Anda di halaman 1dari 2

1.

Hubungan postur dengan ergonomic yaitu Salah satu faktor yang mempengaruhi ergonomi
adalah postur dan sikap tubuh pada saat melakukan aktivitas tersebut. Hal tersebut sangat
penting untuk diperhatikan karena hasil produksi sangat dipengaruhi oleh apa yang
dilakukan pekerja. Bila postur kerja yang digunakan pekerja salah atau tidak ergonomis,
pekerja akan cepat lelah sehingga konsentrasi dan tingkat ketelitiannya menurun. Pekerja
menjadi lambat, akibatnya kualitas dan kuantitas hasil produksi menurun yang pada
akhirnya menyebabkan turunnya produktivitas.
Postur kerja sangatlah erat kaitannya dengan keilmuan ergonomi dimana pada keilmuan
ergonomi dipelajari bagaimana untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui
upaya pencegahan cedera akibat postur kerja yang salah dan penyakit akibat kerja serta
menurunkan beban kerja fisik dan mental, oleh karena itu perlu dipelajari tentang
bagaimana suatu postur kerja dikatakan efektif dan efisien, tentu saja untuk mendapatkan
postur kerja yang baik kita harus melakukan penelitian-penelitian serta memiliki
pengetahuan dibidang keilmuan ergonomi itu sendiri dengan tujuan agar kita dapat
menganalisis dan mengevaluasi postur kerja yang salah dan kemudian mampu memberikan
postur kerja usulan yang lebih baik sebab masalah postur kerja sangatlah penting untuk
diperhatikan karena langsung berhubungan ke proses operasi itu sendiri, dengan postur
kerja yang salah serta dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan
operator akan mengalami beberapa gangguan-gangguan otot (Musculoskeletal) dan
gangguan-gangguan lainnya sehingga dapat mengakibatkan jalannya proses produksi tidak
optimal (Andrian, 2013).
2. Hubungan biomekanika dengan ergonomic yaitu Biomekanika memiliki hubungan yang
sangat erat dengan Antropometri, dikarenakan dalam Biomekanika mempelajari bagaimana
melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan gaya dengan energi yang kecil. Sedangkan
Antropometri merupakan pembelajaran dalam suatu perhitungan kepada alat-alat yang di
gunakan oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Antropometri menganalisis dimensi-
dimensi alat tersebut dengan menghubungkan tubuh manusi sebagai acuan, sehingga
terciptalah suatu alat atau perkakas yang dapat digunakan dengan gaya yang tidak terlalu
besar. Biomekanika tidak saja berhubungan erat dengan Antropometri tetapi juga dengan
ilmu fisiologi dan postur kerja karena dengan mempelajari tentang gaya yang bekerja pada
tubuh, maka dapat dihitung dan diketahui berapa jumlah energi dan konsumsi oksigen yang
dibutuhkan serta dapat mengevaluasi posisi tubuh yang kurang ergonomis pada saat
melakukan suatu pekerjaan.
Hubungan antara biomekanika dengan ergonomi juga dapat dilihat dari definisi ergonomi,
yaitu suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai
sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga
orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang
diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.
3. Hubungan gerak reflex dengan ergonomic yaitu Use Stereotype: adalah suatu kebiasaan di
mana pengalaman menyebabkan terjadinya
suatu gerak reflek terkondisi yang berjalan secara ot omatis tanpa disadari. Hampir mirip
dengan standar, tetapi tidak secara formal.Standar yang baik akan
menjadi stereotype (merah untuk stop, putaran kekanan untuk menampah kcepatan).
Reaksi stereotype adalah suatu kebiasaan di mana pengalaman menyebabkan terjadinya
suatu gerak refleks terkondisi yang berjalan secara otomatis tanpa disadari. Reaksi
stereotype
sangat dipengaruhi oleh tradisi budaya, oleh karenanya perlu adanya konvensi Nasional
untuk mengatur. Pada umumnya putaran searah jarum jam menunjukan pembesaran.
Konsekwensi tidak mempergunakan stereotype; waktu menjawab lebih lama, kesalahan
lebih besar dan lebih sering, waktu latihan lebih lama, irama kelelahan lebih tinggi.
(Grandjean, 1988) Contoh: Putaran mur ke kanan untuk mengencangkan, putaran kran air
ke kanan untuk membuka; Menghidupkan radio, memutar telepon.

4. Memodifikasi tugas/aktivitas

Misalnya, dari menarik objek menjadi mendorong objek. Pada prinsipnya, tenaga yang
dikeluarkan untuk menarik objek lebih besar daripada mendorong objek. Untuk mengurangi
beban saat mendorong objek, pekerja juga dapat memperbaiki landasan/permukaan kerja,
memberikan roda tambahan pada landasan objek kerja atau menggunakan peralatan,
seperti hand lift, container, dll.
Memodifikasi tugas/aktivitas
Misalnya, dari menarik objek menjadi mendorong objek. Pada prinsipnya, tenaga yang
dikeluarkan untuk menarik objek lebih besar daripada mendorong objek. Untuk mengurangi
beban saat mendorong objek, pekerja juga dapat memperbaiki landasan/permukaan kerja,
memberikan roda tambahan pada landasan objek kerja atau menggunakan peralatan,
seperti hand lift, container, dll.
Kegiatan Mendorong Beban
Kegiatan mendorong beban yang terpenting adalah tinggi
tangan pendorong. Tinggi pegangan antara siku dan bahu selama
mendorong beban dianjurkan dalam kegiatan mendorong beban.
Hal ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga yang maksimal untuk mendorong beban berat
dan menghindari kecelakaan keja tangan
dan bahu (Prabandini, 2017).
Kegiatan mendorong beban sebaiknya menggunakan alat
bantu berupa Wheel Loader Liugong berfungsi menurukan barang
dari bidang yang lebih tinggi. Selain itu tenaga kerja juga tidak
perlu membungkuk karena Wheel Loader Liugong didesain dapat
ditinggikan dan diturunkan sesuai keinginan dan alat ini biasanya
terdapat orang yang mengoperasikannya

Anda mungkin juga menyukai