Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

THALASEMIA

OLEH :
NISSA WILDAN
NPM. 1914901110061

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
BANJARMASIN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN

Definisi : Thalasemia merupakan Etiologi : Thalasemia adalah faktor genetik


sindrome kelainan yang (herediter). Thalasemia merupakan penyakit Klasifikasi :
diwariskan (inherited) dan masuk anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel 1.Thalasemia mayor
kedalam kelompok darah merah didalam pembuluh darah sehingga 2.Thalasemia minor
hemoglobinopati, yakni kelainan umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100
yang disebabkan oleh gangguan hari). Penyebab kerusakan tersebut karena
3. Thalasemia
intermediet
sintesis hemoglobin akibat mutasi hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
didalam atau dekat gen globin dan kelainan hemoglobin ini karena adanya
(Huda Nur Arif, 2015). gangguan pembentukan yang disebabkan oleh
Gangguan struktural pembentukan hemoglobin
(hemoglobin abnormal) (Hasan & Alatas, 2016).
Pathway

Kulit menjadi
Keturunan,
kelabu
Tidak seimbangnya alpha
dan beta asam amino
Limpa Splenomegali Nyeri

Produksi rantai globin


berkurang/tidak ada Jantung Gagal jantung
Hemosiderosis
Endokrin Ggg tumbang
Produksi Hb berkurang
Tranfusi Curah Kontraktilit
berulang Anemia Jaringan jantung as jangtung
berat kurang O2 meningka menurun
Sel darah merah
mudah rusak t
Anemia
Kerja
lambung Anorexia Asupan Resti nutrisi
Ertitrosit tidak stabil nutrisi
menuru kurang dari
n turun
kebutuhan

Hemolisis
Antibodi
menurun

Suplai O2 berkurang Ketidakefektifan perfusi


jaringan perifer
Antibodi Resiko
menurun Infeksi

Ketidakseimbangan Kelemahan
suplai O2 dengan Intoleransi aktivitas
Hipertermi
kebutuhan

(Sumber : NANDA NIC-NOC.2015)

Manifestasi klinik menurut Komplikasi yang dapat terjadi Penatalaksanaan Menurut


(Indriati, 2014). menurut (Hasan & Alatas, 2016). Rudolph (2016)
1.Anemia dengan gejala seperti 1.gagal jantung. 1.Medikamentosa :
pucat, demam tanpa penyebab 2.Transfusi darah yang berulang- Pemberian iron chelating
yang jelas, tidak nafsu makan, ulang dan proses hemolisis agent (Desferoxamine,
infeksi berulang dan pembesaran menyebabkan kadar besi dalam Vitamin C 100-250
limfa/hati. darah sangat tinggi, sehingga mg/hari, Asam folat 2-5
2.Anemia progresif, hipoksia kronis ditimbun dalam berbagai mg/hari, Vitamin E 200-
seperti nyeri kepala, nyeri jaringan tubuh seperti hepar, 400 IU
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah tepi
2. Sumsum tulang
3. Pemeriksaan khusus

N Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention


o Keperawatan
1 Ketidakefektifan NOC : NIC :
perfusi jaringan - Circulation status Peripheral Sensation Management
perifer - Tissue perfusion: cerebral -Monitor adanya daerah tertentu yang
Kriteria Hasil hanya peka terhadap panas, dingin,
- Tekanan systole dan tajam dan tumpul
diastole dalam rentang
-Monitor adanya paretese
yang diharapkan
- Tidak ada ortostatik -Instruksikan keluarga untuk
hipertensi mengobservasi kulit jika ada isi atau
- Tidak ada tanda tanda laserasi
peningkatan tekanan intra -Gunakan sarung tangan untuk proteksi
kranial -Batasi gerakan pada kepala, leher, dan
- Berkomunikasi dengan punggung
jelas dan sesuai dengan
-Monitor kemampuan BAB
kemampuan
- Menunjukkan perhatian, -Kolaborasi pemberian analgetik
konsentrasi dan orientasi -Monitor adanya tromboplebitis
- Memproses informasi -Diskusikan mengenai penyebab perubahan
- Membuat keputusan sensasi
dengan benar
2 Nyeri Akut NOC: NIC
- Pain level Cardiac Care
- Pain control - Evaluasi adanya nyeri dada
- Comfort level - Catat adanya disritmia jantung
Kriteria Hasil: - Catat adanya tanda dan gejala
- Mampu mengontrol nyeri penurunan cardiac output
(tahu penyebab nyeri,
- Monitor status kardiovaskular
mampu menggunakan
- Monitor status pernafasan yang
teknik nonfarmakologi
menandakan gagal jantung
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan), - Monitor abdomen sebagai indicator
- Melaporkan bahwa nyeri penurunan perfusi
berkurang dengan - Monitor balance cairan
menggunakan - Monitor adanya perubahan tekanan
manajemen nyeri darah
- Mampu mengenali nyeri - Monitor respon pasien terhadap efek
(skala intensitas, pengobatan antiaritmia
frekuensi dan tanda - Atur periode latihan dan istirahat
nyeri) untuk menghindari kelelahan
- Menyatakan rasa nyaman - Monitor toleransi aktivitas pasien
setelah nyeri berkurang - Monitor adanya dyspnea, fatigue,
takipneu, dan ortopneu
Fluid management
- Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
- Monitor hasil HB yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN, Hmt, osmolaritas
urin)
- Monitor status hemodinamik termasuk
CVP, MAP, PAP, dan PCWP
- Monitor vital sign
- Monitor indikasi retensi/kelebihan
cairan (cracles, CVP, edema, distensi
cena leher, asites)
- Kaji lokasi dan luas edema
- Monitor masukan makanan/ cairan dan
hitung intake kalori
- Monitor status nutrisi
- Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatermi dilusi dengan serum Na<
130 mEq/I
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
Fluid monitoring
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
- Tentukan kemungkinan faktor resiko
dari ketidakseimbangan cairan
- Monitor berat badan, BP, DR dan RR
- Monitor serum dan elektrolit urine
- Monitor osmolaritas urine
- Monitor tekanan darah dan perubahan
irama jantung
- Catat secara berkala intake dan output
- Monitor tanda dan gejala dari edema.
3 Risiko Infeksi NOC NIC
- Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi
- Knowledge : Infection - Bersihkan lingkungan setelah dipakai
control pasien lain
- Risk control - Pertahankan teknik isolasi
Kriteria Hasil: - Batasi pengunjung bila perlu
- Klien bebas dari tanda dan -  Instruksikan pada pengunjung untuk
gejala infeksi mencuci tangan saat berkunjung dan
- Mendeskripsikan proses setelah berkunjung meninggalkan
penularan penyakit, faktor pasien
yang mempengaruhi - Gunakan sabun antimikrobia untuk
penularan serta cuci tangan
penatalaksanaannya - Cuci tangan setiap sebelum dan
- Menunjukkan kemampuan sesudah tindakan keperawatan
untuk mencegah - Gunakan baju, sarung tangan sebagai
timbulnya infeksi alat pelindung
- Jumlah leukosit dalam - Pertahankan lingkungan aseptik
batas normal selama pemasangan alat
- Menunjukkan perilaku - Ganti letak IV perifer dan line central
hidup sehat dan dressing sesuai dengan petunjuk
umum
- Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencin
- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local
- Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai rese
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeks
- Laporkan kecurigaan infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Rusepno & Alatas, Husein (editor). (2016). Buku Kuliah Umum Ilmu Kesehatan Anak
jilid III. Jakarta: FKUI.

Huda Nur Arif, 2015. “Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa medis NANDA
NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.

Rudolph, Abraham M, et al. (2016). Buku Ajar Pediatric Rudolph Ed.20. Jakarta: EGC.

Willkinson, Judith M. (2015). Buku Saku Diagnosisi Keperawatan, diagnosis NANDA,


intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC.

Banjarmasin, 10 April 2021

Preseptor Akademik, Ners Muda,

Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep Nissa Wildan, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai