1. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 43 tahun
3. Dasar Pemikiran
Asma bronkhial dapat menimbulkan penyempitan/obstruksi proksimal dari bronkus
pada tahap ekspirasi dan inspirasi yang diakibatkan oleh peningkatan spasme otot polos
sekresi kelenjar bronkus. Dampak dari kondisi ini akan terjadi beberapa gejala seperti
mucus berlebih sehingga muncul respon batuk. Apabila respon batuk tidak dapat
mengeluarkan mucus dengan sempurna maka akan tertahan sehingga menimbulkan sesak
nafas. Sesak nafas dapat mengakibatkan penurunan tekanan partial oksigen dialveoli
sehingga konsentrasi oksigen dalam darah akan menurun sehingga mengakibatkan
hipoksemia. Sehingga untuk mencegah terjadinya sesak nafas sampai hipoksemia maka
perlu dibantu mengeluarkan sekret dengan nebulizer agar kebutuhan akan oksigen dapat
terpenuhi.
4. Analisa Sentesa
Peningkatan sekresi kelenjar bronkus
6. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mucus di
bronkeolus
7. Data Fokus
Tn. K, 43 tahun di bawah ke IGD dengan keluhan sesak napas, batuk-batuk berdahak,
dahak susah dikeluarkan. Klien merasa sesak nafas, RR : 27 x/m, spo2 : 92 %.
9. Tujuan Tindakan
a. Untuk mengencerkan dahak/mucus
b. Untuk mengurangi sesak pada penderita asma
c. Untuk mengurangi/menghilangkan bronkospasme
10. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut Dan Cara Pencegahanya
a. Beresiko terjadinya infeksi nosokomial
Antisipasi : cuci tangan bersih dengan cairan antiseptik, bahan-bahan yang di
gunakan harus steril
b. Resiko penularan bakteri antar pasien satu dengan yang lain
Antisipasi : setiap 1 sungkup nebulizer untuk satu pasien dan harus di bersihkan
setelah pemakaian.
11. EVALUASI
S : Klien mengatakan sesak berkurang dan lendir bisa keluar
O : Klien tampat leluasa dalam bernafas, suara nafas tambahan berupa
wheezing berkurang dan RR : 24 x/m
A : Masalah airway klien teratasi sebagian
P : Pertahankan pemberian nebulizer rutin jika diperlukan