Disusun Oleh:
NIM : 1811020086
KELAS : 5B
FAKULTAS KESEHATAN
2020
RINGKASAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DARI REFERENSI BUKU SDKI, SLKI,
SIKI
3. Adaptasi dengan keterbatasan fisik meningkat
4. Modifikasi pola hidup sesuai dengan kondisi disabilitas meningkat
5. Modifikasi pekerjaan sesuai dengan kondisi disabilitas meningkat
6. Strategi untuk mengatasi stress akibat disabilitas meningkat
7. Penggunaan alat bantu sesuai kebutuhan meningkat
8. Perasaan negatif harga diri rendah menurun
C. CITRA TUBUH
- Definisi
Persepsi tentang penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
- Ekspektasi : Meningkat
- Kriteria Hasil:
1. Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh menurun
2. Verbalisasi kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang lain menurun
3. Verbalisasi perubahan gaya hidup menurun
4. Menyembunyikan bagian tubuh berlebihan menurun
5. Menunjukan bagian tubuh berlebihan menurun
6. Fokus pada bagian tubuh menurun
7. Fokus pada penampilan masa lalu menurun
8. Fokus pada kekuatan masa lalu menurun
9. Melihat bagian tubuh membaik
10. Menyentuh bagian tubuh membaik
11. Verbalisasi kecacatan bagian tubuh membaik
12. Verbalisasi kehilangan bagian tubuh membaik
13. Respon nonverbal pada perubahan tubuh membaik
14. Hubungan sosial membaik
2. Diagnosa: DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. PERAWATAN DIRI (LUARAN UTAMA)
- Definisi
Kemampuan melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri
- Ekspektasi : Meningkat
- Kriteria Hasil
1. Kemampuan mandi meningkat
2. Kemampuan mengenakan pakaian meningkat
3. Kemampuan makan meningkat
4. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) meningkat
5. Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat
6. Minat melakukan perawatan diri meningkat
7. Mempertahankan kebersihan diri meningkat
8. Mempertahankan kebersihan mulut meningkat
B. FUNGSI SENSORI
- Definisi
Kemampuan untuk merasakan stimulasi suara, rasa, raba, aroma, dan gambar visual.
- Ekspektasi : Membaik
- Kriteria Hasil
1. Ketajaman pendengaran meningkat
2. Ketajaman penglihatan meningkat
3. Persepsi stimulasi kulit meningkat
4. Persepsi posisi kepala meningkat
5. Persepsi posisi tubuh meningkat
6. Perbedaan bau meningkat
7. Perbedaan rasa meningkat
C. KOORDINASI PERGERAKAN
- Definisi
Kemampuan otot untuk bekerjasama dengan gerakan tubuh yang sesuai dan terarah
- Ekspektasi : Meningkat
- Kriteria Hasil:
1. Kekuatan otot meningkat
2. Kontrol gerakan meningkat
3. Keseimbangan gerakan meningkat
4. Kemantapan gerakan meningkat
5. Kehalusan gerakan meningkat
6. Gerakan ke arah yang diinginkan meningkat
7. Gerakan dengan waktu yang diinginkan meningkat
8. Gerakan dengan kecepatan yang diinginkan meningkat
9. Gerakan dengan ketepatan yang diinginkan meningkat
10. Tegangan otot menurun
11. Kram otot menurun
12. Bentuk otot membaik
13. Kecepatan gerakan membaik
3. Diagnosa: WAHAM
A. STATUS ORIENTASI (LUARAN UTAMA)
- Definisi
Keyakinan yang sesuai dengan kenyataan
- Ekspektasi : Membaik
- Kriteria Hasil:
1. Kekuatan otot meningkat
2. Kontrol gerakan meningkat
3. Keseimbangan gerakan meningkat
4. Kemantapan gerakan meningkat
5. Kehalusan gerakan meningkat
6. Gerakan ke arah yang diinginkan meningkat
7. Gerakan dengan waktu yang diinginkan meningkat
8. Gerakan dengan kecepatan yang diinginkan meningkat
9. Gerakan dengan ketepatan yang diinginkan meningkat
10. Tegangan otot menurun
11. Kram otot menurun
12. Bentuk otot membaik
13. Kecepatan gerakan membaik
B. KONTROL PIKIR
- Definisi
Kemampuan seseorang mengendalikan diri dari gangguan persepsi sensori,proses
pikir dan isi pikir
- Ekspektasi : Meningkat
- Kriteria Hasil:
1. Kemampuan mengenali halusinasi dan delusi meningkat
2. Kemampuan menahan diri mengikuti halusinasi dan delusi meningkat
3. Kemampuan memonitor frekuensi halusinasi dan delusi meningkat
4. Kemampuan menjelaskan isi halusinasi dan delusi meningkat
5. Melaporkan penurunan halusinasi dan delusi meningkat
6. Validasi meningkat
7. Kemampuan berinteraksi meningkat
8. Kemampuan memahami ide orang lain meningkat
9. Kesesuaian afek membaik
10. Memandang lingkungan secara akurat membaik
11. Menunjukan pola berpikir yang logis membaik
12. Menunjukan pemikiran yang berdasarkan kenyataan membaik
13. Menunjukan isi pikir positif membaik
C. ORIENTASI KOGNITIF
- Definisi
Kemampuan mengidentifikasi orang, tempat, dan waktu secara akurat
- Ekspektasi : Meningkat
- Kriteria Hasil
1. Identifikasi diri sendiri meningkat
2. Identifikasi orang terdekat meningkat
3. Identifikasi tempat saat ini meningkat
4. Identifikasi hari meningkat
5. Identifikasi bulan meningkat
6. Identifikasi tahun meningkat
7. Identifikasi peristiwa menigkat
B. DUKUNGAN KELUARGA
- Definisi
- Ketersediaan sokongan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuha individu yang
menjalani perawatan.
- Ekspektasi: Meningkat
- Kriteria Hasil
1. Verbalisasi keinginan untuk mendukung anggota keluarga yang sakit meningkat
2. Menanyakan kondisi pasien
3. Mencari dukungan sosial bagi anggota keluarga yang sakit
4. Mencari dukungan spiritual bagi anggota keluarga yang sakit
5. Bekerja sama dengan anggota keluarga yang sakit dalam menentukan perawatan
6. Bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan dalam menentukan perawatan
7. Berpartisipasi dalam perencanaan pulang
C. DUKUNGAN SOSIAL
- Definisi
- Ketersediaan sokongan dari oranglain
untuk memenuhi kebutuha individu yang menjalani perawatan.
- Ekspektasi: Meningkat
- Kriteria Hasil
1. Kemampuan meminta bantuan pada orang lain meningkat
2. Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain meningkat
3. Dukungan emosi yang disediakan oleh orang lain meningkat
4. Jaringan sosial yang membantu meningkat
III. SIKI (STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA)
Intervensi Utama
Promosi Sosialisasi
Definisi: Promosi sosial meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain
tindakan
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan
dan kegiatan kelompok
Edukasi
Ajarkan berinteraksi dengan orang lain secara Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan
bertahap menghormati hak orang lain
Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan Anjurkan penggunaan alat bantu misal kaca
kemasyarakatan mata dan alat bantu dengar
Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil
lain untuk kegiatan khusus
Terapi Aktivitas
Definisi: Menggunakan aktivitas fisik kognitif sosial dan spiritual tertentu untuk memulihkan
keterlibatan frekuensi atau durasi aktivitas individu atau kelompok
Tindakan
Observasi
Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam Identifikasi makna aktivitas rutin misal bekerja
aktivitas tertentu dan waktu luang
Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang Monitor respon emosional fisik sosial dan
diinginkan spriritual terhadap aktivitas
Terapeutik
Fasilitasi fokus pada kemampuan bukan Kordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
defisit yang dialami
Edukasi
Edukasi jelaskan metode aktivitas fisik Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau
sehari-hari jika perlu terapi, jika sesuai
Anjurkan melakukan aktivitas fisik sosial spriritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
2. Diagnosa: DEFISIT PERAWATAN DIRI
Intervensi Utama
Tindakan
Observasi
Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri
sesuai usia berpakaian Berhias dan makan
Terapeutik
Siapkan keperluan pribadi misal parfum sikat Fasilitasi kemandirian bantu jika tidak mampu
gigi dan sabun mandi melakukan perawatan diri
Edukasi
Tindakan
Observasi
Identifikasi diet yang dianjurkan Monitor status hidrasi pasien jika perlu
Terapeutik
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan Letakkan makanan di Sisi mata yang sehat
selama makan
Atur posisi yang nyaman untuk makan / Sediakan sedotan untuk minum sesuai
minum kebutuhan
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika Motivasi untuk makan di ruang makan jika
perlu tersedia
Edukasi
Edukasi jelaskan posisi makan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan dengan
menggunakan arah jarum jam (mis. sayur di 12 rendang di 3)
Kolaborasi
Intervensi Utama
Manajemen Waham
Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola kenyamanan keamanan dan orientasi realitas pasien
yang mengalami keyakinan yang keliru dan menetap yang sedikit atau sama sekali tidak
berdasar pada kenyataan
Tindakan
Observasi
monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri orang lain dan lingkungan
Terapeutik
Bina hubungan inter personal saling percaya Hindari perdebatan tentang keyakinan yang
keliru, nyatakan keraguan sesuai fakta
Diskusikan waham dengan berfokus pada Sediakan lingkungan aman dan nyaman
perasaan yang mendasari waham “Anda
terlihat seperti orang yang sedang ketakutan”
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Perkenalkan nama saat memulai interaksi Libatkan dlaam terapi kelompok orientasi
Orientasikan orang, tempat, dan waktu Berikan waktu dan istirahat dan tidur yang
cukup, jika perlu
Sediakan lingkungan yang dan rutinitas Fasilitasi akses informal (mis. televisi, surat
secara konsisten kabar,radio), jika perlu
Edukasi
Anjurkan penggunaan alat bantu (mis. kacamata, alat bantu dengar, gigi palsu)
Intervensi Utama
Manajemen Mood
Tindakan
Observasi
Identifikasi mood misal tanda gejala riwayat Monitor aktivitas dan tingkat stimulasi
penyakit lingkungan
Terapeutik
Fasilitasi pengisian kuesioner self-report (mis. beck depression inventory sekalah status
fungsional jika perlu)
Berikan kesempatan untuk menyampaikan perasaan dengan cara yang tepat (mis. sandsack
terapi seni aktivitas fisik)
Edukasi
Jelaskan tentang gangguan mood dan Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood
penanganannya (mis. situasi stres, masalah fisik)
Anjurkan berperan aktif dalam pengobatan Ajarkan memonitor mood secara mandiri misal
dan rehabilitasi jika perlu sekalah tingkat 1-10, membuat jurnal)
Anjurkan rawat inap sesuai indikasi (mis. Ajarkan keterampilan koping dan penyelesaian
risiko keselamatan defisit perawatan diri, masalah baru
sosial)
Kolaborasi
Rujuk untuk psikoterapi (mis. Perilaku, hubungan interpersonal, keluarga, kelompok), jika perlu
Pencegahan Bunuh Diri
Definisi: mengidentifikasi dan menurunkan resiko merugikan diri sendiri dengan maksud
mengakhiri hidup.
Tindakan
Observasi
identifikasi gejala risiko bunuh diri misal monitor lingkungan bebas bahaya
gangguan mood Halusinasi Delusi Panic
Penyalahgunaan zat kesedihan gangguan
kepribadian
identifikasi keinginan dan pikiran rencana Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
bunuh diri
Terapeutik
Lakukan pendekatan langsung dan tidak Hindari diskusi berulang tentang bunuh diri
mengakhiri saat membahas bunuh diri sebelumnya diskusi berorientasi pada masa
sekarang dan masa depan