Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RUTIN

Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas TR individu

DISUSUN OLEH :

NAMA :Weandy Nabilla.Nr

NIM : 2201111005

MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

DOSEN PENGAMPU : IBU Dra. NURMAYANI, M. Ag.

KELAS : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA REG E

PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Presentasi Kelompok 8

DAFTAR PERTANYAAN KELOMPOK 8

1. Desra NitaTampubolon : Apa yang terjadi jika manajemen keuangan disekolah tidak
transparan dan bagaimana pengendalian pihak berwewenang akan hal ini

Jawaban : Apabila keuangan tersebut tidak diatur atau dikelola dengan baik dan transparan
makakegiatan atau apapun yangdilakukan oleh sekolah tersebut tidaklah akan berjalan
dengansempurna atau seperti yang diharapakan,Pengendalian pihak berwenang:

1.Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.

2.Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota dan membuat
pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.

3.Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran dan laporan tribulan
danaBantuan Operasional Sekolah ( BOS ) .

4.Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS ).

5.enyetorkan pajak PPN dan PPh.

6.enyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

7. Keuangan yang ada diskolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin, baik
itu penerimaan maupun pengeluaran oleh menejer sekolah secara rutin sesuai aturan yang
berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawban dana yang berasal dari orang tua harus di rinci
dengan tepat dan transaparn sesuai dengan sumber dana.Laporan pertanggungjawaban ini
sangatlah penting,agar pemerintah dan masyarakat pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang
diberikan kesekolah tersebut dipergunakan, apakah kegiatan yang ditunjang dari dana tersebut
terlaksana sebagaimana harapan yang diinginkan.

2. ElferinaSiregar : Apa saja kendala yang sering terjadi dalam manajemen pendidikan? Jawaban
: 1.Filosofi Tujuan Pendidikan masih semu

Filosofi Tujuan Pendidikan Nasional seharusnya : mendampingi dan mengantar peserta didik
kepada kemandirian, kedewasaan, kecerdasan, agar menjadi manusia profesional (artinya
memiliki keterampilan (skill), komitmen pada nilai-nilai dan semangat dasar
pengabdian/pengorbanan) yang beriman dan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan
kemakmuran warga masyarakat, nusa dan bangsa Indonesia

2.Pola Fikir pendidik dan tenaga kependidikan cenderung financial oriented

Anggaran Pendidikan 20 % belum tentu menjamin kualitas pendidikan ini lebih baik, selama
pendidik dan tenaga kependidikan bekerja untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya. Yang terjadi sekarang dengan melimpahnya materi untuk jabatan pendidik terkesan
justru meninabobokan mereka. Mereka berfikir bagaimana supaya gaji besar dan jarang yang
berfikir bagaimana memperbaiki kualitasnya sebagai bentuk feedback dari semua fasilitasnya
sebagai pendidik. Adanya sertifikasi guru belum tentu menjamin guru itu terpanggil untuk
memperbaiki kualitasnya.

3.Paradigma Tujuan pendidikan dimasyarakat masih banyak yang salah.

Paradigma tujuan pendidikan yang masih memprihatinkan meskipun terkesan sepele namun
cukup fatal karena akan membentuk pola fikir anak didik yang salah pula.

4.Paradigma peserta didik yang sertificate oriented

Paradigma ini masih melekat dalam benak kebanyakan peserta didik, mereka masih berfikir
bahwa sekolah ini hanyalah untuk mendapatkan pekerjaan yang bersifat formal semata. Masalah
lebih serius lagi ketika mereka beranggapan bahwa pekerjaan itu bisa mudah dengan selembar
ijazah,

5.Manajemen pendidikan di Indonesia Tidak berbasis kompetensi yang sebenarnya

Kalimat kompetensi yang saat ini banyak tersurat dalam sistem pendidikan dan dalam proses
kegiatan belajar mengajar (KBM), dipandang masih bersifat bias, tidak mengena dan tampak
hanya

tekstual semata tidak pada essensi yang sebenarnya. miliki. Satu refleksi kegagalan pendidikan
yang sangat fatal, dimana pendidikan sebnarnya tidak berbasis kompetensi yang sebenarnya.
6.Implementasi manajemen pendidikan kan dalam Simbolisme verbal dan tekstual.

