Anda di halaman 1dari 8

Nama: Azizah Khoirun Nisa

Nim: k4319021

Tugas dasar dasar penulisan karya ilmiah

Tugas 1: Teknik Parafrasing

a. Mencari paragraf dalam jurnal


Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan
kebutuhan makanan yang bernilai gizi tinggi. Bahan makanan yang bernilai gizi tinggi
itu, khususnya protein yang bersumber dari nabati, didominasi oleh kedelai. Kebutuhan
kedelai sejak beberapa tahun ini terus meningkat mencapai lebih kurang 2 juta ton per
tahun, sementara produksi dalam negeri baru mencapai 1.2 juta ton per tahun (BPS,
2001). Pada saat ini kemungkinan perluasan areal produksi kedelai terbesar adalah pada
lahan kering di luar Pulau Jawa. Namun, usaha perluasan areal pertanaman pada areal
bukaan baru sering menghadapi faktor pembatas ekologi, antara lain, tingginya tingkat
kemasaman dan kandungan Al tanah. Kandungan Al yang tinggi dapat mengganggu
pertumbuhan kedelai dan merusak Pertumbuhan Akar Kedelai pada Cekaman
Aluminium, Kekeringan dan Cekaman Ganda Aluminium dan Kekeringan
perakaran tanaman sehingga mengakibatkan tidak efisiennya akar menyerap unsur hara
dan air (Ma et al.,2000).
Gejala pertama yang tampak dari keracunan Al adalah sistem perakaran yang
tidak berkembang (pendek dan tebal) sebagai akibat penghambatan perpanjangan
sel. Beberapa pengaruh buruk keberadaan Al tersebut antara lain: terjadi gangguan
penyerapan hara, bergabung dengan dinding sel, dan menghambat pembelahan sel.
Gangguan penyerapan hara pada tanah masam disebabkan dua hal yang saling berkaitan
yaitu efek langsung dari penghambatan perpanjangan dan perkembangan sel akar dan
adanya pengaruh tidak langsung terhadap ketersediaan hara melalui pembentukan
kompleks-Al, kompetisi hara mineral dan penutupan “binding site” (Marschner, 1992).
Gejala keracunan Al yang paling 14 Agritrop, Vol. 26, No. 1 (2007) mudah dapat dilihat
adalah penghambatan pertumbuhan akar. Penghambatan pertumbuhan akar telah banyak
dilaporkan seperti pada padi (Nasution & Suhartini, 1991), kedelai (Ferrufino et al., 2000;
Soepandi et al., 2000), gandum (Delhaiz & Ryan, 1993), dan jagung (Sivaguru et al.,
1999).
Oleh karena itu parameter panjang akar biasanya dapat digunakan untuk menilai
ketenggangan tanaman terhadap keracunan Al (Delhaiz & Ryan, 1995). Terdapat
perbedaan tanggap genotipe kedelai sebagai respon terhadap cekaman aluminium.
Bushamuka & Zobel (1998) membandingkan perkembangan akar bagian basal dan ujung
beberapa varietas jagung dan kedelai yang diberi perlakuan kapur dan tanpa kapur.
Varietas yang peka perkembangan akarnya terganggu, sedangkan varietas yang toleran
tidak terpengaruh oleh keberadaanAl. Sanzonowicz et al. (1998) menambahkan bahwa
kejenuhan Al yang tinggi akan menghambat perpanjangan akar lateral kedelai. Michelle
et al. (2003) juga menggunakan model pertumbuhan perakaran untuk dapat menguji
ketenggangan Picea abies terhadap keracunan Al.
b. Menggunakan teknik parafrasing pada paragraf tersebut contohnya mengganti
kosakata, mangganti jenis kata, atau mengubah urutan dari kalimat

 Mengubah kosakata:
1. Peningkatan: eskalasi, kenaikan, penambahan, pengembangan, promosi
kegiatan
2. Didominasi: daulat, dominion, kekuasaan, kemenangan, keunggulan, kontrol,
otoritas, pengaruh, penguasaan, supremasi, yurisdiksi
3. Produksi: buatan, kreasi, pabrikasi, pembuatan, penerapan, perakit, produk
4. Areal: area
5. Pembatas: determinan, dinding, partisi, patok,pemisah,penentu,
penyekat,sekat itabir
6. Pertumbuhan: kemajuan, perkembangan, pertambahan, progres
7. Efisien: berdaya guna, efektif, ekonomis, praktis, realitis, sesuai, tempat guna
8. Sistem: bentuk, cara, komposisi, koordinasi, metode
9. Varieties: diversifikasi, jenis, keberagaman, macam, spesies, tipe, variasi
 Mengganti jenis kata:
1. Peningkatan: meningkatkan kebutuhan makanan
2. Didominasi: unggul atau yang terdepan
3. Produksi: memproduksi atau membuat sesuatu
4. Areal: lokasi
5. Pembatas: pemisah
6. Pertumbuhan: bertumbunya atau tumbuh
7. Efisien: berdaya guna
8. Sistem: cara
9. Varieties: beragam jenis
 Mengubah urutan kalimat:
1. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut
meningkatkan kebutuhan makanan yang bernilai gizi tinggi.
 Meningkatnya pendapatan dan bertambahnya jumlah penduduk
berpengaruh dalam meningkatkan kebutuhan makanan yang bergizi tinggi
2. Bahan makanan yang bernilai gizi tinggi itu, khususnya protein yang
bersumber dari nabati, didominasi oleh kedelai.
 Kedelai merupakan bahan makanan yang unggul dan bergizi tinggi
termasuk protein yang bersumber dari nabati
3. Kebutuhan kedelai sejak beberapa tahun ini terus meningkat mencapai kurang
lebih 2 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri baru mencapai 1.2
juta ton per tahun (BPS, 2001).
 Meningkatnya kebutuhan kedelai sejak beberapa tahun ini hingga produksi
dalam negeri mencapai 1.2 juta ton per tahun
4. Pada saat ini kemungkinan perluasan areal produksi kedelai terbesar adalah
pada lahan kering di luar Pulau Jawa.
 Lahan kering di luar Pulau Jawa akan memperluas area produksi kedelai
terbesar
5. Namun, usaha perluasan areal pertanaman pada areal bukaan baru sering
menghadapi faktor pembatas ekologi,
 Pertanaman pada area terbuka akan sering menghadapi faktor pembatas
ekologi
6. Kandungan Al yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan kedelai dan
merusak Pertumbuhan Akar Kedelai pada Cekaman Aluminium,
 Terganggunya pertumbuhan kedelai dan rusaknya pertumbuhan akar
kedelai pada cekaman alumunium terjadi karena kandungan AL yang
tinggi
7. Kekeringan dan Cekaman Ganda Aluminium dan Kekeringan perakaran
tanaman sehingga mengakibatkan tidak efisiennya akar menyerap unsur hara
dan air (Ma et al.,2000).
 Ketidaksesuaian akar menyerap unsur hara dan air dapat mengankibatkan
atau berdampak pada kekeringan tanaman
8. Gejala pertama yang tampak dari keracunan Al adalah sistem perakaran yang
tidak berkembang (pendek dan tebal) sebagai akibat penghambatan
perpanjangan sel
 Bentuk perakaran yang tidak berkembang menjadi acuan pertama yang
terlihat dari keracunan AL
9. Varietas yang peka perkembangan akarnya terganggu, sedangkan varietas
yang toleran tidak terpengaruh oleh keberadaanAl. Sanzonowicz et al
 Yang tidak berpengaruh akan adanya keberadaan AL adalah jenis yang
toleran sedangkan jenis yang peka akan adanya keberadaan AL
perkembangan akarnya akan terganggu

Tugas 2: Teknik Meringkas

1. Mencari tulisan ilmiah diinternet


Karya ilimiah tentang berfikir kritis:
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Berpikir Kritis Siswa
SMP Pada Pembelajaran Biologi Materi Pemanasan Global
Salah satu tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa adalah keberhasilan pendidikan
yang dicapai. Adanya keberhasilan dalam suatu pendidikan yang diterapkan, dapat
meningkatkan sumber daya manusia yang ada pada bangsa tersebut. Untuk mencapai
keberhasilan pendidikan, Indonesia melakukan pembaharuan kurikulum yaitu kurikulum
2013. Proses pembelajaran kurikulum 2013 adalah proses pembelajaran aktif dan
menuntut pembelajaran yang merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat penting dikembangkan melalui pembelajaran
sains khususnya Biologi sebagai bekal peserta didik untuk menghadapi tantangan dan
rintangan di masa mendatang. Tuntutan pembelajaran sains pada era global menurut
National Science Teachers Association (2006) yaitu untuk menyiapkan peserta didik
dengan berbagai keterampilan dan kecakapan, salah satunya adalah keterampilan berpikir
kritis.
Cara berpikir reflektif yang masuk akal berdasarkan nalar dalam menentukan
apa yang akan dikerjakan merupakan bentuk berpikir kritis (Ennis, 1985). Keterampilan
berpikir kritis harus diajarkan sekolah karena keterampilan ini dibutuhkan oleh siswa
untuk sukses dalam hidup mereka (Wulandari dkk., 2017). Pernyataan tersebut
sejalan dengan Muhfahroyin (2009) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis
menjadikan orang dapat memahami argumentasi adanya perbedaan nilai, adanya
inferensi, selain itu mampu menginterpretasikan, tahu akan kesalahannya, dan bahasa
digunakan untuk argumentasi sehingga dapat mengendalikan sifat yang egois dan emosi,
tetapi renponsif terhadap pandangan yang berbeda.
Hasil observasi di SMP Negeri 3 Kragan mengenai pembelajaran yang selama ini
digunakan dengan tuntutan kurikulum 2013, ditemukan adanya kesenjangan antara
tuntutan kurikulum 2013 dengan kenyataan di lapangan. Banyak siswa yang pasif dalam
proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan model
pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, artinya proses pembelajaran selama
ini masih bersifat konvensional. Guru sebagai fasilitator kurang inovatif dalam
melakukan variasi padas saat proses pembelajaran. Selain itu, dengan pembelajaran
konvensional menjadikan siswa merasa jenuh dan bosan. Hal tersebut berdampak
terhadap keberhasilan pembelajaran yang kurang optimal. Berpikir kritis sendiri pada
proses pembelajaran Biologi belum diberdayakan oleh guru. Guru selama ini lebih
banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman materi. Hal ini
menyebabkan siswa kurang terlatih dalam mengembangkan keterampilan berpikir. Selain
itu, siswa juga akan merasa kesulitan dalam memecahkan suatu permasalahan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, Berdasarkan pemaparan tersebut, maka
diperlukan suatu model pembelajaran yang mendukung untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis pada siswa. Salah Satu model pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa adalah Problem Based Learning(PBL)

Bab 1: Pendahuluan

a. Latar belakang masalah


Banyak siswa yang pasif dalam proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena guru
hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi,
artinya proses pembelajaran selama ini masih bersifat konvensional. Guru sebagai
fasilitator kurang inovatif dalam melakukan variasi padas saat proses pembelajaran.
Selain itu, dengan pembelajaran konvensional menjadikan siswa merasa jenuh dan
bosan. Hal tersebut berdampak terhadap keberhasilan pembelajaran yang kurang
optimal. Berpikir kritis sendiri pada proses pembelajaran Biologi belum diberdayakan
oleh guru. Guru selama ini lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan
pemahaman materi. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih dalam
mengembangkan keterampilan berpikir.
b. Rumusan masalah
Bagaimana supaya siswa dapat aktif dalam mengembangkan ketrampilan berfikir
kritis?
c. Tujuan penelitian
Dapat mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based
Learning(PBL)terhadap berfikir kritis siswa?

Bab II: Pembahasan

Kemampuan berfikir tingkat tinggi sangat penting dikembangkan khususnya biology


sebagai bekal peserta didik untuk menghadapi tantangan dan rintangan di masa mendatang.
National Science Teachers Association(2006) yaitu untuk menyiapkan peserta didik dengan
berbagai ketrampilan dan kecakapan, salah satunya adalah ketrampilan berfikir kritis.

Cara berfikir reflektif yang masuk akal berdasarkan nalar dalam menentukan apa yang
akan dikerjakan merupakan bentuk berfikir kritiss(Ennis, 1985). Ketrampilan berfikir kritis
harus diajarkan sekolah karena ketrampilan ini dibutuhkan oleh siswa untuk sukses dalam
hidup mereka(Wulandari dkk., 2017). Pernyataan tersebut sejalan dengan Muhfahroyin(2009)
yang menyatakan bahwa kemampuan berfikr kritis menjadikan orang dapat memahami
argumentasi adanya perbedaan nilai, adanya inferensi, selain itu mampu menginterpretasikan,
tahu akan kesalahannya, dan bahasa digunakan untuk argumentasi sehingga dapat
mengendalikan sifat yang egois dan emosi, tetap renposif terhadap pandangan yang berbeda

Bab III: Penutup(Kesimpulan)

Disumpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Pembelajaran Based


Learning(PBL)terhadap berfikir kritis siswa SMP pada pembelajaran Biologi Pemanasan Global.

2. Mencatat apa-apa yang menjadi pokok pikiran


 Salah satu tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa adalah keberhasilan
pendidikan yang dicapai
 Cara berfikir reflektif yang masuk akal berdasarkan nalar dalam
menentukkan apa yang dikerjakkan merupakan bentuk berfikir
kritis(Ennis, 1985)
 Mengenai pembelajaran yang selama ini digunakan dengan tuntunan
kurikulum 2013

3. Menyusun paragraf dari pokok-pokok pikiran tersebut, dengan gayamu sendiri.

Pendidikan merupakan acuan keberhasilan suatu bangsa sebagimana tolak ukur


bangsa kita memgalami kemajuan adalah pendidikan yang ditempuh kita capai selama
beberapa tahun. Pendidikan sangat amat penting untuk mendapatakan pekejaan juga
menjadi tolak ukur, dimana orang yang tidak berpendidikan pasti tidak tau apa-apa.
Dimana setiap orang membutuhkan pendidikan untuk memicu keberhasilan diri sendiri
untuk masa depannya yang layak

Adapun cara berfikir yaitu berfikir reflektif adalah pertimbangan yang sifatnya
aktif, persisten(terus-menerus)dan teliti, mengenai sebuah keyakinan atau bentuk
pengetahuan yang diterima begitu saja, dengan dipandang dari sudut alasan yang
mendukungnya, dan kesimpulan lanjutan yang menjadi kencenderungannya
(Dewey,1909:9). Berfikir reflektif sama halnya berfikir kritis
Banyak sekolah sekarang yang menggunkan sistem pembelajaran sesuai
kurikulum 2013 dimana sistem itu diberlakukan untuk siswanya yang menjadi aktif.
Aktif disini maksudnya dimana seseorang siswa disekolah dalam pembelajaran yang
mempunyai pengetahuan faktual, koseptual, procedural dan sebagainnya. Ketrampilan
dalam pembelajaran sistem kurikulum 2013 sendiri agar memiliki kemampuan piker dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan
dari yang dipelajari disekolah secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai