Nomor:....../SK-…… TENTANG PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxx Jabatan : DIREKTUR UTAMA Perusahaan : PT. xxxxxxxxxxxx Alamat Perusahaan : Jl. xxxxxxxxxxx Jakarta Utara Selanjutnya disebut sebagai PENGUSAHA Nama : NIK KTP : Alamat KTP : Jabatan : Masa kerja : Perusahaan : PT. xxxxxxxxxxxx Selanjutnya disebut sebagai PEKERJA Pengusaha dan pekerja melakukan perundingan Pemutusan Hubungan kerja dengan memperhatikan ketentuan yang terdapat dalam SK Direktur No....../SKxxxxxx/..../20..... Tentang PHK, Peraturan Perusahaan PT. xxxxxxxx. No 545xxxx dan pasal 151 ayat (2), pasal 161 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Adapun waktu dan tempat perundingan sebagai berikut: Tempat perundingan : Jam : Hari dan tanggal : Perundingan pemutusan hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja telah menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut: 1. Pekerja bersedia menerima pemutusan hubungan kerja terhitung tanggal......... 2. Pekerja menerima jumlah hak-hak yang didapatkan atas pemutusan hubungan kerja sebagai berikut: A. Total jumlah pesangon : Rp ................................... B. Total jumlah Penghargaan masa kerja : Rp ................................... C. Total jumlah Uang Penganti Hak terdiri dari: 1) Sisa masa cuti yang belum diambil dan belum gugur : Rp ................................... 2) Biaya atau ongkos pulang : Rp ................................... 3) Penganti Perumahan serta pengobatan dan perawatan Yang dihitung dari ( 15% X jumlah pesangon dan penghargaan masa kerja) : Rp ................................... D. Uang Pisah : Rp ................................... Maka jumlah hak-hak yang didapatkan atas PHK : Rp ................................... Dengan didasari niat dan itikad baik pengusaha dan pekerja untuk melaksanakannya, maka surat perundingan pemutusan hubungan kerja ini dibuat sebagai bukti kesepakatan antara Pengusaha dan Pekerja dan ditandatangani kedua belah pihak serta dibubuhi materai cukup dan berlaku sebagaimana halnya undang-undang. Demikian perundingan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dalam kondisi kesehatan sehat, keadaan sadar/waras dan tanpa paksaan dari pihak manapun serta mengikat para pihak yang menandatanganinya. PENGUSAHA PEKERJA