Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gilang Febrian Valentino

NIM : 2004551022
Kelas : A

TUGAS MATKUL ETIKA & TANGGUNG JAWAB PROFESI


A. Perbedaan Norma Hukum dan Etika
Norma hukum merupakan sebuah ketentuan hukum dalam mengatur individu di lingkungan
masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis yang dicirikan oleh terdapat penegak hukum
serta sanksi yang bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku si pelanggar norma
hukum. Norma Hukum merupakan aturan yang sumbernya dari negara atau pemerintah.
Norma hukum dibuat oleh pejabat pemerintah yang memiliki wewenang dengan tertulis serta
sistematika tertentu. Norma/Kaidah hokum berasal dari hokum positif yang ada disuatu
negara/territorial. Hukum tersebut bersifat memaksa bagi semua individu yang tercakup
dalam territorial Negara tersebut.

Sedangkan etika dapat dirumuskan menjadi 3 pengertian, yaitu pertama etika merupakan
sistem nilai, yakni nilai - nilai atau norma - norma moral yang menjadi pegangan (landasan,
alasan, orientasi hidup) seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.
Kedua, etika kumpulan asas – asas akhlak (moral) atau semacam kode etik. Ketiga, etika
merupakan ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk. Hal ini terjadi apabila nilai - nilai,
norma - norma moral, asas - asas akhlak (moral), atau kode etik yang terdapat dalam
kehidupan suatu masyarakat menjadi bahan refleksi (pemikiran) secara menyeluruh (holisti),
sistematis, dan metodis.

Dari pengertian norma hukum dan etika diatas dapat disimpulkan perbedaanya sebagai
berikut:

 Etika keberadaannya tidak tertulis, sedangkan hukum dalam bentuk tertulis atau
terbukukan sebagai hukum negara
 Etika bersifat subjektif dan fleksibel, sedangkan hukum bersifat objektif dan tegas
 Etika tidak memerlukan bukti fisik dalam menjatuhkan vonis, sebaliknya hukum
memerlukan bukti fisik dalam menjatuhkan vonis
 Etika bersifat memberikan tuntunan, sedangkan hukum bersifat menuntut
 Etika tidak memerlukan alat untuk menjamin pelaksanaannya, hukum memerlukan
alat penegak hukum untuk pelaksanaannya
B. Persamaan Hukum dan Etika
Adapun persamaan antara Hukum dan Etika, antara lain adalah:

 Berfungsi sebagai sarana atau alat untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat.
 Mempelajari dan menjadikan tingkah laku manusia sebagai obyeknya.
 Memberikan batas ruang gerak hak wewenang seseorang dalam pergaulan hidup
supaya tak saling merugikan.
 Sumbernya dari pemikiran dan pengalaman.
 Menggugah kesadaran manusiawi.
C. Perbandingan Jenis Sanksi Pelanggaran Etik Profesi Hukum
Dapat dipertegaskan lagi antara hukum dan etika profesi mempunyai persamaan dan
perbedaan. Persamaan dua-duanya memiliki sifat normatif dan mengandung norma-norma
etik, barsifat mengikat. Disamping itu mempunyai tujuan sosial yang sama, yaitu agar
manusia berbuat baik sesuai dengan norma masyarakat, dan berbagai siapa yang melanggar
akan dikenai sanksi. Adapun perbedaannya, mengenai sanksi dalam etika profesi hanya
berlaku bagi anggota golongan fungsional tertentu / anggota suatu profesi. Sanksi hukum
berlaku untuk semua orang dalam suatu wilayah tertentu, semua warga Negara / masyarakat.
Apabila terjadi pelanggaraan dalam etika profesi ditangani oleh perangkat dalam organisasi
profesi yang bersangkutan, misalnya oleh Majelis Kehormatan. Pelanggaran dalam bidang
hukum, hal ini dapat dilihat dengan adanya peraturan-peraturan mengenai profesi pada
umumnya mengundang hakhak yang fundamental dan mempunyai aturan-aturan mengenai
tingka laku dalam melaksanakan profesinya. Dan ini terwujud dalam Kode Etik Profesi
sebagai keharuan, kewajiban. Dengan demikian ketentuan dalm kode etik dapat
dikualifikasikan sebagai normative etik yang mempunyai kaitanya dengan hukum, dan
mengandung ketenuan-ketentuan mengenai: 1. Kewajiban pada diri sendiri; 2. Kewajiban
pada masyarakat umum; 3. Kewajiban kerekanan, dan; 4. Kewajiban pada orang ataupun
profesi yang dilayanani. Adanya hubungan antara hukum dan etik, seperti mengenai
ketentuan etik profesi yang mengharuskan profesi tertentu menyimpan rahasia. Kewajiban
menyimpan rahasia ini ada ketentuan dalam hukum (Pasal 170 KUHAP) yang disebut dengan
istilah verschonings ercht, dan membocorkan rahasia tersebut merupakan tindak pidana
(Pasal 322 KUHP).
Ada yang menyebutkan pula bahwa malpraktik pada hakikatnya merupakan perbuatan
seseorang yang memiliki suatu profesi akan tetapi menjalankan profesinya itu secara salah,
yaitu, praktik yang buruk bahkan praktik jahat dari profesinya yang bertentangan dengan
tuntutan tanggung jawab profesinya. Dengan adanya tindakan pemegang profesi sebagai
malpraktik membawa konsekuensi penanganan/penindakan berdasarkan disiplin
organisasinya maupun hukum. Dalam hal penindakan menurut hukum meliputi baik dari segi
hukum perdata, hukum pidana, maupun hukum administrasi.

Anda mungkin juga menyukai