Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

MANAJEMEN KEFARMASIAN DAN DISTRIBUSI

ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA


PENINGKATAN KUNJUNGAN PASIEN DI RSKIA DI
MARGAHAYU RAYA PADA MASA PANDEMI

Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats

Untuk memenuhi salah satu tugas makalah mata kuliah manajemen


kefarmasian dan distribusi

Dosen Pengampu : Titta Hartyanas, S.Si., M.Sc.,Apt.

Oleh :
Fyna Nur Hasanah Koesniawati
NIM 3351201568
Kelas E

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
SWOT Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Kunjungan Pasien
RSKIA di Margahayu Raya pada Masa Pandemi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Titta Hartyanas, S.Si., M.Sc.,Apt. pada mata kuliah Manajemen Kefarmasian dan
Distribusi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada selaku Ibu Titta Hartyanas, S.Si.,


M.Sc.,Apt. selaku dosen mata kuliah Manajemen Kefarmasian dan Distribusi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, April 2012

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................2
1.3 Batasan Masalah......................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.5 Tujuan Pembahasan...............................................................................3
BAB II : KAJIAN TEORI.....................................................................................4
2.1 Pengertian Pemasaran............................................................................4
2.2 Konsep Pemasaran..................................................................................5
2.3 Manajemen Pemasaran dan Strategi Pemasaran................................5
2.4 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan..................6
2.5 Analisis SWOT........................................................................................7
BAB III : PEMBAHASAN..................................................................................12
3.1 Metode Penelitian..................................................................................12
3.2 Hasil dan Pembahasan..........................................................................12
BAB IV : PENUTUP............................................................................................23
4.1 Kesimpulan............................................................................................23
4.2 Saran.......................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan harus dapat membuat suatu strategi pemasaran


yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan untuk dapat bersaing
dimasa sekarang dan akan datang. Pada perusahaan yang bergerak dalam
bidang pemasaran jasa juga diperlukan strategi untuk dapat meningkatkan
daya saing diantara perusahaan yang sejenis. Usaha tersebut tidak mudah
dikarenakan perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang tepat dalam
usahanya mencapai keunggulan kompetitif. Situasi perkembangan zaman
yang selalu berubah-ubah dapat menjadikan peluang peningkatan usaha
atau bahkan menjadi ancaman bagi perusahaan. Salah satu upaya untuk
mengetahui strategi yang tepat bagi perusahaan adalah dengan analisis
SWOT.
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Secara umum,
penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan dimulai dengan mengenali
opportunity (peluang) dan treats (ancaman) yang terkandung dalam
lingkungan eksternal serta memahami strength (kekuatan) dan weakness
(kelemahan) pada aspek internal perusahaan. Dengan demikian,
perusahaan mampu bersaing dan mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
Strategi perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara-
cara suatu perusahaan dalam menggunakan keseluruhan atau beberapa
strategi yang akan dilakukan disebut dengan formulasi strategi. Formulasi
strategi terdiri dari tiga macam yaitu : formulasi strategi koorporat dimana
perusahaan menganalisa lingkungan perusahaan untuk menentukan arah
perusahaan di masa depan, formulasi strategi unit bisnis guna mengetahui

1|Page
kekuatan perusahaan terhadap persaingan industri serta formulasi strategi
fungsional yang dilakukan untuk setiap fungsi-fungsi dari suatu
perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.
Salah satu fenomena yang dapat kita lihat adalah layanan KIA-KB
yang merupakan salah satu layanan esensial. Namun, dengan adanya
pandemi Covid-19 ini menyebabkan tenaga kesehatan maupun pasien
harus beradaptasi dengan perubahan yang ada. Kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) termasuk di Kota Bandung pada saat ini
diberlakukan sebagai pencegahan penularan Covid-19 yang berdampak
terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk
pelayanan KB, pelayanan kehamilan, kesehatan anak dan kesehatan
reproduksi ditambah dengan ketakutan masyarakat yang cenderung tinggi
akan penularan penyakit Covid-19. Akan tetapi, kebutuhan masyarakat
masih tinggi pada pelayanan KIA-KB.
Berdasar latar belakang tersebut, makalah ini memfokuskan pada
permasalahan bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan dalam
upaya peningkatan kunjungan pasien dengan menggunakan analisis
SWOT.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang sudah diuraikan disini penulis mencoba


merumuskan masalah dari berkurangnya kunjungan pasien adalah:
1. Pemberlakuan Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
serta ketakutan masyarakat yang cenderung tinggi akan penularan
yang terjadi.
2. Kekurangan-kekurangan pelayanan atau fasilitas yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Ibu dan Anak tersebut.
3. Tidak adanya evaluasi SWOT dalam menjalankan bisnis ini sehingga
pihak pengelola tidak ada kajian mengenai pengembangan bisnisnya.

2|Page
1.3 Batasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya permasalahan yang timbul dan harus


dipecahkan, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari
berbagai persepsi yang muncul berkaitan dengan penelitian ini,
permasalahan dibatasi pada Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan
Kunjungan Pasien dengan metode Analisis SWOT.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasar pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan permasalahannya


yaitu: “Bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan dalam
meningkatkan kunjungan pasien dengan Analisis SWOT”

1.5 Tujuan Pembahasan

1. Dapat mengetahui cara pengaplikasian analisis SWOT terhadap


Pelayanan Kesehatan
2. Dapat mengetahui strategi pemasaran apa yang harus dilakukan dalam
peningkatan kunjungan pasien di masa pandemi

3|Page
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Beberapa ahli telah mengemukakan definisi pemasaran yang berbeda


tetapi secara garis besarnya yang dimaksud pemasaran adalah suatu kegiatan
menjual dari produsen ke konsumen. Definisi pemasaran yang dikemukakan
oleh banyak pakar dari sekian banyak pendapat tentang definisi pemasaran
terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi pada initinya
mempunyai pengertian yang sama, hal ini disebabkan oleh sudut pandang
yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pengertian Pemasaran yaitu
“Proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh
apa yang mereka butuhkandan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
nilai dengan yang lain”. (Kotler & Amstrong, 2006:6)
Definisi pemasaran adalah “Suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
jasa baik kepada konsumen”. (Stanton, 1994:7).
Definisi pemasaran adalah “Proses dimana perusahaan menciptakan
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya”. (Kotler &Amstrong, 2006: 6).
Definisi pemasaran adalah “Proses yang bertujuan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan”. (Budiarto dan Ciptono 1997: 1).
Dari definisi-definisi tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan
bahwa:
1. Tujuan pemasaran adalah memberikan kemungkinan,
memudahkan, dan mendorong adanya pertukaran untuk
memuaskan segala kebutuhan dan keinginan manusia.

4|Page
2. Pemasaran dilakukan antara penjual dan pembeli.

2.2 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah “Sebuah filsafat bisnis yang mengatakan


bahwa kepuasan keingingan dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial
dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan”. (Stanton, 1984: 14)

Konsep pemasaran bertumpu pada empat pilar yaitu pasar sasaran,


kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dab profitabilitas. Konsep
pemasaran diawali dengan konsumen, sasaran perusahaan serta kebutuhan
dan keinginan yang didukung oleh pemasar terpadu yang diarahkan untuk
menghasilkan kepuasan konsumen sebagai kunci untuk meraih tujuan
perusahaan.

2.3 Manajemen Pemasaran dan Strategi Pemasaran

A. Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran
itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir
dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik
terhadap perusahaan.Waktu dan keahlian adalah cara yang sangat
penting dalam suatu proses pertukaran agar memperoleh hasil yang
maksimal, oleh karena itu perlu adanya pengaturan didalam proses
pemsaran. Manajemen Pemasaran adalah “Proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga promosi serta penyaluran
gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”. (Kotler, 1997: 13).
Pelaksanaan manajemen pemasaran ini merupakan proses perencanaan

5|Page
yang tergantung pada pertukaran sehingga akan mencapai kepuasan bagi
semua pihak.

B. Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau
segmen pasar yang dijadikan target oleh perusahaan.“Strategi pemasaran
adalah logika pemasaran untuk menciptakan nilai pelanggan dan
mencapai hubungan yang menguntungkan”. (Kotler &Amstrong, 2006:
58)
Ada tiga elemen pokok strategi pemasaran yaitu:
a. Memilih konsumen yang akan dituju.
b. Mengidentifikasi keinginan konsumen.
c. Menentukan marketing mix yang sesuai agar dengan demikian
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

2.4 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen


Pemasaran edisi Millenium (2009), analisa kekuatan, kelemahan, serta
peluang dan ancaman dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Analisa Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Manajer perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor internal
perusahaan yang menjadi kemampuan menemukan peluang yang
menarik dan memanfaatkan peluang tersebut. Suatu perusahaan pasti
tidak harus memperbaiki seluruh kelemahannya, atau sebaliknya
perusahaan malah menyombongkan seluruh kekuatan perusahaan yang
dimiliki. (Kotler 2009:55)
B. Analisa Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Manajer perusahaan perlu mengetahui dan menganalisa bagian-
bagian lingkungan yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan

6|Page
perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari kekuatan
lingkungan makro dan pelaku lingkungan mikro, dimana seluruh
variabel tersebut dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
memperoleh euntugan atau laba. Kekuatan lingkungan makro
perusahaan meliputi demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum
dan sosial budaya.

Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang


baru. Peluang pemasaran adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana
perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Ancaman lingkungan
adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang
menguntungkan yang akan mengurangi penjualan dan laba. Dari analisa
peluang dan ancaman akan terdapat beberapa kemungkinan yaitu :

1. Usaha yang ideal, yaitu peluang yang lebih besar daripada ancaman.
2. Usaha yang spekulatif, yaitu peluang dan ancaman sama-sama besar.
3. Usaha yang matang, yaitu peluang dan ancaman sama-sama kecil.
4. Usaha yang bermasalah, yaitu peluang lebih kecildaripada ancaman.

2.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara


sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan
pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, terhadap unsur-
unsur eksternal yaitu :
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber
daya, ketrampilan dan kemampuan lainnya yang relative terhadap
pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan. Misalnya
dalam hal teknologi yang dimiliki dan fasilitas yang dimiliki.
2. Kelemahan (weakness)

7|Page
Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber
daya,ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja
efektifsuatu perusahaan. Contohnya, tingkat ketrampilan karyawan dan
kecilnya biaya promosi.

3. Peluang (opportunity)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan, misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
4. Ancaman (treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan
penyedia jasa layanan kesehatan.

Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan
untuk memberikan deskriptif (penggambaran) mengenai subyek penelitian
berdasar data dari variabel yang diperoleh. Sedangakan teknis analisis yang
digunakan untuk mengetahui potret Rumah Sakit Ibu dan Anak di Bandung
beserta kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya adalah menggunakan
matrik SWOT, sehingga dapat diketahui langkah-langkah untuk menetapkan
strategi pemasaran dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi
kelemahan dan ancaman yang terjadi. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Identifikasi faktor internal dan eksternal


Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan suatu perusahaan.
a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang dimiliki oleh RSKIA yang
meliputi faktor kekuatan dan kelemahan yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan RSKIA.

8|Page
b. Faktor Ekternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi
perkembangan RSKIA yang meliputi faktor peluang dan ancaman.

2. Analisis dengan matrik SWOT


Lingkungan mikro perusahaan merupakan unsur internal dari
perusahaan yang terdiri dari manajerial perusahaan, kualitas produk,
finansal perusahaan, kemampuan SDM dan teknologi yang digunakan.
Lingkungan makro erdiri dari pemasok, pelanggan, pesaing, peraturan
pemerintah, faktor budaya, sosial, ekonomi, dan faktor alam sekitar.
Analisis dengan matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan peluang sebagai internal yang
dimiliki perusahaan. Matrik ini tergambar sebagai berikut:

  (Sumber : Sammut-Bonnici & Galea, 2015)

Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif


bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya.
Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut antaralain :

9|Page
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha
dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila
perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti perusahaan
akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi
kekuatan.
Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan
akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada
peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal
yang ada. Salah satu alternatif strategi WO adalah dengan
perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan
kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Strategi ST (Strength-Treats)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan
perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan
memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang
dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi
sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah
ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian,
peraturan pemerintah, gejala alam, dan lain sebagainya.
d. Strategi WT (Weakness-Treats)
Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan , akan tetapi
tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi
posisi yang menyulitkan ini. Perusahaan harus memperkecil
kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan
menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman
eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.

10 | P a g e
3. Interpretasi Hasil Analisis SWOT untuk Pengembangan
a. Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar
dari kelemahan dan ancaman maka Rumah Sakit sudah mampu
bersaing dengan pesaing-pesaing yang ada.

b. Jika faktor kekuatan dan peluang lebih kecil bila dibandingkan


dengan faktor kelemahan dan ancaman maka Rumah Sakit harus
melakukan konsolidasi kedalam untuk memperkuat dirinya
sebelum bersaing dengan yang lain.

11 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Metode Penelitian

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang


bertujuan untuk menjelaskan kondisi yang terjadi sebenarnya dan nyata
serta mengklasifikasikan data dari hasil penelitian. Data-data yang
diperoleh diuraikan dan dianalisis secara sistematis dan terperinci
kemudaian disusun kedalam format yang mudah untuk dipahami. Analisis
deskriptif ini digunakan untuk menganalisa mekanisme kekuatan produk
perusahaan. Proses mengolah data yang dilakukan peneliti adalah dengan
terjun langsung untuk melakukan observasi dilapangan, peneliti
mengamati masalah-masalah yang akan diteliti dan dibuat karya ilmiah.
Data yang telah diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan analisis
deskriptif, yang dilakukan dengan cara meminta dan mengumpulkan data
secara jelas, yang bersifat asli dan bertanya secara langsung pada kepada
kepala bagian pemasaran atau yang mewakili dari RSKIA.

3.2 Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat RSKIA
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak di Margahayu Raya ini
merupakan salah satu bentuk usaha nyata PT. Sehat Sejahtera yang
didirikan atas prakarsa dr. Sp.OG yang bergerak dibidang
Kesehatan, selain itu juga merupakan perwujudan dari eksistensi
keikutsertaan dalam program yang dicanangkan oleh pemerintah
yaitu “Indonesia Sehat 2010”. Hal ini sesuai dengan keinginan dan
cita-cita PT. Sehat Sejahtera sebagai manajemen yang menaungi

12 | P a g e
eksistensi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak di Margahayu Raya
ini.
Berawal dari Klinik Khusus Kebidanan yang hanya memiliki 9
tempat tidur, 2 tempat bersalin, 1 ruang bayi, 1 ruang praktek dokter
kandungan. Seiring berjalannya waktu Klinik Khusus Kebidanan di
Margahayu Raya ini berkembang menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak. Tahun demi tahun RSKIA ini mengalami perkembangan
sehingga pada tahun 2006 RSKIA ini membangun gedung baru dan
menambah kapasitas menjadi 23 temat tidur, 2 ruang operasi, 4
ruang bersalin, 1 ruang gynekologi, 6 ruang praktek dokter, instalasi
farmasi, instalasi labolatorium dan instansi gawat darurat. Tidak
hanya sampai disitu saja akhirnya RSKIA ini pada tahun 2010
kembali membangun ruangan baru yang digunakan sebagai rawat
inap khusus kelas VIP. Dalam perjalanannya selama puluhan tahun
dan beridiri sampai sekarang RSKIA ini tidak hanya melayani
masalah dalam bidang kesehatan pada Ibu dan Wanita saja tapi
seiring perkembangannya kerah yang lebih maju RSKIA ini juga
melayani Kesehatan pada anak, kulit dan kelamin, bedah serta gigi
dan mulut.

2. Fasilitas
Fasilitas yang sekarang sudah dimiliki RSKIA di Margahayu
Raya ini adalah:
a. Poli Spesialis Kandugan
b. Poli Spesialis Anak
c. Poli Spesialis Penyakit Dalam
d. Poli Spesialis Bedah
e. Poli Spesialis Radiologi
f. Poli Spesialis Gigi
g. Poli Spesialis Kulit dan Kelamin
h. Poli Spesialis Laktasi

13 | P a g e
i. Poli Umum
j. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
k. Labolatorium 24 Jam
l. Radiologi (Rontgen dan USG)
m. Prenatal Yoga dan Senam Hamil
n. Pemeriksaan USG Kandungan 4D
o. Massage bayi dan ibu hamil
p. Persalinan dan Operasi Gynekologi
q. Bedah Umum
r. Perawatan Ibu dan Anak

3. Menurunnya Angka Kunjungan Pasien


Coronavirus Disease 2019 (COVID19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pada 11 Maret 2020
COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi dikarenakan angka
penularan dan kematian yang mengalami kenaikan diseluruh
dunia (Kemenkes, 2020). Tidak terkecuali di Indonesia, sampai
dengan 20 April 2021 akumulasi data kasus positif mencapai
1.614.849 kasus yang menyebabkan kematian sebanyak 43.777
jiwa (KPCPEN, 2021). Setelah ditetapkan sebagai bencana
nasional pada 13 April 2020, seluruh sektor termasuk
kesehatan dituntut untuk mampu beradaptasi sehingga
masyarakat diharapkan dapat menjalani kegiatan melalui
protokol kesehatan. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan dihadapkan oleh rasa kekhawatiran akan terpapar
virus COVID-19.
Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana nonalam, sehingga memerlukan
mekanisme penanganan salah satunya dengan diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan

14 | P a g e
melakukan adaptasi kebiasaan baru untuk pencegahan
penularan COVID-19. Kondisi ini menyebabkan dampak yang
besar hampir di semua aspek, termasuk dalam hal pelayanan
kesehatan masyarakat. (Kemenkes, 2020)
Salah satu dampak yang sangat bisa kita lihat yaitu
dampak psikologis yang bertahan cukup bahkan lama seperti
rasa kecemasan, rasa ketakutan bahkan menjadi tingginya
tingkat kewaspadaan akan kebersihan pada masyarakat.
Steven Taylor, penulis The Psychology of Pandemics, dan
profesor psikiatri di University of British Columbia,
berpendapat bahwa "untuk 10% hingga 15% minoritas yang
malang, hidup tidak akan kembali normal” karena dampak
pandemi pada kesejahteraan mental mereka.
Australia's Black Dog Institure, sebuah organisasi
penelitian kesehatan mental independen terkemuka, juga
menyuarakan keprihatinan tentang "banyaknya minoritas yang
akan terpengaruh oleh kecemasan jangka panjang".
Di Inggris, kelompok spesialis kesehatan masyarakat
memperingatkan dalam British Medical Journal bahwa
"dampak pandemi terhadap kesehatan mental kemungkinan
akan bertahan lebih lama daripada dampak kesehatan fisik"
Dari fenomena dampak yang terlihat dan dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa kekhawatiran
dan ketakukan masyarakat akan tingkat penularan virus
cenderung tinggi terutama di fasilitas pelayanan kesehatan
yang sangat rentan akan adanya paparan. Faktor tersebut yang
membuat turunnya angka kunjungan pasien ke fasilitas layanan
kesehatan dan ini menjadi ancaman bagi RSKIA ini.

15 | P a g e
B. Pembahasan
1. Analsis SWOT RSKIA di Margahayu Raya
a. Strengs (Kekuatan)
RSKIA di Margahayu Raya ini mempunyai beberapa
kekuatan yang bisa digunakan untuk memasarkan produk-
produknya. Kekuatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Brand image
RSKIA di Margahayu Raya ini sudah dikenal
masyarakat sebagai instansi kesehatan yang bersahaja
dan selalu mengedepankan kepuasan kepada pasien
dengan memberikan pelayanan kepada pasien dengan
sebaik-baiknya. Faktor brand image ini yang
mempermudah RSKIA untuk memasarkan produk-
produknya/layanannya.
2) Jaringan Kerjasama
RSKIA ini sudah mempunyai jaringan kerjasama
dengan berbagai asuransi kesehatan diantaranya
asuransi kesehatan pemerintah (BPJS), dan kurang
lebih 27 asuransi kesehatan swasta.
RSKIA pun sudah memiliki Kerjasama dengan
DISDUKCAPIL untuk pengurusan Akta Kelahira
Anak. Serta memiliki Jaringan kerjasama yang telah
terbangun dengan BNPB, PMI, Dinas Kesehatan,
Laboratorium Cito, dan lembaga lain yang berkaitan
dengan penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat
serta Rumah sakit lain.
3) Penggunaan Teknologi Modern

16 | P a g e
RSKIA ini sudah memiliki aplikasi pendaftaran
online yang sebetulnya hal ini sesuai dengan arahan
untuk mencegah kerumunan dari penumpukkan pasien.

b. Weakness (Kelemahan)
1) Kurangnya sosialisasi pada masyarakat, ini dapat
dilakukan secara virtual.
2) Kurangnya melakukan kegiatan seminar dan
penyuluhan, ini dapat dilakukan secara virtual.
3) Lokasi yang tidak terjangkau oleh kendaraan umum
c. Opportunities (peluang)
1) Kesadaran masyarakat yang semakin baik atas jasa
pelayanan kesehatan.
2) Jumlah penduduk yang cukup padat.
3) Dekat dengan fasilitas kesehatan pertama UPT.
Margahayu Raya
d. Treats (ancaman)
1) Pertumbuhan klinik dan Rumah Sakit yang meningkat
2) Rasa takut dan kekhawatiran masyarakat yang tinggi
akan paparan virus.

2. Intepretasi Analisis SWOT


Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan
oleh RSKIA ini dalam menentukan kebijakan strategi
pemasaran diperlukan matrik SWOT yang bisa menunjukkan
faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimiliki oleh lembaga tersebut. Berdasarkan matrik SWOT
dapat menggambarkan secara jelas hasil analisis SWOT
RSKIA dalam memasarkan produknya adalah sebagai berikut :

17 | P a g e
Strengs (Kekuatan) Weakness
Internal Brand image (Kelemahan)
Jaringan Kerjasama Kurangnya sosialisasi
Penggunaan Teknologi Kurangnya Kegiatan
Modern Lokasi Tidak Strategis
Ekternal
Opportunities Strategi S-O Strategi W-O
(Peluang)
Kesadaran masyarakat Memperkuat kerjasama Meningkatkan loyalitas
yang semakin baik atas jasa dengan instansi terkait pasien
pelayanan kesehatan
Memperluas pangsa pasar Menni
Jumlah penduduk yang
Peningkatan kualitas
cukup padat.
Dekat dengan fasilitas Dengan sarana dan pelayanan agar semakin
kesehatan pertama UPT. prasarana yang baik, karena pesaing baru
Margahayu Raya mendukung juga dapat sudah memiliki fasilitas
mudah menerapkan ruangan yang lebih homey
physical distancing kepada atau dengan konsep
pasien yang berkunjung hunian.
Treats (Acaman) Strategi S-T Strategi W-T
Pertumbuhan klinik dan
Rumah Sakit yang Meningkatkan kualitas Memberikan Edukasi dan
meningkat
Komunikasi Interpersonal
Rasa takut dan
Melakukan skrining yang kepada Pasien
kekhawatiran masyarakat
yang tinggi akan paparan tepat
virus. Meningkatkan promosi
Pembatasan Jumlah dalam melalui berbagai
Pengantar media

Sumber: Data yang diolah

Dari matrik SWOT diatas dapat dilihat bahwa faktor


kekuatan lebih besar dibandingkan dengan faktor kelemahan
yang dimiliki oleh RSKIA dan faktor peluang juga lebih besar
bila dibandingkan dengan faktor ancaman. Oleh karena itu

18 | P a g e
kondisi RSKIA seharusnya sudah cukup mampu untuk
bersaing dengan Lembaga lembaga lain yang bergerak di
bidang yang sama.

Berikut merupakan pengembangan strategi pemasaran


dari hasil analisis SWOT RSKIA:

a. Strategi SO (Strengths Opportunities)


Strategi yang berdasar pada kekuatan dan peluang
yang dimiliki oleh RSKIA yaitu sebagai berikut:
1) Mempeluas pangsa pasar
RSKIA bisa memperluas pangsa pasar yang telah
ada, tentunya halini harus melalui proses perencanaan
yang matang agar pasar yang akan dimasuki tidak salah
sasaran. Selain itu perluassan pangsa pasar yang
dilakukan harus melihat kemampuan yang dimiliki oleh
RSKIA dapat melihat pangsa pasar diluar Kota
Bandung.
2) Jaringan Kerjasama
Jaringan kerjasama yang telah terbangun dengan
BNPB, PMI, Dinas Kesehatan, Laboratorium Cito, dan
lembaga lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan
layanan kesehatan masyarakat serta Rumah sakit lain
perlu dipertahankan. Jaringan Kerjasama dengan
berbagai asuransi baik pemerintah maupun swasta di
perkuat.
3) Penggunaan Teknologi Modern
RSKIA ini sudah memiliki aplikasi pendaftaran
online yang dapat dimanfaatkan sebagai daya jual di
masa pandemi ini, untuk mencegah kerumunan dan
penumpukan pasien/pengunjung. Proses antrian
pendaftaran menjadi efektif tentunya akan memberikan

19 | P a g e
kemudahan bagi pasien untuk mendaftar dan mengatur
antrian.

b. Strategi WO (Weakness Opportunity)


Strategi WO merupakan strategi yang berdasar pada
faktor kelemahan dan peluang, strategi ini meliputi :
1) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Peningkatan kualitas pelayanan harus terus
ditingkatkan untuk menarik simpatik konsumen
maupun calon konsumen. RSKIA harus dapat
memberi pelayanan yang memiliki nilai lebih
dibanding pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
lain. Sehingga rasa kepercayaan konsumen terhadap
RSKIA semakin meningkat yang selanjutnya akan
meningkatkan loyalitas konsumen.
Peningkatan fasilitas pelayanan ruangan harus terus
dikembangkan karena rumah sakit pesaing terdekat
sudah ada yang menggunakan konsep ruangan
hunian, sehingga pasien atau pengunjung merasakan
tingkat kenyamanan yang lebih tinggi.

c. Strategi ST (Strength Treats)


Strategi ST merupakan strategi yang berdasar pada
faktor kekuatan dan ancaman, strategi ini meliputi :
1) Meningkatkan pelayanan Kesehatan sama seperti pada
strategi WO
2) Melakukan Skrining yang Tepat
Untuk menjamin dan terjaganya tenaga Kesehatan dari
paparan virus Covid-19, selayaknya setiap pasien
ditanya bagaimana riwayat penyakit dan riwayat

20 | P a g e
perjalanannya. Dan dilakukan swab antigen berkala
untuk tenaga kesehatan yang bertugas.
3) Pembatasan Jumlah Pengantar
Masyarakat Indonesia dikenal dengan rasa
kekeluargaannya yang tinggi, hal ini muncul karena
sifat gotong royong yang ada di masyarakat. Hal ini
tidak diimbangi dengan fasilitas dan peraturan yang
ada. Jumlah penjenguk melebihi kapasitas kamar inap.
Untuk mencegah terjadinya penularan atau penyebaran
virus covid-19 maka dengan pembatasan pendamping
pasien serta pengunjung rawat inap yaitu 1 (satu) orang,
akan efisien karena dapat menerapkan protokol
kesehatan yaitu menjaga jarak dan mencegah
kerumunan.

d. Strategi WT (Weakness Treats)


Strategi ini merupakan strategi untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman. Strategi ini terdiri dari :
1) Meningkatkan promosi melalui berbagai media
Langkah yang tidak boleh ditinggalkan adalah
promosi. Kegiatan promosi perlu ditingkatkan untuk
mensosialisasikan produk atau program RSKIA
dalam hal ini khususnya produk atau program baru.
RSKIA dapat memanfaatkan media cetak ataupun
media elektronik untuk melalukan promosi.
2) Pemberian Edukasi dan Komunikasi Interpersonal
Kepada Pasien
Pandemi COVID-19 merupakan hal yang baru
bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan sosialisasi
kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga
kesehatan, salah satunya dengan melakukan

21 | P a g e
pelayanan KIA dengan memperhatikan protokol
kesehatan. Komunikasi dan pelibatan masyarakat
yang tepat penting untuk mempertahankan rasa
percaya pada otoritas kesehatan masyarakat dan
memastikan perilaku yang tepat dalam mencari
pelayanan Kesehatan.

22 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada


beberapa simpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian yaitu hasil analisis
SWOT menyebutkan bahwa RSKIA sudah mampu bersaing dipasar
persaingan yang kompetitif. Berdasar analisis SWOT, dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Strategi yang dapat dilakukan terdiri dari :
a. Strategi SO (Strenght Opportunities)
Meliputi pangsa pasar, memperkuat kerjasama dengan lembaga-
lembaga penyelenggara jasa kesehatan dan pemerintah.
b. Strategi WO (Weakness Opportunities)
Yakni meningkatkan loyalitas konsumen dan meningkatkan
kualitas fasilitas
c. Strategi ST (Strenght Treaths)
Terdiri dari meningkatkan kualitas pelayanan, pembatasan jumlah
pendamping/pengantar, melakukan skrining yang tepat.
d. Strategi WT (Weakness Treats)
Yaitu meningkatkan promosi melalui berbagai media dan
menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

4.2 Saran

1. Diharapkan pelayanan KIA dapat tetap berjalan dengan baik sesuai


protokol kesehatan serta memahami untuk saling mencegah penularan
COVID-19 antara petugas kesehatan dan juga pengunjung.
2. Selain melakukan perjanjian pendaftaran dan konsultasi online dan
pembatasan jumlah pengantar pasien, melakukan skrining dengan tepat,
dan menerapkan 3M (Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci

23 | P a g e
tangan), pihak RSKIA juga harus selalu melakukan test swab antigen
berkala kepada petugas Kesehatan untuk menjamin keamanan baik bagi
pengunjung maupun petugas sendiri.

24 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Teguh & Fandy, Ciptono. (1997). Pemasaran Internasional. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Kotler, Philip & Gary, Amstrong. (2006). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I
(Terjemahan: Bob Sabran) Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga..
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasara. (Hendra Teguh dan Rony A Rusly.
Terjemahan). Jakarta:
Prehalindo Staton, William J. (1994). Prinsip Pemasaran. Jilid I (Terjemahan:
Lamarto) Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga .
__________________________(1996). Prinsip Pemasaran. Jilid II (Terjemahan:
Lumarto). Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

25 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai