Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK


DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:
Dr. AMAN SANTOSO, M.Si
DARATU EVIANA KUSUMA PUTRI, S.Si, M.Sc.

REAKSI-REAKSI ALDEHIDA DAN KETON

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:


SITI NUR MUFALLA (190332622448)
SITI SHOHIBUL W (190332622402)
WILDANNA ROHMA (190332622504)*
YAHYA HENGKY P (190332622437)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
1. TUJUAN PERCOBAAN
Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa memahami perbedaan sifat antara
aldehida dan keton terhadap pereaksi-pereaksi tertentu.
2. DASAR TEORI
Aldehida dan Keton adalah nama dua golongan senyawa organik yang masing-
masing mengandung unsur-unsur C, H, dan O. Kedua golongan senyawa ini mempunyai
gugus fungsi karbonil oleh karena itu di antara keduanya terdapat beberapa
persamaan sifat. Rumus umum aldehida adalah R-C=O dan R-C=O untuk keton .
H RI
Dari rumus umum tersebut dapat diketahui perbedaan antara atom/gugus
yang terikat pada gugus karbonil dalam aldehida dan keton. Perbedaan inilah yang
mengakibatkan aldehida dan keton tidak memiliki sifat-sifat yang identik [1] . Aldehida
dapat a) mereduksi larutan garam perak amoniakal, b) mereduksi larutan
Fehling, c) bereaksi dengan pereaksi Schiff, dan d) menghasilkan resin dengan
larutan natrium hidroksida. Sebaliknya, keton tidak memiliki sifat-sifat seperti aldehida
tersebut.[2]

3. ALAT DAN BAHAN


Tabung reaksi Larutan amonia encer
Beaker glass Larutan Fehling
Erlenmeyer Pereaksi Schiff
Lampu spiritus Larutan natrium hidroksida 10 %
Kaki tiga Larutan natrium hidroksida 30 %
Penjepit tabung Asam sulfat pekat
Pompa hisap Larutan jenuh natrium bisulfit
Corong Buchner Alkohol
Labu Buchner Eter
Batang pengaduk gelas Larutan natrium karbonat 10
% Asetaldehida Kristal  naftol
Benzaldehida Asam asetat glasial
Salisilaldehida Larutan asam klorida encer
Aseton Asam klorida pekat
Larutan encer asetaldehida Larutan jenuh kalium
permanganat m-Dinitrobenzena Kristal natrium karbonat padat
Etil alkohol 50 % Larutan natrium sulfit 25 %
Larutan kalium iodida 10 % Larutan NaOH (3 g dalam 30 ml
air) Larutan natrium hipoklorit Larutan natrium nitroprusia
Larutan perak nitrat (3 g dalam 30 ml air)

4. METODE PERCOBAAN
1. Reduksi Larutan Perak Nitrat Amoniakal
AgNO3 (aq), NaOH(aq), amoniak(aq), asetaldehida encer(aq),
Dimasukkan 1 mL larutan AgNO3 di dalam tabung reaksi
Dimasukkan 1 tetes larutan NaOH di dalam larutan tersebut
Ditambahkan larutan amoniak tetes demi tetes sampai n sedikit tersisa
endapa Dimasukkan setengah bagian larutan perak nitrat rsebut ke dalam
amoniakal te tabung reaksi lain.
Di dalam salah satu tabung ditambahkan 6 tetes larutan dehida encer dan
asetal didalam tabung reaksi yang lain ditambahkan 6 tetes eton
larutan as Di kocok kedua tabung tersebut, pada dinding entuk lapisan
tabung akan terb
cermin perak.
Hasi Jangan memanaskan larutan perak atau biarkan beberapa jam, karena dapat
Catatan:
terbentuk perak fulminate yang eksplosif.
2. Reduksi Larutan Fehling

Fehling (aq), asetaldehid(aq), aseton(aq)

Dalam satu tabung reaksi, dicampur 1 mL larutan Fehling A dan 1 mL larutan


Fehling B (perbandingan volume 1:1)
Dimasukkan 1 mL larutan Fehling tsb ke dalam tabung reaksi yang lain
Ke dalam salah satu tabung, ditambahkan 5 tetes larutan asetaldehida dan ke
dalam tabung yang lain, tambahkan beberapa tetes aseton.
Di didihkan cairan di dalam kedua tabung tersebut, dan diamati yang terjadi.
3. Reaksi dengan Pereaksi Schiff (Pereaksi Fuchsin Aldehida)

asetaldehida (aq), aseton (aq), pereaksi

Didalam salah satu tabung reaksi,an 5 tetes larutan


dimasukk Di dalam tabung reaksi yangasetaldehida n 5 tetes
lain, dimasukka Di dalam masing-masingaseton.
tabung, ditambahk Diamati apa yangan beberapa tetes pereaksi Schiff
terjadi.
Hasil

4. Reaksi dengan Larutan Natrium Hidroksida Encer


Asetaldehida(aq), NaOH 10%(aq)
Dimasukkan 5 tetes asetaldehida ke dalam satu tabung reaksi.
Ke dalam cairan tsb,di tambahkan 2-3 tetes larutan natrium hidroksida 10 %,
Diamati perubahan yang terjadi (Akan diperoleh warna kuning yang berbau
tajam/menyengat bila dipanaskan karena dihasilkan krotonaldehida).

Hasil

5. Reaksi Oksidasi oleh Kalium Permanganat Basa

Benzaldehida(aq) atau salisilaldehida(aq), KMnO4(aq), Na2CO3(s)


HCl pekat(aq), Na2SO3 25%(aq)

Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 0,5 mL benzaldehida salisilaldehida.


atau Ditambahkan 5 tetes larutan KMnO4 jenuh dan kristal
Na2CO3. Dipanaskan campuran tsb dalam penangas air it.
selama 10 men Di dinginkan campuran tsb
Diasamkan dengan HCl pekat.
Ditambahkan larutan Na2SO3 25% sampai endapan mangan dio ksida
larut,kemudian di dinginkan.
Diamati apa yang terjadi.
Hasil
6. Reaksi Iodoform
Aseton(aq), KI(aq), natrium hipoklorit(aq)

Ke dalam tabung reaksi, dimasukkan 10 tetes


aseton. Ke dalam tabung tsb, ditambahkan 15 tetes
larutan KI
Ditambahkan larutan natrium hipoklorit tetes demi tetes sampai
keruh Dicatat hasil pengamatan anda
Hasil

7. Reaksi Nitroprusida

Aseton(aq), natrium nitroprusida(aq), NaOH

Dimasukkan 10 tetes aseton ke dalam tabungeaksi.


r Ditambahkan 4 tetes larutan natriumda.
nitroprusi Ditambahkan pula larutan NaOH sampai terjadi perubahan.
encer berlebih Diamati apa yang terjadi.

Hasil

5. HASIL DAN PEMBAHASAN


NO PERCOBAAN HASIL PENGAMATAN
1. Reduksi Larutan Perak Nitrat Terbentuk cermin perak
Amoniakal Larutan tetap tidak berwarna
2. Reduksi Larutan Fehling Tabung berisi aldehida:
Terbentuk endapan merah bata
Tabung berisi aseton: larutan tetap
biru
3. Reaksi dengan Pereaksi Schiff Pereaksi schiff dan asetaldehida
(Pereaksi Fuchsin Aldehida) awalnya tidak berwarna, setelah
ditambahkan pereaksi Schiff ke dalam
asetaldehida terbentuk larutan
berwarna ungu.
Pereaksi schiff dan aseton awalnya
tidak berwarna, setelah ditambahkan
pereaksi Schiff ke dalam aseton
terbentuk tidak berwarna.
4. Reaksi dengan Larutan Terbentuk larutan berwarna kuning
Natrium Hidroksida Encer dengan bau yang menyengat.

5. Reaksi Oksidasi oleh Kalium Terbentuk endapan berwarna


Permanganat Basa coklat dan larutan tidak berwarna,
Jumlah endapan semakin
bertambah
Terbentuk endapan berwarna putih.
6. Reaksi Iodoform Terbentuk larutan berwarna kuning
keruh.
7. Reaksi Nitroprusida Pereaksi nitroprusida yang bereaksi
dengan keton akan menghasilkan
larutan berwarna merah[9].

1. Reduksi Larutan Perak Nitrat Amoniakal


Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens (larutan perak nitrat amoniakal)
dan menghasilkan endapan logam perak[1]. Reaktan tollens adalah senyawa AgOH
(sebenarnya Ag(NH3)2OH) yang dapat larut. Apabila dicampurkan dengan aldehid
dapat terjadi reaksi oksidasi pada aldehid menghasilkan asam karboksilat dan
endapan perak yang dapat diamati pada dinding tabung reaksi.
Reaksi yang terjadi dituliskan dengan persamaan reaksi sebagai berikut [3]:

2. Reduksi Larutan Fehling


Pereaksi fehling terdiri dari 2 jenis yakni fehling A yang mengandung
larutan CuSO4 dan fehling B yang merupakan campuran larutan NaOH dengan
Kalium- Natrium tartrat (garam Rochelle). Fehling asli yang berwarna biru dibuat
dengan
mencampurkan fehling A dan fehling B yang harus digunakan segera setelah dibuat
karena pereaksi ini kurang stabil[6].
Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling (larutan alkalis yang
mengandung kompleks tembaga (II) tartrat) dan menghasilkan tembaga (I) oksida
yang berupa endapan berwarna merah bata. Persamaan reaksi yang
disederhanakan untuk reaksi ini adalah[1]: RCHO + 2Cu2+ + NaOH + H 2O →
RCOONa + Cu2O + 4H+
Pereaksi ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya gula reduksi, seperti glukosa
dalam urine penderita diabetes[6]. Sedangkan pada aseton menunjukan hasil uji
negative, larutan tetap berwarna biru.

3. Reaksi dengan Pereaksi Schiff (Pereaksi Fuchsin Aldehida)


Pada percobaan ini digunakan pereaksi Schiff yang tidak berwarna untuk
mengetahui adanya gugus aldehid pada sampel. Menurut Widyasih dan Erni (2006),
pereaksi Schiff digunakan untuk mengikat gugus aldehid agar terlepas dari
senyawanya menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna merah keunguan [7].
Saat aldehid direaksikan dengan pereaksi ini, pararosaline dan bisulfit
bergabung untuk menghasilkan hasil adisi reaksi dekolorisasi dengan sulfonasi
pada karbon pusat. Gugus amina aromatic yang tidak bermuatan bereaksi dengan
aldehida, dan membentuk aldimin. Gugus elektrofil aldimin bereaksi dengan
bisulfit
-
lanjut, dan menghasilkan Ar-NH-CH (R)-SO3 menimbulkan warna magenta dari uji
positif[9].
Sedangkan pada Pereaksi schiff dan aseton awalnya tidak berwarna, setelah
ditambahkan pereaksi Schiff ke dalam aseton terbentuk larutan tidak berwarna
yang menandakan hasil uji negatif.

4. Reaksi dengan Larutan Natrium Hidroksida Encer


Reaksi ini disebut juga reaksi kondensasi aldol, yakni reaksi penyatuan
atom- atom dalam suatu molekul atau beberapa molekul membentuk snyawa yang
lebih kompleks. Reaksi dengan basa NaOH encer akan menghasilkan aldol yang
apabila dipanaskan akan membebaskan air dan menghasilkan aldehid tidak jenuh
yakni krotonaldehid.
Reaksi kondensasi aldol terjadi pada aldehida-aldehida yang mempunyai
atom H yaitu atom H yang diikat oleh atom C yang berikatan langsung dengan
gugus karbonil. Kondensasi aldol terjadi di bawah pengaruh alkali encer atau
ZnCl2. Dalam senyawa aldol terdapat dua gugus fungsi, yaitu gugus -CHO dan gugus
-OH. Oleh karena itu senyawa tersebut memiliki sifat-sifat seperti aldehida dan
alkohol. Dari kata aldehida dan alkohol itulah terjadinya kata aldol yang apabila
dipanaskan, terjadi proses dehidrasi dan menghasilkan krotonaldehida [1].
Menurut persamaan reaksi sebagai berikut:

5. Reaksi Oksidasi oleh Kalium Permanganat Basa


Keton tidak mudah dioksidasi, sedangkan aldehida mudah sekali
dioksidasi(5]. Sehingga dengan demikian aldehida bersifat sebagai reduktor yang
kuat. Dengan oksidator kalium bikromat dan asam sulfat, aldehida diubah
menjadi asam karboksilat yang jumlah atom karbonnya sama[1].
Oksidator yang digunakan merupakan oksidator kuat seperti KMnO2, NaIO4,
[4]
atau K2Cr2O7 .
Persamaan reaksi yang terjadi adalah[5]:
6. Reaksi Iodoform
Reaksi iodoform digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan
keberadaan suatu gugus metil keton (CH3CO) dalam senyawa aldehid dan keton.
Hasil positif pada keton ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna kuning
keruh yang mengandung iodin.
Aseton atau propanon merupakan senyawa organic dengan rumus C 3H6O
yang merupakan senyawa aldehid, sehingga saat direaksikan dengan I 2 akan
menghasilkan larutan yang berwarna kuning keruh karena mengandung iodine,
namun tidak membentuk endapan karena kereaktifannya pada nukleofil lebih
rendah jika kita bandingkan dengan kereaktifan keton.
Jika kita membandingkan hasil reaksinya dengan asetaldehida yang
merupakan senyawa yang memiliki suatu gugus metil keton (CH3CO), akan
terbentuk endapan CHI3 dan larutan berwarna kuning keruh, hal ini dikarenakan
aldehid memiliki kereaktifan pada nukleofil yang lebih tinggi daripada keton.
Deprotonasi

metal eton hydrogen menghasilkan anion dan akan menyerang

iodine menjadi dan ketika atom iod pertama sudah melekat


metil hydrogen yang tersisa akan menjadi lebih asam, sehingga terjadi
deprotonasi dan memacu penyerangan terhadap iod hingga semua atom hydrogen
digantikan oleh atom iod menjadi spesi tri-iodo RCOCl3.

Secara umum, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut [3]:


7. Reaksi Nitroprusida
Nitroprusida digunakan untuk uji identifikasi keton sehingga paling banyak
digunakan pada bidang kesehatan untuk menguji urin, natrium nitroprusida
apabila direaksikan dengan aseton atau keratin dalam kondisi basa seperti
ammonia atau KOH, dan penambahan garam ammonium misalnya
ammonium sulfat akan meningkatkan sensitivitas uji. Hasil uji positif
menunjukkan terbentuknya warna merah karena adanya gugus metil keton
(CH3C(=O)-)[9].

6. KESIMPULAN
Dalam percobaan ini didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
a. Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens (larutan perak nitrat amoniakal) dan
menghasilkan endapan logam perak.
b. Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling dan menghasilkan tembaga (I) oksida
yang berupa endapan berwarna merah bata.
c. Aldehida dan pereaksi Schiff dapat membentuk senyawa kompleks Ar-NH-CH (R)-
-
SO3 yang berwarna merah keunguan.

d. Reaksi dengan basa NaOH encer akan menghasilkan aldol yang apabila dipanaskan
akan membebaskan air dan menghasilkan aldehid tidak jenuh yakni krotonaldehid.
e. Keton sulit dioksidasi, aldehida mudah sekali dioksidasi oleh oksidator kuat seperti
KMnO4 menghasilkan asam karboksilat.
f. Keton dan pereaksi Iodoform menghasilkan terbentuknya endapan berwarna
kuning keruh yang mengandung iodin.
g. Keton dan pereaksi nitroprusida menghasilkan terbentuknya larutan berwarna
merah.

7. TINJAUAN PUSTAKA
[1]Parlan. AldehidadanKeton. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.
[2]Tim Kimia Organik. 2020.
PetunjukPraktikumAnalisisdanIdentifikasiSenyawa Organik. Malang: FMIPA Universitas Negeri
Malang.
[3]Percobaan Aldehid dan Keton. http://chaoalialmu89.blogspot.com
[4]Percobaan Aldehid dan Keton-digilibs.id
[5]Fessenden, R.J., dan J.S. Fessenden. 1982. KimiaOrganikEdisi Ketiga Jilid 2.
Terjemahan Oleh A.H. Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta.
[6]Reaksi-Reaksi Pada Aldehida dan Turunan Alkana
https://amaldoft.wordpress.com/2015/11/22/reaksi-reaksi-aldehida-turunan-alkana/
[7]Refwalu, H. Mario, dkk. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT Vol. 5 ISSN 2302-249.
Analisis
KandunganFormalinPadaBerbagaiJenisDagingDiPasarSwalayanKota Manado.
[8]ShiftTest-Wikipedia.org
[9]SodiumNitroprusside-Wikipedia.org

8. LAMPIRAN
SchiK Test Rasult

Anda mungkin juga menyukai