Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK KULTUR

JARINGAN
KELOMPOK 3 :
1. Diah Kusumaning Ayu P. (1913353027)
2. Syadza Soleha (1913353049)
PENGERTIAN
Kultur jaringan
• Metode untuk memperbanyak jaringan/sel jaringan orisinal
hewan setelah terlebih dahulu mengalami
pemisahan(disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi
(enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca).
• Merupakan budidaya jaringan dalam media kultur sehingga
mampu tumbuh dan membelah.
• Kultur jaringan merupakan upaya memanfaatkan sifat totipotensi
sel secara in vitro. Totipotensi adalah kemampuan sel-
sel/jaringan untuk tumbuh menjadi individu baru yang identik
dengan induknya.
PRINSIP DASAR

Terdapat beberapa prinsip dasar kultur sel yang harus


diperhatikan ketika membuat kultur:
• Medium harus aseptik dan steril
• Medium harus menyediakan semua
nutrien semua nutrien yang diperlukan
oleh sel
• Medium harus memelihara pH 7,0-7,4
dan preservasi sel.
Medium Kultur Jaringan Hewan
Di dalam media kultur jaringan hewan harus terdapat kondisi fisik
yang optimal meliputi pH, tekanan, sumber energi dan sumber
karbon, asam amino, vitamin, mineral dan air.Berdasarkan
asalnya, media dibagi menjadi 2, yaitu:
• Media alami adalah media yang berasal dari cairan jaringan
embrio dan medium plasma darah. Plasma darah merupakan
komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh
darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari
plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk
mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa
pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.
Dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :
1. Koagulat, misalnya koagulan plasma darah dan kolagen.
2. Cairan bologis, misalnya serum.
3. Ekstrak jaringan, misalnya ekstrak embrio
• Media sintetik adalah media yang dibuat secara kimia,
misalnya: DMEM, RPMI.
media dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Minimum essential medium (MEM) adalah yaitu medium
dasar yang tersusun atas BSS, asam amino esensial dan
vitamin.
2. Medium pemelihara (maintenance medium/mm) adalah
medium yang digunakan untuk memelihara kehidupan sel
dalam metabolisme rendah dan jangka waktu agak lama.
Medium ini terdiri dari mem dan serum konsentrasi rendah (2 –
5 %).
3. Medium penumbuh (growth medium) adalah medium yang
diperkaya dengan nutrien-nutrien untuk menumbuhkan kultur
sel secara cepat, medium ini ditambahkan serum cukup banyak
(10 – 20 %)
Teknik kultur jaringan hewan

1. Slide culture, yaitu menumbuhkan kultur sel pada


gelas obyek cekung.
2. Flask culture, yaitu menumbuhkan kultur sel
pada cawan kultur.
3. Test-tube culture, yaitu menumbuhkan kultur sel
pada tabung reaksi, botol terutama untuk jenis
sel yang tidak melekat.
APLIKASI KULTUR JARINGAN HEWAN

1. Produksi vaksin antivirus


2. Pemahaman neoplasia (penelitian kanker)
3. Transfer DNA ke sel kultur (atau siRNA)
Produksi antibodi monoklonal (imunologi)
4. Produksi hormon pertumbuhan manusia,
insulin, interferon
5. Filtrasi in vitro (kultur embrio).
Mekanisme kultur sel hewan
Alat dan Bahan Inokulasi Eksplan :
Alat dan Bahan Pembuatan Medium Kultur 1. Cawan petri  19. Alkohol 70%
Jaringan Hewan : 2. Pinset 20. Air
1. Sentrifuse 3. Gunting 
2. Tabung sentrifuse 4. Cawan kultur
3. Alumunium foil 5. Pipet tetes
4. Botol selai 6. Aluminium foil
5. Kain nilon T 100 7. Kain nilon T 100
6. Membran milipore 8. Bunsen
7. Laminar Air Flow (LAF) 9. Penyangga kaki tiga
8. Syringe. 10. LAF (Laminer Air Flow)
9. Darah ayam yang masih segar. 11. Beker glass  
12. Termometer 
13. Spet 1 ml  
14. Mikroskop inverted
15. Inkubator
16. Telur ayam berumur  9 hari 
17. Enzim tripsin 0,5 ml
18. PBS (Phosphat Buffer Solution)
CARA KERJA
Pembuatan Media Alami
1. Mensterilkan Laminar Air Flow (LAF) dan ruangan dengan sinar UV selama
2 jam.
2. Menyiapkan alat-alat yang telah disterilkan antara lain: spet 1 ml; membran
milipore; botol kaca dengan diameter mulut 3 cm; aluminium foil; pembakar
spiritus.
3. Menyiapkan bahan-bahan antara lain: darah ayam yang segar yang telah
diberi amonium oksalat sebagai antikoagulan; alkohol 70%; spirtus.
4. Mensentrifuge darah selama 30 x 2 menit, sehingga terbentuk lapisan
plasma darah (bagian atas) dan lapisan sel-sel darah (bagian bawah).
5. Menyiapkan spet yang diambil bagian jarumnya.
6. Membuka kemasan membran milipore, menggabungkan ujung spet dengan
salah satu bagian pada permukaan atas membran milipore.
7. Menempelkan membran milipore pada mulut botol dengan bantuan spet
secara aseptik. Bagian tepi dipegang agar membran tidak bergeser.
8. Melepaskan spet dari membran milipore, kemudian mengambil lapisan
plasma darah dengan spet.
9. Menyaring plasma darah ke dalam botol melalui membran milipore.
10. Setelah semua plasma darah tersaring ke dalam botol, lalu mengambil
membran milipore dan menutup botol dengan penutupnya. Kemudian
ditutup lagi dengan aluminium foil.
CARA KERJA
Langkah Kerja Preparasi Sel-sel Fibroblas & Penginokulasian
1. Mensterilkan Laminar Air Flow (LAF) dan ruangan dengan sinar UV selama
2 jam.
2. Menyiapkan alat-alat antara lain: spet 1 ml (6 buah); gunting bedah; pinset;
cawan petri; cawan kultur; botol vial; stirel; aluminium foil;. yang telah
disterilisasi dengan menggunakan oven pada suhu 160 0C selama 2 jam.
Selain itu juga menyiapkan pembakar spiritus dan inverted microscope
untuk mengamati pertumbuhan sel-sel fibroblast dalam cawan kultur.
3. Menyiapkan telur ayam umur 9 hari.
4. Menyemprot telur dengan alcohol 70% kemudian memecah telur pada
bagian ujung yang tumpul, mengambil embrio, meletakkan pada cawan
petri steril yang telah diberi larutan PBS.
5. Memotong bagian leher embrio dalam larutan PBS dengan gunting,
kemudian memotong bagian sayap dan kaki.
6. Memotong embrio sekecil mungkin.
7. Menyiapkan tabung sentrifuge yang telah diisi PBS kemudian
memasukkan potongan embrio ke dalam tabung tersebut.
CARA KERJA

8. Mengurangi PBS di dalam tabung sentrifuge yang berisi potongan embrio


sampai volumenya 5 ml, kemudian menambahkan tripsin dengan
perbandingan 1 : 1.
9. Memanasi tabung yang berisi potongan embrio tersebut ke dalam air
mendidih dengan suhu 37 – 40 derajat Celcius selama 5 menit kemudian
digoyang-goyang selama 5 menit, dan diulangi sampai 3 kali.
10. Mengamati dengan menggunakan mikroskop inverted, jika tripsinasi belum
berhasil maka perlu diulang lagi.
11. Mensentrifuge potongan embrio dengan kecepatan 2000 rpm selama 5
menit, sehingga sel terkumpul di dasar tabung.
12. Menyedot PBS dengan menggunakan syringe, kemudian endapan sel diberi
medium plasma darah ayam.Suspensi sel dalam medium disaring dengan
menggunakan kain nilon T 100 steril berlapis 3 – 4.
13. Menanam suspensi sel dalam cawan kultur, kemudian diinkubasikan di
dalam inkubator dengan suhu 37 C.
14. Mengamati perkembangan sel setiap hari (minimal 3 hari sekali) dengan
menggunakan mikroskop inverted.
HASIL PENGAMATAN
NO HARI KE- FOTO HASIL PENGAMATAN KETERANGAN
1. Hari ke-0 Media alami: Media alami:
Media alami terbuat dari plasma darah
ayam segar, jernih dan berwarna
kecoklatan
Media buatan:
Media buatan: Media buatan jernih dan berwarna
merah muda

2. Hari ke-8 Media alami:


➤Sel-sel menyebar di permukaan
media alami (plasma darah).
➤Kondisi media alami jernih dan
berwarna kecoklatan, tidak
terkontaminasi.
Media buatan:
➤Sel-sel menyebar di permukaan
media buatan.
➤Kondisi media buatan jernih dan
berwarna merah muda, tidak
terkontaminasi.
HASIL PENGAMATAN
NO HARI KE- FOTO HASIL PENGAMATAN KETERANGAN
3. Hari ke-12 Media alami:
➤Sel-sel menggerombol di dasar media alami.
➤Kondisi media alami jernih dan berwarna
kecoklatan, tidak terkontaminasi, tetapi volume
media berkurang.
Media buatan:
➤Sel-sel menggerombol di dasar media buatan.
➤Kondisi media buatan jernih dan berwarna
merah muda, tidak terkontaminasi, tetapi volume
media berkurang.
2. Hari ke-14 Media alami:
➤Sel-sel yang menggerombol semakin banyak di
dasar media alami.
➤Kondisi media alami jernih dan berwarna
kecoklatan, tidak terkontaminasi, tetapi volume
media semakin berkurang.
Media buatan:
➤Sel-sel yang menggerombol semakin banyak di
dasar media buatan.
➤Kondisi media buatan jernih dan berwarna
merah muda, tidak terkontaminasi, tetapi volume
media semakin berkurang.
HASIL PENGAMATAN

NO HARI KE- FOTO HASIL PENGAMATAN KETERANGAN


5 Hari ke-17 Media alami:
➤Sel-sel mulai membentuk
juluran-juluran di dasar media
alami.
➤Kondisi media alami jernih dan
berwarna kecoklatan, tidak
terkontaminasi, tetapi media habis/
kering.
Media buatan:
➤Sel-sel mulai membentuk
juluran-juluran di dasar media
buatan.
➤Kondisi media buatan jernih dan
berwarna merah muda, tidak
terkontaminasi, tetapi media habis/
kering.
Kelebihan :
• Mudah dikontrol fisikokimia lingkungannya (pH, suhu, tekanan,
oksigen, dan CO2)
• Pengambilan kesimpulan relatif lebih mudah dengan menggunakan
populasi sel yang homogen
• Ekonomis, tidak perlu memakai banyak hewan coba.

Kekurangan:
• Memerlukan keahlian, selalu menjaga aseptis, tertib dan sabar
• Dalam kasus kultur sel telah mengalami perubahan sifat aslinya, maka
hasil pengamatan yang diperoleh akan menyimpang
Sumber:
 https://id.scribd.com/presentation/382905130/Kultur-Hewan-Dan-
Tumbuhan
 https://www.google.co.id/amp/s/slideplayer.info/amp/2755232/
 https://www.generasibiologi.com/2016/10/laboratorium-kultur-
jaringan-hewan.html
 https://hannyherze.wordpress.com/2014/05/31/bioteknologi-
hewan-kultur-jaringan-kultur-organ-dan-manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai