Anda di halaman 1dari 3

1.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWAT DALAM


KETEPATAN TRIASE DI KOTA PADANG. Indonesian Journal for Health Sciences Vol.02, No.01,
Maret 2018, Hal 1-6 ISSN 2549-2721 (Print), ISSN 2549-2748 (Online).
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/707-3713-1-PB.pdf
P: Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang terdaftar sebagai perawat di
Instalasi Gawat Darurat rumah sakit di Kota Padang yang berjumlah 61 orang, dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, maka ditetapkan sampel
dalam penelitian ini berjumlah 54 ressponden
I: penelitian ini menggunakan 4 jenis kuesioner yang berbeda yaitu kuesioner untuk data
demografi, kemudian kuesioner tingkat pengetahuan triase (Triage Knowledge Quetioner) (TKQ)
dan tingkat keterampilan triase (Triage Skill Quetioner) (TSQ) yang diadopsi dari penelitian
Fathoni. et al., (2013).
C: penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross Indonesian untuk mencari faktor mana
yang paling berhubungan dengan ketepatan pengisian skala triase. Variabel independen pada
penelitian ini adalah pengetahuan triase, keterampilan triase, lama bekerja, tingkat pendidikan,
dan informasi klinis. Sedangkan variabel dependennya adalah ketepatan pengisian skala triase
O: yang dilakukan oleh perawat triase sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan triase.
Berbagai metode dapat dilakukan untuk meningkat pengetahuan perawat triase. Adanya
pedoman, algoritma triase, pelatihan, kaderisasi telah membuktikan dapat meningkatkan
pengetahuan triase.
2. Studi Fenomenologi : Peran Perawat Dalam Penetapan Level Triase. Jurnal Care Vol .6,
No.2,Tahun 2018. Zulmah Astuti1), Misbah Nurjannah2), Dwi Widyastuti3) 1,2,3)Keperawatan,
Akper Yarsi, Samarinda e-mail: Zulmahastuti@yahoo.com.
https://pdfs.semanticscholar.org/45bb/7e513954f812bead4bb913183dc7762b03eb.pdf
P: perawat IGD RSUP sanglah Yang bertugas di ruang triase berjumlah 6 Orang yang telah
memiliki sertifikat triase officer dan bekerja di IGD lebih dari satu tahun
I: Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan alat perekam
selama kurang lebih 60 menit. Data dibuat dalam bentuk transkrip dan dianalisis menggunakan
3 tahap dalam metode Miles dan Huberman (1994).
C: untuk mengetahui pengalaman perawat dalam penetapan keputusan triase. Penelitian
kualitatif fenomenologi deskriptif dengan tehnik wawancara mendalam pada enam perawat
instalasi gawat darurat yang bekerja di ruang Triase
O: Pelaksanaan triase sampai saat ini memang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh perawat
karena berdasarkan keterangan dari partisipan menyatakan bahwa dokter lebih berwenang
melakukan triase dan menetapkan level. Petugas yang melakukan triase di awal adalah tim
triase yang terdiri dari dokter dan perawat. Partisipan menjelaskan bahwa tugas perawat pada
tahap ini adalah membantu dalam pengkajian dan pemeriksaan pasien. diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas pelaksanaan triase oleh perawat di IGD
3. VALIDITAS TRIASE DILIHAT DARI HUBUNGAN LEVEL TRIASE TERHADAP LENGTH OF STAY PASIEN
Di IGD. Eva Marti* *Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta, THE INDONESIAN JOURNAL
OF HEALTH SCIENCE, Vol. 7, No. 1, Desember 2016.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/view/390/269
P; Responden penelitian adalah 374 responden yang berkunjung di Instalasi Gawat Darurat RS
Panti Rapih pada minggu pertama dan minggu kedua Agustus 2015
I: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan observasional analitik cross
sectional.
C: Semakin tinggi level triase, semakin tinggi prosentasi pasien dengan LOS > 240 menit. Dari
hasil penelitian menunjukkan 24% pasien dari level triase merah, mempunyai LOS > 240 menit.
Presentasi ini menurun seiring dengan menurunnya level triase
O: Terdapat hubungan antara level triase dengan Lenght of Stay pasien di IGD (p value 0,00).
Dari hasil penelitian menunjukkan 24 % pasien dari level triase merah, mempunyai LOS > 240
menit. Prosentasi ini menurun seiring dengan menurunnya level triase.

4. HUBUNGAN KONDISI OVERCROWDED DENGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DI INSTALASI


GAWAT DARURAT RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO. e-journal Keperawatan (e-Kp)
Volume 7, Nomor 1, Februari 2019 Vianthy Kundiman Lucky Kumaat Maykel Kiling Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
P: Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien e-journal Keperawatan yang datang ke IGD
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
slovin dari 1560 orang yaitu 105 orang
I: Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah Non probability sampling yaitu
Consecutive sampling (Setiadi, 2013).
C: survei analitik yaitu mencari korelasi antar variabel dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. hubungan antara kondisi overcrowded dengan ketepatan pelaksanaan triase di
Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
O: Sebagian besar kondisi di IGD RSU GMIM Pancaran Kasih Manado berada dalam kategori
overcrowded. Ketepatan pelaksanaan triase di IGD RSU GMIM Pancaran Kasih Manado paling
banyak tidak tepat dilaksanakan.Terdapat hubungan antara kondisi overcrowded dengan
ketepatan pelaksanaan triase di IGD RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
5. HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENANGANAN
PASIEN CEDERA KEPALA DI IGD RSU HKBP BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR. Mila Gustia 1 ,
Melva Manurung
P: tenaga perawat yang dinas di IGD RSU 104 | Jurnal JUMANTIK Vol. 3 No.2 November 2018
HKBP Balige berjumlah 22 orang
I: observasi yang dilakukan pada 3 orang perawat di IGD RSU HKBP Balige ratarata response time
perawat selama 10-15 menit dan ketepatan penilaian triase 34%. Jenis penelitian ini adalah
correlation study dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang dan menggunakan teknik
probability sampling dengan Proportionate.
C: meneliti hubungan ketepatan penilaian Triase dengan tingkat keberhasilan penanganan
pasien Cedera Kepala di IGD RSU HKBP Balige
D: Hubungan ketepatan penilaian Triase perawat dengan tingkat keberhasilan penanganan
pasien Cedera Kepala di IGD RSU HKBP Balige dengan hasil uji Pearson Product Moment dengan
nilai r = 0.327 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara ketepatan penilaian Triase
perawat dengan tingkat keberhasilan penanganan pasien Cedera Kepala di IGD RSU HKBP Balige
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian agar dan
lebih menambah faktorfaktor lainnya yang mempengaruhi keberhasilan penanganan pasien
cedera kepala
6. HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG TRIASE DENGAN TINGKAT KETEPATAN
PEMBERIAN LABEL TRIASE DI UGD RSUD KOTA SURAKARTA.
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/83/1/Danang%20Rifaudin%20ARTIKEL%20ILMIAH.pdf Danang
Rifaudin 1) , S.Dwi Sulisetyawati 2) , Maria Wisnu Kanita 3) PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2020
P: Populasi pada penelitian ini sebanyak 16 responden perawat IGD dengan teknik sampling
total sampling.
I: Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan analitik correlation dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan total
sampling.
C: Uji analisis pada penelitian ini menggunakan uji rank spearman karena memiliki skala data
ordinal.
O: Ada hubungan pengetahuan perawat tentang triase dengan tingkat ketepatan pemberian
label triase di UGD RSUD Kota Surakarta dengan nilai p value 0,006
7. GAMBARAN PERAN PERAWAT TRIASE (study di IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan).
Adawiyah, Riska Robiatul (2019) GAMBARAN PERAN PERAWAT TRIASE (study di
IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan). Undergraduate thesis, STIKes
Ngudia Husada Madura. http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/239
P:  Variabel dalam penelitian ini adalah peran perawat triase. Jumlah populasi
sebanyak 39 orang
I; Teknik sampel menggunakan teknik total sampling, instrument penelitian
menggunakan lembar observasi dengan analisa deskriptif sederhana
C: Variabel dalam penelitian ini adalah peran perawat triase
O:  Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden hampir seluruh perawat berperan
triase dengan baik di IGD
Disarankan bagi penelitri selanjutnya untuk menambah variable dari faktor-faktor peran
perawat triase dan menambah jumlah responden.

Anda mungkin juga menyukai