PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selama ada manusia yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok organisasi
oleh sekolah untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Guna
organisasi manapun hal ini karena sesungguhnya di kantor hanya ada dua
sumber daya fasilitatif dan dokumentatif bagi urusan lain. Pernyataan ini tentu
layak diperdebatkan meskipun harus diakui bahwa tidak ada institusi atau
pranata apa pun dan di mana pun akan mampu tampil prima, kecuali memiliki
informal yang mempunyai proses kerjasama dua orang atau lebih dengan
diakses untuk mencapai tujuan pendidikan secara berdaya guna dan berhasil
1
Sudarwan Danim., 2010. Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas. Bandung:
Pustaka Setia, hlm. 11.
1
2
daya pendidikan yang ada, sumber daya yang utama. Sebagai sumber daya
organisasi disekolah.
dikenal dengan sebutan staf tata usaha (TU) yang bertugas sebagai pendukung
2
Idochi Anwar, 2013. Administrasi Pendidikan dan Pembiayaan Pendidikan. Jakarta:
Rajawali, hlm. 10
3
bidang pendidikan. Oleh karena itu di atas telah dikatakan bahwa administrasi
Maka dari itu diperlukan etos kerja yang merupakan rajutan nilai-nilai
3
Tim Redaksi Nuansa Aulia, 2012 . Himpunan Perundang- Republik Indonesia Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Nuansa Aulia, hlm.15
4
Hadari Nawawi, 1984. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung, hlm. 8
5
Toto Tasmara, 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta: PT Gema Insani, hlm.
19
4
kita menjumpai seorang staf tata usaha dikantor memerlukan waktu berjam-
jam untuk mencari arsip sebuah surat karena sistem pengarsipan yang kacau
dan tidak teratur. Orang tua siswa kadang-kadang memerlukan waktu lama
tidak ada standar operasi dan prosedur kerja dilihat dari perseptif waktu.
sekolah ataupun pembangunan sekolah tidak sesuai dengan apa yang sudah
saja.6
sekolah, dan akan memperoleh hasil yang optimal, sehingga bisa diarsipkan
dengan teratur, staf tata usaha dalam melayani hendaknya mengatur posisi
tempat dimana setiap orang yang akan meminta pertolongan administrasi akan
mampu mengatur jarak, mana yang harus dulu dikerjakan atau didahului agar
posisi orang tersebut tidak menunggu lebih lama sesuai dengan waktu.
6
Ngalim Purwanto, 2014. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hlm 10-11
5
pendidikan agar mereka mau dan mampu menjalankan tugas dan tanggung
secara efektif dan efisien. Yang berarti mendatangkan hasil yang baik, tepat
dan benar sesuai dengan kerja yang sudah dilakukan. Hal ini tentunya
mendukung semua kegiatan yang ada di sekolah tersebut, dengan etos kerja
yang bagus pula maka semua pekerjaan yang dihadapi akan terselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Jadi, sekali lagi, bukan tidak
Ketika semua berjalan lancar, banyak orang lupa akan esensi dan eksistensi
berikut:
7
Ibid, hlm, 13.
6
Kansai Pekanbaru”.
sekolah.
2. Judul ini penulis anggap suatu hal yang sangat penting, sebab jika etos
C. Penegasan Istilah
yaitu:
2. Upaya
3. Tata Usaha
8
Sedianingsih, 2010. Teori dan Praktik Administrasi Kesekretariatan. Jakarta: Kencana,
hlm, 10
9
Desi Anwar. Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap. 2006. Surabaya. CV: Amelia :
hlm, 578.
10
Hadari Nawawi, 1984. Administrasi Pendidikan. Jakarta. PT: Gunung Agung, hlm, 54-
55
8
4. Etos Kerja
dari amal saleh, karenanya mempunyai nilai ibadah yang luhur, dengan
5. Administrasi
11
Taufik Abdullah, 1972. Agama Etos Kerja dan Pengembangan Otonomi. Jakarta:
Rineka Cipta, hlm. 29
12
Sayful Sagala, 2013. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta, hlm.
25-26
9
D. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Pekanbaru
Pekanbaru
2. Pembatasan Masalah
usaha dalam meningkatkan etos kerja tenaga administrasi sekolah, dan (b)
3. Rumusan Masalah
a. Apa upaya kepala tata usaha dalam meningkatkan etos kerja tenaga
1. Tujuan Penelitian
Pekanbaru
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi tata usaha sekolah sebagai bahan masukan bagi kepala tata usaha
Kansai Pekanbaru
Kansai Pekanbaru