Jangankan dalam melaksanakan inovasi pendidikan, dalam mengimplementasikan manajemen


yang ada pun mereka masih berprinsip asal melaksanakan. Sehingga ia
mengimplementasikannya itu hanyalah sebatas simbolisme verbal dan tekstual semata yang
penting melaksanakan tuntutan aturan yang ada namun bekerja seperti biasa saja seadanya.

7.Sistem seleksi CPNS tidak berbasis kompetensi bidang studi

Disinilah mungkin awal mula keterpurukan dunia pendidikan kita, seleksi CPNS keguruan
sampai saat ini tidak berbasis kompetensi bidang studi, namun dengan sistem generalisasi, semua
disamakan. Akibatnya peluang CPNS Keguruan yang lolos bukan berdasarkan kompetensinya
sangat terbuka.

8.Pendidikan tidak berbasis Cita-Cita peserta didik

Manajemen pendidikan kita belum memperhatikan dan belum menganggap penting untuk
mengembangkan anak sesuai dengan potensinya. Harus diakui bahwa peserta didik kita
mayoritas sama sekali tidak memiliki cita-cita untuk menjadi apa kelak, meskipun ada yang yang
punya mungkin itu bersifat semu dan hanya pengakuan verbal semata.

9.Sistem Kurikulum yang gemuk dan tidak berbasis potensi.

Masalah yang tidak kalah pelik dalam sistem pendidikan kita adalah kurikulum bersifat gemuk
dan tidak berbasis potensi peserta didik, manajemen kita memaksakan anak untuk menguasasi
seluruh materi yang dikurikulumkan, tidak pernah mempertimbangkan apakah materi tersebut
sesuai dengan potensinya atau tidak.Sehingga yang terjadi adalah peserta didik hanya dijadikan
objek penderita yang seperti robot.

10.Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kurang Inovatif.

Ketika Pendidik dan tenaga kependidikan masih berpolafikir bahwa tugasnya adalah mengajar,
bekerja hanya melaksanakan tugas dan rutinitas semata, maka akan sulit lingkungan pendidikan
itu berubah menjadi lebih baik. Mereka justru tidak merasa berkewajiban untuk melakukan
inovasi manajemen pendidikan supaya hasil pendidikannya jauh lebih baik.
3. Sri Rejeki Situmorang : Jelaskan hubungan manajemen Pendidikan dengan kepemimpinan
Pendidikan

Jawaban : Kepemimpinan adalah salah satu bagian penting dari manajemen, khususnya
dalam fungsi pengarahan. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditetapkan.kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen tetapi tidak
sama dengan manajemen, seorang manajer harus berperilaku atau melaksanakan fungsi
kepemimpinan / leadership namun seorang pemimpin belum tentu seorang manajer

4. Ribka Riana Aritonang : Apa peran kepala sekolah sebagai manager dalam manajemen
pendidikan dan apa fungsi utama dari menejemen pendidikan?

Jawaban :Kepala sekolah sebagai manajer Seorang manajer atau kepala sekolah hakikatnya
adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengendali. Menurut Stoner ada
delapan macam peram seorang manajer yang perlu dilaksanakan dalam suatu organsisi dan
merupakan fungsi kepala sekolah juga yaitu:

1. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain (work with and through other people).

2. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan


(responsible and accountable).

3. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang Kepala sekolah harus mampu menghadapi
berbagai persoalan (managers balance competing goals and set priorities).

4. Kepala sekolah harus berpikir secara analistik dan konsepsional (must think analytically and
conceptionally).

5. Kepala sekolah sebagai juru penengah (mediators).

6. Kepala sekolah sebagai politisi (politicians)

7. Kepala sekolah adalah seorang diplomat.

8. Kepala sekolah berperan sebagai pengmbil keputusan yang sulit (make difficult decisions).

Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi


pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) , dan funsi pengawasan
(controling).
5. Santa Rosa Br Pardosi : Pendekatan seperti apa yang dipakai oleh manajemen peserta didik
dalam menerapkan fungsi-fungsinnya?

Jawaban : Yaeger, mengemukakan bahwa ada dua pendekatan yang digunakan dalam
manajemen Peserta Didik yaitu pendekatan kuatitatif (the quatitatif approach) dan pendekatan
kualitatif (the qualitative approach)

Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada segi administratif dan birokratik lembaga


pendidikan, dimana peserta didik diharapkan memenuhi segala tuntutan dan harapan lembaga
pendidikan dengan asumsi bahwa apabila peserta didik memenuhi segala aturan, tugas dan
harapan yang didinginkan oleh lembaga pendidikan maka akan menjadikan peserta didik yang
berjiwa matang dan tercapai segala harapannya.

Pendekatan kualitatif menitikberatkan kepada kesejahteraan peserta didik, dengan asumsi bahwa
jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik dan
merasasenang untuk mengembangkan diri di sekolah.Pendekatan ini menekankan pada perlunya
lingkungan yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.

6. Sinta M Pasaribu

: Proses Manajemen Pendidikandapatberupaseni,pengetahuan,danprofesi

.Jelaskan masing masing pengertian nya! Jawaban :

Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan

Manajemen di anggap sebagai suatu ilmu pengetahuan karena telah di pelajari sejak lama, dan
telah di organisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan di dalamnya menjelaskan tentang
gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini selanjutnya di teliti dengan dengan menggunakan
metode ilmiah yang di rumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk
satu teori. Dengan demikian, manajemen merupakan faktor dominan dalam kemajuan organisasi.
Oleh karenanya, manajemen mendapat perhatian yang semakin serius baik dikalangan pakar
maupun praktisi.

Manajemen Sebagai Seni

Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan di
perlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar
bekerja sama. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur)
dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama.

Manajemen Sebagai Profesi


Pada saat ini boleh di katakan bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi
ahlinya. Mengapa demikian, karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara
efisien dan efektif, sehingga di peroleh masukan atau input yang besar.Jadi profesi adalah suatu
pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu. Demikian halnya dengan manajemen sebagai
profesi dituntut persyaratan tertentu.

7. Putri Evani Malau : Sebagai calon guru apa yang dapat dilakukan agar dapat membimbing
siswa dalam melakukan suatu manajemen disekolah guna mengarahkan siswa memahami apa itu
manajemen pendidikan.

Jawaban : a.Guru sebagai pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.

b.Guru sebagai penasehat.

Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didiknya. Bahkan bagi orang tua,meskipun mereka
tidakmemiliki latihan khusus sebagai penasehat khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa
hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.

8. Ayu Syntia Ningsih : Apa sajakah kegunaan dari mempelajari manajemen pendidikan bagi
calon guru? dan berikan contohnya.

Jawaban : Manajemen adalah ilmu dan juga seni yang diginakan untuk mencapai sebuah
tujuan organisasi atau perusahaan dengan menggunakan orang lain.

Untuk itu fungsi mempelajari manajemen pendiidkan yaitu:

1. Suasana dan proses belanajr mengajar menjadi lebih menyenangkan, kreatif dan bermakna.

2. Peserta didik dapat dengan aktif mengembangkan potensi diri

3. Kompetensi tenaga pendidik sebagai manajer terpenuhi.

4. Tujuan pendidikan yang efisien dan efektif dapat tercapai.

5. Tanaga pendidik mempunyai bekal sebagai seorang pendidik dan manajer.

6. Masalah pendidikan dapat teratasi karena 80% masalah pendidikan berasal dari manajemen
yang kurang baik.
Menciptakan cita pendidikan yang lebih baik Contoh manajemen pendidikan:

a. . Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

b. Manajemen Tenaga Kependidikan

c. Manajemen Kesiswaan

d. Manajemen Keuangan

e. Manajemen Sarana dan Prasarana

f. Manajemen Hubungan Masyarakat

g. Manajemen Layanan Khusus

Anda mungkin juga menyukai