Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE

MK. EVALUASI PEMBELAJARAN


PRODI S1 PGSD 2019 FIP

SKOR NILAI :

Nama : Siti Nurhalizah


Nim : 1193311105
Kelas : I PGSD 2019
Semester : IV
Dosen Pengampu : Drs. Robenhart Tamba, M.Pd.
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Laporan Rekayasa Ide ini. Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kam berhasil menyelesaikan
laporan rekayasa ide ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih
kepada dosen pengampu Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd.
Selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Karena itu kami berharap semoga
laporan rekayasa ide ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Kami
menyadari bahwa dalam menyusun laporan rekayasa ide ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya laporan rekayasa ide ini. Kami berharap semoga laporan rekayasa ide ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

ABSTRAK.......................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Rasionalisasi Permasalahan...................................................................................1
B. Tujuan Rekayasa Ide.............................................................................................1
C. Manfaat Rekayasa Ide...........................................................................................2

BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN..............................................................3


A. Permasalahan Umum.............................................................................................3
B. Identifikasi Permasalahan......................................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN DAN SOLUSI......................................................................5


A. Pembahasan...........................................................................................................5
B. Masalah dan Solusi................................................................................................6

BAB IV. PENUTUP.........................................................................................................7


A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam dunia pendidikan saat ini, khususnya bagian akademik untuk menilai
kemampuan para peserta didik ataupun siswa biasanya para pendidik atau guru
menggunakan teknik tes untuk mengukur kemampuan para peserta didiknya. Cara ini
biasanya sangat efektif. Selain dapat membantu pendidik untuk mengetahui seberapa
jauh indikator yang telah dicapai peserta didik, teknik ini juga dapat menbantu pendidik
untuk mengetahui apa saja kekurangan yang harus dilakukan dan apa saja yang akan
diajarkan lagi kepada peserta didik.
Namun menurut saya, dalam pembelajaran tidak hanya teknik tes yang diperlukan.
Teknik non tes juga sama pentingnya dengan teknik tes. Walaupun pada dasarnya teknik
non tes berbasis dan mengarah pada sisi afektif peserta didik, namun itu juga sama
pentingnya dengan sisi kognitif yang dapat diukur melalui teknik tes.
Karena dalam dunia pendidikan, untuk mewujudkan dan menciptakan peserta didik
yang cerdas intelegensi dan emosi jiwa afektif dan kognitifnya harus seimbang. Tujuan
untamanya agar semua ilmu yang telah didapatkan dapat diaplikasikan dikehidupan nyata
dengan baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Atas dasar hal itu, disini saya ingin mengembangkan suatu pemikiran untuk
menggabungkan teknik tes dan non tes pada pembelajaran peserta didik. Hal ini saya
lakukan agar para pendidik dapat mengetahui sisi kognitif sekaligus afektif siswa.
Sehingga dapat mewujudkan peserta didik yang tidak hanya tahu dan mengerti tentang
sisi kognitif namun sisi afektif juga.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud teknik tes dan non tes?
2. Apa saja macam – macam teknik tes dan non tes?
3. Bagaimana jika teknik tes dan non tes di aplikasikan dalam dunia pendidikan
khususnya akademik?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Apa yang dimaksud teknik tes dan non tes.
2. Mengetahui Apa saja macam – macam teknik tes dan non tes.
3. Mengetahui Bagaimana jika teknik tes dan non tes di aplikasikan dalam dunia
pendidikan khususnya akademik.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH

Saat ini banyak sekali sekolah – sekolah yang lebih mementingkan aspek kognitif
daripada aspek afektif. Padahal untuk membentuk peserta didik menjadi generasi yang
cerdas jiwa dan pikiran , tidak hanya diperlukan kecerdasan intelektual melainkan
kecerdasan emosi serta sikap dan tingkah lakunya juga.
Untuk mengatasi hal itu salah satu cara yang efektif menurut saya untuk
meningkatkan jiwa afektif peserta didik yaitu dengan menerapkan teknik tes dan non tes,
agar kita tahu bagaimana kemampuan peserta didik tersebut dan sampai mana
kemampuan peserta didik kita dan apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki baik dari
aspek kognitif maupun afektifnya.

2.2 KELEBIHAN METODE PEMECAHAN MASALAH INI

Adapun kelebihan dari metode pemecahan masalah ini adalah :


1. Selain dapat mengukur jiwa kognitif, penerapan dua teknik dalam pengajaran ini
(teknik tes dan non tes) dapat mengukur jiwa afektif peserta didik juga.
2. Metode pemecahan masalah ini juga dapat mengukur tingkat pencapaian
pembelajaran siswa, baik afektif dan kognitif.
3. Dapat mengetahui kekurangan apa saja dan indicator mana saja yang elum dikuasai
peserta didik dengan baik.
4. Dapat meningkatkan sifat afektif peserta didik.
5. Meningkatkan sikap serta emosi peserta didik menjadi lebih baik dan terarah.

2.3 KELEMAHAN METODE PEMECAHAN MASALAH INI


1. Kemungkinan, ada siswa yang selalu menyontek jawaban temannya saat tes sehingga
keakuratan tes jadi berkurang.
2. Karena biasanya guru hanya menerapkan teknik tes, dengan adanya teknik non tes ini
jadi membutuhkan waktu lebih banyak dan interaksi yang lebih intens antara pendidik
dan peserta didik.
BAB III
PEMBAHASAN

Seperti yang sudah diuraikan diatas, saat ini pemerintah Indonesia sedang genjar
genjarnya memperbaiki kurikulum yang ada di Indonesia. Berbeda dari tahun – tahun
sebelumnya Pemerintah saat ini lebih menekankan pendidikan berbasis karakter. Hal ini
diperuntukkan agar para peserta didik mempunyai karakter dan sikap yang lebih baik serta
cerdas tidak dalam aspek kognitif saja melainkan aspek afektif juga.
Selain, menggunakan dan mencanangkan kurikulum K13 atau yang biasa disebut juga
KKNI saya menawarkan satu ide yaitu menerapkan teknik tes dan teknik non tes . tujuan dari
diterapkannya teknik tes dan non tes ini adalah agar peserta didik tidak hanya menguasai
aspek kognitif melainkan aspek afektif juga. Sehingga dapat mewujudkan peserta didik yang
cerdas secara intelegensi dan emosi.
Menurut saya ide ini dapat dijalankan seperti dalam diagram berikut ini:

pendidik
mengajarkan
materi
pembelajaran
melalui berbagi
metode

mengevaluasi pendidik
hasil tes dan menanamkan
memperbaiki pendidikan
kekurangan karakter pada
yang ada peserta didik

mengukur
kemampuan
siswa melalui
teknik tes dan
non tes

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan
kegiatan penilaian. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangkan membuat keputusan-keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu. Maka menilai adalah kegiatan mengukur dan
mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan
dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan, penilaian bersifat kualitatif.
Evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan
menimbangnya dari segi nilai dan arti. Jadi, evaluasi pembelajaran adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam
rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti)
pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu.
Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya
setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki
proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses
pendidikan. Tujuan evaluasi pembelajaran diantaranya yaitu menilai ketercapaian
tujuan, mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervarias, memotivasi
belajar siswa, menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum, dan
menentukan tindak lanjut hasil penilaian.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto , Mohammad. 1989 . Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta :
Depdikbud
Rajagukguk , Waminton. 2015 . Evaluasi Hasil Belajar Matematika . medan : media
akademi

Anda mungkin juga menyukai