Anda di halaman 1dari 4

Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari

pertama haid terakhir). Bayi prematur atau bayi preterm adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa
memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur lahir dengan BB kurang 2500 gram

Klasifikasi Bayi Prematur (Yulianti,2012) Tanda dan Gejala Bayi Prematur


1. Bayi Prematur Sesuai Masa Kehamilan
BAYI (Yulianti,2012)
PREMATUR
(SMK).
1. Umur kehamilan sama dengan atau
Bayi prematur sesuai masa kehamilan
kurang dari 37 minggu.
(SMK) adalah bayi yang lahir dengan
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari
masa gestasi kurang dari 37 minggu
2500 gram.
dan berat badannya sesuai dengan 3. Panjang badan sama dengan atau kurang
usia kehamilan. dari 46 cm.
2. Bayi Prematur Kecil untuk Masa 4. Lingkar kepala sama dengan atau kurang
Kehamilan (KMK) dari 33 cm.
Bayi prematur kecil untuk masa 5. Lingkar dada sama dengan atau kurang
kehamilan (KMK) adalah bayi yang dari 30 cm.
lahir dengan berat badan kurang dari 6. Rambut lanugo masih banyak.
berat badan seharusnya untuk masa 7. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
gestasi tersebut. 8. Tulang rawan daun telinga belum
sempuna pertumbuhannya.
Etiologi Bayi Prematur (Yulianti,2012) 9. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
1. Factor ibu 10. Genetalia belum sempurna, labia minora
 Toksemia gravidarum (preeklampsia dan belum tertutup oleh labia mayora dan
eklampsia) klitoris menonjol (pada bayi perempuan).
 Riwayat kelahiran prematur sebelumnya,
perdarahan antepartum, malnutrisi dan anemia
sel sabit. Pemeriksaaan Penunjang pada Bayi Prematur
 Kelainan bentuk uterus (misal: uterus bikurnis, (Kusuma,2015)
inkompeten serviks). 1. Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3 . Neutrofil
 Tumor (misal: mioma uteri, eistoma). meningkat hingga 23.000- 24.000/mm3 hari pertama
 Ibu yang menderita penyakit seperti penyakit setelah lahir dan menurun bila ada sepsis.
akut dengan gejala panas tinggi (misal: thypus 2. Hematokrit (Ht): 43%-61%. Peningkatan hingga
abdominalis, dan malaria) dan penyakit kronis 65% atau lebih menandakan polisitemia, sedangkan
(misal: TBC, penyakit jantung, hipertensi, penurunan kadar menunjukkan anemia atau
penyakit ginjal). hemoragic prenatal/perinatal.
 Trauma pada masa kehamilan, antara lain jatuh. 3. Hemoglobin (Hb): 15-20 gr/dl. Kadar hemoglobin
 Kebiasaan ibu (ketergantungan obat narkotik, yang rendah berhubungan dengan anemia atau
rokok dan alkohol). hemolisis yang berlebihan.
 Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun 4. Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan,
atau lebih dari 35 tahun 8 mg/dl pada 1-2 hari, dan 12 gr/dl pada 3-5 hari.
2. Factor janin 5. Destrosix: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam
Beberapa faktor janin yang mempengaruhi pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50 mg/dl dan
kejadian prematur antara lain kehamilan ganda, meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, 6. Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl): dalam batas
kelainan kromosom, infeksi. normal pada awal kehidupan.
7. Pemeriksaan analisa gas darah.
Penatalaksanaan Bayi Premature Komplikasi Bayi Premature (Sulistyorini,2010)

1. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan ketat 1. Hipotermia


2. Mencegah infeksi dengan ketat. 2. Hipoglikemia
3. Pengawasan nutrisi. Hipoglikemia adalah kondisi ketidaknormalan
4. penimbangan berat badan harus dilakukan kadar glukosa serum yang rendah pada bayi yaitu
dengan ketat. kurang dari 45 mg/dL.
5. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain 3. Hiperglikemia
yang kering dan bersih serta pertahankan suhu 4. Masalah pemberian ASI
tetap hangat. 5. Gangguan pernafasan
6. Kepala bayi ditutup topi dan beri oksigen bila 6. Gangguan imonologik (Infeksi)
perlu. 7. Gangguan sistem peredaran darah
7. Tali pusat dalam keadaan bersih. 8. Gangguan pada otak
8. Beri minum dengan sonde/tetes dengan 9. Gangguan cairan dan elektrolit
pemberian ASI.

Faktor ibu :
Faktor Janin : Faktor Lingkungan :
 Ibu berusia <20 thn
 Ibu berusia >35thn  Kehamilan ganda  Terpapar asap rook
 Jarak kelahiran terlalu dekat  Hidramnion  Radar dan zat beracun
 Ibu yang terkena HT dan DM  Infeksi

BAYI LAHIR PREMATUR

Sistem pernafasan yang imatur Termogulasi kehamilan ganda Sistem kulit

Terjadi adaptasi suhu Kulit lebih tipis dari


Surfakta Paru terisi cairan dari hangat ke dingin bayi yang lahir aterm

Ekspensi paru Paru di isi O2 dan Bayi meningkatkan Permabilitas meningkat


tidak maksimal mendesak, cairan panas tubuh
keluar paru-paru
Penguapan
Pola Napas Tidak Sistem termoregulasi
Efektif Kegagalan mencapai batas
pengeluaran cairan maksimal

Reflek telan Hipotermia


Daya hisap
Cairan menumpuk
menurun
dijalan napas
Intake tidak adekuat
Bersihan Jalan Napas
Tidak Efektik
Defisit nutrisi
MANAJEMEN NUTRISI LATIHAN BATUK EFEKTIF
MANAJEMAN JALAN (I.03119) (I.01006) MANAJEMAN
NAPAS (I.01011) HIPOTERMIA (I.14507)
Observasi Observasi :
Observasi : Observasi :
1. Identifikasi status  Identifikasi kemampuan
 Monitor pola napas 1. Monitor suhu tubuh
nutrisi batuk
(Frekuensi, 2. Identifikasi penyebab
2. Identifikasi alergi dan  Monitor adanya retensi
kedalaman, usaha hipotermia
intoleransi makanan sputum
napas) 3. Monitor tanda dan
3. Identifikasi makanan  Monitor tanda dan gejala
 Monitor bunyi napas gejala akibat
yang disukai infeksi saluran napas hipotermia
tambahan
4. Identifikasi  Monitor input dan output Terapeutik :
 Monitor sputum
kebutuhan kaloridan cairan 1. Sediakan lingkungan
Terapeutik :
jenis nutrisi Terapeutik : yang hangat
 Pertahankan
5. Monitor asupan  Atur posisi semi-fowler 2. Ganti pakaian yang
kepatenan jalan napas
makanan atau fowler basah
 Posisilan semi-fowlwr
6. Monitor berat badan  Pasang perlak dan 3. Lakukan
atau fowler penghangatan yang
7. Monitor hasi bengkok di pangkuan
 Berikan minum hangat pasif
pemeriksaan LAB pasien
 Lakukan fisioterapi 4. Lakukan
Terapeutik:  Buang secret pada
dada penghangatan aktif
1. Lakukan oral hygiene tempat nya
 Lakukan internal
sebelum makan Edukasi : Edukasi :
hiperoksigenasi
2. Fasilitas menentukan  Jelaskan tujuan dan 1. Anjurkan
sebelum pengisapan
pedoman diet prosedur batuk efektif mekan/minum
endotrakeal
3. Berikan makanan  Anjurkan tarik napas hangat
 Berikan oksigen, jika
tinggi kalori dan tinggi dalam melalui hidung 4
perlu
protein detik, ditahan selama
Edukasi :
Edukasi : 2detik, kemudian
 Anjurkan asupan
1. Ajarkan diet yang keluarkandari mulut
cairan 2000 ml/hari
diprogramkan selama 8 detik
Kolaborasi :
 Anjurkan batuk dengan
 Kolaborasi pemberian
kuat langsung setelah
bronkodilato, jika
tariknapas dalam yang ke-
perlu
3
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
Nama : Sunarsih
ekspektoran, jika perlu
NIM : G3A020008
Dosen : Ns.Mariyam Alfiyani., M.kep
Program Studi Profesi Ners
Universitas Muhammadiyah Semarang

Anda mungkin juga menyukai