Skenario 4
Oleh
Kelompok Tutorial L
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas laporan tutorial. Laporan ini disusun untuk memenuhi
step 7 dalam seven jump steps yaitu melaporkan hasil diskusi kelompok turorial L dalam
Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
1. drg. Dwi Kartika Apriyono, M. Kes. selaku tutor yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok L Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan
memberi masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Dalam
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2
SKENARIO 4 ................................................................................................................................ 4
drg. Salsabila bekerja di poli gigi Puskesmas Maju mengalami kesulitan untuk
memperoleh informasi dengan cepat tentang penyakit terbanyak di poli gigi selama satu
tahun. Keadaan tersebut disebabkan pengelolaan data masih manual. drg Salsabila ingin
informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas harus didukung sumber daya informasi
kesehatan yang baik. drg Salsabila sebagai end user dibantu oleh seorang analis sistem.
Faktor- faktor apa yang diperlukan oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem
informasi?
STEP 1 Clarifying Unfamiliar Terms
1. Analis system:
- Orang yang bertanggung jawab pada bagian analisis, perencanaan, perancangan, dan
memberi rekomendasi kepada organisasi mengenai software atau system yang sesuai
- Penengah antara end user dengan orang yang membuat apa yang diinginkan oleh
2. End user:
- Sebuan bagi orang yang hanya mengoperasikan suatu alat atau program yang dibuat
- Konsumen yang tau bagaimana penggunaan teknologi saja tanpa tau bagaimana
proses pembuatannya
pengambilan keputusan
- Gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi
3. Factor apa saja yang diperlukan analis system dalam pengembangan system
informasi?
Kesehatan?
berbasis bukti
- Keahlian teknis → dituntut untuk mengenal dan menguasai perangkat lunak maupun
dan teknisi)
4. Hambatan apa saja yang terjadi dalam pengembangan system informasi manajemen
Kesehatan?
- Pengambilan data yang sama berulang kali dengan format yang berbeda → sulit
TUJUAN
SISTEM MANAJEMEN
INFORMASI KESEHATAN
MANFAAT
LANGKAH
HAMBATAN
PENGEMBANGAN
STRATEGI
INFORMASI YANG
BERKUALITAS
STEP 5 Formulating Learning objects
Kesehatan.
Kesehatan.
manajemen Kesehatan.
Kesehatan.
Definisi
merupakan bagian dari sistem kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan adalah system
informasi yang dapat secara selektif menyaring data dari tingkat yang paling bawah dan
mengolah data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan pada tingkat atas di
• Menurut Hartono (2002), Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu system yang
jenjang administrasi kesehatan, baik itu di tingkat unit pelaksanaan upaya kesehatan,
• Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 'building blok'
atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Suatu sistem informasi
terdiri dari data, manusia dan proses serta kombinasi perangkat keras, perangkat lunak
dan teknologi komunikasi. Penggunaan informasi terdiri dari 3 tahap yaitu pemasukan
data, pemprosesan dan pengeluaran informasi Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
baik bila data/informasi yang akan dipakai untuk mendasarinya kurang atau tidak cukup
tersedia. Tanpa dukungan data/informasi yang baik kebijakan yang diambil akan kurang
Tujuan
terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang
mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan
kebutuhan untuk:
penanggulangannya
kesehatan.
4. Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir, ibu hamil,
jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dapat digunakan sebagai data awal
bulanan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah pengembangan system informasi
manajemen Kesehatan.
yang baru untuk mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sitem
yang telah ada. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pengembangan sistem yaitu, harus
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit, serta ditujukan untuk efisiensi, efektivitas, safety
pasien serta untuk menghadapi persaingan antar rumah sakit (Solikhah, 2010).
Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal yaitu :
a. Adanya permasalahan yang timbul disistem yang lama sehingga menyebabkan sistem
perangkat keras maupun perangkat lunak dan teknologi komunikasi tersebut perlu
c. Adanya instruksi-instruksi (directive). Pengembangan sistem yang baru dapat juga karena
adanya instruksi-instruksi baik dari pimpinan ataupun dari organisasi, seperti adanya
keluhan-keluhan dari langganan, laporan yang tidak tepat waktu, isi laporan yang sering
Pengembangan sistem untuk kewaspadaan kejadian luar biasa gizi buruk (Solikhah, 2010)
Analisis masalah
Penerapan
Hambatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Indonesia belum berjalan secara optimal. SIK
sebagai bagian fungsional dari Sistem kesehatan yang komprehensif belum mampu berperan
dalam memberikan informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan di berbagai
tingkat Sistem Kesehatan, mulai dari Puskesmas di Tingkat Kecamatan sampai dengan
Kementrian Kesehatan di Tingkat Pusat. Hal tersebut disebabkan karena Informasi kesehatan
saat ini masih terfragmentasi, belum dapat diakses dengan cepat, tepat, setiap saat dan belum
teruji keakuratan dan validitasnya. Padahal informasi tersebut sangat penting dan diperlukan
keberadaannya dalam menentukan arah kebijakan dan strategi perencanaan dan pelaksanaan
Pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan masih belum didukung oleh data yang
kuat, Pengelolaan sistem informasi yang baik dapat mendukung tersedianya data dan informasi
kesehatan yang valid yang dapat mendukung dalam penentuan kebijakan pembangunan
a. Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan, terutama pada daerah dengan aksesibilitas relatif rendah.
b. Perbaikan dan penanggulangan gizi masyarakat dengan fokus utama pada ibu hamil
c. Pengendalian penyakit menular, terutama TB, malaria, HIV/AIDS, DBD dan diare
e. Peningkatan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan untuk pemenuhan
kebutuhan nasional serta antisipasi persaingan global yang didukung oleh sistem
perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan secara sistematis dan didukung oleh
peraturan perundangan.
pemerintah daerah. Namun dikarenakan kebijakan dan standar pelayanan bidang kesehatan
masing- masing pemerintah daerah berbeda-beda, maka sistem informasi kesehatan yang
dibangun pun berbeda pula. Perbedaan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan dalam
f. Informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kebutuhan manajemen
h. proses data dilakukan secara manual dan komputer sehingga menyebabkan tidak mudah
melakukan pelaporan, dengan banyaknya laporan yang harus dibuat berdasarkan permintaan
dari berbagai program di Kementrian Kesehatan, dimana data antara satu laporan dari satu
program dengan laporan lain dari program lainnya memiliki dataset yang hampir sama,
Melihat berbagai kondisi diatas maka dibutuhkan suatu Sistem Informasi Kesehatan
untuk digunakan di daerah (Puskesmas dan Dinas Kesehatan) yang sesuai dan dapat memenuhi
kebutuhan berbagai pihak, mulai dari tingkat Puskesmas hingga ke Kementrian Kesehatan
dengan standar minimum atau disebut Sistem Informasi Kesehatan Daerah Generik (SIKDA
Generik).
Sistem informasi kesehatan yang mampu menampilkan informasi secara cepat, akurat
dan terkini sesuai dengan kebutuhan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan manajemen.
Strategi
informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pembuat
komputer. Sistem informasi yang dimaksud disini adalah sistem informasi yang berbasis
dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa
3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem.
sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini
disebabkan karena :
perangkat keras.
yang digunakan dalam pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data
program komputer yang berisi instruksi atau perintah untuk menjalankan proses
operasi, perangkat lunak untuk aplikasi, dan perangkat lunak pabrikan yang dapat
4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem
untuk melakukan integrasi sistem yang ada di dalam suatu organisasi menjadi satu
sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu,
terpadu.
5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang
bergantung pada besar kecilnya cakupan dan kompleksitas dari sistem informasi
karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada
organisasi tersebut menjadi satu. Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-
unit struktural yang ada di dalam organisasi adalah wewenang dan tanggung jawab
dari pimpinan organisasi. Adapun penyusunan rancang bangun atau design sistem
bisa dilakukan secara sektoral atau segmental menurut prioritas dan ketersediaan
dana.
Pengembangan dan penguatan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan
pemanfaatan TIK.
• Kemudahan akses.
Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari
suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penggunaan informasi
internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif, hal
tersebut karena keberadaan informasi menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja,
dan menjadi ukuran kinerja organisasi atau perusahaan, serta menjadi acuan yang pada
Adapun yang dimaksud dengan Informasi kesehatan disini adalah informasi yang
terdiri dari :
manusia kesehatan.
manusia kesehatan.
manusia kesehatan.
• Perencanaan kesehatan.
pemberdayaan masyarakat.
• Produk hukum.
g) Informasi pemberdayaan masyarakat.
penggerakan masyarakat.
mudah dipahami.
• System
• Subsistem
• Modul
• Submodul
• dan aplikasi
masing modul dapat terdiri dari beberapa submodul dan masing-masing submodul
dapat terdiri dari beberapa aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Struktur hirarki
1) Keahlian Analisis
dihadapi oleh perusahaan klien yang bisa diselesaikan dengan sistem informasi
analis sistem akan lebih mudah memahami keseluruhan proses bisnis yang
masalah.
dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang
baik.
27
b) Pengetahuan tentang bisnis secara umum
28
diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-
laporan.
manusia satu dangan yang lainnya berbeda. Analis Sistem yang kaku dalam
sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dangan pemakai sistem,
maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan
2) Keahlian Teknis
batasan dari teknologi tersebut. Hal ini sangat membantu analis dalam
memilih teknologi yang tepat untuk keperluan klien yang spesifik. Keahlian
Teknis dapat diperoleh dari pendidikan formal ataupun latihan khusus dan jam
3) Keahlian Manajemen
dibawah kendalinya, seperti programer dan teknisi. Manajemen tugas yang tepat
29
4) Keahlian berkomunikasi
Selain ke tiga keahlian tadi, seorang analis sistem juga harus memilik
keahlian dalam berkomunikasi atau biasa disebut interpersonal skill. Keahlian ini
komunikasi secara efektif maka perkembangan proyek dan perubahan terbaru dapat
dimonitor dan direspon dengan baik. Jadi analis sistem merupakan individu
30
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria informasi yang berkualitas.
1. Kualitas Sistem
mengukur kualitas sistem teknologi itu sendiri”. Pendapat lain yang mengungkapkan
definisi yang sama adalah Chen (2010:310) bahwa “Kualitas sistem merupakan suatu
ukuran pengolahan sistem informasi itu sendiri”. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem merupakan ukuran terhadap sistem informasi itu
sendiri dan terfokus pada interaksi antara pengguna dan sistem (Fendini dkk, 2013).
Nelson et al. (2005:206) dalam Fendini dkk (2013), menjelaskan kualitas sistem
e. Waktu respon sistem, mengasumsikan respon sistem yang cepat atau tepat waktu
2. Kualitas Informasi
bahwa “Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi”. Ong
31
kualitas konten dari sistem informasi”. Negash et al. (2003:758) menjelaskan
“Kualitas informasi adalah suatu fungsi yang menyangkut nilai dari keluaran informasi
yang dihasilkan oleh sistem”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat
disimpulkan bahwa kualitas informasi adalah suatu pengukuran yang berfokus pada
keluaran yang diproduksi oleh sistem, serta nilai dari keluaran bagi pengguna.
Jogiyanto (2007:10) menjelaskan bahwa kualitas informasi terdiri tiga hal, yaitu:
a. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
kebenarannya.
b. Tepat pada waktunya, informasi yang datang pada penerima tidak boleh datang
terlambat, karena informasi yang datang tidak tepat waktu, tidak bernilai lagi,
c. Relevan, informasi yang ada memiliki nilai kemanfaatan sesuai dengan yang
Sementara menurut (Kroenke & Boyle, 2017), karakteristik data yang diperlukan untuk
1. Akurat
Informasi yang berkualitas berasal dari data yang benar, akurat, dan lengkap
berdasarkan hasil pengolahan data sesuai dengan yang diharapkan. Data sangat
32
informasi yang tidak akurat tentunya akan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
harapan.
2. Tepat waktu
Informasi yang berkualitas membutuhkan data yang tepat waktu. Tepat waktu
merujuk pada ketersediaan data pada waktu yang diperlukan untuk dapat digunakan
dalam kebutuhan tertentu. Informasi yang berkualitas berasal dari data yang dapat
diolah dan dihasilkan secara cepat dan tepat agar pemanfaatannya tepat guna.
3. Relevan
Data harus dapat relevan baik dalam konteks maupun subyek. Relevansi data
berdasarkan konteks merujuk pada data yang sesuai dengan penggunaan dalam bidang
tertentu. Contoh, bagi karyawan pada bagian payroll, daftar data jam kerja untuk setiap
bagian payroll tersebut. Namun, daftar data jam kerja akan menjadi tidak relevan
Relevansi data berdasarkan subyek merujuk pada data yang disusun berdasarkan
subyek terkait. Contoh, apabila dalam perusahaan memerlukan data tentang penawaran
kredit oleh berbagai bank, maka menampilkan data suku bunga merupakan sebuah
4. Cukup
Informasi yang berkualitas juga didukung oleh data yang cukup. Cukup merujuk
pada data yang sesuai dengan keperluan dan tidak melebihi apa yang diperlukan dalam
33
5. Sebanding dengan biaya
Data tidaklah gratis. Ada biaya dalam pemrosesan sebuah data meliputi
pemeliharaan sistem yang memproses data, membayar gaji karyawan yang mengolah
data, dan sebagainya. Menyadari hal tersebut, penggunaan data harus bijak sehingga
data yang dihasilkan dapat mengimbangi biaya yang diperlukan dalam memproses data
tersebut.
34
6. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber daya informasi.
adalah sebuah kegiatan yang diikuti oleh seluruh tingkatan manajer dengan maksud
untuk mengenali dan mengelola sumber daya informasi yang diperukan untuk
Pandangan bahwa data dan informasi adalah sumber daya yang dikelola, sebagaimana
sumber daya mana pun, masih lazim (prevalent) dan menunjukan sebuah pendekatan yang
positif untuk pengguna komputer. Bentuk dasar sistem informasi menunjukan bahwa
sebuah sistem informasi terdiri atas lima sumber daya utama, yakni:
- Jaringan (fasilitas).
termasuk; pemakai terakhir dan ahli sistem informasi. Pemakai terakhir (disebut juga
pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau
35
informasi yang dihasilkan. Mereka dapat saja akuntan, penjual, insinyur, tata usaha,
pelanggan, atau manajer. Kebanyakan dari kita adalah pemakai akhir sistem informasi.
komputer, dan tingkat manajemen lainnya; bagian teknik serta personil tata usaha
menyiapkan program komputer berdasarkan perincian dari analis sistem dan pelaksana
Konsep sumber daya perangkat keras meliputi seluruh perangkat fisik dan bahan-
bahan yang berkaitan dengan pengolahan informasi. Hal tersebut tidak hanya
meliputi mesin, seperti komputer dan peralatan lainnya, tetapi juga seluruh alat
perantara/media data supaya seluruh obyek data tersebut tercatat/terekam, mulai dari kertas
hingga ke disket magnetik. Contoh perangkat sistem informasi berbasis komputer, yaitu:
36
b) Peralatan komputer, seperti peralatan papan kunci (keyboard) atau
perintah, sebuah layar video (video screen) atau pencetak (printer) untuk
Konsep sumber daya perangkat lunak termasuk juga seluruh perangkat perintah
yang dinamakan tata cara (prosedures). Berikut adalah contoh sumber daya-sumber daya
perangkat lunak:
program pengolahan kata (lotus, microsoft word, open office, dan lain-
lain).
37
c) Tata cara, yaitu pengoperasian perintah untuk orang-orang yang akan
Data mempunyai arti lebih besar dari sekedar bahan mentah sistem informasi.
Konsep sumber daya data telah diperluas oleh manajer dan para ahli sistem informasi.
Mereka menyadari bahwa data merupakan sumber daya organisasi yang berharga. Jadi
data sebagai sumber daya yang harus dikelola dengan efektif untuk menguntungkan
Data banyak bentuknya, termasuk berbentuk data gabungan huruf dan angka
(alphanumeric), gabungan hurf dengan abjad (alphabetical), dan jenis lainnya, serta
terbentuk kesatuan (entities). Data teks/tulisan, yang terdiri atas kalimat dan paragraf
digunakan dalam komunikasi tertulis; data gambar, seperti bentuk grafik dan gambar;
data suara (audio), suara manusia atau suara lainnya, juga merupakan bentuk data yang
penting.
Sebagai contoh, data transaksi penjualan dapat saja dikumpulkan dan disimpan
dalam sebuah basis data penjualan untuk pengolahan berikutnya yang menghasilkan
laporan analisis penjualan harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan untuk keperluan
38
manajemen. Pengetahuan dasar dignakan melalui sistem manajemen pengetahuan dan
sistem ahli untuk membagi ilmu/pengetahuan dan memberikan petunjuk keahlian pada
penting untuk keberhasilan operasi dari sekuruh jenis organisasi dan sistem informasi
daya yang mendasar dari seluruh sistem informasi. Sumber daya jaringan termasuk
sebagai berikut:
pair cable), kabel koaksial (coaxsial able), kabel serat optik (fiber-optic
perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya data yang secara
yang terdiri atas sistem operasi jaringan dan paket penjelajah (browser)
internet.
39
DAFTAR PUSTAKA
Chen, C.W. 2010. Impact of Quality Antecedents on Taxpayer Satisfaction with Online Tax-
Filling Systems ± An Empirical Study. Information & Management, 47(5- 6): 308-315.
Fendini, Dian Septiayu, dkk. 2013. Pengaruh Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap
Jogiyanto, HM. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kurniawan, Zuki. 2012. Analisis Sistem Dan Sumberdaya Informasi. Jurnal Ekonomi.
Volume 6 Edisi 1
Negash, S., Ryan, T., and Igbaria, M. 2003. Quality and Effectiveness in Web Based Customer
Nelson, R. R., Todd, P. A., and Wixom, B. H. 2005. Antecedents of Information and System
Ong, C.S., Day, M.Y., and Hsu, W.L. 2009. A Measurement of User Satisfaction with Question
Soilhah, 2010. Sistem Informasi Pemantuan Status Gizi (PSG) untuk Mendukung Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) Gizi Buruk di Puskesmas Patuk 1
40