Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya yang tak terhitung sehingga kami bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Proses Oksigenasi” ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.
Adapun penyusunan makalah ini kiranya jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami menghanturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam
makalah ini. Kami berharap pembaca makalah ini dapat memberi kritik dan saran
kepada kami supaya dikemudian hari kami dapat membuat makalah yang lebih
baik.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat
atas penyusunan makalah ini.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………....................1
DAFTAR ISI…………………………………………………………...................2
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan………………………………………….……………............….4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………...……………………………..…...……....24
B. Saran………………………………………………………….…….....24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Hidung
5
bermuara ke rongga hidung, sebagai bagian hidung lainnya, yang dilapisi oleh
selaput lendir dan mengandung pembuluh darah. Udara yang masuk melalui
hidung akan disaring oleh rarmbut yang ada di dalam vestibulum (bagian rongga
hidung) kemudian dihangatkan dan dilembabkan.
1.2 Faring
6
Gambar, laring pada manusia
1.4 Epiglotis
gambar epiglottis
7
2. Saluran Pernapasan Bagian Bawah
2.1 Trakea
8
2.2 Bronkus
2.3 Bronkhiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih
tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil
yang dinamakan alveolus. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang
menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.
Gambar, alveolus
9
2.4 Paru-paru
Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri dari dua bagian (paru kanan dan
paru kiri) dan pada bagian tengah dari organ tersebut terdapat organ jantung
beserta pembuluh darah yang berbentuk kerucut, dengan bagian puncak di sebut
apeks. Paru memiliki jaringan yang bersifat elastik, berpori dan memiliki fungsi
sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
Anatomi paru
1) Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus superior, lobus media, dan
lobus inferior.
2) Paru-paru kiri, terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior.
(Syaifuddin, 1997).
10
Gambar 1. Lobus Pulmo Sinistra dan dekstra. (Syaifuddin, 1997)
2. Proses Oksigenasi
Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
Ventilasi
11
tempat maka tekanan udara semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah
tempat tekanan udara semakin tinggi.
Difusi
12
Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
Kardiak output
Kondisi pembuluh darah
Latihan (exercise )
Hematokrit
Eritrosit dan kadar Hb
1. Saraf Otonom
Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu, bulu
binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan dan lain-lain.
13
4. Faktor perkembangan
5. Faktor lingkungan
6. Faktor perilaku
1. Hipoksia
14
2. Perubahan pola pernapasan
3. Takipnea
4. Branipnea
5. Hiperventilasi
6. Kussmaul
7. Hipoventilasi
15
8. Dispnea
9. Ortopnea
Merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan
pola ini sering di temukan pada seseorang yang mengalami kongestik paru.
12. Biot
Merupakan pernapasan dangkal secara tidak normal untuk dua atau tiga
napas di ikuti periode apnea yang tidak teratur.
13. Stridor
16
15. Pertukaran gas
1. Latihan napas
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi pasien untuk duduk atau telentang
Anjurkan pasien untuk mulai latihan dengan cara menarik napas terlebih
dahulu melalui hidung dengan mulut tertutup
Kemudian anjurkan pasien untuk menahan napas sekitar 1-1,5 detik dan
disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut seperti
orang meniup
Catat respon pada pasien yang terjadi
Cuci tangan anda
17
2. Latihan batuk efektif
Latihan batuk efektif merupakan cara melatih pasien yang tidak memiliki
kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan jalan napas (laring, trachea,
dan bronkhiolus) dari secret atau benda asing.
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat tidur dan membungkuk ke
depan
Anjurkan pasien untuk menarik napas, secara pelan dan dalam, dengan
menggunakan pernapasan diafragma
Setelah itu minta pasien menaahan napas selama ± 2 detik
Batukkan pasien 2 kali dengan mulut terbuka
Minta pasien melakukan Tarik napas dengan ringan
Istirahat
Catat respons yang terjadi pada pasien
Cuci tangan anda
3. Pemberian oksigen
18
Sebagai tindakan pengobatan
Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Cek flowmeter dan humidifier
Hidupkan tabung oksigen
Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi
pasien
Berikan oksigen melalui kanula atau masker
Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga,
setelah itu berikan lubrikan dan masukkan
Catat pemberian dan lakukan observasi pada pasien
Cuci tangan anda
4. Fisioterapi dada
19
Membersihkan jalan nafas
a. Postural drainage
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
Miringkan pasien kekiri (untuk membersihkan bagian paru-paru kanan)
Miringkan pasien kekanan (untuk membersihkan badian paru-paru kiri)
Miringkan pasien ke kiri dengan tubuh bagian belakang kanan disokong
satu bantal (untuk membersihkan bagian lobus tengah)
Lakukan postural drainage ± 10-15 menit
Observasi tanda vital selama prosedur
Setelah pelaksanaan postural drainage, dilakukan clapping, vibrating, dan
suction
Lakukan hingga lender bersih
Catat respon yang terjadi pada pasien
Cuci tangan
Untuk posisi ini, pasien berbaring tengkurap di tempat tidur datar atau
meja. Dua bantal harus ditempatkan di bawah pinggul.Pengasuh Perkusi dan
20
bergetar atas bagian bawah tulang belikat, di kedua sisi kanan dan kiri tulang
belakang, menghindari perkusi langsung atau getaran selama tulang belakang itu
sendiri.
b. Clapping (penepukan)
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
Atur posisi pasien sesuai dengan kodisinya
Lakukan clapping dengan cara kedua tangan perawat menepuk punggung
pasien secara bergantian hingga ada rangsangan batuk
Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampung
sputum pada pot sputum
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi pada pasien
Cuci tangan
c. Vibrating (menggetarkan)
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
Atur posisi pasien sesuai dengan kondisinya
Lakukan vibrating dengan menganjurkan pasien untuk menarik napas
dalam dan meminta pasien untuk mengularkan napas perlahan-lahan. Untuk itu,
letakkan kedua tangan diatas bagian samping depan dari cekungan iga dan
21
getarkan secara perlahan- lahan.hal tersebut dilakukan secara berkali-kali hingga
pasien ingin batuk dan mengeluarkan sputum
Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampung
sputum di pot sputum
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi pada pasien
Cuci tangan
d. Pengisapan lendir
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan diaksanakan
Atur pasien dalam posisi telentang dan kepala miring kearah perawat
22
Gunakan sarung tangan
Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap
Hidupkan mesin penghisap
Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkna kateter pengisap ke
dalam kom berisi akuades atau NaC1 0,9% untuk mencegah trauma mukosa
Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik
Bilas kateter dengan akuades atau NaC1 0,9%
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi
Cuci tangan
23
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga, apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita pelajari
dengan sungguh-sungguh, dan dapat kita terapkan dengan baik. Demikianlah
makalah tentang kebutuhan dasar oksigenasi ini kami buat, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua baik kami yang membuat maupun anda yang
membaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca ,kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
24