Anda di halaman 1dari 17

1

ANALISA DATA EKSPERIMEN

Data yang didapatkan dari eksperimen dianalisa. Setelah dianalisa kita akan memberikan

penilaian , yakni :

1. Penilaian lisan tentang hasil

2. Analisa teoritis yang kompleks

Dari analisa teoritis yang kompleks kemungkinan ada 2 :

1. Kesalahan dalam ekperimen

2. Pencocokan data dengan prinsip fisik fundamental

Hasil pengukuran eksperimen

Setelah hasil pengukuran Ekperimen dianalisa, didapatkan:

1. Kesalahan ( Error )

2. Ketepatan ( Precision )

3. Validas ( kesahihan )

Para eksperimentalis harus selalu mengetahui validitas data. Insinyur penguji kendaraan

bermotor harus mengetahui ketelitian (accuracy) spedometer dan indikator isi tangki untuk

dapat dengan yakin mengatakan konsumsi bahan bakar. Insinyur penguji nuklir harus

mengetahui ketelitian dan ketepatan berbagai instrumen hanya untuk dapat melakukan

pengukuran sederhana radioaktivitas dengan yakin. Insinyur listrik harus tahu ketelitian

pengukuran tegangan untuk dapat menyatakan hasil unjuk rasa (performans) penguat

(amplifier).

Kesalahan :

Bersifat rambang

Disebabkan kekeliruan pelaksanaan eksperimen


2

1. Jenis dan Penyebab Kesalahan Eksperimen

Data

Data Data Sampel Tunggal yaitu data dimana terdapat ketakpastian yang ditemukan dengan

ulangan

Data Sampel Rangkap yaitu data dimana didapatkan sejumlah eksperimen yang dilakukan dan

keandalan hasilnya dapat dijamin oleh statistik

KESALAHAN ASLI DALAM DATA EKSPERIMEN

1. Faktor – factor yang meragukan

2. Mengandung suatu ketakpastian

Jenis Kesalahan :

1. Adanya kekeliruan nyata dalam pemasangan peralatan atau instrumen yang mungkin

merusak validitasi data

2. Adanya kesalahan rambang (random error = acak) yang disebabkan fluktuasi pribadi,

fluktuasi elektronik pada peralatan instrumen

3. Adanya kesalahan tetap (fixed error) yang menyebabkan pembacaan berulang yang

mengandung kesalahan yang besarnya hampir sama

2. Analisa Ketakpastian

Metode yang lebih seksama untuk menaksir ketakpastian dalam hasil eksperimen

dikemukakan oleh Kline dan McClintock. Metode ini didasarkan atas spesifikasi yang

teliti ketakpastian dalam berbagai pengukuran primer eksperimen.

Misal seperangkat pengukuran dilakukan dimana ketakpastian masing-masing

pengukuran dapat dinyatakan dengan taruhan yang sama. Perangkat pengukuran ini lalu

digunakan untuk menghitung hasil eksperimen yang dikehendaki. Kita ingin menaksir
3

ketakpastian dalam hasil perhitungan atas dasar ketakpastian dalam pengukuran-

pengukuan primer.

Hasil R adalah suatu fungsi dari variabel independent (bebas) x1, x2, x3, ..., xn. Jadi :

R = R(x1, x2, x3, ..., xn) .................................. ........ (1)

Misalkan wR adalah ketakpastian dalam hasil, dan w 1, w2, ..., wn, ketakpastian dalam variabel

bebas tersebut. Jika semua variabel bebas itu mempunyai nilai yang sama, maka ketakpastian

dalam hasil yang mempunyai nilai itu dapat dirumuskan sebagai berikut :

2 2 2 1
∂R ∂R ∂R
w R=
[( ) ( ) ( ) ]
∂ x1
w1 +
∂ x2
w2 +.. . .+
∂ xn
wn 2

. ............... (2)

Prosentase ketakpastian dalam pengukuran eksperimen adalah :

wR
x 100 %=. .. .?
R ................................................ (3)

Contoh soal :

1. Hambatan kawat tembaga yang mempunyai ukuran tertentu dinyatakan oleh :

R = Ro[1 + (T – 20)]

Dimana : Ro = 6   0,3 % adalah hambatan pada 20oC,

 = 0,004oC-1  1 % adalah koefisien suhu-hambatan;

T = 30oC  1oC adalah suhu kawat.

Hitunglah hambatan kawat, ketakpastiannya dan prosentase ketakpastiannya ?


4

Jawab :

Hambatan nominal adalah :

R = 6[1 + 0,004(30 – 20)] = 6,24 

∂R
=1+α(T −20 )=1+(0 , 004 )(30−20 )=1 , 04
∂ Ro

∂R
=RO (T −20 )=(6 )(30−20)=60
∂α
∂R
=RO . α=(6 )(0 ,004 )=0 , 024
∂T
wRo = (6)(0,003) = 0,018 

w = (0,004)(0,01) = 4 x 10-5/

wT = 1oC

Jadi ketakpastiannya adalah :

2 2 2 1
∂R ∂R ∂R
w R=
[(
∂ Ro
w Ro +
∂α )(
wα + w
∂T T ) ( )] 2

1
2 2 2 2 −5 2 2 22
w R =[ (1 , 04 ) ( 0 , 018 ) + ( 60 ) ( 60 ) (4 x 10 ) + ( 0 , 024 ) ( 1 ) ]
w R =0 ,035 Ω

Prosentase ketakpastian dalam pengukuran eksperimen adalah :

wR 0 , 035
x 100 %= x 100 %=0 , 49 %
R 6 ,24
5

2. Sebuah resistor mempunyai nilai nominal 10   1 %. Resistor itu diberi tegangan, dan

lesapan (disipasi) daya dihitung dengan dua cara :


2
V
P=
(1). Dari R ; dari persamaan ini kita hanya mengukur tegangan.

(2). Dari P=V . I ; dari persamaan ini, baik arus maupun tegangan yang diukur

Hitunglah ketakpastian dalam penentuan daya dalam keadaan kedua kasus di atas, bila

nilai V dan I menurut pengukuran ialah :

V = 100 V  1 % (untuk kedua kasus)

I = 10 A  1 %

Jawab :

Untuk kasus (1) :

∂ P 2V ∂P V2
= ; =− 2
∂V R ∂R R

Kepastian nilai V, R, dan I adalah :

wV = (100)(0,01) = 1 V

wR = (10)(0,01) = 0,1 

wI = (10)(0,01) = 0,1 A

Jadi ketakpastiannya adalah :


6

2 2 1
∂P ∂P
w P=
[(
∂V ) ( )]
. wV + w
∂R R
2

2 2 2 1

P
[ R ( R )]
w =(
2V V
.w ) + − w V 2 R

1
2

2 2 2
P
[R ) ( R )w]
w =(
2V
w + −
V 2
v 2
2 2
R

1
2 4

[( )(
w P= 4
V
R
2 . w 2v + −
V 2
R 4
wR
)] 2
7

Prosentase ketakpastian dalam pengukuran eksperimen adalah :


8

1
2 4

wP
x 100 %=
[( )(
4
V
R
2
2
. wv + −
V
R 4
2
wR )]2

x 100 %
P V2
R
1
2 4

wP
x 100 %=
[( )(
4
V
R
4 1
2
2
. wv + −
V
R 4
2
wR
)]2

x 100 %
P V
[ ] R
2
2

1
2 4

wP
x 100 %=
R [( )(
4
V
2
2
. wv + −
V
R
4
w
2
R )]2

x 100 %
P 4 1
V 2
R2 [ ] 1
1
2 4

[[( )( )]
]
2
V V 2
4 2 . w 2v + − 4
w 2R
wP R R
x 100 %= x 100 %
P V
4

R2 [ ]
2 2 1
wP w w
P
x 100 %= 4 V
V [ ( ) ( )] + R
R
2
x 100 %
1
wP 2 2 2
x 100 %=[ 4 ( 0 , 01 ) + ( 0 , 01 ) ] x 100 %=2 , 236 %
P

Untuk kasus (2) :


9

∂P ∂P
=I ; =V
∂V ∂I
Jadi ketakpastiannya adalah :

2 2 1
∂P ∂P
w P=
∂V [(
. wV + w
∂I I ) (
1
)] 2

w P = ( I . w V )2 + ( V . w I )
[ ] 2 2

1
2 2
w P =[ ( I ) w2v + ( V ) w2I ]2

Prosentase ketakpastian dalam pengukuran eksperimen adalah :

1
2 2 2
wP
x 100 %=
[ ( I . wV ) + ( V . w I ) ]
x 100 %
P V .I
1

wP [ ( I . wV )2 + ( V . w I ) ] 2 2

x 100 %= 1
x 100 %
P
22
[(V . I ) ]
2 2 1
wP wV w
P
x 100 %=
V [( ) ( ) ] + R
I
2
x 100 %
1
wP 2
x 100 %=[ ( 0 , 01 )2 + ( 0 , 01 )2 ] x 100 %=1, 414 %
P

Soal – soal
10

1. Hambatan kawat tembaga yang mempunyai ukuran tertentu dinyatakan oleh : R =

Ro[1 + (T – 20)]

Dimana : Ro = 8   0,2 % adalah hambatan pada 30oC,

 = 0,004oC-1  0,8 % adalah koefisien suhu-hambatan;

T = 40oC  1oC adalah suhu kawat.

Hitunglah hambatan kawat, ketakpastiannya dan prosentase ketakpastiannya ?

2. Sebuah resistor tertentu menarik 110,2 V dan 5,3 A. Ketakpastian dalam

pengukuran itu ialah  0,2 V dan  0,06 A. Hitunglah daya yang diserap oleh

resistor, prosentase ketakpastian dalam daya tersebut ?

3. Dua buah resistor R1 dan R2 dihubungkan dalam seri dan paralel. Nilai hambatan

tersebut adalah :

R1 = 100  0,1 

R2 = 50  0,03 

Hitunglah prosentase ketakpastian gabungan hambatan itu dalam susunan seri dan

paralel ?

4. Dua buah resistor R 1 dan R2 dihubungkan dalam seri mempunyai nilai sebagai

berikut :

R1 = 10.000  5 %; R2 = 1 M  10 %

Hitunglah prosentase ketakpastian untuk hambatan dalam seri.

4. ANALISA STATISTIK DATA EKSPERIMEN


11

Dalam pembahasan ini akan diberikan metode analisa statistik data eksperimen yang

sangat penting dan banyak digunakan dewasa ini. Bila kita melakukan pengukuran

terhadap n sampel dalam eksperimen, maka pengukuran terhadap sampel tersebut

mungkin agak berbeda satu sama lain, dan pelaku eksperimen biasanya lebih

memperhatikan Nilai Rata-rata, (mean) seluruh sampel tersebut. Jika setiap sampel

ditandai dengan xi, dan terdapat n sampel, maka Nilai rata-rata adalah :

n
1
x m= ∑ x i
n i =1 ................................... (4 – 1)

Deviasi atau penyimpangan (deviation) di dari masing-masing sampel didefinisikan

sebagai berikut

d i=x i −x m ................................... (4 – 2)

Nilai rata-rata absolut deviasi adalah :

− n n
1 1
|d i|= ∑ |d i| ∑ |x i− x m )|
n i =1 n i=1 ............................. (4 – 3)

Deviasi standar (standard deviation) atau deviasi akar rata-rata (root mean square

deviation) dapat dituliskan sebagai berikut :


12

n 1

σ=
[ 1
∑ ( x −x m )
n i =1 i
2 2
] ................................... (4 – 4)

Varians atau lainan (variance) atau deviasi standar populasi (population standard

deviation) atau deviasi standard doyong (biased standard deviation) didefinisikan

sebagai pangkat dua deviasi standar atau dapat ditulis sebagai berikut :

Varians = 2 ................................... (4 – 5)

Contoh soal :

3. Berikut ini adalah data pengukuran panjang suatu batang.

Pengukuran x (cm)
1 5,30
2 5,73
3 6,77
4 5,26
5 4,33
6 5,45
7 6,09
8 5,64
9 5,81
10 7,75

Hitunglah :

a. Nilai rata-ratanya.

b. Nilai rata-rata absolut deviasi.

c. Deviasi standar

d. Varians

Jawab :
13

Pengukura
x (cm) di = xi - xm IdiI (xi - xm)2
n
1 5.30 -0.513 0.513 0.263169
2 5.73 -0.083 0.083 0.006889
3 6.77 0.957 0.957 0.915849
4 5.26 -0.553 0.553 0.305809
5 4.33 -1.483 1.483 2.199289
6 5.45 -0.363 0.363 0.131769
7 6.09 0.277 0.277 0.076729
8 5.64 -0.173 0.173 0.029929
9 5.81 -0.003 0.003 0.000009
10 7.75 1.937 1.937 3.751969

n n
∑ x i= ∑|d i|=
i =1 58.1 i=1 6.342 n
∑ (x i −x m )2=
3 i =1 7.681410

a. Nilai rata-rata adalah :

n
1 1
x m= ∑ x i= (58 ,13 )=5 , 813
n i=1 10

b. Nilai rata-rata absolut

− n n
1 1 1
|d i|= ∑ |d i| ∑ |x i−x m )|= ( 6 , 342)=0 , 06342 cm
n i =1 n i=1 10

c. Deviasi standar adalah :


14

n 1 1
1
[
σ = ∑ ( x i −x m )
n i =1 ] [
2 2
=
1
10 ]
( 7 , 6815) 2 =0. 876 cm

d. Varians adalah :

Varians = 2 = (0,876)2 = 0,767

Soal :

1. Sebuah resistor tertentu menarik 110,2 V dan 5,3 A. Ketakpastian dalam pengukuran

itu ialah  0,2 V dan  0,06 A. Hitunglah daya yang dilesap oleh resistor, prosentase

ketakpastian dalam daya tersebut ?

2. Dua buah resistor R1 dan R2 dihubungkan dalam seri dan paralel.

Nilai hambatan tersebut adalah :

R1 = 100  0,1 

R2 = 50  0,03 

Hitunglah prosentase ketakpastian gabungan hambatan itu dalam susunan seri dan paralel?

3. Suatu eksperimen pengukuran panjang ulir baut dilakukan oleh mahasiswa pada

Laboratorium Kendali Mutu Program Studi D3 Teknik Mesin Untad. Hasil pengujian

ditunjukkan pada tabel berikut :

Hasil Pengukuran; x (mm)


Pengukuran
15

1 151.61
2 151.74
3 152.18
4 151.87
5 151.67
6 151.88
7 152.04
8 152.19
9 151.87
10 152.12
11 151.92
12 151.80
13 152.02
14 151.84
15 151.75
16 152.00
17 151.58
18 152.16
19 151.73
20 152.04
21 151.85
22 151.81
23 151.71

Hitunglah :

a. Nilai rata-ratanya.

b. Nilai rata-rata absolut deviasi.

c. Deviasi standar

d. Varians

Soal :

1. Sebuah resistor tertentu menarik 110,5 V dan 5,5 A. Ketakpastian dalam

pengukuran itu ialah  0,5 V dan  0,1 A. Hitunglah daya yang dilesap oleh resistor,

prosentase ketakpastian dalam daya tersebut ?


16

2. Sekelompok mahasiswa melakukan eksperimen pengukuran diameter dalam

ulir baut di Laboratorium Kendali Mutu Program Studi D3 Teknik Mesin Untad. Hasil

pengujian ditunjukkan pada tabel berikut :

Pengukuran Hasil Pengukuran; x (mm)


1 9,20
2 9,47
3 9,50
4 9,33
5 9,18
6 9,45
7 9,24
8 9,43
9 9,29
10 9,32
11 9,29
12 9,21
13 9,28
14 9,40
15 9,29
16 9,32
17 9,15
18 9,44
19 9,14
20 9,38
21 9,47
22 9,24
23 9,31

Hitunglah :

a. Nilai rata-ratanya.

b. Nilai rata-rata absolut deviasi.

c. Deviasi standar

d. Varians
17

Anda mungkin juga menyukai