Anda di halaman 1dari 1

Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan dibuat sebagai preparat

berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga dengan kondisi tersebut dapat
diamatistruktur utuh dari suatu organisme dan tentu saja objek akan terlihat dengan jelasketika
diamati menggunakan mikroskop. Struktur yang dapat diamati menggunakanmetode Whole
Mount ini adalah struktur reproduksi maipun struktur vegetatif padasuatu organisme (Dwee,
Tanpa tahun). Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam
wujudutuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yangdapat
dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum. Metode wholemounth
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan metode iniadalah dapat
mengamati seluruh bagian tubuh hewan dengan jelas tiap bagian-bagiannya.
Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bisa dilakukan padahewan dengan ukuran
yang kecil saja tidak bisa hewan yang besar (Anonym, 2011)

Menurut (Joyner, 2008 dalam zaifbio 2010) Whole mounth merupakan metode pembuatan
preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses
pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu
berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole
mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga
pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum saja. Metode
pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan secara menyeluruh, artinya mempelajari
struktur vegetatif dan reproduktifnya tanpa melakukan penyayatan terhadap tanaman tersebut
karena metode ini menggunakan semua bagian tanaman sebagai preparatnya. Tentu saja tanaman
yang diamati haruslah berukuran kecil sehingga dapat termuat pada objek glass. Sedangkan pada
tanaman yang agak besar bisa dilakukan pemangkasan agar menjadi lebih rapi dan kecil. Metode
whole mounth mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan metode ini
adalah dapat mengamati seluruh bagian tanaman dengan jelas tiap bagian-bagiannya. Sedangkan
kelemahannya adalah metode ini hanya bisa dilakukan pada tanaman dengan ukuran yang kecil
saja tidak bisa tanaman yang besar sehingga metode ini perlu terus dikembangkan dengan
melakukan bebagai percobaan (Gunarso, 1989).

Anda mungkin juga menyukai