Fungsi Subjunctive
1. Future Subjunctive
Contoh:
I wish you would come to the party tonight.
(Artinya: Saya berharap kamu akan datang ke pesta nanti malam.)
(Faktanya: He will not come to the party tonight)
CATATAN
Walaupun jarang digunakan, tetapi Future Subjunctive terkadang masih sering kita
jumpai, jadi lebih baik kita mengenalinya juga. Sebagai gantinya bisa
menggunakan Present Subjunctive.
2. Present Subjunctive
CATATAN
Pada bentuk Present Subjunctive, kata kerja yang digunakan adalah bentuk ke-
2 (VERB 2), dan jika harus menggunakan to be, harus menggunakan “were” untuk
semua jenis Subject.
Contoh:
I wish you visited me.
(Artinya: Saya berharap kamu mengunjungi saya.)
(Faktanya: You don’t visit me.)
3. Past Subjunctive
Contoh:
She wished (that) she had had more time last night.
(Artinya: Dia berharap bahwa dia punya waktu lebih kemarin malam.)
(Faktanya: She didn’t have more time last night.)
http://bahasainggrisonlines.blogspot.com/2012/12/subjunctive.html
Present
reads read
Kecuali untuk verb be, present
subjunctive menggunakan bare infinitive [kata kerja bentuk sederhana
tanpa penambahan -s goes go
atau -es meskipun subjek yang digunakan
merupakan orang ketiga tunggal (the man, Ana, mother) is be
maupun pronoun (I, she, he, it)]. Verb be (is/are) yang digunakan
pada present indicative/normal, digantikan oleh “be”. are be
Past
walked walked
ate ate
I recommend that
you take a
cooking class.
(Saya
merekomedasikan
kamu mengambil
kelas memasak.)
The doctor
suggested that
white
rice bereplaced
with brown rice.
(Dokter
Present subjunctive berada pada dependent clause dimana bagian independent menyarankan
clause-nya menggunakan verb: ask, command, demand, determine, insist, order, beras putih
propose, recommend, regret, request, require, suggest, untuk diganti dengan
mengekspresikan requirement (kebutuhan) atau suggestion (saran). beras merah.)
It is desirable that
they be on time.
(Diharapkan
mereka datang
tepat waktu.)
It is necessary
that
she prepare for
the next exam.
Present subjunctive berada pada dependent clause dimana bagian independent (Perlu untuk dia
clause-nya menggunakan adjective yang mempersiapkan
mengekspresikan urgency/requirement: crucial, desirable, essential, important, ujian
imperative, necessary, urgent, vital selanjutnya.)
If I were a
millionaire, I
would donate my
money to charity.
(Jika saya
miliuner, saya
akan
mendonasikan
uang untuk amal.)
I wouldn’t be
panic if
Past subjunctive berada pada dependent clause dimana independent I were you.
clauseberupa conditional sentence yang kenyataannya berbeda pengandaian (Saya tidak akan
(present unreal events: conditional type 2dengan simple past, past unreal panik jika jadi
events: conditional type 3 dengan past perfect) kamu.)
I wish
he were here to
repair my
computer.
(Saya harap dia
disini
memperbaiki
komputer.)
Everybody
wishes that
Sarah were able
to control her
emotion.
(Setiap orang
berharap Sarah
dapat mengontrol
Past subjunctive mengikuti kata wish. emosinya.)
Robi acts as
though he were a
king.
Past subjunctive mengikuti kata as if dan as though. (Robi berlaku
seakan-akan dia
raja.)
Pages:
page 1 | page 2 | page 3 | page 4
References:
1. Verbs and Verbals. http://grammar.ccc.commnet.edu/grammar/verbs.htm. Accessed on February 5,
2013.
2. Subjunctive. http://www.englishclub.com/grammar/verbs-subjunctive.htm. Accessed on February 5,
2013.
3. Conditional Verb Forms. http://grammar.ccc.commnet.edu/grammar/conditional.htm. Accessed on
December 2, 2013.
4. Using Verb Moods. http://www.writingcentre.uottawa.ca/hypergrammar/moods.html. Accessed on
February 5, 2013.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan.
Posted by Wilma Yulia
Subjunctive verb kerap ditemui untuk mengekspresikan penekanan sesuatu yang penting
atau mendesak.
Secara umum, bentuk subjunctive verb adalah gabungan kata-kata setelah “that” dan “be”,
“work”, atau “sing”, yang bentuknya tidak dipengaruhi oleh subject.
Rumus ini dapat berubah tergantung tense dan bentuk kalimat positive atau negative yang
ada.
Selain “rumus umum” itu, bentuk subjunctive verb juga kerap muncul sebagai bentuk
pengandaian, seperti dalam “as if / as though … “ atau “if”, atau frasa yang sudah ada
(disebut dengan “set phrases”)
Lebih jauh mengenai penggunaan subjunctive verb dapat kita lihat pada poin selanjutnya,
yang membahas tentang contoh penerapan subjunctive verb dalam kalimat.
Seperti biasanya, ketiga contoh kalimat yang akan kita pelajari ini mengandungi arti bahasa
Indonesia dan bold pada materinya, yakni letak subjunctive verb.
Kita pun akan menemui tanda lain, yakni garisbawah untuk bagian kata-kata ditambah
“that”, frasa pengandaian, atau bagian dari set phrases.
Setelah masing-masing contoh kalimat di bawah ini, kita pun akan menyimak penjelasan
lebih lengkap mengenai materi subjunctive verb:
1. It is important that everyone be present on the D-date (Penting bagi semuanya untuk
hadir di hari-H).
Penjelasan: Contoh kalimat dengan subject utama “it” (itu) dan subject pelengkap
“everyone” (semuanya) ini memperlihatkan penerapan “be” sebagai subjunctive verb.
Sementara itu, adjective yang digunakan bersama dengan “that” adalah “important”
(penting), sehingga menjadi “important that” ((adalah) penting).
2. Treat this girl as if she was your younger sister (Perlakukan anak perempuan ini seperti
adik perempuanmu sendiri).
Penjelasan: Contoh kalimat dengan “this girl” sebagai subject utama dan “she”
sebagai subject pelengkap dan “was” sebagai subjunctive verb ini memperlihatkan fungsi
pengandaian, karena ada “as if” (seperti) sebagai frasa pengandaiannya.
3. I will phone you come what may (Aku akan meneleponmu apapun yang terjadi).
Penjelasan: Ketika kita melihat contoh kalimat ber-subject utama “I” (aku) dan “you” (kamu)
sebagai subject pelengkapnya ini, maka kita akan melihat “come” (datang atau apapun)
sebagai subjunctive verb dan “what may” sebagai bagian dari set phrases-nya.
Dalam percakapan, kita pun akan menemui aturan-aturan subjunctive verb seperti yang
telah disinggung pada poin sebelumnya dari artikel ini, termasuk contoh percakapan yang
akan kita jadikan acuan dalam poin ini.
Tidak hanya arti bahasa Indonesia pada tiap baris percakapan yang akan memandu
pengertian kita, namun juga ada tanda bold untuk subjunctive verb dan garisbawah untuk
bagian kata-kata ditambah “that”, frasa pengandaian, atau bagian dari set phrases, yang
juga terdapat pada tiap baris percakapan.
Di akhir contoh percakapan di bawah ini, kita juga berkesempatan untuk melihat penjelasan
lebih jauh materi subjunctive verb:
Myra: Whoa… That couldn’t be! After all, I should attend a seminar today night.
(Myra: Wah, tidak mungkin! Lagipula, aku harus menghadiri seminar malam ini.)
(Bell: Lakukan saja permainan peran seolah kita benar-benar bekerja… Mungkin?)
Subject yang melakukan adalah subject utama, yakni “they”, sementara yang diharapkan
untuk melakukan “work” (bekerja, subjunctive verb) adalah subject pelengkap, yaitu “each of
us” (setiap kita).
Selanjutnya, pada baris ketiga, kita melihat adanya subjunctive verb yang sama dengan
baris pertama contoh percakapan, yakni “work”, digunakan untuk fungsi pengandaian.
Fungsi pengandaian pada baris ketiga contoh percakapan di atas sendiri digambarkan
dengan “as though” (seolah), dan yang diharapkan untuk mengandaikan adalah subject “we”
(kita).
Pelajaran berikutnya yang dapat kita ambil dari contoh percakapan di atas
mengenai subjunctive verb adalah pada baris keempat contoh percakapan.
Dari sana, kita melihat adanya “set phrases”, dengan “long” (hidup (umur panjang)) sebagai
bagian dari set phrases-nya.
Kemudian, kita juga melihat adanya “live” (hidup) sebagai subjunctive verb dari kalimat
dialog Myra dengan subject “the King” (Sang Raja) ini.
https://www.sederet.com/tutorial/grammar-verb-subjunctive-verb/
Pengertian Subjunctive
Subjunctive adalah kata kerja yang di gunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang tidak ada atau
tidak terjadi, dapat berupa conditional (pengandaian), wish (harapan), as if / as though (yang berbeda
dengan kenyataan), requirements (kebutuhan), dan suggestion (saran).
Kata-kata yang digunakan dalam subjunctive adalah “wish” (menginginkan/ mengharapkan), “as if/
as though”(seolah-olah), “would rather” (lebih suka), “if only” (seandainya/ jika saja).
Fungsi Subjunctive
As if/ as though digunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak benar kenyataan atau
faktanya.
Wish, would rather, dan if only digunakan untuk menyatakan suatu harapan atau keinginan.
Future Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa yang akan
datang, jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Future Tense.
Contoh:
2. Present Subjunctive
Present Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa sekarang,
jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Present Tense.
Would rather Subject (1) + would rather + Subject (2) + Verb 2 / were
3. Past Subjunctive
Past Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa lampau, jadi
faktanya juga dalam bentuk Simple Past Tense.
She wished (that) she had had more time last night.
Artinya: Dia berharap bahwa dia punya waktu lebih kemarin malam.
Faktanya:
She didn’t have more time last night.
Jeff looked as though he had seen a ghost.
Artinya: Jeff terlihat seolah-olah dia telah melihat hantu.
Faktanya:
He didn’t see a ghost.
I would rather he had been here.
Artinya: Saya lebih suka dia sudah berada disini.
Faktanya:
He was not here.
https://www.studybahasainggris.com/pengertian-fungsi-rumus-dan-contoh-kalimat-subjunctive-
terlengkap/