Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI

PENDIDIKAN
“Pengelolaan Sekolah yang Efektif & Penerapan
Administrasi Pendidikan dalam Pengelolaan Pendidikan”

Dosen Pengampu : Fahmi, M.Pd.i

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Eka Febiana (1810210006)


2. Siti Mardhiyah Thoyyibah (1810210032)
3. Tianfa Sipayona (1810210034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan sayakesempatan dan
kekuatan untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat dan salam kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah
SWT.

Sekaligus pula penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Fahmi, M.Pd.I
selaku dosen pengampu yang telah memberikan kami kepercayaan dalam menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.

Kami memohon maaf kepada Bapak Fahmi, M.Pd.I dan kepada semua teman
apabila makalah kami masih terdapat kesalahan maupun kekurangan baik dari segi
penulisan dan isinya. Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman semua agar makalah kami kedepannya bisa lebih baik lagi.

Palembang, 13 May 2019

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang profesi kependidikan tak lepas kaitannya dengan apa
yang ada di sekolah. Seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta proses belajar
mengajar. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk
mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga
administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan
dipraktekkan di sekolah.
Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan
seorang pengawas, Kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai
pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada
partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan
dan management sekolah.
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar
dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang
menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng
administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang
kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang
memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya
(orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam
kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan
dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinue. Administrasi adalah
upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses
belajar mengajar lebih efektif.
Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-
mata ketatausahaan pendidikan. Dalam makalah ini kami menyajikan beberapa
hal yang menyangkut administrasi pendidikan serta peranannya dalam perspektif
profesi kependidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Prinsip-prinsip Pengelolaan Sekolah ?
2. Apa saja Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Pengelolaan
Pendidikan?

BAB 2

PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Pengelolaan Sekolah

Prinsip-prinsip pengelolaan sekolah diambil dari prinsip-prinsip


manajemen yang dikemukaan oleh sang pelopor manajemen modern, Henry Fayol
(1841 – 1918). Menurut Fayol prinsip manajemen itu terdiri dari 14 prinsip.
Dengan demikian dari prinsip-prinsip ini kita terapkan dalam pengelolaan sebuah
sekolah

1. Pembagian Kerja (Difision of Labor)

Pembagian kerja di sekolah harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah,


tujuannya agar terjadi spesialisasi. Semakin seseorang mengkhususkan kerja
sesuai keahliannya, semakin efesien dan efektif.

2. Otoritas/Wewenang (Autority)

Para guru yang dijadikan mitra kerja sama oleh kepala sekolah sesuai
keahliannya harus diberikan keleluasaan dalam bertindak, menyusun rencana
kerja sebuah program, hingga pelaksanaannya sampai memperoleh hasil yang
optimal. Jika terjadi kekurangan-kekurangan, dilakukan evaluasi untuk
mengumpulkan masukan, saran dan pendapat demiperbaikan di masa datang.

3. Disiplin (Discipline)
Semua orang yang terlibat dalam organisasi sekolah harus patuh pada
aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu atau tata tertib sekolah.
Kedisiplinan yang efektif itu harus dimulai dari kepala sekolah, selanjutnya para
guru dan karyawan akan merasa malu jika dirinya tidak disiplin.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Di sekolah, peranan kepala sekolah merupakan top leader, satu-satunya
orang yang paling bertanggung jawab akan maju mundurnya pengelolaan sekolah.
Terkadang kekacauan komunikasi muncul disebabkan karena kurang tegasnya
kepala sekolah dalam memberikan komando. Apalagi, jika ada guru lain yang
memposisikan diri menjadi komando bayangan.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Setiap tugas dan pekerjaan di sekolah harus dilakukan dengan cara
terfokus. Satu program tuntaskan dulu sebelum menggarap pada program yang
lain. Dalam hal ini penting sekali dalakukan penjadwalan target pencapaian untuk
setiap program kerja.

6. Mengutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi


Perlu disusun skala prioritas ketika merencanakan setiap pekerjaan. Tugas
utama pengelola sekolah adalah mendidik peserta didik, jadi tidak terjadi campur
aduk dengan kepentingan lainnya yang bersifat pribadi. Termasuk penggunaan
segala fasilitas milik sekolah tidak dilakukan secara sewenang-wenang.

7. Pemberian Upah
Kedudukan seorang kepala sekolah, guru dan karyawan tetap di tengah-
tengah masyarakat dipandang sebagai kelompok ekonomi menengah ke atas.
Apalagi dengan program sertifikasi guru dalam jabatan kini sedang direalisasikan
oleh pemerintah, maka pihak sekolah tinggal konsentrasi kerja yang lebih giat.

8. Pemusatan
Secara organisasi kedudukan kepala sekolah merupakan penanggung
jawab segala kegiatan yang terjadi di sekolah. Namun demikian setiap
permasalahan yang dipertanggung-jawabkan itu diawali dengan proses
musyawarah dengan para guru.

9. Jenjang Jabatan
Ada pembagian tugas di sekolah, sebagaimana yang kita maklum ada
beberapa guru yang memegang jabatan penting di bawah jabatan kepala sekolah.
Dari mualai wakil kepala sekolah, wakil kepala bidang-bidang, wali kelas, bagian
TU, bagian laboratorium, dsb.
10. Tata Tertib

Rambu-rambu yang berlaku bagi semua subyek pendidikan di sekolah.


Tata tertib tidak hanya diperuntukan bagi murid-murid, para guru juga memiliki
tata tertib tersendiri. Hanya saja penerapannya mungkin yang berbeda, supaya tata
tertib ini tidak diindikasika sebagai sebuah pengekangan yang bersifat kaku.

11. Kesamaan
Kepala sekolah, guru, staf dan karyawan pada prinsipnya sama-sama
melakukan pengabdian. Hanya kesempatan, jabatan dan nasib saja yang berbeda.

12. Kesetabilan Staff


Memimpin atau menyuruh orang dewasa harus penuh dengan
pertimbangan psikologis. Jadi, seorang kepala sekolah jika harus mengingatkan
bawahannya harus dengan cara bervariasi, untuk menghindari ketersinggungan
yang mengakibatkan menurunnnya semangat kerja.

13. Inisiatif
Lebih baik memberi kail dari pada memberi ikan. Istilah ini jika
diterapkan dalam kebijakan berorganisasi akan menumbuhkan daya kreatifitas
semua pihak.

14. Semangat Korps


Menggalakan semangat kerja kelompok dapat menimbulkan rasa persatuan
dan kesatuan yang kokoh.

B. Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Pengelolaan Pendidikan

1. Penerapan Administrasi Pendidikan Dalam Perspektif Profesi


Kependidikan
Administrasi sangat perlu diterapkan bagi kelangsungan proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-
orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau
administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi
tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang
sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/
keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam
waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal
dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat
menyurat bahkan masalah  hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga
tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi
yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya
akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin
benar. Oleh karena itu kebenaran  data administrasi menuntut kejujuran dan
kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi
yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik
ditinjau dari aspek  hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data lembaga,
sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat
diperlukan  baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan
swasta, maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa. Karena administrasi
adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar
proses belajar mengajar lebih efektif maka dalam rangka memberikan pelayanan
yang baik, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi
pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem
pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah
barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi
informasi saat ini.
Administrasi pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan efisiensi
dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan suatu lembaga pendidikan serta untuk menentukan maju mundurnya
suatu instansi atau lembaga yang mereka garap, suatu sekolah dapat berjalan baik
dan berarah jika setiap tahun sekolah itu menentukan dan merencanakan
kebijakan yang akan dijalankan pada tahun itu.
Dalam penerapan administrasi pendidikan pada perspektif profesi
kependidikan atau dalam sekolah diperlukan peran guru begitu pula penting.
Berikut ini akan dibahas mengenai peran guru dalam pengadministrasian.

Anda mungkin juga menyukai