Oleh:
1) Jihan Aqilah Zahra 2203111049
2) Weandy Nabila Nr 2201111005
3) Putri Dinda R. Silaban 2202411010
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, kami berharap
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................................4
B. Rumusan masalah……………………………………………………5
C. Tujuan………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat pembelajarn inkuiri…………………………………………6
B. Pengertian strategi pembelajarn inkuiri……………………………..6
C. Konsep dasar SPI…………………………………………………….8
D. Prinsip pembelajaran inkuiri……………………………………......10
E. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri…………………………….11
F. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran inkuiti................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di
dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis
gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas
dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola
pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai
dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran,
guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pengajaran.
B. Rumusan Masalah
a. Apa hakikat belajar inkuiri?
b. Apa pengertian strategi pembelajaran inkuiri?
c. Apa konsep dasar pembelajaran inkuiri?
d. Apa prinsip dasar SPI?
e. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran inkuiri?
f. Apa saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran inkuiri?
C. Tujuan
a. Agar mengetahui definisi strategi pembelajran inkuiri.
b. Agar dapat mengetahui ciri-ciri dan prinsip pembelajaran inkuiri.
c. Agar dapat mengerti langkah-langkah pembelajran inkuiri.
d. Agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran inkuiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran Inkuiri
model pembelajaran inkuiri adalah suatu model pembelajaran yang di
kembangkan agar siswa menemukan dan menggunakan berbagai sumber
informasi dan ide-ide untuk meningkatkan kemampuan mereka tentang masalah,
ropik atau isu tertentu. Model ini menuntut siswa untuk mampu tidak hanya
sekedar menjawab yang benar. Model ini menuntut siswa untuk melakukan
serangakaian investigasi, eksplorasi, pencarian, eksperimen, penelusuran, dan
penelitian. MPI merupakan model pembelajaran yang melibatkan minat dan
menantang siswa untuk menghubungakan dunia nyata dengan kurikulum.
Melalui MPI siswa memperoleh kemampuan untuk menggunakan alat-alat dan
bagaimana sumber belajar yang baik yang berhubungan dengan materi standar
kurikulum. Penerapan model ini membantu siswa memperoleh kopetensi meneliti
dan kopempetensi dan kompetensi pengetahuan yang di sertai pula kompetensi
yang lain seperti kompetensi membaca pemahaman, kopetensi menulis,
kompetensi berkerjasama, kompetensi berfikir kritis kreatif dan inovatif, sekaligus
mampu untuk mengembangnkan minat dan motivasi siswa belajar.[1]
B. Pengertian Strategi Belajar Inkuiri
Pengertian inkuiri menurut bahasa adalah pertanyaan, pemeriksaan,
penyelidikan. Menurut kuslan & stone inkuiri adalah pengajaran di mana guru dan
siswa mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para
ilmuan. Menurut sund & trow gridge Inkuiri adalah proses menemukan dan
menyelidiki masalah, menyunsun hipotesa merencanakan eksperimen,
mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan hasil pemecahan masalah.[2]
Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan materi pelajaran tidak di berikan secara langsung. Peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.
Menurut Ridwan Abdullah Sani dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran
Saintefik pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
merumuskan pertanyaan yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam
upaya membangun pengetahuan dan makna baru, seperti di definisikan dalam
alberta learning sebagai berikut.
"inquiry-based learning is a process where students are involved in their
learning, formulate questions, investigate widely and then build nem
understanding, meanings and knowledge"[3]
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, model pembelajaran inkuiri
memiliki beberapa karakteristik khususnya yang membedakanya dengan model
belajar yang lain. Tentang hal ini Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari, (2007)
memaparkan karakteristik model pembelajaran inkuiri sebagai berikut.
a. Merepresentasikan konsep belajar seumur hidup.
b. Terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran, menggunakan berbagai sumber
belajar, dan menekankan pencapai proses dan hasil belajar.
c. Mentranfer konsep-konsep informasi.
d. Melibatkan siswa secara aktif dalam seluruh tahapan pembelajaran dari tahap
awal hingga tahap akhir.
e. Pembelajaran senantiasa di hubungkan dengan konteks kehidupan siswa.
f. Pembelajaran di langsungkan dalam komunitas belajar yang kolaboratif dan
kooperatif.
g. Guru dan siswa sama-sama terlibat aktif selama proses pembelajaran.[4]
Sedangkan menurut Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari (2007) dalam buku
yang di tulis Yunus Abidin memandan MPI sebagai model pembelajaran yang
mentransferkan pengetahuan bersifat literal ke dalam suatu proses penelitian.
Dalam pengertian ini MPI di pandang sebagai sebuah model pembelajaran yang
tidak hanya di orientasikan bagi pencapai penguasaan materi pembelajaran
melaiankan lebih jauh di tunjukkan guna membina kopentensi mencari
informasi,mengevaluasi invormasi, dan menggunakan informasi melalui proses
penelitian.[5]
C. Konsep Dasar SPI
SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu
dengan keadaan alam di sekelilingnya memiliki kenginginan untuk mengenal
segala sesuatu dengan indra pengecapnya, pendengaran, penglihatan dan indra-
indra lainya. Hingga dewasa rasa keingintahuan manusia secara terus menerus
berkembang dengan menggunakan otak dan fikiran. Pengetahuan yang di miliki
manusia akan bermakna (meaningfull) manakala di dasari olah keingintahuan itu.
Dalam rangka itulah strategi inkuiri di kembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri:
1. SPI menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya SPI menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
2. Seluruh aktivitas yang di lakukan siswa di arahkan untuk mencari dan
menemukan jawabanya sendiri dari sesuatu yang di pertanyakan, sehingga di
harapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
3. Tujuan dari kegunaan SPI adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara
sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mintal.[6]
Seperti yang dapat di simak dari proses pembelajaran, tujuan utama
pembelajaran melalui SPI adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan
disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran
yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian,
sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam
proses pembelajaran.
Strategi pembelajran inkuiri akan efektif manakala:
· Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari susatu
permasalahan yang ingin di pecahkan. Dengan demikian dalam strategi
pembelajaran inkuiri penguasaan materi pembelajaran bukan sebagai tujuan utama
pembelajaran, akan tetapi yang lebih di pentingkan adalah proses belajar.
· Jika bahan pelajaran yang akan di di ajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep
yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
· Jika proses pembelajran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
· Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemauan dan kemampuan berfikir. Strategi inkuiri akan kurang berhasil di
terapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berfikir.
· Jika jumblah siswa yang belajar tidak terlalu banyak sehingga bisa di
kendalikan oleh guru.
· Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.[7]
D. Prinsip pembelajaran inkuiri
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan
berfikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada
hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
b. Interaksi.
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa
dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau
pengatur interaksi itu sendiri.
c. Bertanya
Peran guru yang harus di lakukan dalam menggunakan strategi adalah
guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berfikir.
d. Belajar untuk berfikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berfikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak. Pembelajaran berfikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak
secara maksimal.
e. Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba sebagai kemungkinan. Segala sessuatu
mungkin saja terjadi , oleh karena itu anak perli di berikan kebebasan untuk
mencoba sesuatu dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus di buktikan kebenarannya.[8]
Menurut kuhlthau, Maniotes, dan Caspari (2007) menggas enam prinsip dasar
pembelajaran inkuiri sebagai berikut.
a. Siswa belajar secara aktif melalui pengalaman dan merefleksikan pengalaman.
b. Siswa belajar berdasarkan hal-hal yang telah di ketahuinya.
c. Siswa membangun kemampuan berfikir tingkat tinggi melalui pembimbingan
pada poin-poin penting proses belajar.
d. Siswa belajar melalui interaksi sosisal dengan sesamanya.
e. Siswa beroleh beragam cara dan modus belajar.
f. Siswa belajar melalui pembelajaran dan pengalaman yang sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitifnya.[9]
a. Jika SPI di gunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga guru sering kesulitan untuk menyesuaikan dengan waktu yang
telah di tentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar di tentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit di implementasikan oleh
setiap guru.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber
belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator,
pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas
seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi
bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam
pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang
melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan
maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk siswa.
B. Saran
Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry
harus mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang
dimiliki, karena strategi pembelajaran inquiry ini sangat membutuhkan waktu
yang panjang.
Karena makalah ini belum sempurna kami penulis mengharapkan saran
yang membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA