Anda di halaman 1dari 6

Kode Partisipant : ...............................

LEMBAR CATATAN LAPANGAN ( FIELD NOTE )


Tujuan : Mencatat Situasi, Kondisi dan Respon non verbal Informan pada saat wawancara
1. Tanggal : Minggu, 18 April 2021
2. Waktu : 10:00 s/d selesai
3. Tempat : Rumah Kosan Informan, Jln. Cendana
4. Pewawancara : Tn. R
5. Informan : Nn. I
6. Dihadiri oleh : Pewawancara dan Informan
7. Posisi duduk : Saling berhadapan
8. Situasi wawancara : Sangat Kondusif
9. Karakteristik partisipan : Informan menggunakan pakaian yang bebas dan rapih, wajah
terlihat ceria, sangat bersemangat untuk di wawancarai.
10. Respon non verbal informan :

KOMUNIKASI NON VERBAL ARTI DARI RESPON (KODING)


(Respon yang diamati)
1. Tersenyum Informan menunjukan rasa excited dan
terlihat nyaman selama di wawancarai.

2. Dahi mengerut Informan menunjukan kekesalan.

3. Gerakan kepala - Informan melakukan gerakan kepala


(ke atas, kebawah) menunjukan
persetujuan, menyukai hal yang
disampaikan oleh informan
- Informan melakukan gerakan kepala
(ke samping kiri , samping kanan)
menunjukan penolakan, tidak begitu
menyukai hal yang disampaiakn
oleh informan

4. Gerakan tangan Informan selalu menggerakan tangan


kedepan, kesamping, tidak
memposisikan tangan informan tertutup
menunjukan bahwa informan terbuka
terhadap setiap pertanyaan yang selalu
di tanyakan oleh pewawancara.

5. Tatapan mata Pada beberapa pertanyaan yang


diberikan informan selalu manatap lurus
dan tajam ke mata pewawancara,
menunjukan keseriusan dalam
menyapaikan informasi
11. Verbatim

P : “Assalamu’alaikum, Selamat Pagi. Apa saya boleh mewawancarai anda


sebentar ?”

I : “Wa’alaikumussalam, Iya bisa mbak”.

P : “Terimakasih atas kesediaan anda untuk menjawab beberapa pertanyaan yang


akan saya ajukan. Kontrak waktu wawancara (durasi 45-60 menit) untuk saya
wawancarai tentang pengalaman selama menempuh perkuliahan sambil
menjalankan usaha. Langsung ke pertanyaan awalnya ya mbak sejak Kapan
anda memulai usaha laundry ini ?”

I : “Saya mulai bekerja loundry ini pada bulan Agustus tahun 2020 mbak”.

P : “Apakah anda bekerja sama dengan teman atau sanak saudara ?”

I : “Iya..saya bekerja dengan sanak saudara saya mbak”

P : “Kenapa anda lebih berminat menjalankan usaha laundry kiloan daripada usaha
lainnya?”

I : “Kalau ditanya kenapa lebih berminat ke usaha ini karena begini mbak saya
sebenarnya nggak ada niatan sebelumnya dan nggak punya rencana untuk kerja
sambil kuliah. Ini karena berhubung tempat yang saya tinggali sekarang adalah
milik saudara saya dan saudara saya ini memiliki rencana untuk membuka dan
menjalankan usaha loundry dan saudara saya ini menawarkan kepada saya
bagaimana kalau loundry ini saya yang ambil alih nah gitu mbak”.

P : “Maaf, kalau saya boleh tahu berapa yaa modal memulai usaha laundry ini?”

I : “Maaf juga mbak ya sebelumnya terkait dengan berapa modal serta pengeluaran
yang dikeluaran untuk membuka usaha loundry ini saya belum terlalu tahu dan
bahkan tidak tahu mbak ya karena bukan saya pemilik loundry ini saya disini
hanya sebagai tangan kanan dari pemilik asli loundry ini mbak, hehehehehe”.

P : “Kemudian, berapa rata-rata omset per bulan yang didapatkan laundry ini?”
I : “Nah untuk omsetnya sendiri itu tergantung mbak, naik turun gitu mbak karena
kan usaha ini baru dijalankan pada bulan Agustus 2020 kemaren tuh jadi orang-
orang belum tahu tempatnya dimana, kualiatas hasil dari loundry ini seperti apa,
wangi atau tidak mereka belum tahu. Tapi seiring dengan berjalannya waktu
alhamdullilah sih mbak ya omset perbulannya itu kurang lebih main di 3,5-4,5
juta”.

P : “Apa keinginan ke depan untuk usaha laundry ini?”

I : “Pasti kenginannya untuk usaha loundry ini lebih rame kedepannya makin banyak
yang dateng keloundry ini kemudian fasilitas serta pelayanan dari loundry ini
makin canggih tentunya”.

P :“Bagaimana perasaan anda pada awal memulai usaha sebagai mahasiswa


keperawatan?”

I : “Perasaann saya ketika memulai usaha ini jujur mbak ya agak takut, lebih
khawatir sih mbak ya karena saya jurusan keperawatan nah kita tahu jurusan ini
itu super duper sibuknya akan tugasnya, praktiknya, dan lain sebaginya kan nah
khawatirnya ngk bisa memanajemen waktu aja gitu mbak”.

P : “Kenapa takut dan khawatir menjadi mahasiswa keperawatan yang menjalani


kuliah sambil usaha?”

I: “Bukan takut menjadi mahasiswa keperawatan mbak, hanya saja saya takut dan
khawatir kuliah sambil kerja, apalagi ditambah tugas-tugas kuliah bakal banyak,
sementarakan saya juga lagi kerja”.

P : “Seperti apa tugas-tugas yang ada diperkuliahanya mbak?.. ..”

I : “aduh mbak tugasnya tuh banyak, misal hari ini kita ada kuliah kan nah hari ini
kita dikasih tugas biasanya 2 hari itu tenggang waktu pengerjaannya bahkan
besok malemnya itu udah harus dikumpulkan bukan hanya itu saja kalau udah
musim-musimnya praktek mbak pokoknya disitu saya harus nyiapin suplai
vitamin yang banyak soalnya hari praktiknya itu berturut-turut dan banyak
materi yang harus dikuasai, hehehheeh ..”
P : “Bagaimana bentuk dukungan orang tua, teman atau lingkungan terkait dalam
menjalankan usaha ini ?”

I : “Dukungan ya, alhamdullilah sejauh ini keluarga saya dan teman-teman saya
mendukung saya dalam menjalankan usaha ini kayak contoh ni keluarga orang
tua saya contoh dukungannya itu selalu ngingetin saya misal jangan terlalu
fokus diusaha nya ya kuliahnya juga diinget belajar yang bener gitu sih mbak,
nah kalau dari temen-temen dukungannya itu ya mereka kayak ngeloundry
disini juga terus kadang-kadang kerja tugas diloundry ini alhamdullilah sih
punya temen yang saling ngedukung nggak saling menjatohkan. hehehehe”.

P : “Bagaimana pengalaman yang anda dapatkan selama menjalankan usaha ini


sambil kuliah ?”

I : “Pengalaman tentunya banyak yang saya dapet mbak ya tentu yang pertama saya
belajar bagaimana memanajemen waktu, saya bisa mengatur waktu luang saya
dengan hal-hal yang lebih berguna dan bermanfaat tanpa sia-sia terus antara
kerja sambil berkuliah kemudian selama menjalankan usaha ini saya juga
menjadi lebih bertanggung jawab akan segala sesuatu, saya menjadi mandiri
nggak membebankan orang lain dan pastinya saya bisa dan menghasilkan uang
sendiri. Kurang lebih seperti itu mbak”.

P : “Apa sebelumnya mbak memiliki pengalaman manajemen waktu?.. Kenapa itu


menjadi hal penting? Ada apa dengan manajemenuya waktu mbak
sebelumnya?”

I : “Pengalaman manajemen waktu saya sebelum saya kerja mbak nggak teratur,
nggk tertata dengan baik kebanyakan kemaren itu waktu belum kerja aktivitas
saya tuh cuma buka Media sosial main hp terus. Nah.. sekarang setelah saya
kerja manajemen waktu saya jadi tertata lebih bagus lagi dan mengapa penting
karena dengan manajemen waktu tuh saya menganggap diri saya ini lebih
berguna lebih punya maafaat dan tidak merugikan diantara pihak-pihak yang
terlibat”

P : “Bagaimana manajemen waktu yang mbak terapkan sekarang setelah menjadi


mahasiswa yang menjalankan usaha?”
I : “Kalau sekarang salah satu manajemen yang saya lakukan kayak misal bangun
pagi-pagi sekali mbak”.

P : “Kenapa harus bangu Pagi sekali? Bagaimana caranya meyakinkan diri agar bisa
bangun pagi? Karena sebagai manusia kan bangun pagi itu sangat susah?
Motivasinya apa?”

I : “ya ..kalau nggk bangun pagi bakalan keteteran mbak bakalan riweh. Kalau dari
saya cara yakinin diri saya tuh kayak mikir lagi mbak kadang dalam hati dan
fikiran saya sempat saya tuh ngomong kek gini, kamu kalau ngk gini kapan
maju dan berkembangnya sadar kebutuhan sama keinginan kamu tuh banyak
jangan semuanya dibebanin ke orang tua, kamu udah gede seharusnya kamu
bisa mandiri dan kamu juga seharusnya bisa banggain orang tua kamu. Kurang
lebih kayak gitu mbak cara saya yakinin diri saya nah motivasinya saya pengen
bahagiain dan manjain kedua orang tua saya dan adek saya ketika saya sukses
mbak, itu motivasi saya”.

P : “Bagaimana hambatan yang anda dapatkan selama menjalankan usaha ini sambil
belajar dan kuliah ?”

I : “Hambatannya itu kayak misal gini mbak kuliah jam 7 kan, nah terus ada baju
loundryan banyak dan ada yang harus diambil dijam 7 itu nah disini saya
kadang terhambat akibat ini dan akhirnya saya bangun pagi-pagi kejar target
pengambilan baju loundry supaya dijam 7 itu saya sudah selesai urusan
loundrynya”.

P : “Bagaimana cara anda menyelesaikan hambatan/masalah yang sedang anda


alami, baik di usaha atau di kuliah?”

I : “Caranya saya nih mbak ya saya prioritaskan mana yang penting dan urgent itu
saya kerjakan duluan nah setelah selesai saya lanjut dengan mengerjakan yang
lain bahkan kadang-kadang saya menyelesaikannya dengan bebarengan mbak
misal kerja tugas dulu ni 10 menit terus 5 menit urus loundry kerja tugas lagi
dan urus loundry lagi muter-muter disitu mbak yahh kayak gitu mbak”.

P : “Apa suka duka dalam berbisnis laundry sambil berstatus sebagai mahasiswa?”
I : “Pertanyaannya saya suka mbak... tentu kalau ditanya suka ya sukanya tiap bulan
saya dapet penghasilan lumayan kan mbak penuhin kebutuhan sehari-hari nah
kalau dukanya saya kadang kecapekan mbak”.

P : “Adakah hal lain yang ingin anda sampaikan berkaitan dengan pengalaman anda
selama memulai usaha sambil kuliah selain dari apa yang sudah saya
tanyakan?”.

I : “Ada mbak..! Hal yang pengen saya sampaikan mungkin harapannya ini juga bisa
menjadi pembelajaran untuk teman-teman lain yang sedang kuliah. Banyak-
banyakin aja deh pengalamannya dan pintar-pintarlah sedini mungkin untuk
memulai usaha dan yang penting nggk usah malu-malu atau merasa gengsi kan
nggak ditau kedepannya setelah lulus kuliah kita bakalan dapet kerjaan langsung
atau enggak. Syukur-syukur kalau dapet kerjaan, kalau enggak kan susah. Nah
kan kalau udah punya modal terkait usaha kan lebih gampang in syaa allah lulus
kuliah bisa menjalankan usaha atau bisnis lain. Kayak gitu mbak.”

P : “Jika masih ada informasi yang saya butuhkan, bisakah saya menghubungi anda
kembali ?”.

I : “Iya mbak bisa menghubungi saya kembali”.

P : “Semoga harapan atau keinginan anda untuk usaha laundry ini terwujud.
Terimakasih atas waktu dan jawaban yang anda berikan yang sangat membantu
dalam penelitian saya. Mohon maaf bila ada salah kata dan sudah mengganggu
waktunya”.

I : “Aamiin. Iya sama-sama. Terima kasih”.

Anda mungkin juga menyukai