TR Kel. 7 Penjas
TR Kel. 7 Penjas
(LARI SAMBUNG)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lari Estafet”. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Drs. Demmu Karo Karo selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Jasmani dan Kepramukaan yang memberikan bimbingan, materi, saran,
dan kesempatan kepada penulis.
Penulis berharap semoga dengan makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi
para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakandalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan
api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebut.Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang
ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4
x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400
meter dilombakansejak tahun 1972.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam makalah, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa tujuan :
1) Untuk mengetahui pengertian Lari Estafet.
2) Untuk mengetahui Teknik Start Lari Estafet .
3) Untuk mengetahui Teknik Pertukaran Tongkat.
4) Untuk mengetahui Teknik Melewati Garis Finish.
BAB II
PEMBAHASAN
• Panjang: 30 centimeter
Diameter: Untuk dewasa: 4 cm dan Untuk anak-anak: 2 cm
• Berat tongkat: 50 gr
1. Bersedia
Aba-aba ini akan dikumandangkan setelah para pelari berada di masing-masing
jalur mereka. Saat aba-aba ‘bersedia’, pelari menempatkan dua kaki mereka ke
balok lari dan salah satu lutut kaki menyentuh lantai. Posisi telapak tangan
terbuka dan berada tepat di belakang garis start. Posisi badan rileks dan
pandangan mata melihat lurus ke depan.
2. Siap
Aba-aba ini mengharuskan kamu untuk lebih bersiap melakukan lari. Saat aba-
aba ‘Siap’, lutut dan pantat diangkat hingga setinggi bahu. Kepala sedikit
menunduk untuk menjaga keseimbangan waktu pertama kali berlari. Atur napas
supaya tubuh lebih rileks dan fokus untuk aba-aba selanjutnya.
3. Ya
Pelari harus mulai memacu kecepatannya. Aba-aba ‘Ya’ atau ditandai dengan
suara letusan pistol mewajibkan pelari mulai melakukan tolakan di balok untuk
mendorong tubuh untuk berlari maju. Posisi tubuh condong ke depan dengan
didukung oleh ayunan kedua tangan yang selaras. Capai kecepatan maksimal
sampai ke garis finis.
C. Teknik Pertukaran Tongkat
Teknik Penerimaan Tongkat
1. Dengan cara melihat (visual) Pelari yang menerima tongkat melakukannya
dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan
oleh pelari sebelumnya.
2. Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari yang menerima tongkat berlari
sambil mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya pelari sebelumnya menaruh
tongkat ke tangan si pelari setelahnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
B. Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
DAFTAR PUSTAKA
Link :
https://repository.unja.ac.id/14833/1/DASAR-DASAR%20ATLETIK.pdf