Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN HASIL MASA INKUBASI

PEMERIKSAAN CROSSMETH METODE GELL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Kesehatan
Bidang Analis Kesehatan

Disusun oleh :

KRISTINA PUTRI DAMAYANTI


G0C018042

PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehubungan dengan kemajuan teknologi pada era globalisasi

diharapkan kemajuan itu diikuti oleh kesehatan yang baik bagi

penduduknya. Karena itu masyarakat difokuskan untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan kesehatan

dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penyuluhan kesehatan

kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam memberi pelayanan

kesehatan kepada keluarga yang sakit maupun sehat guna menunjang

pengobatan penderita lewat transfusi darah harus menyedikan darah yang

aman agar didapatkan hasil yang optimal. keamanan darah sangat penting

sehingga perlu dibuat suatu alur aktifitas kerja penunjang system

penyediaan darah yang aman di unit layanan transfusi (Setyati, Soemantri,

2010).

Transfusi darah merupakan proses untuk memindahkan darah

donor kepada resipien atau penerima darah sebagai usaha mengembalikan

fungsi darah yang berkurang. Diperlukan kewaspadaan dalam prosedur

proses transfusi darah. Disebabkan terdapatnya faktor resiko transfusi

yang berkurang. Sebuah penelitian melaporkan reaksi transfusi yang tidak

diharapkan pada 6.6% resipien. Sebagian besar gejala berupa demam dan
gejala lain yaitu menggigil tanpa demam, hepatitis, alergi, reaksi hemolitik

serta overload sirkulasi (sudoyo, dkk ., 2006).

Crossmatch termasuk pemeriksaan utama yang harus dilakukan

sebelum transfusi guna melihat apakah darah resipien sesuai dengan darah

donor. Menurut (Yuan S, 2011) Cossmatch adalah reaksi silang invitro

antara darah pasien dengan darah donor yang akan ditransfusikan yang

bertujuan agar sel-sel darah yang ditransfusikan dapat hidup di tubuh

pasien dan tidak menimbulkan kerusakan pada sel darah pasien.

Crossmatch digunakan untuk memastikan tidak ada antibody pada darah

pasien yang akan bereaksi dengan darah donor atau sebaliknya.

Pemeriksaan crossmatch yang digunakan oleh BDRS (Bank Darah

Rumah Sakit) merupakan metode semi otomatis yang menggunakan

metode tabung serta metode gell. Waktu inkubasi yang dibutuhkan kedua

metode ini ± 15-30 menit suhu 37ºC (Amiruddin, 2015). Sel serta serum

harus diinkubasi selama 15-30 menit untuk memberikan kesempatan pada

antibody untuk melekat pada permukan sel, keudian ditambah serum

antiglobulin dan jika penderita memiliki antibody dengan eritrosit donor

maka akan terjadi aglutinasi atau gumpalan. Reaksi silang yang dilakukan

hanya pada suhu kamar saja tidak dapat mengesampingkan aglutinin Rh

yang hanya bereaksi pada suhu 37ºC (Syafitri, 2014).

Penemuan metode gell (Column Aglutinasion Test System) sudah

memberikan perubahan yang sangat besar. Prinsip metode gell adalah

sistem pengayakan, antibody yang terdapat dalam serum atau plasma, jika
direaksikan dengan antigen yang terdapat pada sel darah merah kemudian

diinkubasi pada suhu 30ºC selama 15 menit dengan penambahan anti

monoglobulin maka akan terjadi reaksi aglutinasi. Tujuannya adalah untuk

mendeteksi kecocokan darah pasien dengan darah donor.

Permasalahan yang sering terjadi di BDRS yaitu crossmatch

dengan pengaruh masa inkubasi dari yang seharusnya seringkali diperoleh

hasil yang berbeda, akan tetapi pada crossmatch dengan masa inkubasi

sejauh ini belum diperoleh hasil yang berbeda. Hal ini terjadi karena

transfusi darah harus segera dilakukan, sehinnga untuk efisiensi waktu

petugas tidak melakukan inkubasi sesuai dengan prosedur yang ada.

Penelitian mengenai hal ini belum pernah dilakukan sehingga perlu untuk

dilakukan penelitian mengenai hasil crossmatch metode gell dengan masa

inkubasi 15 menit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah “Bagimana hasil masa inkubasi pemeriksaan crossmatch

metode gell?”
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil masa

inkubasi pada crossmatch dengan metode gell.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Melihat hasil aglutinasi crossmatch metode gell dengan masa

inkubasi.

b. Menganalisis hasil aglutinasi crossmatch metode gell inkubasi

selama 15 menit dengan suhu 37ºC.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Ilmu pengetahuan

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai uji

crossmatch metode gell sebagai penentu proses transfusi darah.

1.4.2 Bagi Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai cara

mengamalkan ilmu semasa kuliah dengan melakukan penelitian

dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma 3 bidang Analis

Kesehatan Universitas pengaruh masa inkubasi pemeriksaan

crosmatch metode gell.


1.4.3 Bagi Institusi

Menambah kepustakaan tentang pengaruh suhu masa inkubasi

pemeriksaan crossmatch metode gell pada transfusi darah.

1.4.4 Bagi Masyarakat

Memberikan informasi serta pengetahuan umum mengenai

pemeriksaan crossmatch metode gell.

1.5 Originalitas Penelitian

Tabel 1. Originalitas Penelitian


Nama Penulis, Judul Hasil Penelitian
Tahun
1. Fermadani, Perbedaan Hasil Pemeriksaan crossmatch
Dhony,G1C2160 Crossmatch Metode tanpa inkubasi beresiko
83 (2017) Gell Dengan Inkubasi member hasil yang tidak
Dan Tanpa Inkubasi tepat.
Pada Pra Transfusi
Darah
2. Glent Nurtanio, Turnnaround Time uji Terdapat perbedaan
Rachmawati cocok serasi di bermakna antara rerata
Muhiddin, pelayanan bank darah TAT segera pagi dan
Mansyur Arif siang dan antara rerata
(2015). TAT yang siang dan
malam. Namun, tidak
terdapat perbedaan
bermakna antara rerata
TAT segera pagi dan
malam.

Perbedaan dengan penelitian dengan sebelumnya terletak pada

metode uji coba yaitu metode yang pertama menggunakan inkubasi dan

tanpa inkubasi sedangkan yang kedua menggunakan uji cocok serasi di

pelayanan bank darah.

Anda mungkin juga menyukai