Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)

KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2012

Yogi Kosmanto1), Rohidin2), dan Bieng Brata3)


1)
Mahasiswa Program Pasca Sarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Fakultas Pertanian UNIB
2)
Staf Pengajar Luar Biasa Fakultas Pertanian UNIB
3).
Staf Pengajar Fakultas Pertanian UNIB

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan sampah di TPA, dan
mengetahui faktor yang akan mempercepat proses pengelolaan sampah, mengetahui faktor
penghambat proses pengelolaan sampah, mengetahui peluang yang dapat diraih sehubungan
dengan pelaksanaan pengelolaan sampah, mengetahui ancaman yang akan menjadi
penghambat proses pengelolaan sampah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari
tahun 2012 hingga bulan Maret tahun 2012 di Tempat Pembuangan Akhir Kabupaten
Bengkulu Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey kualitatif dengan
menggunakan metode analisis SWOT (Strengh, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk
menganalisis strategi pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak negatif di TPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan (strength) yang dimiliki adalah, Adanya
dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dilihat dari tanggapan
responden 52% menyatakan setuju, 42% sangat setuju, dan 6% menyatakan tidak
setuju.Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup banyak yang dilihat dari 66%
responden menyatakan setuju, 27% responden menyatakan sangat setuju dan 7% responden
kurang setuju. Tersedianya kotak sampah yang cukup yang dilihat dari 68% menyatakan
setuju, 19% sangat setuju dan 13% tidak setuju. Kelemahannya adalah pegawai Dinas
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota kurang aktif dan belum diberdayakan maksimal yang
dilihat dari 53% responden setuju, 19% kurang setuju, 15 % tidak setuju dan 13% sangat
setuju. pendistribusian SDM belum merata dilihat dari 49% responden menyatakan setuju,
37% menyatakan kurang setuju (ini mungkin disebabkan karna ketidak tahuan responden),
10% sangat setuju dan 4% tidak setuju .Masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
tentang sampah organik dan anorganik serta cara pemisahannya dilihat dari 54% responden
menyatakan setuju, 28% sangat setuju, 18% tidak setuju. Peluang yang dimiliki adalah
sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos dan makanan ternak, sampah anorganik dapat
didaur ulang. Sedangkan ancaman yang dihadapi adalah kurangnya sarana pengangkut
sampah, belum adanya SDM yang menguasai teknik mesin pengelola sampah dan tenaga ahli
di bidang pengelolaan sampah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Strategi yang
direkomendasikan untuk mengelola sampah di TPA Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu
memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
serta memberdayakan masyarakat, dan pemulung untuk menangkap peluang yang ada.

Kata Kunci: Sampah, Strategi, Pengelolaan.

PENDAHULUAN penduduk dan peningkatan aktifitas


mereka tentunya, dimana peningkatan
Seiring dengan bergulirnya waktu, aktifitas tersebut, menyebabkan terjadinya
Kabupaten Bengkulu Selatan semakin peningkatan volume sampah.
berkembang. Perkembangan ini juga Sampah merupakan konsekuensi dari
diiringi dengan pertambahan jumlah aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 7


ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY

menghasilkan sampah. Jumlah atau volume Berdasarakan pada permasalahan


sampah sebanding dengan tingkat seperti tersebut diatas, maka peneliti
konsumsi kita terhadap barang/material tertarik untuk meneliti (menganalisis)
yang kita gunakan sehari-hari. Sampah strategi pengelolaan sampah di TPA
adalah suatu bahan yang terbuang dari Kabupaten Bengkulu Selatan.
sumber hasil aktifitas manusia maupun
alam yang belum memiliki nilai ekonomis
(Purwanti, 2007). METODE PENELITIAN
Kabupaten Bengkulu Selatan yang
beribukota Manna, mempunyai luas Penelitian ini dilaksanakan mulai dari
1.186,10 km² dengan jumlah penduduk bulan Pebruari 2012 hingga Maret 2012.
142.940 jiwa, (Bengkulu Selatan Dalam Lokasi penelitian di Tempat Pembuangan
Angka, 2011). Tahun 2003 Kabupaten Akhir Kabupaten Bengkulu Selatan. Untuk
Bengkulu Selatan dipecah menjadi tiga (3) menganalisis strategi pengelolaan sampah
kabupaten karena terjadi pemekaran agar tidak menimbulkan dampak negatif di
wilayah, yaitu Kabupaten Bengkulu TPA. Populasi dalam penelitian ini adalah
Selatan itu sendiri, Kabupaten Kaur dan seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar
Kabupaten Seluma. Sejak berdirinya kedua TPA, akan tetapi sampel hanya diambil
Kabupaten Pemekaran tersebut, Kabupaten sebanyak 60 orang dengan menggunakan
Bengkulu Selatan semakin di tuntut untuk metode purposive sampling.Kegiatan yang
lebih maju dan dapat menjadi contoh akan dilakukan dalam rangka mendukung
dalam segala bidang, baik itu di bidang penelitian ini adalah sebagai berikut:
pembangunan fisik, sumber daya manusia, Melakukan pengumpulan data,
pendidikan dan kesehatan. Bidang mengumpulkan data primer dan sekunder,
Kesehatan sangat perlu di perhatikan, dan melakukan analisis data.
mulai dari faktor kebersihan lingkungan Data yang dikumpulkan terdiri dari data
rumah tangga, masyarakat, pasar, rumah primer dan data sekunder yang
sakit dan fasilitas umum lainnya serta dikumpulkan dengan cara berikut: Data
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) primer, diperoleh dengan cara melakukan
yang sering luput dari perhatian penelitian langsung yaitu melakukan
masyarakat dan pemerintah. wawancara dengan penduduk yang
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menetap di sekitar TPA, data sekunder,
sampah di Ibu Kota Kabupaten ini terletak diperoleh dengan mengambil data pada
di Desa Pagar Dewa Kecamatan Kota dinas instansi yang membidangi objek
Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yang yang akan diteliti meliputi jumlah petugas
mempunyai luas lebih kurang 3,5 Ha dan kebersihan, jumlah petugas pengangkut
berjarak 100 m dari pemukiman penduduk, sampah dan data pendukung lainnya pada
dimana lokasi tersebut terletak diatas dinas instansi terkait.
jurang sungai. Sampah yang dibuang ke Analisis masalah terhadap strategi
TPA ini mencapai 5 (lima) ton perhari, pengelolaan sampah di TPA Kabupaten
yang terdiri dari sampah dari Pasar Bengkulu Selatan dilakukan berdasarkan
Ampera, Pasar Kota Medan, sampah pada semua hasil analisis data yang ada
rumah tangga dan perkantoran (Dinas dengan mempertimbangkan masukan-
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota, masukan dari berbagai sumber yang
2011). Sampai saat ini sampah tersebut diperoleh selama penelitian serta dari
dibiarkan begitu saja, tanpa dikelola/belum berbagai literatur pendukung, termasuk
dikelola sebagaimana mestinya. Hal ini didalamnya berupa hasil kajian/studi yang
akan berdampak buruk pada kesehatan telah dilakukan oleh pihak-pihak lain.
masyarakat di sekitar TPA dan air sungai Selanjutnya dari analisis tersebut
yang berada di bawah jurang TPA tersebut. ditentukan strategi pengelolaan sampah

8 Volume 1 Nomor 1, Juni 2012


ISSN: 2302 - 6715

yang dapat menjadi pertimbangan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN


menentukan strategi pengelolaan sampah
di TPA khususnya terkait dengan upaya Gambaran Umum Kabupaten Bengkulu
mengurangi dampak negatif yang Selatan
ditimbulkan oleh kegiatan tersebut. Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di
Untuk menyusun strategi-strategi sebelah Selatan Provinsi Bengkulu dan
pengelolaan sampah digunakan analisis Sebelah Barat Bukit Barisan. Luas
SWOT, analisis SWOT menjelaskan proses Wilayah Administrasi mencapai ±
analisis kasus berikut perumusan strategi 1.186,10 km². Terletak pada 4º 10 mnt - 4º
dan formulasi yang dipilih. 34 mnt Lintang Selatan dan 102º 48 mnt -
Menurut Rangkuty (2000:31-32) alat 103º 17 mnt Bujur Timur. Kabupaten
yang dapat digunakan untuk menyusun Bengkulu Selatan berbatasan dengan:
faktor-faktor strategi adalah SWOT. - Sebelah Utara berbatasan dengan
Matriks ini dapat menggambarkan secara Kabupaten Seluma
jelas bagaimana peluang dan ancaman - Sebelah Timur berbatasan dengan
eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan Provinsi Sumatera Selatan
dengan kekuatan dan kelemahan yang - Sebelah Selatan berbatasan dengan
dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan Kabupaten Kaur
empat set kemungkinan alternatif strategi - Sebelah Barat berbatasan dengan
yaitu: Staretgi SO, adalahs trategi yang Lautan Hindia.
disusun dengan cara menggunakan semua Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari
kekuatan untuk merebut peluang. Strategi 11 kecamatan, yang salah satu
ST, adalah strategi yang disusun dengan kecamatannya adalah Kecamatan Kota
cara menggunakan semua kekuatan untuk Manna, tempat dilakukannya penelitian ini.
mengatasi ancaman. Strategi WO, Strategi Penduduk dan Mata Pencaharian Jumlah
yang disusun dengan cara meminimalkan penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan
kelemahaan untuk memanfaatkan peluang Tahun 2010 sebanyak 142.940 jiwa yang
yang ada. Strategi WT, strategi yang terdiri dari 72.078 laki-laki dan 70.862
disusun dengan cara meminimalkan perempuan. Jumlah penduduk Kecamatan
kelemahaan untuk menghindari ancaman. Kota Manna 26.880 jiwa. Sebanyak 65,5%
penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 1 Matricks SWOT
Faktor Opportunity (O) Threats (T)
Eksternal Menentukan faktor-faktor Menentukan faktor-faktor
peluang eksternal ancaman eksternal

Faktor Internal

Strengths (S) Strategi S-O Strategi S-T


Menentukan faktor-faktor Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
kekuatan internal menggunakan kekuatan mengguakan kekuatan untuk
untuk memanfaatkan mengatasi ancaman
peluang
Weakness (W) Strategi W-O Strategi W-T
Menetukan faktor-faktor Menciptakan srtategi yang Mencipatakan strategi yang
kelemahan internal meminimalkan meminimalkan kelemahan
kelemahan untuk untuk menghindari ancaman
memanfaatkan peluang
yang ada

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 9


ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY

bekerja di Sektor Pertanian dan 34,5% Pengelolaan Sampah di TPA


bekerja di sektor non Pertanian (Anonim, Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki
2011), yang rinciannya ada pada tabel 2. 1 buah TPA dengan menerapkan sistem
Wilayah Penelitian: Tempat open dumping yang berlokasi di TPA
Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Ibu Pagar Dewa, Kecamatan Kota Manna.
Kota Kabupaten ini terletak di Desa Pagar Jarak TPA ke pusat kota 8 km, sedang
Dewa Kecamatan Kota Manna Kabupaten jarak TPA dengan pusat pelayanan sampah
Bengkulu Selatan berbatasan dengan: terdekat yaitu Kecamatan Kota Manna (0,5
- Sebelah Barat berbatasan dengan km), dan jarak pelayanan sampah terjauh
Sungai Sekunyit Kecil Desa Pagar yaitu Kecamatan Kedurang (15km). TPA
Dewa Pagar Dewa mempunyai luas 3,5 ha dan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa berada pada lembah yang dikelilingi oleh
Air Kemang bukit dengan jarak ke areal perumahan
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa terdekat sejauh 100 m.
Padang Serasan Tabel 4 menunjukkan bahwa sarana dan
- Sebelah Selatan berbatasan dengan prasarana yang cukup walaupun mesin
Perumnas Pintu Langit Desa Tebat pencacah sampah dalam keadaan rusak.
Kubu Dengan adanya sarana dan prasarana ini,
Tabel 3 menunjukkan bahwa pegawai diharapkan akan memperlancar dan
pada kantor Dinas Kebersihan Pertamanan meringankan pekerjaan.
dan Tata Kota cukup banyak walaupun Peraturan daerah yang mengatur
didominasi oleh tenaga honorer yang tentang tarif retribusi pelayanan pasar
berjumlah 146 orang. Pegawai yang adalah sebagai berikut:
banyak ini dapat diberdayakan untuk a. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu
menciptakan kota yang bersih dan Selatan Nomor 02 Tahun 2011 Tentang
melakukan pengelolaan sampah dengan Retribusi Jasa umum
baik. b. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu
Tabel 2. Penduduk dan Mata pencaharian
No. Mata pencaharian Jumlah Persentase (%)
1. PNS dan ABRI 5.905 jiwa 5,57
2. Bertani 69.470 jiwa 65,5
3. Dagang 13.299 jiwa 11,7
4. Pertambangan dan penggalian 1.591 jiwa 1,4
5 Lain-lain 15.796 jiwa 15,83
Sumber: Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2011.

Tabel 3. Jumlah Pegawai Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota Kabupaten
Bengkulu Selatan
No. Uraian Jumlah
1. Pegawai Kantor 36 orang
2. Tukang Sapu: 6 orang
- PNS 11 orang
- Honorer 142 orang
3. Sopir Mobil Pengangkut Sampah
- PNS 3 orang
- Honorer 4 orang
4. Pegawai Pengumpul Sampah 31 orang
5. Operator Pencacah Sampah 4 orang
Jumlah 237 orang
Sumber: Profil Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota, 2011

10 Volume 1 Nomor 1, Juni 2012


ISSN: 2302 - 6715

Tabel 4. Jumlah Sarana dan Prasarana Untuk Pembuangan Sampah


No. Uraian Jumlah Keterangan
1. Kontainer 2 buah
2. Mobil/Truk angkutan 7 buah
3. Gerobak sampah 22 buah
4. Kotak sampah (Semen) 120 buah
5. Kotak Sampah Organik/Anorganik (Fiber) 125 buah
6. Mesin Pencacah Sampah 2 buah Rusak
Sumber: Profil Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota, 2011

Selatan Nomor 23 Tahun 1998 Tentang terdiri dari PNS sebanyak 27 orang, petani
Retribusi Pelayanan Persampahan / 19 orang, Pedagang 13 orang dan pegawai
Kebersihan. swasta sebanyak 1 orang. Sedangkan kalau
Respon atau tanggapan masyarakat dilihat berdasarkan pendidikan responden,
mengenai TPA tersebut adalah pada terdiri dari tamatan Strata 2 (S2) 2 orang,
dasarnya mereka tidak menyetujui kalau tamat Strata 1 (S1) 17 orang, tamat SLTA
lokasi TPA berada dekat pemukiman 25 orang, tamat SLTP 7 orang, tamat SD
warga, karena menebar bau busuk, banyak juga 7 orang dan tidak bersekolah 2 orang.
lalat dan sampah yang beterbangan dari Responden berumur dari 26 tahun sampai
bak truk pengangkut sampah tersebut, umur 68 tahun.
otomatis akan mengganggu pemandangan Hasil Penelitian Terhadap Kekuatan,
dan kesehatan bagi masyarakat yang Kelemahan, Peluang dan Ancaman
berada di sepanjang jalan menuju TPA. (SWOT) Pada Strategi Pengelolaan
Tempat Pembuangan akhir (TPA) Sampah di TPA Kabupaten Bengkulu
Sampah Kabupaten Bengkulu Selatan Selatan.
terletak di Desa Pagar Dewa Kecamatan
Kota Manna yang berjarak kira-kira 8 Km 1. Kekuatan
dari Pusat Kota. Mempunyai luas 3,5 Ha Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dan berada pada lembah yang dikelilingi diketahui kekuatan yang dimiliki Dinas
oleh bukit dan di sebelah barat di bawah Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
jurang terdapat Sungai Sekunyit Kecil. Kabupaten Bengkulu Selatan, yang
Jarak TPA dengan pemukiman terdekat merupakan internal Dinas Kebersihan
adalah 100 meter. Pertamanan dan Tata Kota Kabupaten
Sampah yang dibuang ke TPA lebih Bengkulu Selatan adalah:
kurang 5 ton perhari. Sampah tersebut a. Adanya dukungan dari Pemerintah
terdiri dari sampah organik dan sampah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.
anorganik yang berasal dari seluruh dilihat dari tanggapan responden 52%
penjuru ibukota kabupaten, yaitu dari menyatakan setuju, 42% sangat setuju,
perkantoran, tempat-tempat umum dan dan 6% menyatakan tidak setuju.
rumah tangga. Sesampainya di TPA, b. Tersedianya Sumber Daya Manusia
sampah dibiarkan begitu saja tanpa (SDM) yang cukup banyak yaitu
dilakukan pengolahan, sehingga pegawai Dinas Kebersihan Pertamanan
menebarkan bau busuk dan banyak dan Tata Kota Kabupaten Bengkulu
dikerumuni lalat serta serangga lainnya, Selatan yang dapat dimanfaatkan untuk
bahkan banyak pula yang hanyut ke sungai mengoptimalkan strategi pengelolaan
di bawah TPA. sampah di TPA Desa Pagar Dewa
Dalam penelitian ini sampel terdiri dari dilihat dari 66% responden menyatakan
60 responden yang merupakan masyarakat setuju, 27% responden menyatakan
yang bermukim di sekitar (sekeliling) TPA sangat setuju dan 7% responden kurang
dengan latar belakang yang berbeda-beda. setuju.
Berdasarkan pekerjaannya, responden

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 11


ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY

c. Tersedianya cukup kotak sampah yang dan dengan cara memberi tulisan pada
digunakan untuk menampung sampah- kotak sampah tersebut (sampah organik
sampah disetiap penjuru Ibu Kota atau anorganik), sehingga antara sampah
Kabupaten Bengkulu Selatan dilihat organik dan anorganik langsung terpisah.
dari 68% menyatakan setuju, 19%
sangat setuju dan 13% tidak setuju. 2. Strategi (W-O)
Strategi W-O (Weakneses-
2. Kelemahan Opportunity), strategi ini adalah mengatasi
Kelemahan pada Dinas Kebersihan sebagian kelemahan guna menangkap
Pertamanan dan Tata Kota merupakan peluang. Sebagaimana sudah dikemukakan
permasalahan internal Dinas Koperasi sebelumnya bahwa kelemahan pada
Perindustrian dan Perdagangan dalam pengelolaan sampah di TPA Kabupaten
usaha optimalisasi pengelolaan sampah di Bengkulu Selatan adalah Pegawai Dinas
TPA adalah Pegawai Dinas Kebersihan Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
Pertamanan dan Tata Kota kurang aktif masih kurang aktif dalam bekerja dan
dan belum diberdayakan maksimal. belum diberdayakan maksimal,
pendistribusian SDM masih kurang tepat,
3. Peluang serta masih kurangnya sosialisasi tentang
Peluang yang dimiliki Dinas Kebersihan sampah organik dan anorganik dan cara
Pertamanan dan Tata Kota dalam pemisahannya. Sedangkan peluangnya
pengelolaan sampah di Kabupaten adalah sampah dapat dijadikan makanan
Bengkulu Selatan yang merupakan faktor ternak dan pupuk kompos, sampah yang
eksternal Dinas Kebersihan Pertamanan berasal dari tulang hewan dapat dijual
dan Tata Kota Kabupaten Bengkulu untuk bahan baku kosmetika serta sampah
Selatan adalah Sampah organik dapat anorganik dapat dijual atau didaur ulang.
dijadikan pupuk kompos dan makanan Dengan adanya kelemahan dan peluang
ternak. yang ada, strategi W-O dapat dilakukan
dengan cara:
1. Strategi (S-O) a. SDM yang kurang aktif ddan beluum
Memanfaatkan kekuatan yang dimiliki diberdayakan maksimal, dapat diatasi
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata dengan cara memberikan pengarahan
Kota Kabupaten Bengkulu Selatan dan dan pelatihan tentang pengolahan
berusaha secara maksimal untuk sampah yang baik.
mendapatkkan peluang yang ada, dengan b. Pendistribusian SDM yang kurang
cara berkoordinasi dengan Pemerintah tepat, dapat diatasi dengan cara
Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan agar menempatkan SDM sesuai dengan
menyediakan lahan untuk pengomposan bidang ilmunya, misalnya merekrut
yang selanjutnya pupuk kompos tersebut pegawai yang berbasis pendidikan
bisa dijual, memanfaatkan pegawai Dinas kesehatan lingkungan dan yang
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota mengerti tentang pengelolaan sampah.
yang cukup banyak untuk bekerja secara c. Masih kurangnya sosialisasi kepada
aktif dan berdaya guna, memisahkan masyarakat tentang sampah organik
sampah organik dan anorganik, yang dan anorganik serta cara
selanjutnya dapat dijual untuk dijadikan pemisahannya, dapat diatasi dengan
makanan ternak, bahan baku kosmetika cara melakukan sosialisasi kepada
dan pupuk kompos (sampah organik) serta masyarakat.
mendaur-ulang atau menjual sampah
anorganik. Memanfaatkan dan 3. Strategi W-T
menempatkan kotak sampah yang cukup Staretgi W-T (Weakness-threat),
tersedia di tempat-tempat yang strategis strategi ini adalah menutupi kelemahan

12 Volume 1 Nomor 1, Juni 2012


ISSN: 2302 - 6715

guna mengatasi ancaman. Kelemahan pengomposan, menambah anggaran untuk


pengelolaan sampah di TPA Kabupaten menaikkan gaji pegawai honorer, dan
Bengkulu Selatan adalah: Pegawai Dinas merekrut SDM yang menguasai teknik
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota mesin pengolah sampah dn tenaga ahli
dalam bidang pengelolaan sampah serta
masih kurang aktif dalam bekerja dan dengan jumlah pegawai Dinas Kebersihan
belum diberdayakan maksimal,, Pertamanan dan Tata Kota yang cukup
Pendistribusian SDM masih kurang tepat dapat memberi
serta masih kurangnya sosialisasi tentang penyuluhan/mensosialisasikan kepada
sampah organik dan anorganik serta cara masyarakat tentang sampah organik dan
pemisahannya. Sedangkan ancaman adalah anorganik serta cara pemisahannya.
kemungkinan gagalnya pengelolaan Dengan memanfaatkan seluruh
sampah di TPA Kabupaten Bengkulu kekuatan yang ada, maka pengelolaan
Selatan tersebut adalah karena: sarana sampah di TPA Kabupaten Bengkulu
Selatan dapat dilaksanakan dengan baik,
angkutan masih kurang, belum tersedianya disamping mengurangi akibat dari dampak
lahan untuk pengomposan, susahnya pembuangan sampah di TPA, juga dapat
mencari lahan untuk lokasi TPA yang baru, menambah income dari pengolahan
belum dipisahkannya antara sampah sampah tersebut.
organik dan anorganik,gaji pegawai Berdasarkan hasil penelitian dan
honorer asih sangat minim dan belum ada analisis, diketahui bahwa dalam melakukan
SDM yang menguasai teknik mesin pengelolaan sampah di TPA Kabupaten
pengelola sampah dan tenaga ahli di Bengkulu Selatan mempunyai kekuatan:
bidang pengelolaan sampah. Hal ini dapat adanya dukungan dari Pemerintah Daerah
untuk melakukan pengelolaan sampah di
diatasi dengan cara melakukan koordinasi TPA dengan baik, jumlah pegawai Dinas
dengan Pemerintah Daerah agar Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
menambah sarana angkutan sampah dan yang cukup untuk mengatur segala
menyediakan lahan untuk pengomposan sesuatunya, sehingga proses pengelolaan
serta menyediakan mesin untuk sampah dapat berjalan dengan baik serta
pengelolaan sampah dan proses pendaur- cukup tersedianya kotak sampah di seluruh
ulangan, mensosialisasikan pemisahan penjuru kota, sehingga diharapkan
sampah organik dan anorganik, menambah masyarakat dapat membuang sampah pada
anggaran untuk menaikan gaji pegawai tempat yang telah ditentukan (sampah
organik dan anorganik) sehingga sampah
honorer agar mereka giat bekerja dan tersebut langsung terpisah untuk
merekrut SDM yang menguasai teknik mempermudah pengolahan selanjutnya.
mesin pengelola sampah dan tenaga ahli Namun dalam melakukan kegiatan
dalam bidang pengelolaan sampah. pengelolaan sampah di TPA ini
mempunyai kelemahan pada pegawai
4. Strategi S-T Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata
Strategi S-T (Strengh-Threat) adalah Kota yang kurang aktif dan berdaya guna,
strategi memanfaatkan kekuatan guna yang umumnya belum mampu melakukan
mengatasi ancaman. Dimana kekuatan pengelolaan sampah dengan baik,
adalah memanfaatkan dukungan dari pendistribusian SDM yang kurang tepat
Pemerintah Daerah, memanfaatkan serta masih kurangnya sosialisasi tentang
pegawai Dinas Kebersihan Pertamanan dan sampah organik dan anorganik serta cara
Tata Kota yang cukup serta kotak sampah pemisahannya.
yang cukup tersedia untuk melakukan Peluang untuk pengelolaan sampah
pengelolaan sampah di TPA Kabupaten dengan baik cukup besar, yaitu samaph
Bengkulu Selatan. Dengan adanya dapat dijadikan makanan ternak dan pupuk
kekuatan ini, maka ancaman yang terjadi kompos, sampah yang berasal dari tulang
bisa diatasi, misalnya berkoordinasi hewan dapat dijadikan bahan baku
dengan Pemerintah Daerah agar dapat kosmetika dan sampah anorganik bisa
menambah sarana angkutan sampah dan didaur ulang. Namun ancaman pada
menyediakan lahan untuk proses pengelolaan sampah di TPA ini adalah

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 13


ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY

masih kurangnya sarana angkutan sampah, (SDM) yang cukup, diharapkan dapat
masih belum tersedia lahan untuk proses mengelola sampah dengan baik yang akan
pengomposan, belum dipisahkannya menambah pendapatan daerah, misalnya
sampah organik dan anorganik, gaji dengan menjual pupuk kompos. Sampah
pegawai honorer yang masih sangat minim organik untuk makanan ternak dan
serta belum adanya SDM yang menguasai mensosialisasikan pemisahan sampah
teknik mesin pengelola sampah dan tenaga organik dan anorganik agar bisa dijadikan
ahli di bidang pengelolaan sampah. pupuk kompos dan didaur ulang.
Melalui analisis kekuatan, kelemahan, Pembuatan/pembangunan unit pengolahan
peluang dan ancamanan pada pengelolaan kompos dengan melibatkan masyarakat
sampah di TPA ini, maka strategi yang setempat (memberdayakan masyarakat
tepat untuk mengoptimalkan pengelolaan atau pemulung).
sampah adalah menggunakan Strategi S-O
(Strengh-Opportunity) yaitu memanfaatkan
seluruh kekuatan yang ada untuk DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan peluang yaitu dengan adanya
dukungan dari Pemerintah Daerah, maka Anonim, 1998. Peraturan Daerah
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor
Kota dapat berkoordinasi agar Pemerintah 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi
daerah menambah sarana pengangkut Pelayanan
sampah, mesin pengolah sampah dan Persampahan/Kebersihan, Bagian
menyediakan lahan untuk pengomposan, Hukum Pemda Kabupaten Bengkulu
tersedianya pegawai Dinas Kebersihan Selatan.
Pertamanan dan Tata Kota yang cukup Anonim, 2000, Nusantara, Tim suhus
untuk melakukan pengelolaan sampah kertaseni, Berkreasi Dengan Kertas
dengan baik dan tersedianya kotak sampah Daur Ulang, puspa swara, Jakarta.
yang cukup di seluruh penjuru kota, Anonim, 2008. Undang-Undang No.18
sehingga diharapkan sampah dari Tahun 2008, Tentang Pengelolaan
masyarakat maupun sampah di tempat- Sampah, Setneg Republik Indonesia,
tempat umum tidak berserakan dan Jakarta
langsung terpisah antara sampah organik Anonim, 2010, Bengkulu Selatan Dalam
dan anorganik. Dengan adanya kekuatan Angka 2010, Badan Pusat Statistik
ini, maka diharapkan peluang yang ada Bengkulu Selatan
bisa kita dapatkan, sehingga disamping Anonym, 2011, Laporan Pemantauan
dapat meminimalisir akibat dari dampak Kualitas Air di Kabupaten Bengkulu
pembuangan sampah di TPA, juga dapat Selatan. Kantor Lingkungan Hidup
menambah penghasilan dari penjualan dan Bengkulu Selatan
pendaur-ulangan sampah tersebut. Anonim, 2011. Peraturan Daerah
Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor
02 Tahun 2011 Tentang Retribusi
KESIMPULAN Jasa umum, Bagian Hukum Pemda
Kabupaten Bengkulu Selatan.
Strategi yang direkomendasikan untuk Purwanti, E, 2007, Sampah Jadi Uang,
mengelola sampah di TPA Kabupaten Cetakan Pertama, Saka Mitra
Bengkulu Selatan yaitu memanfaatkan Kompetensi, Jakarta.
seluruh kekuatan yang dimiliki Dinas Rangkuty, F. 2000, Analisis SWOT Tehnik
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota Membedah Kasus Bisnis, PT.
yaitu adanya dukungan dari Pemerintah Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Daerah dan jumlah Sumber Daya Manusia

14 Volume 1 Nomor 1, Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai