Anda di halaman 1dari 6

Nama : Moh Firmansyah Karama

NIM : 811418149

Kelas : E

Peminatan : K3

Tugas 4

Interpretasi Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam data primer akan menjelaskan distribusi


kelompok umur balita, jenis kelamin balita, bulan kejadian penyakit dan desa
kejadian penyakit pada penderita penyakit A di Wilayah Puskesmas X Kecamatan
Y Tahun 2019.

a) Kelompok Umur
Tabel 1.1 Distribusi Balita Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah
Puskesmas X Kecamatan Y Tahun 2019
Kelompok Umur n %
1-11 Bulan 17 28.3
12-23 Bulan 15 25.0
24-35 Bulan 13 21.7
36-47 Bulan 13 21.7
45-59 Bulan 2 3.3
Jumlah 60 100.0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 60 balita penderita


penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019, kelompok umur
tertinggi terdapat pada rentang umur 1-11 bulan sebanyak 17 balita dengan
persentase 28.3%. Sedangkan kelompok umur terendah terdapat pada rentang
umur 48-59 bulan sebanyak 2 balita dengan persentase 3.3%.

b) Jenis kelamin

Tabel 1.2 Distribusi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin di


Wilayah Puskesmas X Kecamatan Y Tahun 2019
Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 33 55.0
Perempuan 27 45.0
Jumlah 60 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 60 balita penderita
penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019, jenis kelamin
tertinggi didapati pada jenis kelamin laki-laki dengan frekuensi sebanyak 33 balita
dan persentase 55.0%. Sedangkan jenis kelamin terendah yaitu pada jenis kelamin
perempuan sebanyak 27 balita dengan persentase 45.0%.

c) Bulan
Tabel 1.3 Distribusi Balita Berdasarkan Bulan Kejadian Penyakit di Wilayah
Puskesmas X Kecamatan Y Tahun 2019

Bulan n %
Januari 4 6.7
Februari 6 10.0
Maret 4 6.7
April 5 8.3
Mei 5 8.3
Juni 4 6.7
Juli 4 6.7
Agustus 4 6.7
September 4 6.7
Oktober 5 8.3
November 8 13.3
Desember 7 11.7
Jumlah 60 100
.0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel Tersebut dapat dilihat bahwa dari 60 balita penderita


penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019, bulan kejadian
penyakit tertinggi terjadi pada bulan November dengan frekuensi sebanyak 8
balita dan persentase 13.3%. Sedangkan bulan kejadian penyakit terendah terjadi
pada bulan Januari, Maret, Juni, Juli, Agustus, September sebanyak masing-
masing 4 balita dengan persentase 6.7%.

d) Desa

Tabel 1.4 Distribusi Balita Berdasarkan Desa Kejadian Penyakit di


Wilayah Puskesmas X Kecamatan Y Tahun 2019
Desa n %
A 21 35.0
B 22 36.7
C 17 28.3
Jumlah 60 100.0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 60 balita penderita


penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019, desa kejadian
penyakit tertinggi terdapat pada desa B dengan frekuensi sebanyak 22 balita dan
persentase 36.7%. Sedangkan desa kejadian penyakit terendah terdapat pada desa
C sebanyak 17 balita dengan persentase 28.3%.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini diperhitungkan dengan maksud untuk mempelajari


hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan
menggunakan uji statistik SPSS, seperti yang tertulis di bawah ini :
a) Hubungan Kelompok Umur dengan Jenis Kelamin Balita
Tabel 1.5 Hubungan antara Kelompok Umur Balita dengan Jenis Kelamin
Balita di Wilayah Puskesmas X Kecamatan Y Tahun 2019

Jenis kelamin
Kelompok
Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
n % n % n %
1-11 Bulan 9 15.0 8 13.3 17 28.3
p r
12-23 Bulan 8 13.3 7 11.7 15 25.0
0.678 0.54
24-35 Bulan 6 10.0 7 11.7 13 21.7 6
36-47 Bulan 8 13.3 5 8.3 13 21.7
48-59 Bulan 2 3.3 0 0.0 2 3.3
Jumlah 33 55.0 27 45.0 60 100.0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 60 balita penderita


penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019, kelompok umur
paling tinggi yang menderita penyakit A terjadi pada kelompok umur 1-11 bulan
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 9 balita dengan presentase sebesar
15.0%. Untuk balita berjenis kelamin laki-laki paling sedikit terjadi pada
kelompok umur 48-59 bulan dengan frekuensi sebanyak 2 balita dan persentase
sebesar 3.3%. Sedangkan pada balita yang berjenis kelamin perempuan juga
paling sering terjadi pada rentang umur 1-11 bulan dengan frekuensi sebanyak 8
balita dan persentase sebesar 13.3%. Untuk balita berjenis kelmin perempuan
paling sedikit terjadi pada rentang umur 48-59 bulan yaitu dengan frekuensi
sebanyak 0 balita dan persentasinya 0%.
Jika dilihat dari hasil uji Chi Square diperoleh signifikansi sebesar 0.678 >
α (0.05) Yang berarti Ho diterima. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara kelompok umur dengan jenis kelamin balita penderita
penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019.
b) Hubungan Kelompok Umur Responden dengan Desa Kejadian Penyakit
Tabel 1.6 Hubungan antara Kelompok Umur Responden dengan Desa
Kejadian Penyakit di Wilayah Puskesmas X Kecamatan Y
Tahun 2019

Des
Kelompok a
Umur A B C Jumlah
n % n % n % n %
1-11 Bulan 6 10.0 10 16.7 1 1.7 17 28.3 p r
12-23 Bulan 4 6.7 2 3.3 9 15.0 15 25.0 0.0 0.0
11 07
24-35 Bulan 4 6.7 7 11.7 2 3.3 13 21.7
36-47 Bulan 5 8.3 3 5.0 5 8.3 13 21.7
48-59 Bulan 2 3.3 0 0.0 0 0.0 2 3.3
Jumlah 21 35.0 22 36.7 17 28.3 60 100.
0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 60 balita yang


menderita penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019,
kelompok umur paling tinggi yang menderita penyakit A terjadi pada kelompok
umur 1-11 bulan pada desa B sebanyak 10 balita dengan presentase sebesar
16.7%. Untuk balita paling sedikit ada pada desa B dan C dengan kelompok umur
48-59 bulan dengan frekuensi sebanyak 0 balita dan persentase sebesar 0.0%.

Jika dilakukan pengukuran hasil uji Chi Square diperoleh signifikansi


sebesar 0.011 < α (0.05) yang berarti Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa
adanya hubungan yang signifikan antara kelompok umur dengan desa tempat
tinggal penderita penyakit A di wilayah Puskesmas X Kecamatan Y tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai