Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga Puskesmas sebagai
instrumen mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja Puskesmas.
Penilaian kinerja Puskesmas dilakukan melalui tahapan, meliputi:
1. Penetapan Target
2. Pengumpulan data
3. Pengolahan data meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
4. Penyajian data PKP 3 ( tiga) bulanan, 6 (enam) bulanan dan tahunan dalam bentuk grafik sarang
laba-laba
5. Analisa Kinerja dan rencana tindak lanjut

3.1. Penetapan Target


Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase yang akan
dicapai Puskesmas. Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing
Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan
pembahasan bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Puskesmas pada saat
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas
Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan:
1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas N-4 tahun
2. Keberhasilan tahun lalu
3. Hambatan maupun permasalahan dalam penanganannya
4. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan sumberdaya manusia serta sarana
prasarana
5. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non fisik (sosial budaya, tingkat
pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan masyarakat, dll)
3.2. Pengumpulan data
Sumber data yang dikumpulkan adalah:
1. Data Dasar
Data dasar wajib dibuat oleh setiap Puskesmas. Data dasar diperlukan untuk mengetahui
kemampuan wilayah dalam upaya kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas, terutama
sebagai basis data dalam mengukur tingkat pencapaian kinerja Puskesmas dan memahami
situasi epidemiologi wilayah kerja Puskesmas
Data dasar meliputi:
a. Data Umum
1) Data Wilayah
2) Data kependudukan
3) Pendidikan
b. Data khusus:
1) Derajat Kesehatan
2) Ketenagaan
3) Sarana Kesehatan
4) Peran Serta Masyarakat
5) Kesehatan Lingkungan
2. Data kegiatan
Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan Puskesmas dan Jaringan, yaitu
Puskesmas Pembantu, Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Pondok Bersalin Desa (Polindes)
dan Puskesmas keliling di wilayah kerja Puskesmas pada bulan Januari sampai dengan
Desember. Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam manajemen
Puskesmas.
Data yang diperoleh dari data Administrasi dan Manajemen, data program UKM
Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu Puskesmas.

3.3. Pengolahan data


Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Penanggung Jawab
Upaya beserta Pelaksana Program dan dilaporkan kepada kepala Puskesmas.
Kegiatan pengolahan data penilaian kinerja Puskesmas meliputi :
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan (cleaning and
editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapaian hasil
kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-laba yang akan menjadi
suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating)

3.4. Penyajian data hasil PKP


Perhitungan hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masing-
masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil dari
jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan evaluasi/penilaian
prestasi kerjanya yang diperhitungkan sendiri.
Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas, maka cakupan kegiatan
UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP, Manajemen dan Mutu Kinerja Puskesmas disajikan
dalam bentuk grafik sarang laba-laba yang disajikan secara periodik tribulanan, semester dan
tahunan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini
mungkin.

3.5. Analisa kinerja dan Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil analisis data kinerja, dilaksanakan perumusan masalah dari kesenjangan
antara target dan pencapaian. Dari masalah yang ada dicari akar penyebab masalah tersebut.
Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab masalah yaitu diagram
tulang ikan/fish bone, pohon masalah, dan selanjutnya menyusun pemecahan masalah sebagai
rencana tindak lanjut dari akar penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Dalam menetapkan
pemecahan masalah dapat melalui kesepakatan berdasarkan brainstorming (curah pendapat).
Hasil kesepakatan dipergunakan sebagai bahan penyusunan rencana usulan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai