Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azizah Khoirun Nisa

Nim : K4319021
Kelas : A
Prodi : Pendidikan Biologi
Mata Kuliah: Ilmu Sosial dan Budaya
Dosen pengampu : Tiyas Nur Haryani, S,Sos,M.Si

Soal Ujian Tengah Semester


1. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara ilmu social dan ilmu budaya dalam proses
pencipta budaya?
2. Jelaskan menurut pendapat anda bagaimana fenomena global dewasa ini dan
pengaruhnya dalam kehidupan social manusia? Apakah ada aspek yang menjadi
tantangannya dan adakah aspek yang menjadi peluangnya? Uraikan.
3. Menurut anda saat ini apakah ada masalah kesetaraan dalam hubungan social antar entitas
manusia sebagai makhluk hidup di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara?
Jelaskan dan berikan solusi jika ada hambatan yang anda amati.

Jawaban :
1. Ilmu sosial dan ilmu budaya adalah dua ilmu yang tidak bisa dipisahkan. Karena
hubungan keduanya sangat berkaitan erat. Ilmu social merupakan ilmu yang
mempelajari masyarakat. Ilmu budaya adalah daya cipta dari masyarakat yang
kemudian melebur dalam wujud-wujud kebudayaan. Bahwa kerangka pemikiran Ilmu
sosial didasarkan pada konsepsi bahwa pergaulan hidup yang wadahnya adalah
masyarakat, berintikan pada interaksi sosial. Interaksi sosial tersebut merupakan suatu
proses, dimana timbul hubungan timbal balik antarindividu dan antarkelompok, serta
antarindividu dengan kelompok. Karena proses tersebut maka akan timbul: kelompok
sosial, kebudayaan, lembaga-lembaga sosial, stratifikasi sosial, dan kekuasaan dan
wewenang. Ilmu sosial berarti tindakan-tindakan masyarakat dapat mempengaruhi
kebudayaan. Ilmu budaya datang dari masyarakat berkembang tidaknya juga oleh
masyarakat. Ilmu budaya merupakan bagian dari lingkungan yang diciptakan oleh
manusia. Ilmu budaya mencangkup semua unsur yang didapatkan oleh manusia dari
kelompoknya, dengan jalan mempelajarinya secara sadar atau dengan suatu proses
penciptaan keadaan tertentu. Ilmu budaya haruslah dilihat sebagai faktor yang
dinamis dalam perubahan sosial. Semuanya mengakui, bahawa ada hubungan yang
erat antara kepercayaan dengan lembaga-lembaga, antara penialaian dengan
hubungan sosial. Sudah tentu bahwa semua perubahan imu sosial berkaitan dengan
perubahan ilmu sosial, oleh karena faktor sosial berkaitan erat dengan faktor budaya.
Masyarakat mempunyai kemampuan daya antara lain akal, intelegensia, dan intuisi;
perasaan dan emosi; kemauan; fantasi; dan perilaku. Dari sumber kemapuan tersebut
nyatalah masyarakat menciptakan budaya. Ada hubungan dialektika antara ilmu
social dan ilmu budaya. Ilmu budaya adalah produk manusia, namun manusia itu
sendiri adalah produk kebudayaan. Ilmu budaya ada karena ada manusia penciptanya
dan masyarakat dapat hidup ditengan budaya yang diciptakannya. Masyarakat
merupakan mahluk yang berbudaya, melalui akal manusia dapat mengembangkan
budaya. Begitu pula masyarakat hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil
ciptaannya. Ilmu budaya juga memberikan aturan bagi masyarakat dalam mengolah
lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada keterkaitan erat antara ilmu budaya dengan ilmu sosial. Ilmu social
mempelajari masyarakat, dimana dalam suatu masyarakat ada kebudayaan, tingkah
laku, organisasi yang ada dalam masyarakat tersebut. Ilmu budaya lahir dan
berkembang di antara masyarakat keduanya saling berkaitan erat dan ada timbal balik
di dalamnya, kebudayaan tidak akan berkembang tanpa masyarakat. Masyarakat tidak
akan berkembang tanpa ada kebudayaan yang mendasarinya. Oleh karenanya
mempelajari ilmu sosial berarti mempelajari ilmu budaya yang ada dalam masyarakat
tersebut begitu pula sebaliknya mempelajari ilmu budaya juga mempelajari ilmu
sosial, karena ilmu sosial mempelajari masyarakat.
2. Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses
globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. globalisasi semakin
berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi,
informasi, dan transportasi. Pengaruhnya berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang komunikasi dapat dikatakan memacu masyarakat Indonesia. Pada
saat sekarang masyarakat Indonesia sedang dalam perjalanan meninggalkan
kebudayaan. “Persaingan-global” memungkinkan perusahaan mencapai pasar
internasional dengan model bisnis yang kurang padat modal, hal tersebut berdampak
pada risiko dan tantangan bagi berbagai negara dalam memformulasikan sebuah
kebijakan baru untuk mengikuti kecepatan perkembangan fenomena global ini.
“Peluang Globalisasi” kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
transportasi dan telekomunikasi telah membuat dunia terasa seolah tanpa batas
dan sekat. kemajuan teknologi telekomunikasi telah membuat hubungan
komunikasi penduduk antar negara di berbagai belahan dunia menjadi semakin
terbuka dan mudah.
3. Kesetaraan gender - konstruksi sosial mengenai seseorang sebagai laki-laki atau
perempuan, telah menjadi salah satu pokok pembicaraan publik dan upaya tanpa lelah
dari berbagai pihak, seperti pemerintah, kelompok swadaya masyarakat, aktivis,
politisi, dan sebagainya. Melalui berbagai cara dan bentuk, kelompok-kelompok
tersebut berupaya mewacanakan terus menerus dan mempromosikan kesetaraan hak
dan kewajiban laki-laki dan perempuan. Di belahan negara lain, tuntutan kesetaraan
itu mencapai level yang lebih intens bahkan kontroversial dengan memasukkan
mereka yang memiliki orientasi seksual yang berbeda seperti kaum gay dan lesbian.
Menurut saya, sebagian besar wacana dan upaya tersebut hanya berkisar pada
masalah identitas seksual yang melekat pada diri seseorang. Kelemahan utama
pendekatan ini terletak pada ketidakmampuan untuk melihat substratum umum atau
prinsip pemersatu yang bisa menjelaskan betapa pentingnya kesetaraan gender bagi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai