Untuk
mengukur
tekanan darah
yang bekerja
Sphygmomanomet
1. secara manual
er air raksa
saat memompa
maupun
mengurangi
tekanan pada
manset.
Untuk memeriksa
suara denyutan
2. Stetoskop
dalam tubuh.
Untuk mencatat
3. Alat Tulis
Hasil
E. Cara Kerja
PEMERIKSAAN
TEKANAN DARAH
F. Hasil Pengukuran
N TEKANAN DARAH
NAMA PASIEN KETERANGAN
O (mmHg)
Mar’atuljannah Una 110
1 Normal
90
Riska Saman 110
2 Normal
80
Vionita Milinia Pianaung 120
3 Normal
80
Jelita Agustina Malahika 120
4 Normal
80
Rizki Nento 120
5 Normal
70
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil peraktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan
sphygmomanometer dan stetoskop, kita dapat mengetahui teknik-teknik
pengukuran tekanan darah, mulai dari tahap persiapan, kemudian memperhatikan
posisi pasien, melakukan pengukuran lengan dan menempatkan manset dengan
benar dan tepat, dan melakukan pengukuran tekanan darah sesuai prosedur. Pada
praktikum ini, kami melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan
sphygmomanometer dengan ukuran manset yang normal. Biasanya penggunaan
manset yang tidak sesuai dengan pasien, dapat memberi pengaruh terhadap hasil
pengukuran nantinya. Panjang manset sebaiknya melingkari + 80% lengan atas
yang akan dipasang manset tersebut dan lebar manset + 40% panjang lengan atas.
Disini ada 2 hal yang perlu dicatat pada saat melakukan pemeriksaan tekanan
darah, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolic. Tekanan darah
sistolik adalah tekanan darah waktu jantung memompa darah keluar, banyak
dipengaruhi oleh cardiac output san pembuluh darah besar. Sedangkan tekanan
darah diastolic adalah tekanan darah yang disebabkan resistensi yang ada didalam
pembuluh darah perifer. Kami melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan
menggunakan tangan pasien sebelah kanan atas kecuali bila ada cedera.
Cara mengetahui adanya tekanan darah sistolik yaitu pada waktu ventrikel
berkontraksi, darah akan dipompakan keseluruh tubuh. Tekanan ini biasanya
timbul pada saat turbulensi aliran darah melalui arteri brakhialis menimbulkan
suara pada fase pertama. Pada tekanan darah diastolic, ventrikel berada dalam
kondisi relaks, dan darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan darah pada
waktu relaks disebut tekanan darah diastolic. Tekanan diastolic ini dapat diketahui
melalui turbulensi aliran darah brakhialis dimana pada fase 5 menunjukkan
adanya tekanan darah diastolic dengan menghilangnya bunyi hentakan. Orang
dewasa memiliki tekanan darah yang normal apabila tekanan sistoliknya < 120
dan tekanan diastoliknya < 80.
H. Kesimpulan
1. Dengan dilaksanakan praktikum pemeriksaan tekanan darah ini,
mahasiswa dapat melakukan teknik-teknik pengukuran tekanan darah
tersebut.
2. Praktikum pemeriksaan tekanan darah ini menjadikan mahasiswa dapat
terampil menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop dengan baik
dan benar untuk mengetahui tekanan darah seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Price Sylvis A. & Wilson Lorraine M. 1995. Patofisiologi: konsep klinis proses-
proses penyakit. Jakarta: EGC.