Anda di halaman 1dari 18

NAMA: FATMA

QURROTUNNADA
NIM: 1811020086
KELAS: 4B
MODUL 1: KOMUNIKASI DALAM
KEPERAWATAN
1. Jelaskan konsep dasar komunikasi dalam keperawatan!
Jawab: konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yaitu meliputi
pengertian, tujuan, model, bentuk-bentuk, elemen, proses, dan
faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi. (hal.2)
2. Jelaskan Dasar-Dasar Komunikasi Terapiutik!
Jawab: Dasar-Dasar Komunikasi Terapiutik yaitu meliputi definisi,
tujuan dan kegunaan komunikasi terapeutik, komunikasi sebagai
elemen terapi, perbedaan komunikasi terapeutik dan komunikasi
sosial, faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi terapeutik,
penggunaan diri perawat secara terapeutik, serta analisis diri
perawat. (hal 14)
3. Jelaskan Komunuikasi dan Hubungan Terapiutik dalam Keperawatan!
Jawab: Komunikasi dan Hubungan Terapiutik dalam Keperawatan
yaitu meliputi pengetahuan tentang sikap terapeutik perawat dalam
komunikasi, teknik, fase-fase, dan hambatan komunikasi terapeutik.
Yang mana, sikap profesional perawat dalam berkomunikasi meliputi
sikap (kehadiran) secara fisik dan psikologis, menerapkan fase-fase
hubungan dan komunikasi terapeutik perawat-klien (hal. 25)
4. Jelaskan penerapan komunikasi Terapiutik pada
setiap tahap proses keperawatan!
Jawab: Penerapan Komunikasi pada berbagai
tingkat usia meliputi bayi dan anak, remaja,
dewasa, dan Lansia yang memerlukan
pengetahuan dan pemahaman khusus. (ha.42)
5. Jelaskan praktik komunikasi terapiutik pada bayi, anak, dan
Remaja!
Jawab:
1. Praktik komunikasi terapiutik pada bayi
Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan
cara itu mereka berkomunikasi. Bayi menyampaikan
keinginannya melalui komunikasi nonverbal. Bayi akan tampak
tenang serta merasa nyaman dan aman jika ada kontak fisik
yang dekat, terutama dengan orang yang dikenalnya (ibu).
Tangisan bayi itu adalah cara bayi memberitahukan bahwa
ada sesuatu yang tidak enak ia rasakan, misalnya lapar, Bayi
akan tersenyum, menggerak-gerakkan kaki dan tangannya
berulang-ulang jika dia ingin menyatakan kegembiraannya,
serta menjerit, menangis, atau merengek jika dia merasa tidak
nyaman. (hal 51-52)
2. Praktik komunikasi terapiutik pada anak
Pada kelompok usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi
secara verbal ataupun nonverbal. implementasi komunikasi
yaitu, Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak, Memberi
kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan
yang akan digunakan, Nada suara rendah dan bicara lambat,
Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab, Mengajak anak
menggambar, menulis, atau bercerita untuk menggali
perasaan dan fikiran anak, Menghindari konfrontasi langsung.
(hal. 52-53)
3. Praktik komunikasi terapiutik pada Remaja
Komunikasi terbuka, “Bagaimana sekolahmu hari ini?”, “Apa
yang membuatmu merasa senang hari ini di sekolah?”
Komunikasi dua arah, yaitu bergantian yang berbicara dan
yang mendengarkan. Jangan mendominasi pembicaraan serta
sediakan waktu untuk remaja untuk menyampaikan
pendapatnya, Mendengar aktif, Sediakan waktu yang cukup
untuk berkomunikasi, Jangan memaksa remaja untuk
mengungkapkan sesuatu yang dia rahasiakan, Utarakan
perasaan Anda jika ada perilaku remaja yang kurang tepat,
Dorong anak untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya,
Perhatikan bahasa tubuh remaja, Hindari komentar menyindir
atau meremehkan anak, Hindari ceramah panjang dan
menyalahkan anak. (hal.52-53)
6. Jelaskan praktik komunikasi terapiutik pada dewasa dan lanjut
usia!
Jawab:
Praktik komunikasi terapiutik pada dewasa dan usia lanjut
pada orang dewasa terjadi perkembangan psikososial, yaitu
intimasi versus isolasi. Orang dewasa sudah mempunyai
sikap-sikap tertentu, pengetahuan tertentu, Pada tahap ini,
orang dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta kasih,
minat, dan permasalahan dengan orang lain. Dalam
berkomunikasi dengan dewasa sampai lansia, diperlukan
pengetahuan tentang sikap-sikap yang khas, seperti
Menggunakan motivasi untuk mencari pengetahuan sendiri
sesuai yang diinginkan, Berkomunikasi pada orang
dewasa/lansia harus melibatkan perasaan dan pikiran,
Suasana hormat menghormati, Suasana saling menghargai,
Suasana saling percaya, Suasana saling terbuka (hal. 65-67)
7. Jelaskan praktik komunikasi terapiutik pada
Keluarga/Kelompok
Jawab: pengertian keluarga ditinjau dari tiga sudut pandang,
yaitu keluarga secara struktural, fungsional, dan transaksional.
Keluarga merupakan satu kesatuan yang ciri-cirinya, yaitu
antaranggota keluarga mempunyai hubungan yang intim dan
hangat, face to face, kooperatif, serta anggota keluarga
memperlakukan anggota yang lain sebagai tujuan, bukan alat
untuk mencapai tujuan. Penerapan Strategi Komunikasi
Komunikasi Terapeutik pada Keluarga dan Kelompok, yaitu
Saling memahami antaranggota kelompok, Pemimpin
kelompok dapat mengatur dengan baik setiap anggota,
Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang
berlaku, Saling menghargai anggota kelompok lain, Jangan
menyela pembicaraan orang lain, Selalu memperhatikan orang
yang mengajak bicara, Berikan respons yang baik. (hal. 82-83)
MODUL 2

KEPEMIMPINAN DALAM
KEPERAWATAN
Konsep Dasar Manajemen dan
Kepemimpinan Keperawatan
Konsep Manajemen dan Kepemimpinan
Keperawatan adalah proses untuk
melaksanakan kegiatan melalui orang
lain. Kegiatan manajemen keperawatan
mengacu pada konsep manajemen
secara umum, dengan menggunakan
pendekatan fungsi-fungsi manajemen
meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan
(pengawasan dan Evaluasi)
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan adalah suatu
proses keperawatan yg menggunakan konsep-
konsep manajemen di dalamnya seperti :
perencanaan, pengorganisasan, implementasi,
pengendalian dan evaluasi. Manajemen
asuhan keperawatan ini menekankan pada
penggunaan proses keperawatan dan hal ini
melekat pada diri seorang perawat. Setiap
perawat dalam melaksanakan tugasnya harus
menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan pasien.
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan
Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan
yaitu terkait dengan fungsi–fungsi manajemen
(planning, organizing, actuating ,controlingdan
evaluating)Perencanaan manajemen
Keperawatan diawali dengan perumusan
tujuan institusi/ organisasi yang dijelaskan
dalam visi, misi, filosofi dan tujuan sebagai
arah kebijakan organisasi. Sebagai perawat,
Anda harus memahami tujuan organisasi
inisupaya dapat bersinergi untuk mencapai
cita-cita/harapan organisasi.
Pengorganisasian dalam Manajemen
Keperawatan
Pengorganisasian adalah
pengelompokan/pengaturan kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi,
melalui supervisi, komunikasi dan koordinasi
dengan unit kerja lain secara vertikal/atasan dan
horizontal/bawahan. Pengorganisasian pelayanan
keperawatan adalah proses pengelompokan
kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung
jawab dan koordinasi kegiatan baik vertikal
maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Pengarahan dalam Manajemen
Keperawatan
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam
terselenggaranya roda organisasi pelayanan kesehatan.
Seorang manajer keperawatan harus dapat mengelola
SDM agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui fungsi
penggerakan. n istilah actuating yaitu sebagai upaya
atasan untuk menggerakkan bawahan. Pengarahan
merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan
yang mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka
bersedia menyumbangkan tenaganya untuk secara
bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi.
Pengendalian dalam Manajemen
Keperawatan
pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis untuk
menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan
perencanaan, untuk mendesain sistem umpan balik informasi,
untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan
standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada
deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil
tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya
digunakan dengan cara yang efektif dan efisien mungkin untuk
mencapai tujuan. Pengendalian adalah proses untuk memastikan
bahwa aktivitas yang dilakukan adalah sesuai dengan aktivitas
yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu serta
evaluasi kinerja.
Praktik Pelayanan Profesional di Ruang
Model (MPKP)
Dalam praktek keperawatan profesional,
pelaksanaan asuhan dilakukan berdasarkan
proses keperawatan dan Standar Praktik. Standar
praktik keperawatan profesional di Indonesia
dibuat berdasar tahapan proses keperawatan yaitu
standar 1) pengkajian, 2) diagnosis keperawatan,
3) perencanaan, 4) implementasi dan 5) Evaluasi.
Standar praktek di tetapkan dengan tujuan untuk
menjamin bahwa pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien adalah aman dan telah
memenuhi standar pelayanan.
 THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai