Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fitri Ramadani

Nim : 5193342020

Kelas : 4/B

1. Islam merupakan agama yang menekankan pentingnya IPTEK. Namun realitasnya umat
islam seakan tertinggal dari umat lain, mengapa demikian, berikan penjelasan?
2. jelaskan bagaimana pandangan Islam terhadap IPTEK pada masa kini?
3. Islam merupakan agama yang menekankan pentingnya IPTEK. Namun realitasnya umat
islam kalah bersaing dengan umat lain, mengapa demikian, berikan penjelasan?
4. Bagaimana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang beretika dan
islami?
5. Kenapa di zaman sekarang ilmu pengetahuan umat islam makin keterbelakang
berbanding kebalik pada masa lalu apa penyebab hilangnya kejayaan pengetahuan
tersebut di zaman sekarang?
6. Mengapa Islam menganjurkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan selama hidup di
dunia?
7. apakah perkembangan iptek berpengaruh besar terhadap perubahan akhlak pada
seseorang?
8. Apa yang harus kita lakukan dan bagaimana caranya agar kita dapat menyeimbangkan
antara perkembangan zaman yaitu IPTEK dengan agama kita (Islam)
9. mengapa pada saat ini Islam seolah-olah tertinggal dalam pengembangan IPTEK?
10. Zaman sekarang banyak penyimpangan dari perkembangan teknologi. Lalu apakah benar
perkembangan teknologi dapat membuat manusia terkikis agamanya? Kemudian apakah
hukum mengejar pengetahuan jika perkembangan teknologi dapat membuat nilai agama
manusia terkikis?
11. Bagaimana menurut kalian tentang teori teori ilmu pengatahuan yang sudah diakui
kebenarannya seperti ilmuan dll. sedangkan dalam islam dijelaskan bahwa allah lah yang
maha paling mengetahui
12. Bagaimanakah kontribusi iptek bagi dakwah islam ?
13. saya mau betrayal Islam merupakan agama yang menekankan pentingnya IPTEK. Namun
realitasnya umat islam kalah bersaing dengan umat lain, mengapa demikian, berikan
penjelasan?
14. saya mau bertanya upaya seperti apa yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pluralitas
dalam beragama?
15. saya mau bertanya ada yang beranggapan sains adalah bagian dari ilmu pengetahuan
sebaliknya ada juga yang menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan bagian dari sains .coba
jelaskan mengapa hal ini terjadi?

Jawaban :

1. Islam Adalah Urutan Agama Paling Banyak Ke Dua Setelah Kristen


Umat Islam Bisa Kalah Banyak Dari Kristen Karna Kristen Adalah Campuran Dari Katolik
Dan Protestan 

2. ISLAM mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).


Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya untuk
kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek untuk menjadi
sarana ibadah
3. Islam Adalah Urutan Agama Paling Banyak Ke Dua Setelah Kristen
Umat Islam Bisa Kalah Banyak Dari Kristen Karna Kristen Adalah Campuran Dari Katolik
Dan Protestan 

4. Perkembangan IPTEK yang pesat saat ini tidak diseimbangkan dengan pengembangan nilai-
nilai etika dan agama yang harusnya menjadi pondasi bagi IPTEK. Saat ini, nilai-nilai etika dan
agama tidak lagi dipandang sebagai hal yang harus dipelajari dan dipahami, sehinga
penyimpangan-penyimpangan yang ada bukanlah hal yang salah. Alasan utamanya adalah tidak
ada sangkut pautnya antara IPTEK dengan etika dan agama .

Di zaman resainanance, orang-orang Atheis menganggap agama sebagai penghalang dalam


perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, agama bukanlah hal yang penting untuk dipelajari
karena tidak membuat IPTEK semakin maju. Memang di zaman ini pun ada yang tidak setuju
dengan pendapat tersebut. Tetapi tetap saja hingga saat ini kedua hal ini belum dapat terintegrasi
satu sama lain.

Selain agama, etika pun menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan dijalankan. Etika dan
agama sebenarnya menjadi suatu kesatuan. Karena didalam agama juga dipelajari etika. Namun
di beberapa negara ataupun wilayah, etika dan agama merupakan hal yang terpisah karena etika
bukanlah dari agama tetapi dari pandangan dan tanggapan masyarakat terhadap tingkah laku
sosial masyarakat. Sehingga bisa saja etika di setiap wilayah di dunia ini dapat berbeda-beda,
karena adat di setiap wilayah berbeda-beda.

5.Muslim Civilization: The Causes of Decline and the Need for Reform merupakan salah satu
karya yang patut diperhi tungkan. Buku karangan intelektual Pakistan, Muhammad Umar
Chapra, itu dengan tajam menganalisis sejumlah dugaan yang menyebabkan surutnya pengaruh
Islam di kancah global.

Bagi Chapra, pertanyaan-pertanyaan krusial semacam itu patut disoroti terlebih da hulu,
sehingga dapat ditemukan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan untuk memperbaiki
kondisi para pemeluk agama ini.
Kebanyakan peneliti, menurut dia, menjadikan abad ke-12 sebagai patokan. Artinya, sebelum
kurun waktu tersebut umat Islam pada umumnya belum begitu tertinggal.

Beberapa di antara mereka menyebutkan bahwa faktor terpenting dari kemunduran umat Islam 


adalah kemerosotan moral dan hilangnya sikap dinamis di tengah komunitas ini.

Hal tersebut diperparah dengan meluas nya sikap dogmatis dan kekakuan (rigidity). Beberapa
juga menilai faktorfaktor yang lebih bersifat fisik, semisal munculnya peperangan dan invasi atas
banyak wilayah umat Islam. Dugaan lainnya adalah menurunnya aktivitas intelektual dan sains,
sedangkan golongangolongan non-Islam justru berpacu melakukannya.

Di tengah nuansa suram itu, Chapra menyuarakan optimisme yang mendasar. Sebab, jarang
sekali ada komunitas di dunia yang hidup berkelanjutan selama lebih dari 1.400 tahun. 

Umat Islam terbukti merupakan suatu komunitas yang mampu bertahan, tidak kunjung punah,
meski diterpa macam-macam tantangan zaman.

Maka dari itu,kata dia, perlu dipahami juga bahwa kemunduran kaum pengikut Nabi Muhammad
SAW bukanlah sebuah fenomena yang terjadi serta-merta. 

Mereka masih memiliki potensi yang besar. Bila diibaratkan dengan seseorang yang mengikuti
perlombaan maraton, umat Islam bukanlah pelari yang lumpuh sama sekali atau tersungkur di
tepi gelanggang.

Dia hanya sedang terluka, sehingga untuk sementara waktu hanya mampu berjalan cepat, belum
sampai berlari melesat. Semangat menyongsong masa depan, itulah pesan yang coba dihadirkan
dalam buku setebal 210 halaman itu.

Untuk dapat melangkah dengan baik, menurut penulisnya, umat Islam juga perlu menyadari arti
penting dua hal ini, yakni sumber ajaran dan pengalaman sejarah. Ihwal yang pertama tentu saja
berkaitan dengan Alquran dan sunnah.
Secara eksplisit, Chapra meng ajak pembaca karyanya untuk memiliki kecenderungan kembali
pada esensi agama ini. Dia mengutip sejumlah ayat Alquran yang menegaskan bahwa manusia
sendiri merupakan arsitek takdir yang dijalaninya.

Di antaranya, Allah SWT tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. 

‫“ ۗ إِ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّرُوا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS ar-Ra'd: 11). 

Rasulullah SAW sendiri telah melarang umatnya untuk menjadi fatalis. Dengan pemahaman
demikian, mengkaji sebab-sebab kemunduran justru men jadi langkah awal menuju kebangkitan.

Poin kedua, yakni jalannya sejarah yang telah dilalui umat Islam. Tentu saja ada banyak
peristiwa yang saling berkaitan sehingga membentuk keadaan yang kini dialami mereka. 

6 . Melalui hadist tersebut Rasulullah SAW memperingatkan umat Islam bahwa mempelajari


ilmu pengetahuan selama hidup di dunia akan memberikan manfaat di akhirat juga. Ilmu
pengetahuan juga disebut akan menjadi hal yang kekal dan bermanfaat untuk pemiliknya meski
ia telah meninggal

7. Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi gaya kehidupan yang semakin
mencolok. Itu dikarenakan perkembangan teknologi mempengaruhi model berkomunikasi massa
untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

Dulu, internet mungkin dianggap sebagai sesuatu yang "wah" dan rumit bagi orang awam,
namun sekarang bisa Anda lihat sendiri , internet telah menjadi sesuatu yang umum bagi banyak
orang. Atau mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya yang mempunyai hampir semua
akun di jejaring sosial, dan berinteraksi secara intensif dengan individu lain secara maya.

Di zaman sekarang ini beberapa individu mungkin terlalu over dalam memandang atau


menggunakan gadget miliknya. Dimana pun dan kemana pun individu tersebut berada, dia tidak
akan lepas dengan handphonenya. Ditambah lagi sekarang ini sudah memasuki era smartphone,
sehingga banyak yang bisa dilakukan dalam satu genggaman saja.

Di samping itu makin kecanduannya anak-anak sekarang dengan beberapa video


game dikarenakan hardware pemutar game seperti laptop dan desktop yang sudah semakin
canggih. Seperti kemunculan alat-alat konsol game yang semakin atraktif, tablet,
dan smartphone yang sudah dapat memainkan game high end misalnya.

Apakah ini normal? Coba kita bandingkan dengan menengok 12 tahun kebelakang, masih
banyak anak yang lebih melibatkan dirinya dengan aktivitas di luar ruangan, seperti olah raga
dan bermain di taman. Selain itu banyak juga orang tua yang mengajak anaknya
beraktivitas outdoor bersama, serta kebutuhan orang akan handphone yang belum terasa. Semua
hal tersebut membuat orang lebih fokus melakukan kegiatannya dan tidak sambil menyambi
melihat status update terkini di smartphone miliknya.  

Jika melihat perbandingan di atas dengan perkembangan teknologi sekarang yang semakin
canggih, dapat dikatakan memberikan dampak buruk bagi informasi yang tidak benar dan tidak
jelas sumbernya. Seperti penyebaran informasi yang mengecoh serta teralu banyak informasi
yang dibahas, padahal belum tentu berguna bagi yang membacanya. Hal inimenyebabkan
penerimain formasi menjadi "overloaded information" atau kelebihan informasi, karena kita
dipaksa untuk menerima hal tersebut dari setiap informasi yang kita proses.

Alangkah baiknya bila di zaman era globalisasi dan teknologi yang semakin canggih ini, kita
sebagai penikmat teknologi sekaligus pengguna, lebih bijak dalam menggunakan dan
mengaplikasikan kebutuhan teknologi dalam kehidupan kita.

Untuk para orangtua, boleh saja Anda memberikan konsol maupun hardware video game kepada
anak Anda, namun perbanyaklah dalam meluangkan waktu bersamanya, misalnya dengan
melakukan aktivitas di luar rumah untuk sekedar bermain atau berolahraga. Sehingga akan
terjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak, dan anak akan lebih
mengekspresikan dirinya ketimbang ia seharian di depan konsol video game.
Semua itu sekarang tergantung individu masing-masing, karena hanya Anda yang bisa
mengendalikan diri Anda dari teknologi yang semakin menjamur.

8. Persoalan kemunduran Islam dalam pengembangan iptek pernah dilontarkan oleh seorang
sarjana Muslim. Dia menerima sebuah pertanyaan yang kemudian dituliskan dalam sebuah buku.

Dalam bukunya, dia menulis bahwa salah satu jawaban kemunduran Islam dalam pengembangan
iptek adalah karena umat Islam meninggalkan pesan-pesan yang diberikan dalam Alquran dan
sunah Nabi.

Penyebab lainnya adalah karena umat Islam terlibat dalam konflik internal. Dengan kata lain,
umat Islam dihalangi oleh umat Islam yang lain. Mereka terlibat dalam pertentangan politik dan
ideologis.

Untuk menuju pada pengembangan dan kemajuan iptek dalam Islam, saya kira pertama yang
harus dilakukan adalah melakukan evaluasi sekaligus refleksi terhadap apa yang selama ini
menjadi faktor kemunduran iptek dalam Islam.

Tadi, salah satunya adalah karena kita jauh dari moral pengetahuan dan ke-Islam-an yang
dianjurkan oleh Alquran dan sunah Nabi. Ini sebagai modal utama.

Yang kedua, kita harus menghilangkan pertentangan-pertentangan ideologis dan politik di antara
sesama anak manusia dari berbagai bangsa dan negara.

Ketiga, kita harus mengembangkan tradisi berpikir, bebas, dan independen. Tradisi ini bisa
memicu orang untuk mencari dan menggali informasi dalam rangka membentuk ilmu
pengetahuan yang kita kehendaki.

Keempat, berdasar pada ketiga hal tersebut, kita harus mengembangkan sistem pendidikan yang
memperkuat pengetahuan dan kemanusiaan. Dengan cara ini, ilmu pengetahuan yang
berkembang dalam Islam tak hanya berguna bagi agama kita, tapi juga berguna bagi
kemanusiaan.

10 . ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan ... Peran Islam


dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar ... destruktif.
Iptek dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan. ... Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa.

11. Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen. ... yang relevan


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). ... untuk ikut mengurai benang
kusut yang menimpa dunia pendidikan kita. ... pembaharuan sistem pendidikan Islam dan
merupakan solusi agar pendidikan Islam dapat mengikuti.

12. Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan


standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib
dijadikan tolok ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh
dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam.

13. Persoalan kemunduran Islam dalam pengembangan iptek pernah dilontarkan oleh seorang
sarjana Muslim. Dia menerima sebuah pertanyaan yang kemudian dituliskan dalam sebuah buku.

Dalam bukunya, dia menulis bahwa salah satu jawaban kemunduran Islam dalam pengembangan
iptek adalah karena umat Islam meninggalkan pesan-pesan yang diberikan dalam Alquran dan
sunah Nabi.

Penyebab lainnya adalah karena umat Islam terlibat dalam konflik internal. Dengan kata lain,
umat Islam dihalangi oleh umat Islam yang lain. Mereka terlibat dalam pertentangan politik dan
ideologis.

14. Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, ... motivasi, penguasaan


keterampilan dan ilmu pengetahuan, pengembangan kejiwaan dan
seterusnya. ... Seperti yang dijelaskan oleh Bloom (1979), bahwa belajar itu ... Dan memang
patut diketahui bahwa filsafat merupakan teori umum ...

`15.Ilmu (Science) berhubungan dengan pengetahuan (knowledge). Setiap ilmu merupakan


pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Hal ini disebabkan karena adanya
pengetahuan-pengetahuan yang tidak ilmiah, misalnya mitos.

Contohnya: mitos orang Jawa tentang peristiwa terjadinya pelangi yang dikatakan sebagai tangga
menuju pemandian bagi dewi-dewi khayangan. Adapun hujan yang acapkali rintik-rintik
dikatakan sebagai air mata dewi-dewi tadi yang menangisi salah seorang dewi yang tertinggal di
bumi dan tidak bisa kembali ke khayangan karena selendangnya diambil maling yang mengintip
mereka sewaktu mandi. Kisah ini merupakan pengetahuan tipe mitos yang tetap hidup dan
bermanfaat, namun bukan ilmu dan tidak ilmiah/scientifik.

Menambah ilmu, pasti menambah pengetahuan, tapi kalau menambah pengetahuan belum tentu
menambah ilmu. Ilmu akan bertambah bila pengetahuan bertambah, dan pengetahuan akan
menjadi tidak berguna saat anda tidak mempunyai ilmu. Ilmu adalah hal yang di dapat setelah
meng-implementasikan pengetahuan yang di terima. Ilmu adalah praktek dari pengetahuan. Apa
yang kamu ketahui adalah pengetahuan, jika kamu mempraktekkannya maka kamu berilmu.
Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan/ fakta yang tersusun secara logis dan sistematis dan dapat
diukur serta diuji kebenarannya, untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengetahuan, demikian
juga didalam memperoleh pengetahuan dibutuhkan juga ilmu. Jadi hungann ilmu dan
pengetahuan sangat erat, karena antara ilmu dan pengetahuan sulit untuk dipisahkan.

16 . Ada Pluralitas Agama, Perlu Masyarakat Agama Yang Pluralis,


Otomatis Perlu Belajar Pluralisme, Dengan Begitu Akan Meningkatkan Dan Mewujudkan
Kerukunan
Dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara.
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi
mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk...” (QS al-Ma’idah ayat 105).

A. Akar Pluralisme
Sepintas tentang akar pluralisme. Akar pluralisme hingga sekarang masih menyisakan
perdebatan. Terdapat tiga perspektif terkait akar dari pluralisme. Yang pertama, pluralisme
secara indigenous lahir dari kaum filosof, Yunani. Hal ini mengacu pada perkataan socrates,
bahwa dia tidak berasal dari kedua negeri (Athena dan Sparta), tetapi berasal dari penduduk
dunia. Yang kedua, istilah pluralisme terlahirkan dari negeri Arab, kendati tidak menggunakan
istilah “pluralisme” tetapi menggunakan konsep “tetangga”. Mengacu pada peradaban madinah
dengan piagam madinahnya. Sehingga hidup berdampingan, berbeda warna kulit, agama,
ideologi atau kebangsaan adalah sebuah keniscayaan yang tidak terelakkan. Dan yang ketiga,
versi barat, dalam literatur pluralisme muncul sebagai gugatan terhadap perang klaim kebenaran.
Ketiga pernyataan di atas, mempunyai benang merah, bahwa pluralisme timbul ketika di suatu
wilayah terdapat kaum minoritas yang mengalami kesulitan dan pluralisme tidak dapat
terealisasikan ketika ada kepentingan-kepentingan. Dan demokrasi menjadi satu media bagi
pluralisme, dengan demokrasi semua entitas dan individu akan terlindungi dan tidak ada truth
claim

Anda mungkin juga menyukai