ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan sampah di TPA, dan
mengetahui faktor yang akan mempercepat proses pengelolaan sampah, mengetahui faktor
penghambat proses pengelolaan sampah, mengetahui peluang yang dapat diraih sehubungan
dengan pelaksanaan pengelolaan sampah, mengetahui ancaman yang akan menjadi
penghambat proses pengelolaan sampah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari
tahun 2012 hingga bulan Maret tahun 2012 di Tempat Pembuangan Akhir Kabupaten
Bengkulu Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey kualitatif dengan
menggunakan metode analisis SWOT (Strengh, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk
menganalisis strategi pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak negatif di TPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan (strength) yang dimiliki adalah, Adanya
dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dilihat dari tanggapan
responden 52% menyatakan setuju, 42% sangat setuju, dan 6% menyatakan tidak
setuju.Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup banyak yang dilihat dari 66%
responden menyatakan setuju, 27% responden menyatakan sangat setuju dan 7% responden
kurang setuju. Tersedianya kotak sampah yang cukup yang dilihat dari 68% menyatakan
setuju, 19% sangat setuju dan 13% tidak setuju. Kelemahannya adalah pegawai Dinas
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota kurang aktif dan belum diberdayakan maksimal yang
dilihat dari 53% responden setuju, 19% kurang setuju, 15 % tidak setuju dan 13% sangat
setuju. pendistribusian SDM belum merata dilihat dari 49% responden menyatakan setuju,
37% menyatakan kurang setuju (ini mungkin disebabkan karna ketidak tahuan responden),
10% sangat setuju dan 4% tidak setuju .Masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
tentang sampah organik dan anorganik serta cara pemisahannya dilihat dari 54% responden
menyatakan setuju, 28% sangat setuju, 18% tidak setuju. Peluang yang dimiliki adalah
sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos dan makanan ternak, sampah anorganik dapat
didaur ulang. Sedangkan ancaman yang dihadapi adalah kurangnya sarana pengangkut
sampah, belum adanya SDM yang menguasai teknik mesin pengelola sampah dan tenaga ahli
di bidang pengelolaan sampah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Strategi yang
direkomendasikan untuk mengelola sampah di TPA Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu
memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
serta memberdayakan masyarakat, dan pemulung untuk menangkap peluang yang ada.
Faktor Internal
Tabel 3. Jumlah Pegawai Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota Kabupaten
Bengkulu Selatan
No. Uraian Jumlah
1. Pegawai Kantor 36 orang
2. Tukang Sapu: 6 orang
- PNS 11 orang
- Honorer 142 orang
3. Sopir Mobil Pengangkut Sampah
- PNS 3 orang
- Honorer 4 orang
4. Pegawai Pengumpul Sampah 31 orang
5. Operator Pencacah Sampah 4 orang
Jumlah 237 orang
Sumber: Profil Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota, 2011
Selatan Nomor 23 Tahun 1998 Tentang terdiri dari PNS sebanyak 27 orang, petani
Retribusi Pelayanan Persampahan / 19 orang, Pedagang 13 orang dan pegawai
Kebersihan. swasta sebanyak 1 orang. Sedangkan kalau
Respon atau tanggapan masyarakat dilihat berdasarkan pendidikan responden,
mengenai TPA tersebut adalah pada terdiri dari tamatan Strata 2 (S2) 2 orang,
dasarnya mereka tidak menyetujui kalau tamat Strata 1 (S1) 17 orang, tamat SLTA
lokasi TPA berada dekat pemukiman 25 orang, tamat SLTP 7 orang, tamat SD
warga, karena menebar bau busuk, banyak juga 7 orang dan tidak bersekolah 2 orang.
lalat dan sampah yang beterbangan dari Responden berumur dari 26 tahun sampai
bak truk pengangkut sampah tersebut, umur 68 tahun.
otomatis akan mengganggu pemandangan Hasil Penelitian Terhadap Kekuatan,
dan kesehatan bagi masyarakat yang Kelemahan, Peluang dan Ancaman
berada di sepanjang jalan menuju TPA. (SWOT) Pada Strategi Pengelolaan
Tempat Pembuangan akhir (TPA) Sampah di TPA Kabupaten Bengkulu
Sampah Kabupaten Bengkulu Selatan Selatan.
terletak di Desa Pagar Dewa Kecamatan
Kota Manna yang berjarak kira-kira 8 Km 1. Kekuatan
dari Pusat Kota. Mempunyai luas 3,5 Ha Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dan berada pada lembah yang dikelilingi diketahui kekuatan yang dimiliki Dinas
oleh bukit dan di sebelah barat di bawah Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
jurang terdapat Sungai Sekunyit Kecil. Kabupaten Bengkulu Selatan, yang
Jarak TPA dengan pemukiman terdekat merupakan internal Dinas Kebersihan
adalah 100 meter. Pertamanan dan Tata Kota Kabupaten
Sampah yang dibuang ke TPA lebih Bengkulu Selatan adalah:
kurang 5 ton perhari. Sampah tersebut a. Adanya dukungan dari Pemerintah
terdiri dari sampah organik dan sampah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.
anorganik yang berasal dari seluruh dilihat dari tanggapan responden 52%
penjuru ibukota kabupaten, yaitu dari menyatakan setuju, 42% sangat setuju,
perkantoran, tempat-tempat umum dan dan 6% menyatakan tidak setuju.
rumah tangga. Sesampainya di TPA, b. Tersedianya Sumber Daya Manusia
sampah dibiarkan begitu saja tanpa (SDM) yang cukup banyak yaitu
dilakukan pengolahan, sehingga pegawai Dinas Kebersihan Pertamanan
menebarkan bau busuk dan banyak dan Tata Kota Kabupaten Bengkulu
dikerumuni lalat serta serangga lainnya, Selatan yang dapat dimanfaatkan untuk
bahkan banyak pula yang hanyut ke sungai mengoptimalkan strategi pengelolaan
di bawah TPA. sampah di TPA Desa Pagar Dewa
Dalam penelitian ini sampel terdiri dari dilihat dari 66% responden menyatakan
60 responden yang merupakan masyarakat setuju, 27% responden menyatakan
yang bermukim di sekitar (sekeliling) TPA sangat setuju dan 7% responden kurang
dengan latar belakang yang berbeda-beda. setuju.
Berdasarkan pekerjaannya, responden
c. Tersedianya cukup kotak sampah yang dan dengan cara memberi tulisan pada
digunakan untuk menampung sampah- kotak sampah tersebut (sampah organik
sampah disetiap penjuru Ibu Kota atau anorganik), sehingga antara sampah
Kabupaten Bengkulu Selatan dilihat organik dan anorganik langsung terpisah.
dari 68% menyatakan setuju, 19%
sangat setuju dan 13% tidak setuju. 2. Strategi (W-O)
Strategi W-O (Weakneses-
2. Kelemahan Opportunity), strategi ini adalah mengatasi
Kelemahan pada Dinas Kebersihan sebagian kelemahan guna menangkap
Pertamanan dan Tata Kota merupakan peluang. Sebagaimana sudah dikemukakan
permasalahan internal Dinas Koperasi sebelumnya bahwa kelemahan pada
Perindustrian dan Perdagangan dalam pengelolaan sampah di TPA Kabupaten
usaha optimalisasi pengelolaan sampah di Bengkulu Selatan adalah Pegawai Dinas
TPA adalah Pegawai Dinas Kebersihan Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota
Pertamanan dan Tata Kota kurang aktif masih kurang aktif dalam bekerja dan
dan belum diberdayakan maksimal. belum diberdayakan maksimal,
pendistribusian SDM masih kurang tepat,
3. Peluang serta masih kurangnya sosialisasi tentang
Peluang yang dimiliki Dinas Kebersihan sampah organik dan anorganik dan cara
Pertamanan dan Tata Kota dalam pemisahannya. Sedangkan peluangnya
pengelolaan sampah di Kabupaten adalah sampah dapat dijadikan makanan
Bengkulu Selatan yang merupakan faktor ternak dan pupuk kompos, sampah yang
eksternal Dinas Kebersihan Pertamanan berasal dari tulang hewan dapat dijual
dan Tata Kota Kabupaten Bengkulu untuk bahan baku kosmetika serta sampah
Selatan adalah Sampah organik dapat anorganik dapat dijual atau didaur ulang.
dijadikan pupuk kompos dan makanan Dengan adanya kelemahan dan peluang
ternak. yang ada, strategi W-O dapat dilakukan
dengan cara:
1. Strategi (S-O) a. SDM yang kurang aktif ddan beluum
Memanfaatkan kekuatan yang dimiliki diberdayakan maksimal, dapat diatasi
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata dengan cara memberikan pengarahan
Kota Kabupaten Bengkulu Selatan dan dan pelatihan tentang pengolahan
berusaha secara maksimal untuk sampah yang baik.
mendapatkkan peluang yang ada, dengan b. Pendistribusian SDM yang kurang
cara berkoordinasi dengan Pemerintah tepat, dapat diatasi dengan cara
Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan agar menempatkan SDM sesuai dengan
menyediakan lahan untuk pengomposan bidang ilmunya, misalnya merekrut
yang selanjutnya pupuk kompos tersebut pegawai yang berbasis pendidikan
bisa dijual, memanfaatkan pegawai Dinas kesehatan lingkungan dan yang
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota mengerti tentang pengelolaan sampah.
yang cukup banyak untuk bekerja secara c. Masih kurangnya sosialisasi kepada
aktif dan berdaya guna, memisahkan masyarakat tentang sampah organik
sampah organik dan anorganik, yang dan anorganik serta cara
selanjutnya dapat dijual untuk dijadikan pemisahannya, dapat diatasi dengan
makanan ternak, bahan baku kosmetika cara melakukan sosialisasi kepada
dan pupuk kompos (sampah organik) serta masyarakat.
mendaur-ulang atau menjual sampah
anorganik. Memanfaatkan dan 3. Strategi W-T
menempatkan kotak sampah yang cukup Staretgi W-T (Weakness-threat),
tersedia di tempat-tempat yang strategis strategi ini adalah menutupi kelemahan
masih kurangnya sarana angkutan sampah, (SDM) yang cukup, diharapkan dapat
masih belum tersedia lahan untuk proses mengelola sampah dengan baik yang akan
pengomposan, belum dipisahkannya menambah pendapatan daerah, misalnya
sampah organik dan anorganik, gaji dengan menjual pupuk kompos. Sampah
pegawai honorer yang masih sangat minim organik untuk makanan ternak dan
serta belum adanya SDM yang menguasai mensosialisasikan pemisahan sampah
teknik mesin pengelola sampah dan tenaga organik dan anorganik agar bisa dijadikan
ahli di bidang pengelolaan sampah. pupuk kompos dan didaur ulang.
Melalui analisis kekuatan, kelemahan, Pembuatan/pembangunan unit pengolahan
peluang dan ancamanan pada pengelolaan kompos dengan melibatkan masyarakat
sampah di TPA ini, maka strategi yang setempat (memberdayakan masyarakat
tepat untuk mengoptimalkan pengelolaan atau pemulung).
sampah adalah menggunakan Strategi S-O
(Strengh-Opportunity) yaitu memanfaatkan
seluruh kekuatan yang ada untuk DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan peluang yaitu dengan adanya
dukungan dari Pemerintah Daerah, maka Anonim, 1998. Peraturan Daerah
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor
Kota dapat berkoordinasi agar Pemerintah 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi
daerah menambah sarana pengangkut Pelayanan
sampah, mesin pengolah sampah dan Persampahan/Kebersihan, Bagian
menyediakan lahan untuk pengomposan, Hukum Pemda Kabupaten Bengkulu
tersedianya pegawai Dinas Kebersihan Selatan.
Pertamanan dan Tata Kota yang cukup Anonim, 2000, Nusantara, Tim suhus
untuk melakukan pengelolaan sampah kertaseni, Berkreasi Dengan Kertas
dengan baik dan tersedianya kotak sampah Daur Ulang, puspa swara, Jakarta.
yang cukup di seluruh penjuru kota, Anonim, 2008. Undang-Undang No.18
sehingga diharapkan sampah dari Tahun 2008, Tentang Pengelolaan
masyarakat maupun sampah di tempat- Sampah, Setneg Republik Indonesia,
tempat umum tidak berserakan dan Jakarta
langsung terpisah antara sampah organik Anonim, 2010, Bengkulu Selatan Dalam
dan anorganik. Dengan adanya kekuatan Angka 2010, Badan Pusat Statistik
ini, maka diharapkan peluang yang ada Bengkulu Selatan
bisa kita dapatkan, sehingga disamping Anonym, 2011, Laporan Pemantauan
dapat meminimalisir akibat dari dampak Kualitas Air di Kabupaten Bengkulu
pembuangan sampah di TPA, juga dapat Selatan. Kantor Lingkungan Hidup
menambah penghasilan dari penjualan dan Bengkulu Selatan
pendaur-ulangan sampah tersebut. Anonim, 2011. Peraturan Daerah
Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor
02 Tahun 2011 Tentang Retribusi
KESIMPULAN Jasa umum, Bagian Hukum Pemda
Kabupaten Bengkulu Selatan.
Strategi yang direkomendasikan untuk Purwanti, E, 2007, Sampah Jadi Uang,
mengelola sampah di TPA Kabupaten Cetakan Pertama, Saka Mitra
Bengkulu Selatan yaitu memanfaatkan Kompetensi, Jakarta.
seluruh kekuatan yang dimiliki Dinas Rangkuty, F. 2000, Analisis SWOT Tehnik
Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota Membedah Kasus Bisnis, PT.
yaitu adanya dukungan dari Pemerintah Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Daerah dan jumlah Sumber Daya Manusia