Kertas Ii
Kertas Ii
PROSES MANUFAKTUR
“PROSES PEMBUATAN KERTAS”
Disusun oleh ;
Nama : Yayan Subagyo
No Mhs : 07 025 336
Terima kasih,mungkin hanya sepatah kata ini yang saya katakan kepada
tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.yaitu tentang krisis pangan.
Pada sempatan ini, ijikan saya selaku penulis mengucapkan rasa
terimakasih saya kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini, baik dari proses penyusunan, pengetikan, sampai
akhirnya makalah ini bisa selesai.
Akhirnya saya selaku penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran,
ataupun kritikan yang bersifat membangaun, yang pada intinya sangat berguna
untuk menyempurnakan penulisan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini
dapat menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembacanya.
PENDAHULUAN
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu,
kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti
dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau
BAB I
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan
menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan
menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya
diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan
kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap
tahun.
Pulp dibuat secara mekanis maupun kimia dengan memisahkan serat kayu
atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran antara
sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak
berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang putih.
Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain
gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen
peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur
kertas dibuat menjadi kertas. Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap
penyelesaian.
Pencemaran lingkungan yang disebabkan industri kertas antara lain :
Dioxin sering digunkaan untuk menyatakan tiga jenis zat kimia dengan
toksisitas akut yaitu dioksin, furan dan polychlorinated biphenyls (PCBs) yang
semuanya memiliki dua cincin benzena dan senyawa klorin. Bentuk dioksin yang
paling toksik adalah 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD). Struktur
dioksin ditunjukkan dalan gambar di bawah ini. Dalam industri kertas dioksin
terbentuk dari klorin yang berikatan dengan senyawa organik dalam kayu.
Gambar 1. Struktur molekul dioksin
Proses pembuatan kertas yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
pembuatan kertas dari pulp dengan proses kimia menggunakan sodium sulfat
(kraft process). Senyawa sulfur ini menyebabkan timbulnya bau telur busuk pada
kebanyakan industri kertas. Kraft pulping menghasilkan pulp kurang dari 50%
dari bahan baku kayu, sisanya menjadi sludge yang akhirnya dibakar, disebar ke
tanah atau dibuang dengan sistem landfill.
Kelebihan dari kraft pulping adalah bahan kimia yang digunakan dapat
didaur ulang (recycle) dan digunakan kembali dalam proses berikutnya.
Kelebihan lainnya adalah dihasilkannya serat yang kuat (Jerman : "kraft" berarti
kuat). Majalah, kertas grafis dan percetakan, kantong belanja dan pembungkus
(packaging) terbuat dari kraft pulp. Kraft pulp biasanya berwarna gelap dan
umumnya diputihkan dengan senyawa klorin
Roll of paper
Kayu lunak yang memiliki panjang dan kekasaran lebih besar digunakan
untuk memberi kekuatan pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak
sehingga menghasilkan permukaan kertas yang halus. Kayu keras juga lebih
mudah diputihkan hingga warnanya lebih terang karena memiliki lebih sedikit
lignin. Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunak
untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan pembeli.
Karakteristik dari kedua jenis kayu disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Karakteristik serat dari kayu lunak dan kayu keras
Karakter Kayu Lunak Kayu Keras
Kandungan selulosa 42% +/- 2% 45% +/- 2%
Kandungan Lignin 28% +/- 3% 20% +/- 4%
Kandungan Ekstraktif 3% +/- 2% 5% +/- 3%
Panjang serat 2-6 mm 0.6-1.5 mm
Kekasaran 15-35 mg/100 mm 5-10 mg/100m
b. Persiapan Kayu
Bahan baku yang mengandung selulosa seperti kayu, bambu, serat kapas,
bagas dan lain-lain dipotong menjadi serpihan kecil. Kulit kayu dikelupas secara
mekanis atau hidraulis sebelum dicacah menjadi serpihan kayu, kemudian dicuci
dan disaring untuk menghilangkan debu yang melekat.
Efluen dari proses persiapan kayu berasal dari air bilasan kayu yang
mengandung partikel halus batang kayu dan padatan terlarut. Proses ini juga
menghasilkan limbah padat berupa potongan kayu tidak layak pakai dan kulit
kayu yang dapat digunakan sebagai kayu bakar.
Dalam proses pulping secara kimiawi ditambahkan panas dan zat kimia
pada serpihan kayu yang dimasukkan ke dalam tabung bertekanan yang disebut
digester. Pembuatan pulp dengan proses kraft menggunakan larutan putih (white
liquor), yaitu larutan campuran sodium hidroksida dan sodium sulfida yang secara
selektif akan melarutkan lignin dan membuatnya lebih larut dalam cairan
pengolah.
Setelah 2-4 jam, campuran antara pulp, sisa zat kimia dan limbah kayu
dikeluarkan dari digester. Pulp kemudian dicuci untuk memisahkannya dari cairan
hitam (sisa zat kimia dan limbah). Larutan yang mengandung serat kayu terlarut
kemudian masuk ke digester dan dipanaskan. Larutan hasil pemanasan yang
berwarna hitam (black liquor) dipisahkan dari pulp (brownstock) setelah proses
pemanasan. Dalam batch digester, pulp (brownstock) diambil dari dasar digester
tabung untuk dilanjutkan dengan pencucian. Pada digester bersinambungan,
pencucian dilakukan di dalam digester untuk menghilangkan larutan lain dan
mendinginkan pulp. Kraft pulping adalah proses dengan hasil rendah yaitu hanya
45% dari kayu akan menjadi pulp yang dapat digunakan. Pulp atau disebut
brownstock pada tahap ini siap untuk diputihkan. Tahapan proses pembuburan
kayu/pulping disajikan dalam Gambar 4.
e. Pencucian (Washing)
f. Refining
g. Oksigen Delignification
h. Bleaching
g. Paper Making
Klorin dan klorin dioksida bekerja dengan baik pada kondisi asam dengan
pH antara 1,5 – 4. Setelah proses pemutihan selesai, pulp dicuci untuk
menghilangkan lingnin yang terdegradasi atau limbah organik lain yang telah
dilarutkan dalam limbah cair. Kebanyakan limbah organik mengandung asam
organik dan alkohol. Senyawa ini tidak larut dalam air sehingga tetap tertinggal
dalam pulp selama proses pencucian. Reaksi kimia yang terjadi selama proses
pemutihan diuraikan sebagai berikut.
Cl2 dan klorin dioksida menghasilkan reaksi yang berbeda dengan lignin.
Cl2 memecah molekul lignin dengan menambahkan klorin ke dalam lignin.
Klorin dioksida memberikan oksigennya kepada lignin untuk memecah rantai.
Asam Hipoklorik juga dihasilkan yang dapat bereaksi langsung dengan cincin
aromatis pada lignin atau diubah menjadi Cl2. Maka, satu-satunya cara untuk
memastikan tidak adanya senyawa organik terklorinasi yang terbentuk dalam
proses pemutihan adalah dengan menghilangkan semua zat pemutih yang
mengandung klor.
(a) Ozon (O3) merupakan agen delignifikasi yang efektif yang juga memutihkan
kertas. Ozon belum digunakan di masa lalu karena selektivitasnya belum
terbukti. Ozon dapat memecah serat selulosa dan lignin.
(b) Oksigen (O2) adalah bahan kimia yang murah, sangat efektif menghilangkan
lignin dan biasanya digunakan dalam proses pemutihan. Oksigen memiliki
tingkat selektivitas menengah.
(e) Sodium hidroksida (NaOH) akan melarutkan produk lignin yang telah
terdegradasi. Oksigen, hidrogen peroksida ataupun keduanya sering
ditambahkan pada larutan sodium hidroksida untuk meningkatkan efektivitas
penghilangan limbah organik.
2. Oksigen Delignification
4. Enzyme Bleaching
Enzim tertentu digunakan oleh serangga pemakan kayu dan bakteri untuk
memecah ikatan lignin atau untuk menghilangkan lignin dalam bubur kayu.
Xylanase adalah enzim yang dihasilkan oleh bacteria tertentu yang dapat
digunakan untuk menghilangkan lignin dalamindustri kertas. Beberapa industri
kertas telah mencoba menerapkannya dan berhasil mengurangi 50% kebutuhan
klorn dalam prosoes pemutihan tanpa merusak selulosa. Penerapan xylanase
cukup sederhana yaitu setelah pencucian brownstock, xylanase direaksikan
dengan pulp pada tangki penyimpanan berkerapatan tinggi. Xylanase bekerja
dengan baik pada tangki berkerapatan tinggi dan membutuhkan waktu reaksi
antara 30 dan 180 menit. Tahap ini kemudian diikuti dengan pencucian pulp.
Penerapan enzom ini tidak membutuhkan biaya tinggi. Enzim lain yang dapat
digunakan adalah mannanase.
Eastern Pulp & Paper, 2000, Aggressive Use of Oksigen in Pulpmaking Yields
Major Environmental Advances
Lauren Blum, 1996, The Production of Bleached Kraft Pulp, Environmental
Defence Fund, artikel internet dari
http://www.edf.org/pubs/Reports/ptf/index.html
T.W. Joyce and W.H. Petke,) August 1983 (Report No. 202, Effluent
Decolorization Technologies for the Pulp and Paper Industry, Department of
Wood and Paper Science North Carolina State University Raleigh, NC
LINCOLN, Maine--(BUSINESS WIRE)--Sept. 21, 2001-- Company's patent-
pending oksigen bleaching technology eliminates
Nemerow, Nelson Leonard dan Avijit Dasgupta, 1988, Industrial Hazardous
Waste Treatment, Van Nostrand Reinhold, New York