Fyna Nur Hasanah K - Makalah Manfar & Distribusi - Analisis SWOT
Fyna Nur Hasanah K - Makalah Manfar & Distribusi - Analisis SWOT
Oleh :
Fyna Nur Hasanah Koesniawati
NIM 3351201568
Kelas E
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
SWOT Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Kunjungan Pasien
RSKIA di Margahayu Raya pada Masa Pandemi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Titta Hartyanas, S.Si., M.Sc.,Apt. pada mata kuliah Manajemen Kefarmasian dan
Distribusi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................2
1.3 Batasan Masalah......................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.5 Tujuan Pembahasan...............................................................................3
BAB II : KAJIAN TEORI.....................................................................................4
2.1 Pengertian Pemasaran............................................................................4
2.2 Konsep Pemasaran..................................................................................5
2.3 Manajemen Pemasaran dan Strategi Pemasaran................................5
2.4 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan..................6
2.5 Analisis SWOT........................................................................................7
BAB III : PEMBAHASAN..................................................................................12
3.1 Metode Penelitian..................................................................................12
3.2 Hasil dan Pembahasan..........................................................................12
BAB IV : PENUTUP............................................................................................23
4.1 Kesimpulan............................................................................................23
4.2 Saran.......................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
kekuatan perusahaan terhadap persaingan industri serta formulasi strategi
fungsional yang dilakukan untuk setiap fungsi-fungsi dari suatu
perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.
Salah satu fenomena yang dapat kita lihat adalah layanan KIA-KB
yang merupakan salah satu layanan esensial. Namun, dengan adanya
pandemi Covid-19 ini menyebabkan tenaga kesehatan maupun pasien
harus beradaptasi dengan perubahan yang ada. Kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) termasuk di Kota Bandung pada saat ini
diberlakukan sebagai pencegahan penularan Covid-19 yang berdampak
terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk
pelayanan KB, pelayanan kehamilan, kesehatan anak dan kesehatan
reproduksi ditambah dengan ketakutan masyarakat yang cenderung tinggi
akan penularan penyakit Covid-19. Akan tetapi, kebutuhan masyarakat
masih tinggi pada pelayanan KIA-KB.
Berdasar latar belakang tersebut, makalah ini memfokuskan pada
permasalahan bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan dalam
upaya peningkatan kunjungan pasien dengan menggunakan analisis
SWOT.
2|Page
1.3 Batasan Masalah
3|Page
BAB II
KAJIAN TEORI
4|Page
2. Pemasaran dilakukan antara penjual dan pembeli.
A. Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran
itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir
dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik
terhadap perusahaan.Waktu dan keahlian adalah cara yang sangat
penting dalam suatu proses pertukaran agar memperoleh hasil yang
maksimal, oleh karena itu perlu adanya pengaturan didalam proses
pemsaran. Manajemen Pemasaran adalah “Proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga promosi serta penyaluran
gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”. (Kotler, 1997: 13).
Pelaksanaan manajemen pemasaran ini merupakan proses perencanaan
5|Page
yang tergantung pada pertukaran sehingga akan mencapai kepuasan bagi
semua pihak.
B. Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau
segmen pasar yang dijadikan target oleh perusahaan.“Strategi pemasaran
adalah logika pemasaran untuk menciptakan nilai pelanggan dan
mencapai hubungan yang menguntungkan”. (Kotler &Amstrong, 2006:
58)
Ada tiga elemen pokok strategi pemasaran yaitu:
a. Memilih konsumen yang akan dituju.
b. Mengidentifikasi keinginan konsumen.
c. Menentukan marketing mix yang sesuai agar dengan demikian
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
6|Page
perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari kekuatan
lingkungan makro dan pelaku lingkungan mikro, dimana seluruh
variabel tersebut dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
memperoleh euntugan atau laba. Kekuatan lingkungan makro
perusahaan meliputi demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum
dan sosial budaya.
1. Usaha yang ideal, yaitu peluang yang lebih besar daripada ancaman.
2. Usaha yang spekulatif, yaitu peluang dan ancaman sama-sama besar.
3. Usaha yang matang, yaitu peluang dan ancaman sama-sama kecil.
4. Usaha yang bermasalah, yaitu peluang lebih kecildaripada ancaman.
7|Page
Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber
daya,ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja
efektifsuatu perusahaan. Contohnya, tingkat ketrampilan karyawan dan
kecilnya biaya promosi.
3. Peluang (opportunity)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan, misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
4. Ancaman (treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan
penyedia jasa layanan kesehatan.
Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan
untuk memberikan deskriptif (penggambaran) mengenai subyek penelitian
berdasar data dari variabel yang diperoleh. Sedangakan teknis analisis yang
digunakan untuk mengetahui potret Rumah Sakit Ibu dan Anak di Bandung
beserta kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya adalah menggunakan
matrik SWOT, sehingga dapat diketahui langkah-langkah untuk menetapkan
strategi pemasaran dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi
kelemahan dan ancaman yang terjadi. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai
berikut:
8|Page
b. Faktor Ekternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi
perkembangan RSKIA yang meliputi faktor peluang dan ancaman.
9|Page
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha
dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila
perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti perusahaan
akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi
kekuatan.
Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan
akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada
peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal
yang ada. Salah satu alternatif strategi WO adalah dengan
perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan
kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Strategi ST (Strength-Treats)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan
perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan
memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang
dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi
sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah
ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian,
peraturan pemerintah, gejala alam, dan lain sebagainya.
d. Strategi WT (Weakness-Treats)
Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan , akan tetapi
tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi
posisi yang menyulitkan ini. Perusahaan harus memperkecil
kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan
menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman
eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.
10 | P a g e
3. Interpretasi Hasil Analisis SWOT untuk Pengembangan
a. Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar
dari kelemahan dan ancaman maka Rumah Sakit sudah mampu
bersaing dengan pesaing-pesaing yang ada.
11 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat RSKIA
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak di Margahayu Raya ini
merupakan salah satu bentuk usaha nyata PT. Sehat Sejahtera yang
didirikan atas prakarsa dr. Sp.OG yang bergerak dibidang
Kesehatan, selain itu juga merupakan perwujudan dari eksistensi
keikutsertaan dalam program yang dicanangkan oleh pemerintah
yaitu “Indonesia Sehat 2010”. Hal ini sesuai dengan keinginan dan
cita-cita PT. Sehat Sejahtera sebagai manajemen yang menaungi
12 | P a g e
eksistensi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak di Margahayu Raya
ini.
Berawal dari Klinik Khusus Kebidanan yang hanya memiliki 9
tempat tidur, 2 tempat bersalin, 1 ruang bayi, 1 ruang praktek dokter
kandungan. Seiring berjalannya waktu Klinik Khusus Kebidanan di
Margahayu Raya ini berkembang menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak. Tahun demi tahun RSKIA ini mengalami perkembangan
sehingga pada tahun 2006 RSKIA ini membangun gedung baru dan
menambah kapasitas menjadi 23 temat tidur, 2 ruang operasi, 4
ruang bersalin, 1 ruang gynekologi, 6 ruang praktek dokter, instalasi
farmasi, instalasi labolatorium dan instansi gawat darurat. Tidak
hanya sampai disitu saja akhirnya RSKIA ini pada tahun 2010
kembali membangun ruangan baru yang digunakan sebagai rawat
inap khusus kelas VIP. Dalam perjalanannya selama puluhan tahun
dan beridiri sampai sekarang RSKIA ini tidak hanya melayani
masalah dalam bidang kesehatan pada Ibu dan Wanita saja tapi
seiring perkembangannya kerah yang lebih maju RSKIA ini juga
melayani Kesehatan pada anak, kulit dan kelamin, bedah serta gigi
dan mulut.
2. Fasilitas
Fasilitas yang sekarang sudah dimiliki RSKIA di Margahayu
Raya ini adalah:
a. Poli Spesialis Kandugan
b. Poli Spesialis Anak
c. Poli Spesialis Penyakit Dalam
d. Poli Spesialis Bedah
e. Poli Spesialis Radiologi
f. Poli Spesialis Gigi
g. Poli Spesialis Kulit dan Kelamin
h. Poli Spesialis Laktasi
13 | P a g e
i. Poli Umum
j. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
k. Labolatorium 24 Jam
l. Radiologi (Rontgen dan USG)
m. Prenatal Yoga dan Senam Hamil
n. Pemeriksaan USG Kandungan 4D
o. Massage bayi dan ibu hamil
p. Persalinan dan Operasi Gynekologi
q. Bedah Umum
r. Perawatan Ibu dan Anak
14 | P a g e
melakukan adaptasi kebiasaan baru untuk pencegahan
penularan COVID-19. Kondisi ini menyebabkan dampak yang
besar hampir di semua aspek, termasuk dalam hal pelayanan
kesehatan masyarakat. (Kemenkes, 2020)
Salah satu dampak yang sangat bisa kita lihat yaitu
dampak psikologis yang bertahan cukup bahkan lama seperti
rasa kecemasan, rasa ketakutan bahkan menjadi tingginya
tingkat kewaspadaan akan kebersihan pada masyarakat.
Steven Taylor, penulis The Psychology of Pandemics, dan
profesor psikiatri di University of British Columbia,
berpendapat bahwa "untuk 10% hingga 15% minoritas yang
malang, hidup tidak akan kembali normal” karena dampak
pandemi pada kesejahteraan mental mereka.
Australia's Black Dog Institure, sebuah organisasi
penelitian kesehatan mental independen terkemuka, juga
menyuarakan keprihatinan tentang "banyaknya minoritas yang
akan terpengaruh oleh kecemasan jangka panjang".
Di Inggris, kelompok spesialis kesehatan masyarakat
memperingatkan dalam British Medical Journal bahwa
"dampak pandemi terhadap kesehatan mental kemungkinan
akan bertahan lebih lama daripada dampak kesehatan fisik"
Dari fenomena dampak yang terlihat dan dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa kekhawatiran
dan ketakukan masyarakat akan tingkat penularan virus
cenderung tinggi terutama di fasilitas pelayanan kesehatan
yang sangat rentan akan adanya paparan. Faktor tersebut yang
membuat turunnya angka kunjungan pasien ke fasilitas layanan
kesehatan dan ini menjadi ancaman bagi RSKIA ini.
15 | P a g e
B. Pembahasan
1. Analsis SWOT RSKIA di Margahayu Raya
a. Strengs (Kekuatan)
RSKIA di Margahayu Raya ini mempunyai beberapa
kekuatan yang bisa digunakan untuk memasarkan produk-
produknya. Kekuatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Brand image
RSKIA di Margahayu Raya ini sudah dikenal
masyarakat sebagai instansi kesehatan yang bersahaja
dan selalu mengedepankan kepuasan kepada pasien
dengan memberikan pelayanan kepada pasien dengan
sebaik-baiknya. Faktor brand image ini yang
mempermudah RSKIA untuk memasarkan produk-
produknya/layanannya.
2) Jaringan Kerjasama
RSKIA ini sudah mempunyai jaringan kerjasama
dengan berbagai asuransi kesehatan diantaranya
asuransi kesehatan pemerintah (BPJS), dan kurang
lebih 27 asuransi kesehatan swasta.
RSKIA pun sudah memiliki Kerjasama dengan
DISDUKCAPIL untuk pengurusan Akta Kelahira
Anak. Serta memiliki Jaringan kerjasama yang telah
terbangun dengan BNPB, PMI, Dinas Kesehatan,
Laboratorium Cito, dan lembaga lain yang berkaitan
dengan penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat
serta Rumah sakit lain.
3) Penggunaan Teknologi Modern
16 | P a g e
RSKIA ini sudah memiliki aplikasi pendaftaran
online yang sebetulnya hal ini sesuai dengan arahan
untuk mencegah kerumunan dari penumpukkan pasien.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Kurangnya sosialisasi pada masyarakat, ini dapat
dilakukan secara virtual.
2) Kurangnya melakukan kegiatan seminar dan
penyuluhan, ini dapat dilakukan secara virtual.
3) Lokasi yang tidak terjangkau oleh kendaraan umum
c. Opportunities (peluang)
1) Kesadaran masyarakat yang semakin baik atas jasa
pelayanan kesehatan.
2) Jumlah penduduk yang cukup padat.
3) Dekat dengan fasilitas kesehatan pertama UPT.
Margahayu Raya
d. Treats (ancaman)
1) Pertumbuhan klinik dan Rumah Sakit yang meningkat
2) Rasa takut dan kekhawatiran masyarakat yang tinggi
akan paparan virus.
17 | P a g e
Strengs (Kekuatan) Weakness
Internal Brand image (Kelemahan)
Jaringan Kerjasama Kurangnya sosialisasi
Penggunaan Teknologi Kurangnya Kegiatan
Modern Lokasi Tidak Strategis
Ekternal
Opportunities Strategi S-O Strategi W-O
(Peluang)
Kesadaran masyarakat Memperkuat kerjasama Meningkatkan loyalitas
yang semakin baik atas jasa dengan instansi terkait pasien
pelayanan kesehatan
Memperluas pangsa pasar Menni
Jumlah penduduk yang
Peningkatan kualitas
cukup padat.
Dekat dengan fasilitas Dengan sarana dan pelayanan agar semakin
kesehatan pertama UPT. prasarana yang baik, karena pesaing baru
Margahayu Raya mendukung juga dapat sudah memiliki fasilitas
mudah menerapkan ruangan yang lebih homey
physical distancing kepada atau dengan konsep
pasien yang berkunjung hunian.
Treats (Acaman) Strategi S-T Strategi W-T
Pertumbuhan klinik dan
Rumah Sakit yang Meningkatkan kualitas Memberikan Edukasi dan
meningkat
Komunikasi Interpersonal
Rasa takut dan
Melakukan skrining yang kepada Pasien
kekhawatiran masyarakat
yang tinggi akan paparan tepat
virus. Meningkatkan promosi
Pembatasan Jumlah dalam melalui berbagai
Pengantar media
18 | P a g e
kondisi RSKIA seharusnya sudah cukup mampu untuk
bersaing dengan Lembaga lembaga lain yang bergerak di
bidang yang sama.
19 | P a g e
kemudahan bagi pasien untuk mendaftar dan mengatur
antrian.
20 | P a g e
perjalanannya. Dan dilakukan swab antigen berkala
untuk tenaga kesehatan yang bertugas.
3) Pembatasan Jumlah Pengantar
Masyarakat Indonesia dikenal dengan rasa
kekeluargaannya yang tinggi, hal ini muncul karena
sifat gotong royong yang ada di masyarakat. Hal ini
tidak diimbangi dengan fasilitas dan peraturan yang
ada. Jumlah penjenguk melebihi kapasitas kamar inap.
Untuk mencegah terjadinya penularan atau penyebaran
virus covid-19 maka dengan pembatasan pendamping
pasien serta pengunjung rawat inap yaitu 1 (satu) orang,
akan efisien karena dapat menerapkan protokol
kesehatan yaitu menjaga jarak dan mencegah
kerumunan.
21 | P a g e
pelayanan KIA dengan memperhatikan protokol
kesehatan. Komunikasi dan pelibatan masyarakat
yang tepat penting untuk mempertahankan rasa
percaya pada otoritas kesehatan masyarakat dan
memastikan perilaku yang tepat dalam mencari
pelayanan Kesehatan.
22 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
23 | P a g e
tangan), pihak RSKIA juga harus selalu melakukan test swab antigen
berkala kepada petugas Kesehatan untuk menjamin keamanan baik bagi
pengunjung maupun petugas sendiri.
24 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
25 | P a g e