Kelas : xa multimedia
BAB 9
Proses Booting Pada Sistem Operasi Open Source
A.Boot Manager
Boot Manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat pada
hamper disebuah linux.Boot manager digunakan untuk multiple
boot.Dengan boot manager proses booting dapat diatur oleh user.
Apabila menggunakan 2 sistem operasi Linux dan Windows pada
satu komputer,maka secara otomatis Linux akan mengeluarkan pilihan
booting dengan multiple boot.User diberi wewenang untuk menentukan
pilihan system operasi yang akan dijalankan.
1.Linux Loader (LILO)
LILO merupakan salah satu boot loader yang sering digunakan
.LILO terdapat pada RedHat dan turunannya dan digunakan pada intel
compatible.Perhatiakn kongfigurasi LILO berikut ini:
#vi/etc/lilo/conf
message = /boot/message
timeout = 40
Keterangan:
##sistem operasi Linux## Imege : berisi image dari kernel untuk booting
2. BOOTING
Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang
menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan
komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras
( hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi
dengan pengguna (user).
Urutan Proses Booting :
Saat komputer dihidupkan, processor menjalankan BIOS, dan kemudian BIOS
melakukan POST (power-on-self test), yaitu memeriksa atau mengecek semua
hardware yang ada. Kegiatan ini bisa dilakukan, jika setting BIOS benar. BIOS
akan mencari disk boot untuk menjalankan sistem operasi.
Proses booting dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1) Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat
komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara menghidupkan
komputer dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang
akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin
berada dalam memori sebelumnya.
2) Warm Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat
komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan
mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi
disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau
Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan
terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus
tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-
restart komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan
restart. Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
3) Soft Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui
sistem.
Bootloader atau boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir
di seluruh sistem operasi termasuk linux. Boot manager ini digunakan untuk
multiple boot. Dengan boot manager, kita bisa mengatur proses booting. Bila kita
menginginkan OS yang kita gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk
Boot maka kita memerlukan Boot Loader program yang terinstall pada MBR
( Master Boot Record ). Master Boot Record adalah jenis sektor boot dan
merupakan sektor pertama yang disimpan pada hard disk drive atau perangkat
penyimpanan lainnya. Boot manager adalah suatu aplikasi yang menjadi bawaan
dari semua jenis Linux untuk mengatur proses booting agar dapat digunakan untuk
multiple boot. Sebagai contoh Kita telah meng-install Windows XP dan ingin
meng-install Linux Ubuntu maka secara otomatis bila Linux telah terinstall di
hardisk maka Linux akan membuat pilihan booting untuk multiple boot.
4. POST (POWER ON SELF TES)
POST atau Power On Self Test adalah serangkaian proses test yang dilakukan
oleh komputer pada saat booting atau komputer pertama kali dihidupkan untuk
mengetahui kondisi komponen perangkat keras komputer dan komponen
pendukungnya. Dengan adanya proses POST memunginkan pengguna komputer
dapat mengidentifikasi, menganalisis, mengisolasi menentukan letak kesalahan
atau permasalahan pada komputer sehingga dapat menentukan langkah perbaikan
yang paling tepat.
Pengertian POST dan Fungsinya:
1.Pengertian
POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek
fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik.
2. Fungsinya
Untuk memberi tahu ada kerusakan/masalah dalam PC. Dan memberi tahukan
dengan suara/pesan.
b. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good
yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan,
kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan
selanjutnya,
d. Pengecekan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program
POST diawali dengan membaca data setup (setting hardware awal) pada RAM
CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan,
e. Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses
langsung, memori bus dan memori module,
f. Memori sebesar 16KB harus tersedia dan dapat dibaca / ditulis untuk keperluan
ROM BIOS dan menyimpan kode POST,
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati, maka komputer
akan menerima peringatan kesalahan dari POST. Peringatan kesalahan berupa
kode beep yang dikeluarkanmelalui speaker yang terhubung dengan motherboar
(intinya speaker dimotherboard) atau tampilan dilayar monitor sesuai dengan
standar masing - masing motherboard
(http://chintyadewi27.blogspot.co.id/2014/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html )