Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan 5.

 Pendahuluan
Perusahaan hendakanya melakukan hal-hal berikut yaitu; memahami situasi saat ini,
memperhatikan dan mengelola model operasi bisnis, memerhatikan dan mengelola
lingkungan organisasional, serta menemukan objektif bisnis dengan menggunakan Balanced
Scorecard atau BSC dan analisis Critical Success Factor atau CSF.
Sebuah perusahaan tidak akan dapat menggapai keberhasilan jika hanya berjalan begitu
saja tanpa memperhatikan aspek-aspek yang memengaruhi kinerja dan dampak persaingan.
Operasi bisnis dan strategi bisnis akan membantu perusahaan untuk meluruskan kinerja
perusahaan dan meningkatkan kesuksesan perusahaan.

 Isi

Perusahaan perlu memerhatikan dan mengelola lingkungan organisasi dengan baik.


Perusahaan perlu memerhatikan aset nyata yang dimikili seperti karyawan, peralatan dan
aset lainnya yang diman hal tersebut dibuuhkan untuk mengendalikan kelancaran dan
keberhasilan perusahaan. Pada dasarnya organisasi merupakan bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapau sebuah tujuan yang samam maka dari itu perusahaan juga perlu
memerhatikan dan mengelola sistem sosial yang ada [1]. Dan tentu saja hal lain yang
penting ialah mengenai teknologi yang dimiliki oleh perusahan untuk menjalankan
bisnisnya. Termasuk ala-alat perangkat lunak, perangkat keras ataupun teknik teknik yang
digunakan dalam menyelesaikan suatu proses bisnis.

Mendapatkan atau menemukan objektif bisnis pada perusahaan, atau dengan kata lain
ialah mengetahui apa yang dihasikan oleh perusahaan pada periode tertentu dengan mengacu
pada standar yang ditetapkan. Untuk mendapatkah hal tersebut maka dapat digunakannya
sebuah metode bernama balance scorecard atau BSC, tujuan dan ukuran balance scorecard
sendiri dituangkan dalam empat perspektif yaitu perspektif finansial, pelanggan, proses
bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan [2,3]. Selain itu perusahaan
juga dapat mengkombinasikannya dengan mengelola BSC bersamaan dengan
memperhitungkan criticsl success factornya atau CSF-nya. Faktor-fakor yang dimaksudakan
dalam CSF ialah kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dan sumberdaya sistem informasi
manajemen rantai pasok [4].

Selain itu desain ulang proses juga diperlukan untuk meluruskan kinerja perusahaan.
Desain ulang proses adalah sebuah filosofi pengembangan dimana mengarah untuk
mencapai langkah-langkah dalam melakukan pengembangan pada kinerja perusahaan
dengan mendesain ulang proses-proses yang ada di suatu organisasi. Desain ulang proses
dilakukan juga untuk mencapai peningkatan dalam proses bisnis dengan mempertanyakan
aturan bisnis yang berhubungan dengan struktur dan prosedur organisasi. Secara umum,
Desain ulang proses merupakan design ulang terhadap proses-proses dalam perusahaan
untuk meningkatkan kinerja proses dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap
proses yang sedang atau telah berlangsung di dalam perusahaan [5].

 Kesimpulan

Demi menggapai kesuksesan perusahaan, diperlukan terciptanya keselarasan bisnis.


Untuk itu perusahaan perlu memahami kondisi lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan dengan baik. Begitu juga dengan lingkungan organisasi seperti karyawan, aset,
dan lain-lain. Perusahaan juga perlu mengelola model operasi bisnis serta menemukan
objektif bisnis. Dalam menemukan objektifnya perusahaan dapat memanfaatkan metode
BSC dan CSF secara bersamaan.

 Pendapat

Analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang cukup populer dan efektif untuk
diimplementasikan dalam sebuah organisasi untuk dapat memahami keadaan organisasi dan
membuat organisasi menjadi berkembang. Bahkan dalam CSF yang dijelaskan pada materi
kali ini pun mengandung faktor SWOT yaitu strong, weakness, opportunities dan threat.
Yang artainya analisis SWOT juga turut berperan dalam proses untuk mendapatkan
keserasan bisnis.

 Referensi:
[1] Bisri, A. S. (2018). Aspek Tangible, Intangible Pimpinan dan Dimensi Lingkungan Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Intent: Jurnal Industri Dan Teknologi Terpadu, 1(1), 79-
89.
[2] Ardiansyah, R. (2019, November). Penggunaan Metode Balance Scorecard Untuk Mengukur
Kinerja Pekerjaan Pada PT. Bangun Cipta Karya Pamungkas (PT. BCKP). In Prosiding
Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, pp. 78-87).
[3] Prayudi, A., & Tanjung, M. (2018). Analisis Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced
Scorecard pada PT. Ria Busana Medan. Jurnal Manajemen, 4(2), 126-130.
[4] Kusumawardani, N. D., Mursityo, Y. T., & Rokhmawati, R. I. (2019). Evaluasi Critical
Success Factors Pada Implementasi Sistem Informasi Supply Chain Management (ALISTA)
Menggunakan Metode Dematel Pada PT. Telkom Akses Malang. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X.
[5] Brant-Lucich, K. (2018). Process Redesign. Performance Improvement in Hospitals and
Health Systems: Managing Analytics and Quality in Healthcare, 101.

Anda mungkin juga menyukai