Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum

Tekanan Hidrostatis
(Hidrolika Dasar)

Disusun Oleh:

Nama : Dio Ivanno Olichta Padang

NIM : 5203550023

Kelas : S1 Teknik sipil B 2020

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


T.A 2020/2021
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah menciptakan alam
jagat dengan segala kesempurnaannya. Saya sebagai sekaligus penyusun makalah ini sangat
berterimakasih kepada Ibu SARRA RAHMADANI, S.T.,M.Eng yang telah
mengajarkan mata kuliah hidrolika dasar sekaligus yang telah menuntun dalam pembuatan laporan
praktikum mengenai ”Tekanan Hidrostatis.” . Saya pun berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah
ikut berpartisipasi atas terbentuknya makalah yang sederhana ini.

             Dalam penyusunan laporan praktikum ini, saya mendapatkan suatu pelajaran baik dalam
penulisan laporan serta mendapatkan pengetahuan tentang praktikum tersebut. Saya  sebagai penulis
dalam laporan  ini masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan laporan yang baik
maupun dalam menyajikan laporan  sehingga saya selaku penulis dalam penyusunan laporan  ini
sangat mengharapkan saran-saran yang membangun sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat
mendidik serta dapat dipertanggungjawabkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Mei 2020

Penyusun ( Dio Padang)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
DASAR TEORI.........................................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................................4
PERCOBAAN...........................................................................................................................................4
ALAT dan BAHAN :.............................................................................................................................4
LANGKAH-LANGKAH KERJA :..............................................................................................................4
BAB IV....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
4.1 DATA HASIL PENGAMATAN :.......................................................................................................5
4.2 ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN :........................................................................................5
BAB V.....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
5.2 Saran............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

ii
LAMPIRAN...........................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam zat yaitu zat cair, zat padat,
dan zat gas. Zat cair merupakan cairan berbentuk cair seperti air, minyak, bensin dan sebagainya. Zat
padat adalah zat yang memiliki bentuk keras atau padat seperti es batu. Zat gas merupakan zat yang
berbentuk gas atau udara seperti balon yang ditiup berisi gas.

Fluida adalah zat yang tidak dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu yang termasuk fluida hanyalah zat cair dan zat gas.
Fluida yang saat ini yang dilakukan percobaan yaitu fluida statis.

Fluida statis merupakan fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian-bagiannya. Fluida
statis (hidrotatis) mengenal beberapa konsep yang saling berkaitan, yaitu tekanan hidrostatis, hukum
pascal, hukum archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas, dan kekentalan zat cair.

Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan
luas bidang itu. Pada fluida statis terdapat tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis
memiliki  keterkaitan terhadap luas permukaan wadah atau bejana.

Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair yang dialami oleh
bejana tiap satuan luas. Didalam fluida terdapat tekanan dimana jika luas permukaan wadah lebih
besar maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil dan sebaliknya jika luas permukaan wadah wadah
lebih kecil maka tekanan yang dihasilkan semakin besar. Jadi luas permukaan wadah mempengaruhi
besar atau kecilnya tekanan yang dihasilkan.

1.2 Rumusan Masalah


 Hubungan antara kedalaman dengan tekanan hidrostatis

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan tekanan
hidrostatis.
 Untuk mengetahui cara menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan
 Untuk mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis.

1.4 Manfaat
 mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan tekanan hidrostatis.
 mengetahui cara menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan
 mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis.

1
BAB II

DASAR TEORI

Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut
mempunyai berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri disebuttekanan
hidrostatis. Tekanan hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut.

Ph = ρ . g . h

2
Keterangan:

Ph = tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)

ρ   = massa jenis zat cair (kg/m3)

h   = kedalaman (m)

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan fluida diam berbanding lurus dengan
kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama ke segala arah. Semakin
dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya.

BAB III

PERCOBAAN
ALAT dan BAHAN :
1. Kemasan air mineral
2. Paku
3. Selotip
4. Gunting
5. Air

LANGKAH-LANGKAH KERJA :
1. Ukurlah ketiggian botol  
2. Namun, tinggi yang digunakan adalah sampai dengan tinggi bagian yang rata saja.

3
3. Lalu dilubangi menjadi 4 bagian. jarak setiap lubang adalah 5 cm. Saya melubanginya
dengan paku.
4. Tutup setiap lubang dengan selotip
5. Isi air pada botol.
6. Setelah air terisi penuh lalu lepaskan seluruh selotip yang menutupi setiap lubang yang ada .

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 DATA HASIL PENGAMATAN :


Diketehui:

o ρ = 1000 kg/m3
o g = 9,8 m/s2

No Zat Cair Kedalaman (m) Tekanan Hidrostatis (Ph) Ket tembakan air

1 Air h1 = 0,05 490 Pa Lebih kecil

2 h2 = 0,1 980 Pa Kecil

3 h3 = 0,15 1470 Pa Besar

4 h4 = 0,2 1960 Pa Paling besar

4
Pertanyaan-pertanyaan :

1. Mengapa pancaran air pada botol air mineral semakin ke bawah semakin kuat pancarannya?
2. Besaran apa yang mempengaruhi tekanan hidrostatis pada suatu fluida?
3. Apa yang akan terjadi jika botol yang berisi air tersebut ditutup rapat / tidak diberi udara?
Mengapa demikian ?

4.2 ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN :

 Hasil Perhitungan

o Lubang 1 ( h = 0,05 m)

Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,05 m

Ph = 490 Pa

o Lubang 2 ( h = 0,1 m)

Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,1 m

Ph = 980 Pa

o Lubang 3 ( h = 0,15 m)

Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,15 m

Ph = 1470 Pa

o Lubang 4 ( h = 0,2 m)

Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,2 m

Ph = 1960 Pa

 Pembahasan
Dari percobaan tersebut diperolah hasil yaitu :

5
Jika botol tanpa memakai penutup maka akan terjadi semua lubang menyemburkan air, tetapi
lubang paling bawah memiliki kekuatan pancaran air yang paling kuat dibandingkan dengan
lubang yang ada di atasnya. Sedangkan lubang paling atas akan memiliki kekuatan pancaran
yang lebih lemah dibandingkan dengan lubang dibawahnya, hal ini terjadi karena lubang paling
bawah mendapat tekanan paling besar dibanding lubang yang ada diatasnya, sedangkan lubang
paling atas mendapat tekanan air yang lebih kecil sehingga kekuatan pancaran airnya juga relatif
lebih lemah.

 Jawaban pertanyaan

1. Karena semakin bawah atau semakin dalam kedalamannya, maka semakin besar tekanan
hidrostatisnya.

2.  Besaran yang mempengaruhi tekanan hidrostatis adalah:


 Massa jenis zat cair (
 Percepatan gravitasi (g)
 Ketinggian atau kedalaman (h)

3. Jika botol memakai tutup maka akan terjadi lubang paling atas tidak akan mengeluarkan
pancaran air sedangkan lubang lainya memancarkan air, tapi kekuatan pancaran airnya tidak
sekuat jika dibandingkan dengan percobaan tanpa tutup botol.  Karena didalam botol yang
tertutup tidak ada tekanan udara sehingga air tidak mendapat tekanan, maka lubang paling
atas beralih fungsi mengambil udara sehingga udara masuk dan air tertekan oleh udara maka
terjadilah pancaran air. Dan tekanan yang diterima lubang paling bawah tetap lebih besar
menyebabkan pancaran air lebih kuat dari lubang yang lainnya.  Maka dapat disimpulkan
bahwa volume udara yang diambil = volume air yang dikeluarkan (dipancarkan).

6
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas yang memiliki tembakan air yang paling jaun adalah lubang E
sedangkan lubang yang memiliki tembakan air yang paling dekat adalah lubang A. Hal ini
membuktikan bahwa semakin dalam ke dalaman air semakin beser tekanannya.

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri. pengetahuan
tekanan hidro statik ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya sebuah bendungan
air dibuat dengan ketebalan dinding yang berbeda. Semakin kebawah dinding bendungan makin tebal.
Keadaan ini dimaksudkan untuk menahan tekanan hidrostatik yang lebih besar dengan semakin
dalamnya bendungan tersebut.

5.2 Saran
 Sebaiknya berhati-hati saat melubangi botol air mineral karena menggunakan benda tajam.
 Dalam mengamati pancaran air hendaknya teliti, karena yang diamati tidak hanya 1 pancaran
melainkan 4 pancaran.

7
DAFTAR PUSTAKA
 http://menyimpanhalyangadadiotak.blogspot.com/2011/10/materi-fisika-tekanan-
hidrostatis.html
 http://fisikaholic.blogspot.com/2014/13/cara-menyusun-laporan-praktikum-fisika.html
 www.google.com

8
LAMPIRAN

Botol sebelum selotip di buka

9
AIR
10

Anda mungkin juga menyukai