Anda di halaman 1dari 12

LARI ESTAFET

(LARI SAMBUNG)

DOSEN PENGAMPU : Drs. DEMMU KARO KARO, M.Pd.


MATA KULIAH : PENDIDIKAN JASMANI DAN KEPRAMUKAAN
KELAS : I PGSD 2019

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

1. ELSA TIARA (1193311088)


2. SALSABILAH ALYSHAH (1193311087)
3. SHOFYANI SALASA (1193311111)
4. R.A. AULIA WULANDARI (1193311100)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lari Estafet”. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Drs. Demmu Karo Karo selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Jasmani dan Kepramukaan yang memberikan bimbingan, materi, saran,
dan kesempatan kepada penulis.

Penulis berharap semoga dengan makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi
para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 22 April 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5

A. Pengertian Lari Estafet ................................................................................ 5


B. Teknik Start Lari Estafet.............................................................................. 6
C. Teknik Pertukaran Tongkat ......................................................................... 7
D. Teknik Melewati Garis Finish ..................................................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12

A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakandalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan
api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebut.Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang
ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4
x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400
meter dilombakansejak tahun 1972.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam makalah, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:

1) Apakah yang dimaksud dengan Lari Estafet ?


2) Apakah yang dimaksud dengan Teknik Start Lari Estafet ?
3) Apakah yang dimaksud dengan Teknik Pertukaran Tongkat ?
4) Apakah yang dimaksud dengan Teknik Melewati Garis Finish ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa tujuan :
1) Untuk mengetahui pengertian Lari Estafet.
2) Untuk mengetahui Teknik Start Lari Estafet .
3) Untuk mengetahui Teknik Pertukaran Tongkat.
4) Untuk mengetahui Teknik Melewati Garis Finish.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil
membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang
atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung
dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk
kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima tongkat Estafet dari teman dan
kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan
seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang
pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang. Perpindahan
tongkat harusberada di dalam daerah yang disebut zona panjang 20 m.Perpindahan
tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan gagal atau diskualifikasi.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan
nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian
serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet


1. Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat
pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada
tangan kiri.
2. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-
masing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam
tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
3. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti
pada waktu latihan.
4. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.
Tongkat Estafet

• Panjang: 30 centimeter
Diameter: Untuk dewasa: 4 cm dan Untuk anak-anak: 2 cm
• Berat tongkat: 50 gr

B. Teknik Start Lari Estafet


Start adalah teknik yang paling penting dalam olahraga atletik, khususnya cabang
lari. Khusus lari jarak pendek, start yang digunakan adalah start jongkok dan teknik
ini harus dikuasai dengan benar. Posisi tubuh dalam melakukan start jongkok
bukanlah layaknya seseorang yang berjongkok. Namun, awalannya dilakukan dengan
beberapa bagian tubuh berada di bawah. Posisi tubuh saat melakukan start jongkok
juga ditopang oleh tolakan supaya atlet lebih cepat dalam berakselerasi.
Start jongkok ini dipakai untuk seluruh nomor lari jarak pendek, mulai dari 100
meter, 200 meter, dan 400 meter. Selain itu, start ini pun dipakai untuk lari estafet dan
lari gawang.Start jongkok juga memberikan tingkat kesulitan untuk pelari jarak
pendek selain adu kecepatan. Maka dari itulah, keberhasilan melakukan start jongkok
juga jadi penentu seorang pelari mampu mencapai garis finis lebih dulu.
Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan
start melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik
untuk putra maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan
lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari
setiap pelari.
Aba-Aba Start Jongkok
Dalam melakukan start jongkok, ada tiga aba-aba yang perlu diperhatikan. Fokus
pada aba-aba ini dan kamu akan sukses melakukan start jongkok.

1. Bersedia
Aba-aba ini akan dikumandangkan setelah para pelari berada di masing-masing
jalur mereka. Saat aba-aba ‘bersedia’, pelari menempatkan dua kaki mereka ke
balok lari dan salah satu lutut kaki menyentuh lantai. Posisi telapak tangan
terbuka dan berada tepat di belakang garis start. Posisi badan rileks dan
pandangan mata melihat lurus ke depan.

2. Siap
Aba-aba ini mengharuskan kamu untuk lebih bersiap melakukan lari. Saat aba-
aba ‘Siap’, lutut dan pantat diangkat hingga setinggi bahu. Kepala sedikit
menunduk untuk menjaga keseimbangan waktu pertama kali berlari. Atur napas
supaya tubuh lebih rileks dan fokus untuk aba-aba selanjutnya.

3. Ya
Pelari harus mulai memacu kecepatannya. Aba-aba ‘Ya’ atau ditandai dengan
suara letusan pistol mewajibkan pelari mulai melakukan tolakan di balok untuk
mendorong tubuh untuk berlari maju. Posisi tubuh condong ke depan dengan
didukung oleh ayunan kedua tangan yang selaras. Capai kecepatan maksimal
sampai ke garis finis.
C. Teknik Pertukaran Tongkat
Teknik Penerimaan Tongkat
1. Dengan cara melihat (visual) Pelari yang menerima tongkat melakukannya
dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan
oleh pelari sebelumnya.

2. Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari yang menerima tongkat berlari
sambil mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya pelari sebelumnya menaruh
tongkat ke tangan si pelari setelahnya.

Teknik Pemberian Tongkat


1. Dari bawah
jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima
menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari
belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di
belakang dengan telapak tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar,
sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah
pinggang.
2. Dari atas
jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kanan. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari
depan melalui atas.

Daerah Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari


a. Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan tikungan
b. Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus
c. Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan
d. Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di
garis finish
D. Teknik Melewati Garis Finish
Teknik melewati garis finish pada lari estafet sama seperti dengan lari jarak pendek
sprint dan lari jarak mengengah. Pada lari estafet sama dengan lari jarak pendek yang
paling sering dipergunakan adalah dengan cara membusungkan badan ke depan
seperti orang yang jatuh tersungkur tanpa mengurangi kecepatan setelah sampai ± 1
meter di depan garis finish.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat masuk finish adalah:

a. Percepat dan lebarkan langkah tetapi harus tetap rileks.


b. Pusatkan pikiran untuk mencapai finish.
c. Jangan menengok lawan.
d. Jangan melompat.
e. Jangan memperlambat langkah sebelum melewati garis finish.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
B. Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
DAFTAR PUSTAKA

Sukendro,Ely Yuliawan. 2019. Dasar-Dasar Atletik. Media Salim Indonesia : Jakarta.

Link :

https://repository.unja.ac.id/14833/1/DASAR-DASAR%20ATLETIK.pdf

Anda mungkin juga menyukai