Anda di halaman 1dari 5

Rika Lisiswanti | Peranan Dosen Pendidikan Kedokteran: Dari Perspektif Ilmu Pendidikan Kedokteran

Peranan Dosen Pendidikan Kedokteran :


Dari Perspektif Ilmu Pendidikan Kedokteran
Rika Lisiswanti1
1
Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter dan dokter gigi berbudi luhur, bermatabat, bermutu,
kompeten, berbudaya menolong, beretika, berdedikasi tinggi, profesional, berorientasi pada keselamatan pasien,
bertanggungjawab, bermoral, humanistis, menyadari kebutuhan masyarakat, mampu berdaptasi dengan lingkungan sosial
dan berjiwa sosial tinggi. Pendidikan kedokteran merupakan pendidikan dinamis dan terus berkembang. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut peranan dosen sangat penting. Peranan dosen utama adalah tri darma perguruan tinggi yaitu
pendidikan, pengajaran dan pengabdian. Peranan dosen pendidikan kedokteran dari pandangan ilmu pendidikan
kedokteran terbagi dalam dua belas yaitu sebagai pemberi informasi di kelas dan di pendidikan klinik, sebagai role model di
pendidikan pre klinik dan klinik, sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagi mentor, sebagai perencana
kurikulum dan perencana proses pembelajaran, sebagai asesor kurikulum dan assesor mahasiswa, sebagai kreator
lingkungan belajar dan sebagai pembuat panduan belajar. Selain itu dosen juga harus ahli dibidangnya yaitu dosen yang
memiliki kekampuan metakognisi dan mempunyai intuisi dalam kedokteran. Bagian pendidikan kedokteran berperan dalam
pengembangan peranan dosen pendidikan kedokteran untuk merespon perkembangan pendidikan dan kedokteran serta
sebagai pusat inovasi dan penelitian dalam bidang pendidikan kedokteran.

Kata Kunci: departemen pendidikan kedokteran, dosen, pendidikan kedokteran

The Role Of Medical Teacher : From The Medical Education Perspective


Abstract
Medical education aims to produce a professional doctor, qualified, competent, helpful, ethical, highly dedicate, patient-
oriented, responsibilities, moral, humanistic, aware the needs of the community, able to adapt to the social environment
and high social spirit. Medical education is a dynamic education and continues to develop. To realize these goals the role of
medical teacher is very important. The role of the medical teacher are the tri darma of higher education. That are
education, teaching and service to the community. The role of medical teacher from perspective of medical education
education are divided into twelve roles. As information givers in the classroom and in clinical education, as role model in
classroom and clinical practice, as facilitators in teaching and learning activities and as mentors, as curriculum planners and
planner of teaching learning, as curriculum assessors and student assessors, as creators of the learning environment and as
study guide creator. In addition, lecturers must also be experts in their fields who have metacognitive abilities and have
intuition in medicine. The departement of medical education plays a role in developing the role of medical teacher to
respond and to the development of education and medicine and as a center for innovation and research in the field of
medical education.

Keyword: medical teacher, medical education, departement of medical education

Koresponden: Rika Lisiswanti, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Email: rika_lisiswanti@yahoo.com

Pendahuluan kesehatan masyarakat serta memilik rumah


Pendidikan kedokteran bertujuan untuk sakit dan kerjasama dengan rumah sakit.1
menghasilkan dokter dan dokter gigi berbudi Undang-Undang Republik Indonesia
luhur, bermatabat, bermutu, berkompeten, Nomor 20 tahun 2013 tentang pendidikan
berbudaya menolong, beretika, berdedikasi kedokteran menyebutan dosen kedokteran
tinggi, profesional, berorientasi pada adalah pendidik profesional dan ilmuan yang
keselamatan pasien, bertanggungjawab, tugas utamanya adalah mentransformasikan,
bermoral, humanistis, sesuai dengan mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
kebutuhan masyarakat, mampu berdaptasi pengetahuan dan teknologi, humaniora
dengan lingkungan sosial dan berjiwa sosial kesehatan, dan atau keterampilan klinis
tinggi. Pembentukan fakultas kedokteran harus melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian
memiliki dosen dan tenaga kependidikan, kepada masyarakat.1
memiliki gedung untuk kegiatan belajar Dosen merupakan faktor penting
mengajar, memiliki laboratorium biomedis, penentu dalam pendidikan kedokteran. Dosen
kedokteran klinis, bioetika/humaniora tidak hanya sebagai pendidik tetapi
kesehatan serta kedokteran komunitas dan berkewajiban meneliti dan mengabdi. Sebagai

JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 | 186


Rika Lisiswanti | Peranan Dosen Pendidikan Kedokteran: Dari Perspektif Ilmu Pendidikan Kedokteran

pendidik dosen harus mempunyai kompetensi membagi pengalaman klinik dan


untuk menjadi seorang dosen. Selain konten laboratorium. Keuntungan kuliah adalah
atau materi bidang kedokteran, dosen juga materi yang disampaikan lebih banyak dan
harus mempunyai keterampilan lain yaitu lebih efisien. Perkuliahan dapat
keterampilan mengajar, keterampilan mendorong mahasiswa berpikir,
menyusun pembelajaran, menyusun penilaian pemahaman mendalam dan critical
dan menciptakan lingkungan pembelajaran. thinking, mendorong mahasiswa belajar
Dosen harus bisa memotivasi dan mendorong mandiri dan berpikir profesional. Selain
mahasiswa. Dosen pendidikan kedokteran keuntungan juga terdapat keterbatasan
berkewajiban untuk mempersiapkan para dengan metode kuliah yaitu
profesional yang mampu mengikuti perubahan membosankan, membuang waktu dan
masalah kesehatan, sosial dan masalah global. 2 kurang memotivasi mahasiswa, jika dosen
Untuk itulah dosen di pendidikan kedokteran tidak pandai menciptakan lingkungan yang
harus selalu menyegarkan ilmu pendidikan menarik mahasiswa. Sebaiknya kuliah
selain memperbarui ilmu kedokteran. jangan satu arah dan lebih mengaktifkan
Pada tulisan kali ini penulis akan mahasiswa (active learning).4
mencoba membahas peranan dosen dalam 2. Sebagai dosen pendidik klinik
pendidikan kedokteran dari pandangan Ilmu Dosen pada kepaniteraan klinik adalah
Pendidikan Kedokteran. dosen yang mampu mentransformasikan
teori langsung ke dalam praktek klinik.
Isi Keggiatan pembelajaran pada
Harden dan Crosby mengatakan bahwa kepaniteraan klinik dapat berupa bedside-
seorang dosen yang hebat adalah lebih dari teaching, one-minute perceptor, teaching
sekedar pemberi kuliah. Perubahan yang ward round, ward-based tutorial dan
begitu cepat di pendidikan kedokteran harus kegiatan diskusi lainnya. Seorang pendidik
diikuti oleh berubahanya peranan dosen dalam yang baik dapat membagi ilmunya dengan
pendidikan kedokteran.3 mendorong mahasiswa untuk melakukan
Menurut Harden & Crosby, peranan refleksi, penalaran klinik dan membantu
dosen dibagi menjadi 6 area yaitu (1) Pemberi mahasiswa untuk membuat keputusan
informasi pada kuliah dalam kelas dan dalam klinik. Disamping sebagai pendidik dosen
pendidikan klinik. (2) Sebagai role model dalam klinik juga akan menjadi role model bagi
pekerjaan dan dalam pendidikan. (3) Sebagai mahasiswa kepaniteraan klinik.3
fasilitator yaitu sebagai mentor dan fasilitator. 3. Role model sebagai seorang dokter
(4) Evaluasi mahasiswa dan evaluasi kurikulum. Mahasiswa akan meniru prilaku profesional
(5) Sebagai perencana kurikulum dan seorang dokter karena terkait dengan
pengajaran. (6) Sebagai kreator pembelajaran bakat dan terkait dengan profesinya di
dan membuat panduan bagi mahasiswa. masa datang. Mahasiswa akan belajar dari
Dari enam area tersebut terdapat dua pengamatan terhadap dosen klinik selama
belas peranan dosen di pendidikan pendidikan. Mahasiswa akan mengamati
kedokteran:3 dan akan mengikuti apa yang dilakukan
1. Sebagai pemberi kuliah oleh dosen pendidik termasuk
Pada perkuliah terjadi transfer ilmu dari pengetahuan, keterampilan, prilaku. Role
dosen ke mahasiswa. Tetapi kuliah besar model merupakan strategi paling efektif
bukan merupakan satu-satu metode untuk mendidik mahasiswa dalam
pembelajaran. Sejalan dengan perubahan berprilaku, transmisi nilai-nilai etika dan
paradigma pendidikan dan pembelajaran pola berpikir sebagai seorang dokter.
orang dewasa, pendidikan kedokteran Untuk itulah sangat disarankan bagi dosen
sekarang ini berbasis pada pembelajaran untuk menjadi role model yang positif bagi
berpusat pada mahasiswa (student mahasiswa terutama dalam menjaga-nilai-
centered). Kuliah masih diperlukan karena nilai etika.3
kuliah dapat dijadikan sebagai sarana 4. Role model sebagai dosen
konfirmasi materi yang sulit, penjelasan Dosen sebagai role model tidak hanya pada
dalam perspektif yang berbeda, pendidikan kepaniteraan klinik tapi
penyegaran penemuan terbaru dan menjadi role model di kelas atau

JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 | 187


Rika Lisiswanti | Peranan Dosen Pendidikan Kedokteran: Dari Perspektif Ilmu Pendidikan Kedokteran

pendidikan tahap pre klinik. Sebagai role 10. Perencana pembelajaran


model dalam kelas besar atau diskusi Jika kurikulum sudah direncanakan maka
kelompok kecil, seorang dosen kedokteran selanjutnya adalah pelaksanaan kurikulum.
akan membagi pengalaman sebagai Pelaksanaan kurikulum harusnya sesuai
seorang dokter yang terkait dalam dengan kurikulum yang sudah disusun.
penyelesaian masalah klinik. Perencanaan peaksanaan kuirkulum sama
5. Fasilitator pembelajaran dengan perencanaan kurikulum. Metode
Perubahan paradigma pendidikan tinggi kegiatan belajar mengajar merujuk pada
dari pendidikan pedagogi menjadi kurikulum yang sudah disusun. Begitu juga
andragogi, peranan dosen akan lebih dengan perencanaan sistem penilaian
banyak menjadi fasilitator. Dosen dapat harus sesuai dengan kurikulum dan
menjadi fasilitator dalam mengkonstruktif metode belajar mengajar. Misalnya jika
pembelajaran kelas besar atau tujuan pembelajaran mahasiswa harus
pembelajaran dengan kelompok kecil mampu menganalisis kasus atau penyakit.
seperti problem-based learning, team- Maka metode belajar mengajar yang dapat
based learning, pembelajaran kolaboratif diterapkan adalah problem-based learning.
dan kegiatan lainnya yang pembelajaran Sistem penilaian yang dapat diterapkan
berpusat pada mahasiswa. Seorang adalah soal ujian skenario dengan
fasilitator harus menguasai keterampilan- pertanyaan analisis kasus. Jika kurikulum
keterampilan menjadi fasilitator yang baik. yang ditetapkan mahasiswa hanya mampu
6. Sebagai mentor menjelaskan suatu mekanisme penyakit,
Mentor adalah seseorang yang membantu metode belajar mengajar dapat diterapkan
orang lain belajar dan memberi dukungan dengan kuliah atau penugasan. Sistem
untuk menjadi seorang profesional. penilaian dengan memberikan pertanyaan
7. Sebagai assesor recall atau mengingat.
Seorang dosen harus mampu menyusun 11. Kreator sumber belajar
penilaian, membuat soal ujian dan Sumber pembelajaran atau learning
mengetahui menilai mahasiswa dalam resourches untuk kegiatan belajar
belajar. Dalam menyusun penilaian mengajar perlu disiapkan untuk
seorang dosen harus memahami mahasiswa. Proses pendidikan dengan
constructive aligment. Seorang dosen tidak pendekatan student-centered diharapkan
hanya berhasil membuat mahasiswa mahasiswa mandiri dalam belajar dengan
menguasai tujuan pembelajaran tetapi didampingi oleh fasilitator. Dosen menjadi
harus mampu menilai pada level capaian kreator dalam menciptakan lingkungan
pembelajaran yang diinginkan.5 belajar baik yaitu interaksi formal dan
8. Penilai kurikulum informal dengan mahasiswa sehingga
Seorang dosen diharapkan untuk mampu mahasiswa termotivasi dan merasakan
merencanakan, melaksanakan dan pentingnya belajar.6
mengevaluasi kurikulum atau 12. Membuat panduan belajar
pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Karena pendekatan pendidikan berpusat
Kualitas kegiatan belajar perlu dinilai oleh pada mahasiswa. Mahasiswa
mahasiswa melalui feedback, evaluasi oleh membutuhkan suatu panduan atau
peer atau teman sejawat dan evaluasi petunjuk untuk belajar. Pada buku
melalui hasil dari program pendidikan. panduan tersebut sebaiknya berisikan
9. Perencana kurikulum tujuan pembelajaran, kesempatan belajar,
Seorang dosen juga diharapkan untuk sistem penilaian dan sumber
terlibat dalam menyusun kurikulum sesuai pembelajaran.
dengan keahliannya. Misalnya jika keahlian
sebagai ahli penyakit dalam maka dosen Selain peranan dosen di atas, seorang
tersebut menyusun dan berkontribusi dosen harus ahli (expert) di bidangnya. Seorang
dalam perencanaan kurikulum untuk disebut ahli harus mempunyai pengetahuan,
proses pendidikan serta terlibat juga dalam keterampilan metakognisi dan instusi. Begitu
pelaksanaan kurikulum yaitu kegiatan juga terhadap mahasiswa, seorang dosen harus
belajar mengajar. mampu melatih mahasiswa untuk mempunyai

JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 | 188


Rika Lisiswanti | Peranan Dosen Pendidikan Kedokteran: Dari Perspektif Ilmu Pendidikan Kedokteran

metakognisi dan intuisi sebagai seorang dokter. dokter. Dalam mengatasi masalah tersebut,
Keterampilan metakognisi dan intusi tidak dibangun suatu bidang ilmu atau departemen
hanya serta merta terbentuk. Pengetahuan pendidikan kedokteran. 8
tentang konten keahliannya sangat diperlukan, Departemen atau bagian pendidikan
ini adalah hal pertama yang harus dipunyai kedokteran didirikan untuk merespon
oleh seorang ahli. Jika tidak ada pengetahuan terjadinya peingkatan harapan masyarakat
otomatis tidak akan mempunyai kemampuan tentang kesehatan, meningkatkannya tuntutan
metakognisi dan instuisi. Kemampuan masyarakat tentang akuntabilitas suatu
metakognisi adalah kemampuan untuk fakultas kedokteran, pengembangan
memecahkan masalah, critical thinking dan pendidikan dan peningkatan pendidikan dan
refleksi. Dengan banyaknya pengalaman keterampilan dosen dan dokter. Bagian
ditambah dengan adanya dasar pengetahuan, pendidikan kedokteran mempunyai fungsi
seorang ahli akan mampu melakukan refleksi. dalam penelitian pendidikan, inovasi
Jika proses ini berjalan terus, intuisi seseorang pendidikan, kegiatan belajar mengajar, dan
akan terbentuk. Inilah yang disebut seorang pengembangan keterampilan menjadi dosen
ahli (expert). Seseorang dosen yang ahli (faculty development). Bagian pendidikan
dibidangnya mempunyai dasar pengetahuan, kedokteran juga dapat mengevaluasi trend
pengalaman, kemampuan metakognisi dan pendidikan kedokteran, memberikan masukan
mempunyai intuisi.7 terhadap pendidikan, memfasilitasi dan
Selama dua kade belakangan ini telah memonitor perubahan dan kemajuan
perubahan dalam bidang pendidikan pendidikan kedokteran.9 Bagian pendidikan
kedokteran. Pengembangan sistem penilaian kedokteran pertama kali berdiri tahun 1958
klinik, pengembangan kegiatan belajar oleh Halle Ham di Western Reserve University,
mengajar, pengembangan dan penilaian kemudian diikuti oleh George Miller tahun
kompetensi, dan berbagai inovasi lainnya. 1959 di University of Illinois. Kemudian
Pendidikan kedokteran merupakan lingkungan berkembang di pendidikan kedokteran seluruh
dinamis dan akan berubah sesuai dengan dunia.9 Di Indonesia departemen pendidikan
perubahan waktu. Tentunya peranan dosen kedokteran diinisiasi oleh Universitas Gadjah
kedokteran juga akan berkembang. Untuk Mada dan Universitas Indonesia. Dukungan
menghadapi tantang tersebut perlunya suatu adanya serta peranan ilmu pendidikan
departemen yang mampu menyesuaikan kedokteran atau departemen pendidikan
perkembangan pendidikan dalam kedokteran. kedokteran di Indonesia juga tercantum dalam
Serta perlunyan inovasi dan kreasi dalam Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia
pendidikan membutuhkan bukti dan (SPPDI) yang disusun oleh Konsil Kedokteran
penelitian. Dalam inovasi pendidikan di Indoensia (KKI).10 Departmen pendidikan
kedokteran dibutuhkan dasar teori pendidikan kedokteran mempunyai asosiasi diantaranya
untuk melakukan suatu inovasi pembelajaran. Asociation for The Study of Medical Education
Tanpa kerangka teori yang jelas, inovasi yang (ASME), The Evidence Medical Education
dilakukan tidak akan efektif.8 (BEME), An International Association for
Inovasi serta penelitian dalam bidang Medical Education (AMEE). Di Indonesia ada
kedokteran pernah diperdebatkan, siapakah organisasi AIDIPROKESI dan IAM-HPE.
yang melakukan inovasi dan penelitian dalam Berikut beberapa peran bagian
bidang pendidikan kedokteran? Karena Pendidikan kedokteran untuk medukung
seseorang ahli atau sepesialistik dalam pengembangan dosen (faculty development)
kedokteran jika melakukan inovasi atau dalam: (a) pengajaran dan memfasilitasi belajar
penelitian dalam pendidikan maka akan baik pre klinik dan pre klinik, (b) Mendisain
mengabaikan penelitian dibidang keahlian kurikulum, kegiatan belajar mengajar, sumber
mereka. Jika dosen mempunyai latar belakang pembelajaran pada tahap pre klinik dan klinik
tidak mempunyai latar belakang Ilmu (c) teknologi informasi, simulasi dan e-learning,
kedokteran seperti ilmu sosial atau ilmu (d) Dukungan terhadap mahasiswa kedokteran,
pendidikan, mereka pengalaman dalam proses seleksi masuk mahasiswa dan
keterampilan meneliti tetapi mereka kurang pengembangan metode penilaian, (e)
memahami domain khusus belajar mengajar, pengembangan dan evaluasi kurikulum, (f)
dan menguasai kompetensi menjadi seorang Penelitian pendidikan kedokteran.9

JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 | 189


Rika Lisiswanti | Peranan Dosen Pendidikan Kedokteran: Dari Perspektif Ilmu Pendidikan Kedokteran

Ringkasan learning at university. In: Third ed.


Peranan dosen pendidikan kedokteran England: McGraw-Hill Education; 2007.
sangat penting dalam menjaga kualitas lulusan 7. Quirk M. Intuition and metacognition in
dan mampu mengikuti perkembangan medical education. New York: Springer
pendidikan kedokteran. Peranan dosen Publish Company; 2006.
kedokteran dalam pendidikan sebagai 8. Durning SJ, Dolmans DH, Cleland J,
pengajar, peneliti dan pengabdian dari Mennin S, Amin Z, Gibbs TJ. The AMEE
pandangan ilmu pendidikan kedokteran dibagi Research Committee: Initiatives to
menjadi dua belas peranan dosen yaitu sebagai stimulate research and practice. Med
pemberi informasi baik di kelas ataupun di Teach. 2012; 34(6):458-61.
kepaniteraan klinik. Sebagai perencana 9. Davis MH, Karunathilake I, Harden RM.
kurikulum dan perencana proses AMEE Education Guide no. 28: the
pembelajaran. Sebagai fasilitator dan sebagai development and role of departments of
mentor. Sebagai asesor kurikulum dan medical education. Med Teach. 2005;
penilaian terhadap mahasiswa. Sebagai kreator 27(8):665-75.
dan menciptakan lingkungan belajar dan 10. Indonesia KK. Standar Pendidikan Profesi
sebagai serta sebagai role model di pre klinik Dokter Indonesia. 2012:38.
dan kepaniteraan klinik. Di samping itu dosen
juga ahli dibidangnya sehingga mampu untuk
melakukan metakognisi dan mempunyai
intuisi. Pendidikan kedokteran merupakan
pendidikan dinamis, peranan dosen tersebut
juga akan berubah. Bagian pendidikan
kedokteran merupakan bagian yang berperan
merespon perubahan tersebut dengan
pengembangan dosen (faculty development).

Simpulan
Terdapat dua belas peranan dosen
dalam pendidikan kedokteran. Dosen harus
mampu mengikuti perkembangan pendidikan
dan perkembangan kedokteran.

Daftar Pustaka
1. Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran. 2013.
2. Lieff SJ. Faculty development: yesterday,
today and tomorrow: guide supplement
33.2-viewpoint. Med Teach. 2010;
32(5):429-31.
3. Harden R, Crosby J. AMEE Guide No. 20:
The good teacher is more than a lecturer-
twelve roles of the teacher. Med Teach.
2000; 22(4):33-34-347.
4. Brown G, Manogue M. AMEE Medical
Education Guide No. 22: Refreshing
lecturing: a guide for lecturers. Med
Teach. 2001; 23(3):231-44.
5. Biggs J. What the student does: teaching
for enhanced learning. 2006.
6. Biggs J, Tang C. The society for research
into higher education: teaching for quality

JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 | 190

Anda mungkin juga menyukai