orang yang lebih rentan mengalami MERS. Kelompok-kelompok yang dimaksud itu antara lain:
- Memiliki riwayat penyakit asma, penyakit paru obstruksi kronis, tuberkulosis, dan
permasalahan paru lainnya. Diah menjelaskan, kondisi paru orang di kelompok ini tidak sesehat
orang yang tidak pernah mengalami sakit sebelumnya. Akibatnya risiko mereka tertular MERS
pun makin tinggi.
- Orang tua di atas 60 tahun. Ini karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah
dibandingkan orang-orang yang berusia lebih muda. Secara alamiah memang seiring
bertambahnya usia, daya tahan tubuh semakin menurun.
- Perokok. Kebiasaan merokok merupakan salah satu hal yang merusak paru. Karena itu,
perokok pun lebih rentan tertular virus korona. Di samping itu, daya tahan tubuh perokok juga
umumnya lebih rendah dibandingkan orang-orang yang tidak merokok.
- Anak balita. Diah mengatakan, daya tahan tubuh balita belum sempurna layaknya orang
dewasa. Karena itu, mereka pun lebih berisiko terkena penyakit saat terpapar oleh virus
penyebab infeksi.
- Ibu hamil. Secara umum ibu hamil sebenarnya memiliki daya tahan tubuh seperti orang dewasa
lainnya, tetapi pada beberapa kasus kehamilan dapat menurunkan daya tahan tubuh. Apalagi
penyakit yang diderita saat hamil bukan hanya memengaruhi kesehatan ibu, melainkan juga
janinnya.
Usia. Orang berusia lanjut nyatanya lebih rentan alami penyakit ini.
Sistem kekebalan tubuh yang menurun atau lemah, misalnya pada pengidap
HIV.
Penyakit kronis, contohnya orang yang tengah mengidap kanker, diabetes,
atau penyakit paru-paru.
Sering konsumsi daging unta kurang matang atau susu unta mentah.
Pernah berkunjung ke Arab Saudi atau negara Timur Tengah lain. Jika kamu
mengalami demam serta gejala MERS dalam dua minggu setelah bepergian
ke negara tersebut, segera periksakan diri ke dokter.
Sering berada di dekat penderita MERS, misalnya bagi petugas medis yang
merawat pengidap di rumah sakit atau keluarga yang tinggal satu atap
dengan pengidap.
Sering berinteraksi dengan unta, karena MERS dapat ditemukan pada
beberapa unta.
Berada di dekat penderita MERS CoV, terutama bagi lansia, orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan petugas medis yang merawat
penderita MERS CoV.
Baru pulang dari Arab Saudi atau negara sekitarnya, dan mengalami
gejala gangguan pernapasan.
Kontak dengan unta yang terinfeksi virus ini, termasuk meminum susunya
dan memakan dagingnya yang tidak dimasak dengan benar-benar matang.
Pembubuhan ‘Middle East’ dalam nama penyakit MERS sebenarnya bukan tanpa
sebab. Hal itu dikarenakan penyakit MERS memang pertama kali ditemukan di
daratan Arab Saudi. Bahkan hingga kini, angka terbesar kasus penyakit MERS
memang berada di negara gurun pasir itu. Meski sebenarnya penyakit ini juga
sempat mewabah di beberapa negara Asia lainnya, seperti Korea Selatan, China,
Filipina, dan Thailand.