Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bambang Aji Prasetyo Tanggal : 03/08/2018

NIM : G3A017210 Tempat : IGD RS ROEMANI MUHAMMADIYAH

1. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 43 tahun

2. Diagnosa Medis : Asma Bronkhial

3. Dasar Pemikiran
Asma bronkhial dapat menimbulkan penyempitan/obstruksi proksimal dari bronkus
pada tahap ekspirasi dan inspirasi yang diakibatkan oleh peningkatan spasme otot polos
sekresi kelenjar bronkus. Dampak dari kondisi ini akan terjadi beberapa gejala seperti
mucus berlebih sehingga muncul respon batuk. Apabila respon batuk tidak dapat
mengeluarkan mucus dengan sempurna maka akan tertahan sehingga menimbulkan sesak
nafas. Sesak nafas dapat mengakibatkan penurunan tekanan partial oksigen dialveoli
sehingga konsentrasi oksigen dalam darah akan menurun sehingga mengakibatkan
hipoksemia. Sehingga untuk mencegah terjadinya sesak nafas sampai hipoksemia maka
perlu dibantu mengeluarkan sekret dengan nebulizer agar kebutuhan akan oksigen dapat
terpenuhi.

4. Analisa Sentesa
Peningkatan sekresi kelenjar bronkus

Peningkatan respon batuk

Akumulasi mucus yang susah keluar

Jalan masuk oksigen terhambat dan sesak nafas

Dapat dibantu dengan nebulizer

5. Tindakan dan Rasional


Tindakan : Nebulizer
Rasional : mengencerkan mucus agar mudah dikeluarkan

6. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mucus di
bronkeolus

7. Data Fokus
Tn. K, 43 tahun di bawah ke IGD dengan keluhan sesak napas, batuk-batuk berdahak,
dahak susah dikeluarkan. Klien merasa sesak nafas, RR : 27 x/m, spo2 : 92 %.

8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Proteksi diri dengan masker dan handscon
Rasional : minimalkan resiko kontaminasi, dan masuknya kuman ke dalam tubuh
pasien
b. Mengatur klien dalam posisi duduk atau semifowler
Respon : mempermudah klien dalam batuk mengeluarkan dahak
c. Masukkan obat ke dalam tabung masker sesuai dosis yang telah diprogram
Rasional : memudahkan klien dalam menghirup obatnya
d. Sambungkan masker dengan alat nebulizer kemudian nyalakan
Rasional : proses nebulizer dalam dimulai
e. Memasang masker nebulizer pada area hidung dan mulut klien
Rasional : agar tepat sasaran masuknya uap nebul di saluran pernafasan klien
f. Menganjurkan pasien untuk menghirup uap yang keluar dari nebulizer melalui
hidung dengan cara napas dalam selama 10 menit.
Rasional : agar uap pada nebul masuk ke dalam saluran pernafasan denga sempurna
g. Matikan nebulizer dan melepaskan masker
Rasioanal : proses nebulizer telah selesai
h. Membersihkan area sekitar hidung dan mulut pasien dengan tissue
Rasional : agar mulut pasien bersih setelah di lakukan nebulizer

9. Tujuan Tindakan
a. Untuk mengencerkan dahak/mucus
b. Untuk mengurangi sesak pada penderita asma
c. Untuk mengurangi/menghilangkan bronkospasme

10. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut Dan Cara Pencegahanya
a. Beresiko terjadinya infeksi nosokomial
Antisipasi : cuci tangan bersih dengan cairan antiseptik, bahan-bahan yang di
gunakan harus steril
b. Resiko penularan bakteri antar pasien satu dengan yang lain
Antisipasi : setiap 1 sungkup nebulizer untuk satu pasien dan harus di bersihkan
setelah pemakaian.

11. EVALUASI
S : Klien mengatakan sesak berkurang dan lendir bisa keluar
O : Klien tampat leluasa dalam bernafas, suara nafas tambahan berupa
wheezing berkurang dan RR : 24 x/m
A : Masalah airway klien teratasi sebagian
P : Pertahankan pemberian nebulizer rutin jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai