Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bambang Aji Prasetyo Tanggal : 07/08/2018

NIM : G3A017210 Tempat : IGD RS ROEMANI MUHAMMADIYAH

1. Identitas Klien
Nama : An. B
Umur : 16 tahun

2. Diagnosa Medis : Cidera kepala ringan

3. Dasar Pemikiran
Cidera kepala ringan bisa disebabkan oleh beberapa faktor salah satu yaitu
terjatuh / trauma, cidera kepala ringan dapat menimbulkan gejala pada sistem sensorik,
seperti perubahan pada kemampuan penciuman, sensitif terhadap cahaya dan suara.
Sedangkan gejala mental yang dapat muncul antara lain adalah masalah pada ingatan dan
konsentrasi, mudah cemas dan depresi, luka robek yang terdapat di kepala dapat
menyebabkan perdarahan, kerusakan integritas kulit dan hematoma jika dibiarkan akan
berdampak pada perubahan sirkulasi dan mikroba yang masuk pada luka dapat
menyebabkan infeksi pada luka, tindakan yang dilakukan untuk mengatasi adalah jahit
luka/hecting

4. Analisa Sentesa
Trauma tumpul (dilempar batu)

luka terbuka di kepala

perdarahan

gangguan sirkulasi

resiko infeksi

jahit luka/hecting

5. Tindakan dan Rasional


Tindakan : Jahit luka/hacting
Rasional : untuk mengurangi terjadinya infeksi pada luka.

6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan integritas kulit b/d kerusakan lapisan kulit

7. Data Fokus
An. B, 16 tahun dibawa ke IGD Roemani Muhammadiyah Semarang dengan kepala
ditutupi kasa dan masih terlihat darah merembes, klien mengatakan saat klien disekolah
klien sedang pelajaran olah raga lari dan dilempar batu oleh siswa dari SMA lain. ketika
di buka perban di ruangan tindakan terlihat luka robek di kepala sekitar 2,5 CM, GCS=
komposmetis E = 4, V = 5, M : 6, N : 102 X/mnt, spo2 : 99%, TD : 132/ 93 mmHg.

8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Mengatur klien dalam posisi fowler/semifowler
Respon : memudahkan dalam melakukan tindakan
b. Prinsip steril dengan menggunkana alat dan bahan yang steril
Rasional : agar mencegah masuknya mikroganisme yang dapat terjadinya infeksi pada
luka klien
c. Luka harus di bersikan dengan Nacl dan cairan antiseptik
Rasional : agar luka bersih dari kotoran yang menempel pada luka dan menghilangkan
mikroganisme yang menempel pada luka
d. Lakukan anastesi pada jaringan yang luka
Rasional : agar mengurangi dan menghilangkan rasa sakit pada saat luka di jahit
e. Lanjutkan jahit luka sampai tertutup
Rasional : agar luka dapat tertutup dan terhindar dari mikroganisme
f. Tutup luka dengan sufratul, kasa steril dan plester
Rasional : agar menjaga dan melindungi luka dari mikroganisme yang menyebabkan
infeksi pada luka dan tidak ada tanda tanda perdarahan
g. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
Rasional : agar klien merasa lebih nyaman

9. Tujuan Tindakan
Tindakan hecting merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyatukan tepi luka
robekan dan meminimal infeksi agar mikroorganise tidak masuk kedalam luka.

10. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut Dan Cara Pencegahanya
a. Bahaya yang dapat terjadi Jika jahitan terlalu tegang dapat menyebabkan
avaskularisasi sehingga menyebabkan kematian jaringan
Antisipasi : jangan terlalu tegang minimal luka tertutup denga rapat dan tak ada luka
yang terbuka
b. Jika teknik penjahitan yang dilakukan tidak steril maka dapat terjadi infeksi
Antisipasi : dalam penindakan hecting harus di lakukan dengan tindakan steril mulai dari
alat dan bahan harus berbasis steril
c. Pembersihan luka yang kurang teliti juga dapat menimbulkan infeksi jika masih ada
benda asing yang tertinggal pada luka.
Antisipasi : setiap tindakan di sarankan harus ada partner dalam menjahit luka agar bisa
berkolaborasi denga baik

11. EVALUASI
S : Pasien mengatakan kepala terasa sakit
O : Luka tampak luka sepanjang 2,5cm terdapat jahitan 2 simpul dan
ditutup kasa 2 x 4 cm, tidak ada rembesan darah.

A : Infeksi terkontrol
P: intervensi dilanjutkan
Infection control
Infection protection

Anda mungkin juga menyukai