Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk didalamnya yaitu Zat pewarna, Zat penyedap rasa dan aroma, Zat pemantap, Zat antioksidan, Zat pengawet, Zat pengemulsi, Zat antigumpal, Zat pemucat dan Zat pengental bisa juga diartikan Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan ke dalam suatu jenis makanan atau minuman sehingga makanan atau minuman tersebut lebih menarik. Bahan aditif dibedakan menjadi dua, yaitu bahan aditif alami dan bahan aditif buatan. Bahan aditif alami berasal dari sumber daya alam hayati yang umumnya mempunyai nilai gizi. Sementara itu, bahan aditif buatan adalah bahan aditif yang sengaja dibuat dengan tujuan yang sama dengan bahan aditif alami, tetapi tidak mempunyai nilai gizi. (Menteri Kesehatan R.I. No.329/Menkes/PER/XII/76) Pengawetan adalah untuk memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin suatu bahan makanan tidak mengalami proses pembusukan. Pembusukan tersebut bisa terjadi karena berbagai macam hal, misalnya bakteri dan jamur, serangan tikus, atau karena zat di produk itu sendiri, misalnya pembusukan yang terjadi pada buah dan sayur. Umumnya pada industri bioplastik adalah plastik biopolimer yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dapat menjadi alternatif pengganti plastik komersial. Pengaruh komposisi pati kulit pisang Kepok dan kitosan terhadap sifat fisis bioplastik yang disintesis dipelajari melalui penelitian ini. Dalam penelitian ini juga didapatkan komposisi optimum pembuatan bioplastik berbahan kitosan dan pati kulit pisang Kepok dengan penambahan gliserol dan seng oksida (ZnO). Pada penelitian ini bioplastik disintesis dari kitosan sebagai backbone, filler pati pengoptimal sifat biodegradabilitas, gliserol sebagai plasticizer, serta ZnO sebagai penguat. Marbun (2012)
I.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana cara pembuatan Bioplastik menggunakan kitosan pada kulit pisang ?
I.3 Tujuan Percobaan
1.Pembuatan Bioplastik menggunakan kitosan pada kulit pisang