Anda di halaman 1dari 9

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL

Kasus pemicu:
Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan kehamilan trimester III, status obstetri G2
P1 A0, mengeluh badan terasa berat dibandingkan dengan pengalaman kehamilan yang
pertama, dari hasil pengukuran taksiran berat badan janin ditemukan data berat janin
melebihi usia gestasi, pasien bertanya pada perawat diet apa yang harus dilakukan?

1. PENGKAJIAN
Hari / tanggal : Selasa , 10 november 2020
Oleh : Perawat Fajar Al Afif
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien dan Penanggung jawab
Identitas pasien
Nama : NY. P
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : jl. Sambiroto I, Semarang

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. H
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sambiroto I, Semarang
2. Keluhan utama : badan terasa berat dibandingkan kehamilan pertama
3. Riwayat Haid
HPHT : 7 Mei 2020
Siklus : 30 hari
Lama : 5 hari
Banyaknya : normal
Menarche : 13 tahun
HPL : 12 Februari 2020
Usia Kehamilan: 14 minggu
4. Riwayat Obstetri
a) Klien hamil dengan G2 P1 A0 dengan usia kehamilan 29 minggu.
b) Berat janin 2100 gram usia 28 minggu melebihi usia gestasi
c) Pengalaman persalinan : klien melahirkan secara spontan di RS K.R.M.T
Semarang, dengan penolong dokter
d) Komplikasi maternal : klien mengatakan tidak ada komplikasi selama
kehamilan
e) Rencana menyusui bayi : klien berencana menyusui anaknya yang kedua
selama 2 tahun
f) Gangguan yang dialami
Klien mengatakan badan terasa berat dibanding kehamilan pertama
g) Tempat pemeriksaan dan berapa kali
Klien memeriksakan kandungannya di rumah bersalin setiap satu bulan
sekali
h) Pergerakan anak
Klien mengatakan sudah merasakan Gerakan bayi karena usia
kehamilannya masih 28 minggu.
i) Nafsu makan selama hamil
Selama hamil klien sering merasakan dorongan untuk mengemil
j) Pemenuhan BAB dan BAK
Klien BAB sehari 1x dan BAK lebih sering dari pada sebelum hamil
5. Riwayat Keluarga
a. Penyakit dari keluarga yang menular /menurun
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun di keluarganya
b. Anak kembar
Klien mengatakan tidak mempunyai keturunan kembar
6. Riwayat KOntrasepsi
Sebelum hamil yang ke 2 ini klien menggunakan kontrasepsi pil KB, tetapi klien
kadang lupa untuk meminumnya.

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : baik
2. BB, TB ,TTV
BB : 56 kg
TB : 157 cm
TTV: 100/70 mmhg
Nadi : 80x/ menit
RR : 18x/ menit
Suhu : 36
3. Reflek lutut : -
4. Pemeriksaan Obstetri
a. Muka : bentuk simetris
b. Mata : konjungtiva merah muda
c. Dada : perkembangan dada simetris
d. Abdomen
Kontur lembek, ukuran sudah teraba pembesaran abdomen
TFU : 3 jari diatas umbilikus
e. System integument : warna kulit coklat, tidal ada lesi
f. System GI
Mulut : membrane mukosa agak kering
Usus : klien mengatakan BAB sehari sekali,
2. ANALISA DATA
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS : klien badan terasa Peningkatan kebutuhan keletihan
berat dibandingkan energi untuk melakukan
kehamilan pertama. aktivitas
DO : klien tampak
kesulitan dalam mobilitas
TD : 100/70 mmhg
G2P1A0
DS : - Besar ukuran janin Resiko cidera pada janin
DO : berat janin melebihi
usia gestasi 2100 gram

DS : klien bertanya diet Peningkatan berat badan Kesiapan peningkatan


apa yang harus dilakukan janin nutrisi
olehnya.
DO : berat janin melebihi
usia gestasi 2100 gram Perilaku upaya
peningkatan kesehatan

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktivitas
b. Resiko cidera pada janin berhubungan dengan besar ukuran janin
c. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan perilaku upaya peningkatan
kesehatan

4. Rencana Asuhan Keperawatan

NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI (SIKI)


KEPERAWATAN (SLKI)
(SDKI)
1 Keletihan setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan tidur siang 1 -2 jam dan
berhubungan keperawatan selama 3x 24 tidur malam 8 jam
dengan jam pasien tidak 2. Tentukan siklus tidur bangun yang
peningkatan mengalami keletihan / normal dan komitmen terhadap
kebutuhan energi keletihan berkurang pekerjaan, keluarga, komunitas dan
untuk melakukan dengan kriteria hasil : diri sendiri
aktivitas a. Mengidentifikasi 3. Pantau kadar HB, jelaskan peran zat
dasar yang besi dalam tubuh. Anjurkan
mengakibatkan mengkonsumsi makanan yang
keletihan mengandung zat besi
b. Memodifikasi
gaya hidup untuk
memenuhi
kebutuhan energy
c. Melaporkan
adanya
peningkatan energi
2 Resiko cidera pada setelah dilakukan tindakan 1. Pemantauan DJJ
janin berhubungan keperawatan selama 3x 24 Observasi
dengan besar jam pasien diharapkan - Indentifikasi status obstetrik
ukuran janin resiko cidera pada janin - Indentifikasi riwayat obstetrik
dapat dicegah dengan - Indentifikasi adanya
kriteria hasil: penggunaan obat diet dan
1. Gangguan merokok
mobilitas menurun - Periksa DJJ selama 1 menit
2. Tekanan darah - Monitor DJJ
membaik - Monitor tanda vital ibu
3. Pola istirahat/tidur Terapeutik
membaik - Atur posisi klien
4. Toleransi makanan - Lakukan manuver leopold utk
meningkat menentukan posisi janin
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu

2. Pencegahan cidera
Observasi
- Identifikasi area lingkungan
yang berpotensi menyebabkan
cedera
- Identifkasi obat yang berpotensi
menyebabkan cedera
- Identifikasi kesesuaian alas keki
atau stoking e:astis pada
ekstremitas bawah
Terapeutik
- Sediakan pencahayaan yang
memadai
- Gunakan lampu tidur selama
jam tidur
- Sosialisasiken pasien dan
keluarga dengan lingkungan
ruang rawat (mis. penggunaan
telepon, tempat tidur,
penerangan ruangan dan lokasi
kamar mandi)
- Gunakan alas lantai jika berisiko
mengalami cedera serius
- Sediakan alas kaki antislip
- Sediakan pispot atau urinai
untuk eliminasi di tempat
tidur,jika perlu
- Pastikan bel panggilan atau
telepon mudah dijangkau
- Pastiken barang-barang pribadi
mudah dijangkau
- pertahankan posisi tempat tidur
di posisi terendah saat
digunakan
- Pastikan roda tempat tidur atau
kursi roda dalam kondisi
terkunci
- Gunakan pengaman tempat tidur
sesuai dengan kebijakan fasilitas
peiayanan kesehatan
- Pertimbangkan penggunaan
alarm elektronik p,-ibadi atau
alarm sensor pada tempat tidur
atau kursi
- Diskustkan mengenai tatihan
dan terapi fisik yang dipedukan
- Diskusikan mengenai alat bantu
mobilitas yang sesuai (mis.
tongkat atau alat bantu jalan)
- Diskusikan bersama anggota
keluarga yang dapat
mendampingi pasien
- Tingkatkan frekuensi observasi
dan pengawasan pasien, sesuai
kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga
- Anjurkan untuk berganti posisi
secara perlahan dan duduk
selama beberapa menit sebelum
berdiri.
3. Pengukuran gerak janin
Observasi
- Indentifikasi pengetahuan dan
kemampuan ibu menghitung
gerak janin.
- Monitor gerak janin
Terpeutik
- Hitung dan catat gerak janin
(min. 10 kali gerak dalam 12
jam)
- Lakukan pomerikgaan CȚG
(cardiotocoęłraphy) untuk
mengetahui frekuensi dan
keteraturan denyut jantung janin
dan kontraksi rahim ibu Catat
jumlah gerakan janin dalam 12
jam perhari
- berikan oksigen 2-3 L/m jika
gerakan janin belum mencapai
10 kali dalam 12 jam
Edukasi
- Jelaskan manfaat menghitung
gerakan janin dapat
meningkatkan hubungan ibu dan
janin
- Anjurkan ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi sebelum
menghitung gerakan janin
- Anjurkan posisi miring kiri
saat menghitung gerakan janin,
agar janin dapat memperoleh
oksigen dengan optimal dengan
meningkatkan sirkulasi
fetomaternal.
- Anjurkan ibu segera
memberitahu perawat jika
gerakan janin tidak mencapai 10
kali dalam 12
- Ajarkan ibu cara menghitung
gerakan janin
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis
jika ditemukan gawat janin
3 Kesiapan setelah dilakukan tindakan 1. Edukasi nutrisi
peningkatan keperawatan selama 3x 24 Observasi
nutrisi jam pasien diharapkan - periksa status gizi, status alergi,
berhubungan kesiapan nutrisi terpenuhi program diet, kebutuhan dan
dengan perilaku dengan kriteria hasil: kemampuan pemenuhan
upaya peningkatan kebutuhan gizi
kesehatan - Identifikasi kemampuan dan
waktu yang tepat menerima
informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi dan media
seperti jenis-jenis nutrisi, tabel
makanan penukar, cara
mengelola, cara menakar
makanan.
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
- Jelaskan pada pasien dan
keluarga alergi makanan,
makanan yang harus dihindari,
kebutuhan jumlah ka!ori, jenis
makanan yang dibutuhkan
pasien
- Ajarkan cara melaksanakan diet
sesuai program (mis, makanan
tinggi protein, rendah garam,
rendah kalori)
- Jelaskan hal-hal yang dilakukan
sebelum memberikan makan
(mis. perawatan mulut,
penggunaan gigi pa(su, obat-
obat yang harus diberikan
sebelum makan)
- Demonstrasikan cara
membersihkan mulut
- Demonstrasikan cara mengatur
posisi saat makan
- Ajarkan pasien/keluarga
memonitor asupan kalori dan
makanan (mis, menggunakan
buku harian)
- Ajarkan pasien dan keluarga
memantau kondisi kekurangan
nutrisi
- Anjurkan mendemonstrasikan
cara memberi makan,
menghitung kalori, menyiapkan
makanan sesuai program diet.

2. Konseling Nutrisi
Obsetvasi
- Identifikasi kebiasaan makan
dan perilaku makan yang akan
diubah
- identifikasi kemajuan modifikasj
diet secara reguler
- Monjtor intake dan output
cairan, nilai hemoglobin,
tekanan darah, kenaikan berat
badan, dan kebiasaan membeli
makanan
Terapeutik
- Bina hubungan terapeutik
- Sepakati lama waktu pemberian
konseling
- Tetapkan tujuan jangka pendek
dan jangka panjang yang
realistis
- Gunakan standar nutrisi sesuai
program diet dalam
mengevaluasi kecukupan asupan
makanan
- Pertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan Gizi (misal usia,
tahap pertumbuhan dan
perkembangan, penyakit)
Edukasi
- Informasikan perlunya
modifikasi diet (mise penurunan
atau penambahan berat badan,
pembatasan natrium atau cairan,
pengurangan kolesterol)
- Jelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap diet
yang diprogramkan
Kolaborasi
- Rujuk pada ahli gizi, jika perlu

5. Implementasi
Waktu Implementasi Evaluasi respon paraf
09.00 Mengkaji riwayat kesehatan Klien mau
klien membagikan
riwayat
kesehatannya
09/11 20 Menganjurkan klien untuk Klien bersedia
10.00 tidur siang 2-3 jam untuk tdr siang
10.10 Menjelaskan peran zat besi Klien mengikuti
dan nutrisi pada kehamilan penkes dengan baik
10.20 Menimbang BB klien BB 56 kg
10.25 Mengkaji adanya ngidam Klien mengatakan
tidak mengidam
10.30 Menentukan siklus tidur Klien mengerti
bangun yang normal

6. EVALUASI
WAKTU EVALUASI
10/11 2020 S : klien mengatakan masih terasa berat dibadan
O : klien tampak tidak lemah
TD : 110/70 mmhg
Tidur siang 2 jam, malam 7 jam
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai