Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ESSAI

Nama : Diah Kusumaning Ayu P.

NIM:1913353027SSS

No Absen:27

Mata kuliah : Plebotomi

Dosen: Wimba Widhagdo, S.ST.,M.Sc

Ada faktor fisiologis pasien yang dapat mempengaruhi sampel pemeriksaan berikut
adalah faktor-faktornya:

a. Diet

Makanan minuman dapat mempengaruhi hasil beberapa jenis pemeriksaan, baik langsung
maupun tidak langsung, misalnya:

1) Pemeriksaan gula darah dan trigliserida Pemeriksaan ini dipengaruhi secara langsung oleh
makanan dan minuman (kecuali air putih tawar). Karena pengaruhnya yang sangat besar,
maka pada pemeriksaan gula darah puasa, pasien perlu dipuasakan 10-12 jam sebelum
darah diambil dan pada pemeriksaan trigliserida perlu dipuasakan sekurang kurangnya 12
jam.
2) Pemeriksaan laju endap darah, aktivitas enzim, besi dan trace element Pemeriksaan ini
dipengaruhi secara tidak langsung oleh makanan dan minuman karena makanan dan
minuman akan mempengaruhi reaksi dalam proses pemeriksaan sehingga hasilnya menjadi
tidak benar.

b. Obat-obat

Obat-obat yang diberikan baik secara oral maupun cara lainnya akan menyebabkan terjadinya
respon tubuh terhadap obat tersebut. Disamping itu pemberian obat secara intramuskular akan
menimbulkan jejas pada otot sehingga mengakibatkan enzim yang dikandung oleh sel otot
masuk ke dalam darah, yang selanjutnya akan mempengaruhi hasil pemeriksaan antara lain
pemeriksaan Creatin kinase (CK) dan Lactic dehydrogenase (LDH).

c. Merokok

Merokok menyebabkan terjadinya perubahan cepat dan lambat pada kadar zat tertentu yang
diperiksa. Perubahan cepat terjadi dalam 1 jam hanya dengan merokok 1-5 batang dan terlihat
akibatnya berupa peningkatan kadar asam lemak, epinefrin, gliserol bebas, aldosteron dan
kortisol. Ditemukan peningkatan kadar Hb pada perokok kronik. Perubahan lambat terjadi pada
hitung leukosit, lipoprotein, aktivitas beberapa enzim, hormon, vitamin, petanda tumor dan
logam berat.

d. Alkohol

Konsumsi alkohol juga menyebabkan perubahan cepat dan lambat beberapa kadar analit.
Perubahan cepat terjadi dalam waktu 2-4 jam setelah konsumsi alkohol dan terlihat akibatnya
berupa peningkatan pada kadar glukosa, laktat, asam urat, dan terjadi asidosis metabolik.
Perubahan lambat berupa peningkatan aktifitas γglutamyltransferase, AST, ALT, trigliserida,
kortisol dan MCV (mean corpuscular volume) sel darah merah.

e. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat menyebabkan terjadinya pemindahan cairan tubuh antara kompartemen di
dalam pembuluh darah dan interstitial, kehilangan cairan karena berkeringat dan perubahan
kadar hormon. Akibatnya akan terdapat perbedaan yang besar antara kadar gula darah di arteri
dan di vena serta terjadi perubahan konsentrasi gas darah, kadar asam urat, kreatinin, aktivitas
CK, AST, LDH, LED, Hb, hitung sel darah dan produksi urin.

f. Ketinggian/altitude

Beberapa parameter pemeriksaan menunjukkan perubahan yang nyata sesuai dengan tinggi
rendahnya daratan terhadap permukaan laut. Parameter tersebut adalah CRP, B2-globulin,
hematokrit, hemoglobin dan asam urat. Adaptasi terhadap perubahan ketinggian daratan
memerlukan waktu harian hingga berminggu-minggu.

g. Demam

Pada waktu demam akan terjadi:

1) Peningkatan gula darah pada tahap permulaan, dengan akibat terjadi peningkatan kadar
insulin yang akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula darah pada tahap lebih lanjut.

2) Terjadi penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada awal demam karena terjadi
peningkatan metabolisme lemak, dan terjadi peningkatan asam lemak bebas dan benda-benda
keton karena penggunaan lemak yang meningkat pada demam yang sudah lama

h. Umur

Umur berpengaruh terhadap kadar dan aktivitas zat dalam darah. Hitung eritrosit dan kadar Hb
jauh lebih tinggi pada neonatus daripada dewasa. Fosfatase alkali, kolesterol total dan
kolesterol-LDL akan berubah dengan pola tertentu sesuai dengan pertambahan umur.

i. Ras

Jumlah leukosit orang kulit hitam Amerika lebih rendah daripada orang kulit putihnya. Demikian
juga dengan aktivitas CK. Keadaan serupa dijumpai pada ras bangsa lain seperti perbedaan
aktivitas amilase, kadar vitamin B12 dan lipoprotein.

j. Jenis Kelamin (gender) Berbagai kadar dan aktivitas zat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Kadar
besi serum dan kadar Hb berbeda pada wanita dan pria dewasa. Perbedaan ini akan menjadi
tidak bermakna lagi setelah umur lebih dari 65 tahun. Perbedaan akibat gender lainnya adalah
aktivitas CK dan kreatinin. Perbedaan ini lebih disebabkan karena massa otot pria relatif lebih
besar daripada wanita. Sebaliknya kadar hormon seks wanita, prolaktin dan kolesterol-HDL
akan dijumpai lebih tinggi pada wanita daripada pria.
Posisi pasien saat melakukan pengambilan sampel pada umumnya, saat pengambilan
darah dapat duduk atau berbaring denganposisi lengan pasien harus lurus, jangan
membengkokkan siku lalu dipilih lengan yang banyak melakukan aktivitas. Posisi pengambilan
darah (duduk ataupun berbaring) biasanya lebih disesuaikan dengan setting pengambilan
darah, kenyamanan pasien, dan kenyamanan petugas pengambil darah.

Pemesanan pemeriksaan laboratorium seperti,Medical check up adalah pemeriksaan


kesehatan secara menyeluruh yang penting untuk dilakukan secara teratur. Sebelum
melakukan medical check up, ada beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan agar hasil
pemeriksaan lebih akurat.

Pemeriksaan medical check up secara rutin pelu dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan
tubuh, mendeteksi dini suatu penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, serta menentukan
langkah pengobatan lebih lanjut atau rujukan ke dokter spesialis jika hasil pemeriksaan tersebut
menunjukkan adanya masalah kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat dilakukan oleh orang yang sehat, penderita
kondisi medis tertentu, atau sesuai dengan kebutuhan, seperti:

• Penderita penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes


• Orang berusia di atas 40 tahun, terutama yang memiliki keluhan fisik atau riwayat
penyakit kronis
• Persiapan tindakan operasi
• Sebagai persyaratan administratif untuk melamar pekerjaan, permohonan aplikasi visa
dan asuransi, atau jenjang perguruan tinggi pada jurusan tertentu
• Medical check up karyawan

Waktu pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, yaitu antara pukul 07.00-09.00.
Sebab, cek darah yang dilakukan di pagi hari cenderung lebih akurat untuk melihat adanya
masalah kesehatan dibanding jika dilakukan pada sore/malam hari. Sebelum melakukan cek
darah, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan agar hasilnya maksimal yaitu:
• Hindari aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah. Sebab,
kelelahan yang amat sangat bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.
• Hindari merokok, makan permen karet, minum kafein (seperti teh dan gula), alkohol,
dan obat-obatan tertentu karena bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.
• Puasa minimal 8 jam untuk pemeriksaan glukosa dan 12 jam untuk pemeriksaan
trigliserida. Usahakan jangan berpuasa lebih dari 14 jam. Dan selama berpuasa, kamu
tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih.

Penolakan spesimen laboratorium adalah menolak memeriksa spesimen laboratorium


karna tidak memenuhi syarat sebagai spesimen yang baik .Tujuannya untuk mendapatkan
spesimen yang berkualitas dan benar untuk jaminan mutu hasil laboratorium yang
benar.Terdapat beberapa kriteria spesimen dan cara penolakan sebagai berikut:

Kriteria penolakan:

1. Tidak ada identitas pasien ditabung.


2. Tidak sesuai identitas ditabung spesimen dan diformulir permintaan.
3. Tabung/container spesimen salah .
4. Spesimen darah yang hemolysis.
5. Spesimen darah yang lipemia.
6. Ada “cloth” ditabung spesimen darah dengan antikoagulan.
7. Spesimen tidak puasa untuk pemeriksaan yang harus puasa.
8. Spesimen terkontaminasi atau ada indikasi container bocor.

Cara penolakan:

1. Amati spesimen yang diterima.


2. Catat di buku laporan kriteria spesimen (diruang preparasi spesimen).
3. Beri tanda/pada kriteria-kriteria yanf sesuai.
4. Bila ada 1 kriteria tidak sesuai,kembalikan spesimen keruang asal dan minta
pengambilan spesimen ulang dan memberitahu alasan penolakan.
5. Beritahukan cara pengambilan spesimen yang benar.
Phlebotomy safety ,Petugas kesehatan harus memakai sarung tangan yang pas dan tidak
steril saat mengambil darah mereka juga harus melakukan kebersihan tangan sebelum dan
sesudah setiap prosedur pasien, sebelum memakai dan setelah melepas sarung tangan. Sarung
tangan pemeriksaan yang bersih dan tidak steril dalam berbagai ukuran harus tersedia bagi
orang yang melakukan proses mengeluarkan darah

Paparan patogen dalam darah terdapat beberapa infeksi yang dapat ditularkan melalui
darah atau air liur yang tercampur darah.Penularan ini dapat ditularkan pabila kita terkena
sampel darah atau terhirup saat tidak menggunkan masker. Risiko penularan tergantung dari
tipe infeksi dan bagaimana Anda terpajan darah yang terinfeksi tersebut. Beberapa infeksi yang
dapat ditularkan melalui darah antara lain:

1) hepatitis B,
2) hepatitis C, dan
3) HIV.

Dari ketiga penyakit diatas, hepatitis B merupakan penyakit yang paling mungkin ditularkan
melalui darah, sedangkan HIV yang paling sulit. Virus-virus ini juga dapat ditemukan pada cairan
tubuh lain selain darah, seperti air mani, sekret vagina dan air susu ibu.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/3052/6/BAB%20II.pdf

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/kadar-kolesterol-2

https://www.halodoc.com/artikel/alasan-harus-puasa-sebelum-cek-darah

https://id.scribd.com/document/374928033/10-SPO-Penolakan-Spesimen-Laboratorium

https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-content/uploads/2017/03/bn1216-2013lamp.pdf

https://www.google.co.id/amp/s/m.klikdokter.com/amp/2859925/berbahayakah-kena-darah-
atau-air-liur-orang-lain

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138655/

Anda mungkin juga menyukai