Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN CROSSMATCHING METODE GEL TEST

(LEBIH DARI SATU DONOR)


Hari/tanggal praktikum

: Jumat/6 November 2015

A. Tujuan
Untuk mengetahui keserasian/kecocokan antara lebih 1 darah donor dan darah
resipien.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode gel test.
C. Prinsip
Antibodi yang terdapat dalam serum/plasma, bila direaksikan dengan antigen pada sel
darah merah, melalui inkubasi pada suhu 37oC dan dalam waktu tertentu, dan dengan
penambahan anti monoglobulin akan terjadi reaksi aglutinasi.
D. Dasar Teori
Transfusi adalah proses pemindahan darah dan produk darah dari donor ke resipien.
Penerapan transfusi secara benar akan dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan
kesehatan, namun penularan penyakit infeksi melalui transfusi darah dan produk harus
menjadi perhatian. (Rachmawati B. 2005).
Uji silang serasi atau crossmatching adalah salah satu pemeriksaan yang harus
dilakukan sebelum transfusi. Walaupun golongan darah ABO dan Rh pasien dan donor
telah diketahui, adalah hal mutlak untuk melakukan uji silang serasi. Uji ini merupakan
reaksi silang invitro antara darah pasien yang akan ditransfusi dengan darah donornya
yang akan ditransfusikan.
Reaksi silang dimaksudkan untuk mengetahui apakah nantinya sel darah donor yang
akan ditransfusikan bisa hidup di dalam tubuh pasien sehingga akan dapat bermanfaat
bagi kesembuhan pasien dan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi komplit (tipe IgM)
maupun antibody incomplit (tipe IgG) dalam serum pasien (mayor) maupun dalam serum
donor yang melawan pasien (minor) sehingga akan memperberat anemia, disamping
adanya reaksi hemolitik transfusi yang bisa membahayakan pasien (Pardiyah, 2011).
Uji silang serasi atau crossmatching yang dijalankan adalah suatu test invitro yang
mereaksikan darah pasien dan darah donor dengan golongan darah ABO dan Rhesus yang
sama melalui proses yang dibagi menjadi 2 :
a) Mayor cross matching ( uji silang serasi mayor )1234567

Mereaksikan serum pasien terhadap sel donor, untuk mencari apakah ada antibodi
irregular yang melawan sel donor.
b) Minor cross matching ( uji silang serasi minor )
Mereakasikan serum donor terhadap sel pasien, untuk mencari apakah ada irregular
antibodi di dalam serum donor yang melawan sel pasien. (Pardiyah, 2011)
Pada ui silang serasi atau crossmatching, terdapat berbagai metode salah satunya
adalah metode gel test. Metode gel test yang merupakan suatu pengembangan dari
metode uji silang serasi sebelumnya yang menggunakan tabung reaksi sebagai alat tesnya.
Metode gel tes didasarkan pada prinsip sentrifugasi sel darah merah melalui dekstranakrilamida-gel. Reaksi terjadi di sebuah microtube yang terdiri dari ruang reaksi yang
menyempit menjadi kolom dengan panjang 15 mm dan lebar 4 mm.
Gel tes mempermudah kerja penguji darah dan lebih akurat dalam pemeriksaan hasil
dari uji reaksi silang. Selain itu lebih efisien dalam waktu, sehingga banyak jumlah
permintaan darah dapat diselesaikan tepat waktu dan lebih praktis. Sampel darah pasien
cocok menunjukan hasil negatif (kompatibel) sedangkan yang tidak cocok menunjukkan
hasil positif (inkompatibel). (Aziz, 1996).
Hasil uji silang serasi atau crossmatching yang kompatibel atau hasil cocok
ditunjukkan dengan tidak terdapatnya aglutinasi antara darah pasien dengan darah donor
baik mayor maupun minor, sedangkan hasil yang inkompatibel atau hasil tidak cocok
ditunjukkan dengan terdapatnya aglutinasi baik mayor dan/atau minor. Hasil uji silang
serasi atau crossmatching yang kompatibel antara darah donor dan resipien menunjukkan
darah dapat ditransfusikan, apabila hasilnya inkompatibel maka darah tidak dapat
ditransfusikan dari donor ke resipien.
E. Daftar Pustaka
Aziz, A. S. 1996. Standar Pengolahan dan Pengamanan Darah untuk Tranfusi-Bulletin
Transfusi Darah. UTDP PMI Pusat. Jakarta.
Pardiyah. 2011. Hubungan Transfusi Darah Berulang dengan Hasil Uji Cocok Serasi
pada Penderita Thalassaemia. Universitas Muhammadiyah. Semarang
Rachmawati B. 2005. Clinical Use of Blood ( Presentasi ). Universitas Muhammadiyah.
Semarang.
Ini bisa ditambahin nik
Kelebihan metode gel test :
1. Semua tahapan terstandarisasi, karena semua konsentrasi reagen terukur

2. Sederhana dan cepat


3. Hasil obyektif, tidak ditentukan ketrampilan petugas dalam melakukan tes uji silang

cocok serasi dimana hal ini tidak dijumpai pada metode tabung. Hasil crossmatch
dengan menggunakan metode tabung sangat subyektif karena ketrampilan operator
memberikan kontribusi yang paling besar terhadap hasil yang didapat.
4. Hasil reaksi stabil, tidak perlu terburu-buru dalam melakukan pembacaan hasil reaksi
5. Sampel yang diperlukan hanya sedikit, hal ini sangat membantu untuk melakukan uji
silang cocok serasi pada bayi yang membutuhkan darah
6. Tidak ada tahap pencucian sehingga menghindari terjadinya reaksi false negatif karena
kurang sempurnanya tahap pencucian, dengan tidak adanya tahap pencucian maka
penambahan Coombs Control Cells pada reaksi negatif tidak diperlukan lagi
7. Pembacaan reaksi secara makroskopis sehingga penggunaan mikroskop tidak diperlukan
lagi
8. Lebih sensitive dibandingkan metode konvensional sehingga meminimalisir

ditemukannya reaksi false negatif yang berbahaya bagi penerima darah


9. Hasil reaksi secara visual dapat didokumentasikan
10. Mengurangi limbah di laboratorium karena semua limbah berada dalam kartu
11. Masa kadaluarsa panjang (satu setengah tahun sejak tanggal produksi)
Sumoko,

Estiyo.

2009.

Proposal

Instalasi

Diamed

Gel

http://mokotransequipment.blogspot.co.id/2009/02/proposal-instalasi-diamedgeltesti.html

Test.

Anda mungkin juga menyukai