC-1200oC.Tanah liat merah banyak digunakan di
industri genteng, bata, dan gerabah kasar dan halus.Warna alaminya tidak merah
terang tetapi merah karat, karena kandungan besinya mencapai 8%. Bila diglasir
warnanya akan lebih kaya, khususnya dengan menggunakan glasir timbal.Tetapi
glasir ini sudah tida disarankan karena efek racun timbal yang berbahaya.

Tanah liat earthenware banyak digunakan dalam pembuatan benda keramik


earthenware, gerabah, batu bata, genteng, dan dapat digunakan sebagai pewarna pada
glasir.Sifat-sifat umum earthenware:
(1) plastis,
(2) berbutir halus
(3) kandungan besi yang cukup tinggi
(4) wama mentahnya merah, coklat, abu-abu, hitam,
(5) suhu bakar antara 900oC–1060oC

Tanah liat earthenware banyak terdapat di daerah Sumatera Utara,Sumatera Barat,


Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta,
e) Fire Clay
Fire claymerupakan tanah sekunder (sedimen) yang tahan terhadap panas dan tidak
berubah bentuk karena mempunyai titik lebur yang tinggi yaitu 1600ºC-1750ºC.
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap menuju ke
hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya
berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Yang tergolong tanah liat tahan
api ialah tanah liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk,
misalnya kaolindan mineral tahan api seperti alumina dan silika. Fireclay berfungsi
sebagai bahan untuk membuat barang refractory seperti bata tahan api dan
perlengkapan tungku.Dalam badan keramik fireclay digunakan sebagai bahan
campuran untuk menambah kemampuan bentuk pembuatan produk stoneware
maupun porselin.
Sifat-sifat umum fire clay:
(1) cenderung tidak plastis,
(2) butiran kasar,
(3) tingkat absorbsi rendah,
(4) penyusutan menengah,
(5) tahan terhadap suhu tinggi (refractory).

f) Bentonite
Bentonite juga termasuk jenis tanah liat sekunder (sedimen) yang sangat plastis dan
berbutir halus sehingga digunakan untuk menambah keplastisanbadan keramik.Dalam
glasir,mineral ini berfungsi sebagai pengikat.Bentonite termasuk jenis tanah
liatmonmorilinityang berasal dari pelapukan batu vulkanis.Untuk menambah
plastisitas tanah liat, satu bagian bentonitesetara dengan tiga bagian ballclay.
Sifat-sifat umum bentonite:
(1) sangat plastis,
(2) berbutir halus,
(3) titik lebur 1200ºC.
Di Indonesia,bentonitebanyak ditemukan di Jawa Barat, juga terdapat di Aceh,
Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sulawesi Utara.

Bahan Keramik Tidak Plastis


a) Silika
Silika merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat benda
keramik, glasir, gelas, dll. Bahan ini mempunyai sifat tidak plastis sehingga
apabila digunakan untuk membuat badan keramik  akan mengurangi tingkat
plastisitas dan penyusutannya. Silika dalam badan keramik digunakan untuk
menambah kemampuan bentuk dan pengeras, sedangkan dalam glasir
berfungsi sebagai penggelas.Titik lebur silika adalah 1710ºC. Kwarsa adalah
bentuk lain dari silika yang memiliki kemurnian 100%. Silika atau kwarsa
dapat ditemukan dalam bahan oksida yang disebut silicates seperti:
kaolin/china clay, feldspar, nepheline syenite, lepidolite, petalite, spodumene,
pyrophylite, ball clay dll. Bentuk lain dari silika adalah flint.Bahan ini banyak
dipakai untuk membuat benda keramik dan memiliki kemurnian yang tinggi.
Endapan silika yang ditemukan di alam biasanya bercampur dengan berbagai
bahan-bahan pengotor (impurities) yang akan mempengaruhi sifat-sifatnya
baik dalam keadaan mentah maupun setelah pembakaran.

Kegunaan silika:
(1) mengurangi plastisitas.
(2) mengurangi penyusutan.
(3) mengurangi retak-retak dalam proses pengeringan.
(4) menambah kemampuan bentuk dan pengeras.
(5) merupakan rangka selama pembakaran.
(6) mengurangi retak-retak (crazing) dalam glasir.
Silika (kwarsa) terdapat di Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara,Sumatera
Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.

b) Feldspar
Feldspar dihasilkan dari pelapukan batuan granit dan lava (igneous) dimana
tanah liat itu terbentuk.Feldspar termasuk senyawa alumina silikat yang
mengandung satu atau lebih unsur-unsur seperti: K, Na, dan Ca . Sebagai
bahan yang tidak plastis, feldspar sangat penting dalam industri keramik
karena dapat berfungsi untuk mengurangi penyusutan pada waktu proses
pengeringan dan pembakaran disamping berfungsi juga sebagai flux (peleleh)
pada suhu diatas 1200oC. Titik leburnya antara 1170oC–1290oC.Feldspar
sangat bermanfaat dalam pembuatan benda keramik pecah belah, stoneware,
porselin, dan juga bahan untuk membuat glasir.
Feldspar terdiri dari berbagai jenis, diantaranya:
(1) Potashfeldspar (K2O.Al2O3.6SiO2)
(2) Sodiumfeldspar (Na2O. Al2O3.6SiO2)

Dilihat dari unsur-unsurnya, feldspar mengandung bahan alumina (Al2O3),


silica (SiO2), dan flux (K2O atau Na2O).Feldpar yang mengandung kalium
(K2O) biasanya dipakai untuk membuat badan keramik halus karena sangat
aktif melarutkan kwarsa, membentuk masa gelas yang sangat kental, dan
sebagai pelebur yang baik dalam badan keramik halus sehingga badan keramik
menjadi padat tanpa mengalami perubahan bentuk (deformasi). Sedangkan
feldspar yang banyak mengandung natrium (Na2O) digunakan untukmembuat
glasir. Feldspar mengandung semua bahan-bahan penting untuk membentuk
glasir sehingga biasa disebut glasir alami, namun dalam glasir agar lebih
memuaskan perlu ditambahkan bahan lain seperti: flint, whiting atau kaolin. Di
Indonesia feldspar dapat ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh,
Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
dan Papua.
c) Kalsium karbonat (CaCO3)
Whiting berfungsi sebagai fluxpada suhu tinggi yang sangat penting,yaitu
bahan yang berfungsi untuk menurunkan suhu bakar.Meskipun dalam
penggunaan yang terbatas, unsur Ca (calcium) yang terkandung dalam whiting
digunakan untuk badan keramik dalam jumlah kecil karena dapat menurunkan
titik leleh, memberikan warna putih, mencegah lengkungdan mengurangi
porositas badan keramik. Dengan zinc dalam glasir akan membentuk
permukaan matt (doff), karena terjadi kristalisasi. Dolomite merupakan bahan
kombinasi antara calcium carbonate dengan magnesium karbonat yang
berfungsi sebagai flux atau penurun suhu dalam campuran tanah liat, bahan ini
termasuk bahan yang tidak plastis.

d) Aluminium (Al2O3)
Unsur aluminium (oksida alumina) tidak ditemukan dalam bentuk murni, tetapi
dalam kombinasi dengan unsur-unsur lain terutama dalam kaolin, ball clay,
dan feldspar.Alumina merupakan bahan yang sangat refractory dan bahan yang
sangat stabil baik secara fisika maupun kimia. Dalam glasir aluminium
berfungsi untuk mengontrol dan mengimbangi pelelehan serta memberikan
kekuatan pada badan keramik dan glasir, sedang dalam badan keramik untuk
meningkatkan viskositas, titik lebur mencegah kristalisasi dan menstabilkan
massa gelas. Dalam massa plastis keramik, unsur kaolin akan memberikan
Al2O3 tidak plastis tetapi cukup murni sedangkan ball clay akan memberikan
Al2O3 plastis tetapi tidak murni.

e) Talc
Talc merupakan campuran magnesium silikat hidroksidayang mempunyai
rumus kimia 3MgO.4SiO2.H2O, berfungsi sebagai flux (pelebur) pada bakaran
rendah dan menambah daya rekat glasir pada badan keramik sekaligus
mencegah timbulnya keretakan padaglasir. Talc banyak dipakai sebagai bahan
pengisi (filler) dan bahan penutup pada beberapa macam industri keramik
(terutama untuk dinding dan porselin China), hal ini disebabkan karena badan
keramik yang mengandung talc akan sangat tahan terhadap perubahan
temperatur mendadak banyak dipakai untuk pembuatan alat-alat listrik,
cooking ware, kapsel, alat bantu pembakaran (refractory), juga dalam keramik
seni dan badan keramik bakaranrendah.
f) Nepheline Syenite (KNaO.Al2O3.4SiO2)
Nepheline syenite merupakan mineral keramik yang dapat dipakai sebagai
pengganti feldspar.Nephelinesyenite mengandung silika (SiO2) lebih sedikit
dan alumina (Al2O3) lebih tinggi daripada feldspar. Bahan ini dapat
dipergunakan dalam glasir earthenware atau stoneware dan bahan pembuatan
gelas sebagai sumber Al2O3.

g) Grog
Grog adalah bahan tanah liat yang telah dibakar biskuit dan kemudian digiling
halus dengan tingkat kehalusan yang disesuaikan dengan penggunaan.Grog
banyak digunakan untuk membuat badan keramik terutama yang berukuran
besar.Grog berfungsi untuk mengurangi plastisitas dan penyusutan sehingga
dapat melindungi benda terhadap perubahan bentuk. Dengan adanya grog
menyebabkan badan benda keramik menjadi lebih porous, namundengan
kondisi ini memungkinkan terjadi penguapan, jugamencegah terjadinya retak-
retak dalam proses pengeringan dan pembakaran, tahan terhadap perubahan
suhu yang mendadak, serta memberikan tekstur permukaan yang kasar.
TUGAS
MATA KULIAH
MATERIAL TEKNIK 1

Disusun oleh :

CHANDRA YURIANTO

F 331 14 007

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO


2016

Anda mungkin juga menyukai