0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan1 halaman
Kode Etik Fisioterapi Indonesia menetapkan 7 butir garis besar yang mengatur perilaku fisioterapis untuk menghargai hak pasien, memberikan pelayanan profesional secara jujur dan bertanggung jawab dalam batasan kewenangan profesi, menjaga kerahasiaan pasien, serta terus meningkatkan kompetensi untuk kesejahteraan pasien dan masyarakat.
Kode Etik Fisioterapi Indonesia menetapkan 7 butir garis besar yang mengatur perilaku fisioterapis untuk menghargai hak pasien, memberikan pelayanan profesional secara jujur dan bertanggung jawab dalam batasan kewenangan profesi, menjaga kerahasiaan pasien, serta terus meningkatkan kompetensi untuk kesejahteraan pasien dan masyarakat.
Kode Etik Fisioterapi Indonesia menetapkan 7 butir garis besar yang mengatur perilaku fisioterapis untuk menghargai hak pasien, memberikan pelayanan profesional secara jujur dan bertanggung jawab dalam batasan kewenangan profesi, menjaga kerahasiaan pasien, serta terus meningkatkan kompetensi untuk kesejahteraan pasien dan masyarakat.
Kode Etik Fisioterapi Indonesia sesuai dengan Kep/100/VIII/2001/IFI (Ref; WCPT, APA, APTA) menghasilkan 7 butir garis besar:
1. Menghargai hak dan martabat individu.
2. Membantu siapa saja yang membutuhkan pelayanan profesionalnya tanpa diskriminasi.
3. Memberikan pelayanan profesional dengan jujur, berkompeten dan bertanggung jawab.
4. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi 5. Menjaga rahasia pasien yang dipercayakan kepadanya. 6. Selalu menjaga standar profesi dan meningkatkan pengetahuan/ ketrampilan. 7. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat