Anda di halaman 1dari 2

A.

Sejarah Politik Kerajaan (Monarki)


Monarki ialah negara yang dikepalai oleh seorang raja dan bersifat turun temurun
dan menjabat untuk seumur hidup. Selain raja, kepala negara suatu monarki dapat
berupa kaisar atau syah.
Menurut Polybios bahwa monarki merupakan pemerintahan yang sangat ideal
kemudian diikuti dengan tirani, aristokrasi, oligarki, demokrasi dan oklokrasi.1
Pada prakteknya, jenis pemerintahan monarki ada dua, yaitu Monarki Absolut
dan Monarki Konstitusional. Monarki Absolut adalah model pemerintahan yang
kekuasaan tertingginya dipegang langsung oleh satu orang raja atau ratu. Model
kekuasaan absolut ini selalu memperlakukan “sebuah subjek” sebagai bentuk
pemerintahan, dimana artinya apapun yang diinginkan raja atau ratu merupakan sebuah
perintah yang harus dijalankan tanpa harus dikaji atau diirumuskan terlebih dahulu
sebuah perintah tersebut (Daly, 1978). Bentuk monarki yang secara historis sangat
nyata adalah monarki absolut yang terjadi di Eropa selama abad ke-18. Dibawah bentuk
pemerintahan ini yang juga dikenal sebagai despotisme, tatanan hukum dalam seluruh
tahapan dibuat dan diterapkan baik secara langsung oleh raja, maupun organ-organ
yang diangkat oleh raja. Sedangkan Monarki Konstitusional adalah bentuk
pemerintahan yang kekuasaan kepala negara dipegang oleh perdana menteri yang
dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi negara.2
Berdasarkan Teori Kedaulatan, memandang sistem pemerintahan monarki
sebagai Teori Kedaulatan raja, karena kekuasaan dikendalikan langsung oleh raja. Hal
ini dianggap bahwa kekuasaan raja berada diatas konstitusi sehingga dianggap tidak
perlu mentaati norma-norma hukum lainnya. Raja pada masa sistem permerintahan
Monarki selalu direpresentasikan sebagai wakil Tuhan, sehingga tidak jarang
kekuasaan tersebut bersifat tirani.3
. Hingga saat ini, masih ada  6 negara yang mengadopsi sistem pemerintahan
Monarki Mutlak diantaranya adalah Brunei, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Swaziland dan
Vatikan. Sedangkan beberapa Negara yang mengadopsi sistem pemerintahaan

1
Tomy Michael, Esensi Etika dalam Norma Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden, Ilmu Hukum,
Vol. 11 No. 22, Agustus 2015, hal. 71.
2
Sandy Kurnia Christmas dan Evi Purwanti, Perkembangan Sistem Pemerintahan dan Konsep Kedaulatan Pasca
Revolusi Perancis Terhadap Hukum Internasional, Pembangunan Hukum Indonesia, Vol. 2 No. 2, 2020, hal. 228-
229
3
Ibid, hal. 229.
Monarki Konstitusional diantaranya seperti Jepang, Inggris (Britania Raya), Malaysia,
Thailand dan masih banyak lagi.4

4
https://ilmupengetahuanumum.com/negara-negara-monarki-di-dunia-negara-kerajaan/ diakses pada 23
November 2020.

Anda mungkin juga menyukai