Anda di halaman 1dari 8

Uji Korelasi Product Moment

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah Statistika Pendidikan

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Azrul Sani NIM 0301182147
Nurul Syahrani NIM 0301182097

Sulaina NIM 0301182098

Rahmi Yanti NIM 0301182187

Yayang Giarni NIM 0301183269

Semester/Jurusan : VI/PAI-5

Dosen Pengampu : Ade Rahman Matondang, M. Pd

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021
UJI KORELASI PRODUCT MOMENT

Korelasi adalah salah satu cara dalam statistik yang dipakai untuk mencari
hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis korelasi merupakan
studi pembahasan mengenai derajat hubungan atau derajat asosiasi antara dua variabel
misalnya variabel X dan variabel Y. Pengertian korelasi yang lebih spesifik yaitu
mengisyaratkan hubungan yang bersifat substantif numerik (angka atau bilangan).1

Pengertian Korelasi Product MomentK o r e l a s i Product moment(Product of


the moment correlation) adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi
antar dua variable yang kerap kali dgunakan. Korelasi Product
Moment(KPM) atau sering juga disebut KorelasiPearson merupakan alat uji
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan)
dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio. Teknik korelasi produk
momen ini dikembangkan oleh Karl Pearson.Korelasi Product momentmerupakan
salah satu bentuk statistik parametriskarena menguji data pada skala interval
atau rasio. Disebut Korelasi Product moment karena koefisien
korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-
momen variabel yang dikorelas ikan (P roduct of the moment). Teknik
Korelasi ini dapat digunakan apabila data yang akan dikorelasikan atau dianalisis
memenuhi syarat sebagai berikut:

1.Variabel yang akan dikorelasikan berbentuk gejala yang bersifat


kontinuatau data ratio dan data interval.

2.Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau mendekati homogen.

3.Regresinya merupakan regresi linear.

Dalam suatu penelitian seorang peneliti berusaha mengungkapkan hubungan


antara beberapa besaran (variabel). Variabel X dan Y dinyatakan memiliki korelasi
jika X dan Y memiliki perubahan variasi yang satu sama lain berhubungan. Artinya
jika variabel X berubah variabel Y pun berubah. Jika variabel X merupakan sebuah
variabel yang bersifat menerangkan tingkah laku variabel Y, variabel X disebut
variabel bebas. Jika tingkah laku variabel Y diterangkan variabel X, variabel Y

1
Eeng Ahman dan Epi Indriani, Membina Kompetensi Ekonomi untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Progam Ilmu Pengetahuan Sosial, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007), hlm. 155
disebut variabel tidak bebas. Variabel bebas disebut juga penyebab sedangkan
variabel tidak bebas disebut akibat.

Korelasi product moment adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar
dua variabel yang sering kali digunakan. Korelasi product moment dikembangkan
oleh Karl Pearson. Data yang dapat diolah dengan teknik korelasi product moment
adalah data yang berskala interval atau ratio.2 Kegunaan uji Pearson Product Moment
atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variable bebas (X) dengan
variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan ratio.3 Penggunaan korelasi
product moment dilakukan jika data memenuhi empat syarat yaitu:

1) Data berasal dari sampel yang diambil secara acak.


2) Kedua kelompok data harus berbentuk data interval atau ratio.
3) Kedua kelompok data harus berdistribusi normal.
4) Data harus bersifat linear.

Syarat yang terdapat pada nomor 1 dan nomor 2 dapat diketahui langsung sewaktu
penentuan sampel dan jenis data yang akan dikumpulkan. Khusus persyaratan nomor
3 dan 4 harus diuji secara statistika. Menurut Sugiyono (2017:228) teknik korelasi ini
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel. Bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari
dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Dengan memperhatikan persyaratan
analisis data menggunakan korelasi product moment, berarti tidak semua data yang
terdiri dari dua variabel dapat dianalisis dengan korelasi ini. Jika data yang telah
memenuhi syarat barulah dapat digunakan teknik korelasi ini.4

Jika semua persyaratan untuk analisis korelasi product moment sudah terpenuhi,
kemudian dapat memasukkan rumus korelasi produk moment. Ada dua bentuk rumus
korelasi produk moment yang sering digunakan orang dalam statistika. Namun kedua
rumus tersebut akan menghasilkan hasil yang sama. Peneliti dapat memilih rumus
yang akan digunakan untuk mengolah data dari hasil penelitian.

1. Rumus Simpangan (deviasi)


2
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013) hlm. 252
3
Sutrisno Hadi, Statistik (jilid 2), (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004) hlm. 233
4
Syafril, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 92
Contoh: Mencari koefisien korelasi antara nilai matematika dengan nilai
fisika yang diperoleh siswa.

No. Mat. Fisika X - 𝑿̅ � Y - 𝒀̅ y 𝛞� 𝐲𝟐 𝛞.y


Resp X Y
1 6,5 6,3 0,0 -0,1 0,00 0,01 0,00
2 7,0 6,8 +0,5 +0,4 0,00 0,16 +0,20
3 7,5 7,2 +1,0 +0,8 0,25 0,64 +0,80
4 7,0 6,8 +0,5 +0,4 1,00 0,16 +0,20
5 6,0 7,0 +0,5 +0,6 0,25 0,36 -0,30
6 6,0 6,2 +0,5 -0,2 0,25 0,04 +0,10
7 5,5 5,1 +1,0 -1,3 0,25 1,69 +1,30
8 6,5 6,0 0,0 0,4 1,00 0,16 0,00
9 7,0 6,5 +0,5 +0,1 0,00 0,01 +0,05
10 6,0 5,9 -0,5 -0,6 0,25 0,36 +0,30
Jumla 65,0 63,8 - - 3,50 3,59 2,65
h

𝑋̅ = ∑𝑥 𝑁 = 65,0 10 = 6,50 𝑌̅ = ∑𝑦 𝑁 = 63,8 10 = 6,38 ∽ 6,40

ϰ=X-� y=Y-�

Korelasi product moment pada umumnya juga digunakan untuk menetapkan validitas
butir instrumen sikap dan karakteristik psikologi yang lain yang skor butirnya dianggap
mempunyai skala pengukuran interval.

Teknik korelasi produk moment ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan antara dua variabel berbentuk interval dan rasio, yang
berasal dari satu populasi. Rumus paling sederhana untuk menghitung korelasi adalah
sebagai berikut:

rxy = ∑xy / √ ( ∑x 2 y 2))

Dimana:

rxy = Korelasiantara variabel x dengan variabel y

x = (Xi – rata-rata X)

y = (Yi – rata-rata Y)

Contoh kasus: Ingin diketahui, benarkah terdpat hubungan antara pendapatan


dengan pengeluaran. Untuk tujuan tersebut, data dikumpulkan terhadap 10 responden
secara random. Data yang didapat adalah sebagai berikut:

X 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500
Y 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100

Ho: Tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran

Ha: terdapat hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran

Dari perhitungan koefisien korelasi dengan rumus korelasi pada bagian atas, didapat:

Rata-rata x = 7;

Rata-rata y = 2;

∑X 2 = 20;

∑Y 2 = 60;

∑X Y = 10;

didapat rxy = 0.9129


Jadi, ada korelasi posistif sebesar 0.9129 antara pendapatan dengan pengeluaran. Hal ini
berarti bahwa semakin besar pendapatan maka pengeluaran juga akan semakin besar.
Permasalahan adalah apakah angka korelsi tersebut signifikan (dapat digeneralisasikan) untuk
dikatakan bahwa juga terdapat korelasi POPULASI. Untuk itu maka perlu diperbadingkan r
hitung dengan r tabel (r tabel product moment) pada taraf signifikansi tertentu. Dengan
melihat angka tabel r product moment, untuk tingkat signifikansi 5%, dengan N = 10, didapat
r tabel = 0.632. Berartir hitung (=0.9129) lebih besar darir tabel, yang berartikita harus
menolak Ho dan menerima Ha. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
signifikan antara pendapatan dengan pengeluaran.

Pengujian signifikansi korelasi, selain dilakukan dengan membandingkan koefisien


korelasi (angka r hitung) dengan r tabel koefisien product moment, juga bisa dilakukan
dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.

Dengan cara ini, t hitung bisa dicari dengan rumus: t = r √ (n-2) / √ ( 1 – r2 )

Untuk kasus, di atas, didapat t hitung = 6.33

Dari tabel t, dengan taraf signifikansi 5%, uji dua pihak, dengan dk = n-2 = 8, diperoleh
harga t tabel = 2.306.

Karena t hitung lebih besar daripada t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara pendapatan dengan pengeluaran.

Cara Mencari Angka Indeks Product Moment Correlation

Untuk data tunggal denganNumber of cases < 30, caranya sebagai berikut:

1. Menghitung Deviasi Standar terlebih dahulu


2. Tanpa menghitung Deviasi Standar
3. Memperhitungkan skor-skor asli
4. Memperhitungkan Mean (mencari rata-rata hitung dari variabel-variabel yang dicari
korelasinya)
5. Memperhitungkan selisih deviasi dan variabel-variabel yangdikorelasikan terhadap
Mean
Memperhitungkan selisih masing-masing skor asli atau angkakasar.

Untuk data tunggal dengan Number of cases > 30 dan data kelompok,angka indeks
korelas dapat diperoleh dengan bantuan sebuah PetaKorelasi atau Scatter Diagram.
DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng. Epi Indriani. 2007. Membina Kompetensi Ekonomi untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Progam Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung:
Grafindo Media Pratama

Siregar, Syofian. 3013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik (jilid 2). Yogyakarta: Penerbit Andi

Syafril. 2019. Statistik Pendidikan. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai