Anda di halaman 1dari 9

GEN, EVOLUSI & LINGKUNGAN

1
Secara umum, para psikolog yang menganut pendekatan evolusi
mempelajari kesamaan antar manusia, sementara para ahli
genetika perilaku mempelajari perbedaannya.
Menurut sejarah, para nativist menekankan pengaruh alam
(“nature”) sementara para empiricist menekankan pengaruh
pengasuhan (“nurture”).
Gen, yang merupakan unit herediter dasar, terletak dalam
kromosom yang terdiri dari untaian DNA.
Dalam setiap gen, kombinasi empat elemen DNA—asam amino
adenine (A), thymine (T), cytosine (C), dan guanine (G)—
membentuk suatu kode kimiawi yang berperan dalam
menentukan sintesis protein tertentu.
Selanjutnya, protein-protein ini akan mempengaruhi
keseluruhan struktur dan karakteristik biokimiawi organisme.
2
Sebagian besar sifat manusia tidak tergantung hanya pada
sepasang gen. Oleh karenanya, menemukan kontribusi genetis
mengenai sifat-sifat seseorang merupakan pekerjaan yang sangat
sulit.Metode yang dipakai untuk melakukan pekerjaan ini adalah
linkage study, di mana peneliti berusaha mencari pola-pola
diturunkannya penanda genetis yang lokasinya di dalam gen
telah diketahui. Para peneliti telah menyelesaikan sebuah naskah
kasar dari peta seluruh genom manusia. 3
Manusia merupakan satu-satunya spesies yang menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan dan menguasai sejumlah
bentuk ungkapan baru.
Noam Chomsky mengatakan bahwa kemampuan anak kecil
dalam menangkap bentuk yang tersurat dari berbagai
ungkapan serta kemampuan mengaplikasikan aturan tata
bahasa sehingga dapat menyimpulkan bentuk yang tersirat,
pasti tergantung dari kecakapan bahasa yang sifatnya alamiah
—alat pemerolehan bahasa—yang mampu menangkap tata
bahasa universal—ciri yang secara umum terdapat dalam
semua bahasa.

4
Ada berbagai temuan yang mendukung pandangan Chomsky
berikut:
1. Anak-anak dari berbagai budaya yang berbeda melewati tahap-
tahap perkembangan bahasa yang sama.
2. Bahasa anak-anak penuh dengan overregulasi, yang
mencerminkan aturan-aturan tata bahasa.
3. Orang dewasa secara tidak konsisten memperbaiki kalimat
anak.
4. Berbagai kelompok anak yang tidak pernah dihadapkan pada
bahasa orang dewasa kerap menemukan bahasanya sendiri.
5. Bayi dapat menemukan aturan bahasa dari serangkaian bunyi.
Pada manusia, kapasitas dasar untuk berbahasa ini dapat
berkembang, karena kapasitas ini penting bagi kelangsungan
hidup.
5
• Para ahli genetika perilaku kerap mempelajari perbedaan
antar individu dengan menggunakan data dari penelitian
terhadap anak-anak yang diadopsi, kembar identik, serta
kembar fraternal.

Perbedaan Genetis 6
7
Dibandingkan kembar fraternal, kembar identik lebih
memperlihatkan kesamaan dalam hasil tes IQ.
Anak-anak yang diadopsi menunjukkan korelasi skor yang
lebih tinggi dengan orang tua biologisnya dibandingkan
dengan orang tua angkatnya.
Hasil ini tidak berarti bahwa gen menentukan inteligensi.
Varian sisa dari skor-skor IQ yang ada pasti sebagian besar
terkait dengan pengaruh lingkungan.

8
Faktor-faktor lingkungan, seperti kurangnya perawatan selama
dalam kandungan, kurangnya gizi, racun, dan lingkungan keluarga
yang buruk, berkaitan dengan rendahnya hasil tes inteligensi.
Sebaliknya, lingkungan yang sehat dan suportif, serta beberapa
aktivitas pengayaan, dapat meningkatkan performa orang dalam
tes inteligensi.
Di beberapa negara, selama beberapa generasi telah terjadi
peningkatan skor IQ.
Hal ini cenderung disebabkan oleh program pola makan dan
pendidikan yang lebih baik serta meningkatnya pekerjaan yang
menuntut kemampuan berpikir abstrak.

Anda mungkin juga menyukai