Anda di halaman 1dari 6

ERGONOMI DAN FAAL KERJA

A. Aplikasi/Penerapan Ergonomi
1. Posisi Kerja
Posisi kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk
dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama
bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan
berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan
ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan
daripada kata-kata.
4. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dan lain-lain. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan.
Untuk menghindari adanya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dapat dilakukan dengan seefisien mungkin dengan pembebanan kerja
serendah- rendahnya namun dengan hasil yang maksimal untuk mendapatkan
kesejahteraan bagi pekerja.(32)
Sasaran dari ergonomi adalah seluruh tenaga kerja, baik yang bekerja di
sektor formal dan informal maupun sektor modern dan tradisional. Pada
sektor tradisional yang pekerjaannya dilakukan dengan menggunakan tangan
perlu diberikan penjelasan tentang cara pemakaian atau penggunaan alat yang
sesuai, dan sikap yang benar dalam melakukan pekerjaan , serta memberikan
penjelasan dan pengarahan tentang sikap yang salah untuk dapat dilakukan
perbaikan dari sebelumnya.(30) Dalam aktivitas angkat angkut, digunakan
prinsip ergonomi guna mencegah terjadinya cedera, atau kecelakaan kerja
pada tenaga kerja, beberapa prinsip dalam penerapan ergonomi yang
digunakan dalam aktivitas angkat angkut yaitu:(29)
- Sebelum pekerjaan dimulai hilangkan semua rintangan atau hal
yang dapat menghalangi saat melakukan pekerjaan.
- Pengangkatan dari lantai tidak boleh melebihi dari tinggi
maksimal yaitu 35 cm.
- Posisikan beban yang diangkut sedekat mungkin dengan tubuh.
- Punggung dalam keadaan lurus.
Dalam mengangkat beban dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
dengan kepala, bahu, punggung, tangan dll. Beban yang berat dapat
mengakibatkan cedera pada jaringan otot, sendi dan tulang punggung karena
adanya beban yang berlebihan
a. Menjinjing Beban
Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai
berikut:
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg
- Wanita (16-18 th) 12-15 kg
b. Organisasi Kerja
Penerapan prinsip - prinsip ergonomi ditempat kerja masih kurang
tersentuh atau mendapat perhatian secara penuh terutama pada pekerjaan
perawat di rumah sakit. Penggunaan media yang interaktif dan inovatif
seperti video dapat mempengaruhi pemahaman terhadap suatu informasi
(Wijayanti, 2018).
Jam kerja optimal manusia adalah 8 jam/hari. Toleransi yang
diijinkan adalah 1 jam lembur sesudah 8 jam kerja. Dengan catatan bahwa
selama 8 jam kerja tersebut ada 2 atau lebih rehat dan 1 makan siang
(Wijayanti, 2018).).
Penelitian yang dilakukan Wulan Dhari (2016) menyatakan
perbaikan organisasi kerja berupa pengaturan istirahat aktif diantara waktu
kerja dan waktu istirahat yaitu dengan mengubah pengambilan jumlah kain
yang akan diberikan pola sebanyak 4 lembar kain tiap 2 jam sekali dengan
jarak 2 m dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal dan meningkatkan
produktivitas pembatik cap di industri batik.
Selain itu menurut Grandjean (2000), menyatakan beban kerja fisik
yang terlalu berat dan dilakukan di dalam waktu yang lama, mikroklimat
yang tidak memadai, status nutrisi yang buruk dan adanya penyakit atau
rasa sakit karena sikap paksa juga merupakan sumber munculnya keluhan
muskukoskeletal, kelelahan, kebosanan, ketidaknyamanan dan
ketidakpuasan dalam bekerja.
Oleh karena itu pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara diantaranya :
- Alat bantu diperlukan kapanpun
Dalam melakukan pekerjaannya pekerja dihadapkan pada
peralatan kerja yang akan mendukung aktivitas kerjanya. Peralatan
kerja yang digunakan harus memperhatikan kesesuaian dengan
antropometri penggunanya, hal ini dilakukan agar dalam melakukan
pekerjaannya pekerja merasa aman dan nyaman saat bekerja.
Antropometri berasal dari kata anthro yang berarti “manusia” dan metri
yang berarti “ukuran”. Antropometri adalah cabang ilmu yang
berhubungan dengan tubuh manusia, terutama yang berhubungan
dengan pengukuran ukuran tubuh, bentuk, kekuatan dan kapasitas kerja
(Pheasant, 2003).
Peralatan kerja yang nyaman sangat diperlukan sebagai
kebutuhan fisiologis jika kinerja dan efisiensi ingin dipertahankan
(Kroemer dan Grandjean, 2000). Penelitian
Menurut Ahmad (2004) menyatakan pemakaian rancangan kursi
ergonomis untuk penjahit dapat meningkatkan produktivitas. Perbaikan
peralatan kerja dapat dilakukan agar tercipta kondisi kerja yang efektif,
nyaman, aman, sehat, dan efisien (ENASE), dengan pemanfaatan
fungsional tubuh manusia secara optimal sehingga dihasilkan
produktivitas kerja yang optimal dengan tetap memperhatikan kualitas
hidup pekerja. Tingkat kualitas hidup pekerja yang rendah akan
mempengaruhi secara langsung tingkat produktivitas kerja (Manuaba,
2006).
- Frekuensi pergerakan diminimalisasi
- Jarak mengangkat beban dikurangi

- Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan


mengangkat tidak terlalu tinggi
- Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.
c. Metode Mengangkat Beban
Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetic
dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua
prinsip :
- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
- Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat
badan.
Metode ini termasuk 5 faktor dasar :
- Posisi kaki yang benar
- Punggung kuat dan kekar
- Posisi lengan dekat dengan tubuh
- Mengangkat dengan benar
- Menggunakan berat badan
d. Supervisi Medis
Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
- Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban
kerjanya
- Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan
pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan
- Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya
pada wanita muda dan yang sudah berumur (Pusat Kesehatan Kerja,
2010).
Dalam aktivitas mengangkut barang perlu memperhatikan kesehatan
tenaga kerja dengan memiliki waktu istirahat yang cukup. Waktu istirahat 5
menit pada setiap 1-2 jam bekerja di perlukan untuk melakukan relaksasi
pada otot . Pada tenaga kerja yang waktu istirahatnya bebas maka bisa
mengambil waktu istirahat yang mereka perlukan.(34)
Dalam aktivitas mengangkat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:(35)
Beban yang ditetapkan yaitu 23-25 kg, jarak angkut dan besarnya beban.
1) Kondisi lingkungan kerja, seperti lantai yang livin, kasar, jalan yang naik
turun.
2) Keterampilan dalam bekerja.
3) Besarnya beban yang diangkut.
4) Metode pengangkutan yang benar, yaitu dengan posisi tubuh setegak
mungkin, posisi lutut yang kuat, punggung dalam posisi lurus, dan posisi
benda yang diangkut sedekat mungkin dengan tubuh.
5) Jenis kelamin.
6) Jarak pengangkutan barang dan ketinggian beban yang diangkut.
7) Frekuensi angkut.
DAFTAR PUSTAKA
Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019, March). Investigating nurses’ coping
strategies in their workplace as an indicator of quality of nurses’ life in
Indonesia: a preliminary study. In IOP conference series: Earth and
Environmental science (Vol. 248, No. 1, p. 012031). IOP Publishing.
Jesika B.O. (2018). Pentingnya Penerapan Ergonomi Bagi perawat. Jurnal.

Anda mungkin juga menyukai